BAB III
PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA KESEIMBANGAN
DAN PASAR
KOMPETENSI INDIKATOR
1. Siswa mampu memahami permasalahan ekonomi Mendeskripsikan permintaan dan penawaran
dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, atau harga dan jumlah keseimbangan dengan
kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi tabel, grafik, atau perhitungan matematika.
dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi Mendeskripsikan pasar barang (pasar output)
konsumen dan produsen, konsep ekonomi dalam atau pasar faktor produksi (pasar input).
kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga
keseimbangan, dan pasar.
Ada tiga macam barang dimana kurva permintaan yang menurun tidak berlaku, yaitu;
a. Barang giffen adalah barang inferior (barang bermutu rendah) yang efek pendapatannya
lebih besar dari pada efek substitusinya
2
b. Barang spekulasi adalah bila konsumen berhadap bahwa harga barang di masa mendatang
akan mengalami kenaikan, maka kenaikan harga sekarang justru diikuti dengan kenaikan
permintaan
c. Barang prestise adalah kesediaan konsumen untuk membayar barang dengan harga yang
lebih tinggi, karena unsur prestise, misal pakaian bekas milik orang kenamaan, permataan
bekas orang terkenal dan sebagainya.
Sedangkan jenis-jenis Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa dikelompokkan menjadi
tiga jenis, yaitu permintaan efektif, absolut, dan potensial. Ketiganya dijelaskan satu per satu
berikut.
a. Permintaan Efektif (Effective Demand) adalah permintaan terhadap barang atau jasa
yang dilakukan disertai dengan daya beli yang dimiliki atau kemampuan untuk membeli
b. Permintaan Absolut (Absolute Demand) adalah permintaan yang tidak didukung oleh
daya beli, tetapi lebih merupakan angan-angan. Setiap orang dapat dipastikan mempunyai
permintaan absolut.
c. Permintaan Potensial (Potential Demand) adalah permintaan yang didukung daya beli,
tetapi belum dilaksanakan.
B. KESEIMBANGAN PASAR
Keseimbangan pasar (Price Equillibrium) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Rumus keseimbangan pasar adalah sebagai berikut.
Pd = Ps atau Qd = Qs
Keterangan :
Pd = P untuk fungsi permintaan Qd = Q untuk fungsi permintaan
Ps = P untuk fungsi penawaran Qs = Q untuk fungsi penawaran.
Contoh:
Fungsi permintaan P = 1000 – 20Q dan fungsi penawaran P = -600 + 20Q. Tentukan besarnya
keseimbangan!
Jawab:
Pd = Ps 1000 - 20 Q = -600 + 20 Q
-40 Q = - 1600
Q = 40 unit
Jika Q = 40, maka P = 1000 - 20 (40) = 200. Jadi keseimbangan pasarnya : Q = 40 dan P = 200 atau
(40,200).
Gambarnya:
P
1.000
D
200
0 30 40 50 Q
- 600
0 Q Q1 Q2 Quantity
0 Q2 Q1 Q Quantity
D1 S1
P D E3 S
3 E2
P E1
2
P E
1
P S1
S D1
D
Q1 Q Q2 Q3
Keterangan :
No Sebelum perubahan kurva Perubahan kuva permintaan ke
Perubahan kurva penawaran ke
permintaan dan penawaran kanan dari D – D1 kiri dari S – S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 (harga
Harga pasar setinggi OP1 (harga
naik dari P – P2) naik dari P – P1)
2. Jumlah barang sebesar OQ Jumlah barang sebesar OQ3
Jumlah barang sebesar OQ1
(jumlah barang naik dari Q – Q3)
(jumlah barang turun dari Q –
Q1)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E2 Keseimbangan pasar di E1
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar setinggi
OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E 3
D S
P D1 E S1
P1 E2
P2 E1
P3
4
E3
S
S1 D
D1
Q1 Q2 Q Q3
Keterangan :
Sebelum perubahan kurva Perubahan kuva permintaan ke Perubahan kurva penawaran ke
No
permintaan dan penawaran kiri dari D – D1 kanan dari S – S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 (harga Harga pasar setinggi OP1 (harga
turun dari P – P2) turun dari P – P1)
2. Jumlah barang sebesar OQ Jumlah barang sebesar OQ1 Jumlah barang sebesar OQ3
(jumlah barang turun dari Q – (jumlah barang naik dari Q – Q3)
Q1)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E1 Keseimbangan pasar di E2
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar setinggi
OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E 3
Berdasarkan contoh diatas maka pajak yang ditanggung konsumen perunit adalah :
Tk = 15 – 10 = Rp 5,00.
b. Pajak yang ditanggung produsen (tp)
Untuk pajak perunit : Dimana:
tp = beban pajak yang ditanggung produsen
tp = t - tk t = besarnya pajak per unit
tk = besarnya pajak yang ditanggung konsumen
Untuk pajak keseluruhan : Q1 = Jumlah keseimbangan setelah pajak
tp = (t - tk ) Q1
Berdasarkan contoh di atas, maka pajak yang ditanggung produsen perunit adalah tp = 10 –
5 = Rp 5,00
5
c. Pajak yang diterima pemerintah (T)
T = QI x t Dimana Q1 = Jumlah keseimbangan setelah pajak
t = Besarnya pajak perunit
Berdasarkan contoh di atas maka Pajak yang diterima pemerintah :
T = 17,5 x 10 = Rp 175,00
2. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan konsumen,
sehingga subsidi selalu megurangi harga barang yang ditawarkan atau hanya mempengaruhi
fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.
Sehingga Rumusnya :
Pd = Ps - s
Contoh:
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan P = 50 – 2Q, dan fungsi penawaran ditunjukkan dengan
P = -30 + 2Q. Terhadap barang tersebut Pemeintah memberi subsidi Rp 10,00 per unit. Tentukan
Titik keseimbangan pasar setelah subsidi
Jawab:
Keseimbangan setelah subsidi adalah :
Pd = Ps - s
50 – 2Q = -30 + 2 Q – 10
-4 Q = -90
Q = 22,5
Jika Q = 22,5 maka P = 50 – 2 (22,5) = 5
Jadi keseimbangan setelah subsidi adalah: P = 5 dan Q = 22,5 atau (22½, 5)
Pengaruh Subsidi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Bagian subsidi yang dinikmati konsumen (sk)
Subsidi konsumen perunit :
sk = P - PI Dimana:
sk = subsidi yang dinikmati konsumen
P = harga keseimbangan sebelum subsidi
Subsidi konsumen keseluruhan : PI = harga keseimbangan dengan adanya subsidi
sk = (P – P1) Q1 Q1 = Jumlah keseimbangan setelah subsidi
Harga Pasar P E
P1
Harga Maksimum Excess demand
S D
0 Q1 Q Q2
KETERANGAN :
Sebelum ada
No. Kebijakan Tujuan Setelah ada kebijakan Akibat kebijakan
kebijakan
1. Harga 1. menurunkan harga OP : harga pasar OP1 : Harga pasar Harga pasar turun
Maksimum pasar OQ : jumlah barang OQ1 : jumlah penawaran Kelebihan permintaan
2. melindungi konsumen OQ2 : jumlah permintaan (Excess demand)
2. Harga 1. menaikkan harga pasar OP : harga pasar OP2 : Harga pasar Harga pasar turun
Minimum 2. melindungi produsen OQ : jumlah barang OQ1 : jumlah permintaan Kelebihan penawaran
OQ2 : jumlah penawaran (Excess supply)
Gambar yang berhubungan dengan Golongan pembeli dan golongan penjual serta surplus
konsumen dan surplus produsen :
Keterangan :
P
AE : Pembeli super marjinal
A S ED : Pembeli sub marjinal
BE : Penjual super marjinal
E
ES : Penjual sub marjinal
P1 E : Pembeli/penjual marjinal
AEP1 : Surplus Konsumen/premi Konsumen
Surplus Konsumen Total = ½ Q1 x (A – P1)
B D BEP1 : Surplus Produsen/premi Produsen
Suprlus Produsen Total = ½ Q1 x (P1 – B)
0 Q1 Q
2. Suprlus Produsen
Surplus Produsen (Producers Surplus) atau Premi Produsen adalah pendapatan tambahan yang
diperoleh produsen dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan
harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan. Atau dengan kata lain surplus
produsen terjadi karena produsen berani menawarkan atau menjual dengan harga yang lebih
rendah dari harga yang pasarnya. Surplus Produsen dihitung dari Besarnya Penurunan harga
yang berasal dari Harga Keseimbangan dikalikan dengan Besarnya Jumlah Keseimbangan
Secara matematis surplus konsumen dapat dihitung dengan rumus :
E= E=
Rumus : atau
Dan atau
Keterangan :
Q = selisih jumlah barang Q1 = Turunan pertama dari Q
P = selisih harga barang P1 = Turunan pertama dari P
P = harga barang mula-mula
Q = jumlah barang mula-mula
b. Elastisitas Busur
Rumus :
E=
4. Hubungan antara elastisitas permintaan, harga barang dan Penerimaan Total (Total Revenue /
TR) dan Penerimaan Marjinal (Marginal Revenue/MR)
5. Cara Smart/praktis menentukan besarnya elastisitas, tanpa mencari turunan Q atau Q’, yaitu :
a. Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a – bQ (fungsi permintaan) dan P = a + bQ (fungsi
penawaran) maka rumus elastisitas :
Uniter
Elastis
Elastis sempurna
Elastisitas silang (Exy) adalah pengaruh perubahan harga barang X terhadap perubahan jumlah
barang Y yang diminta. Untuk menentukan besarnya Elastisitas silang dirumuskan sebagai berikut :
Atau
Keterangan :
Qy = Jumlah barang Y yang diminya
Px = Harga barang X
Elastisitas silang hanya berlaku untuk 2 macam barang :
a. untuk barang komplementer, elastisitas silang bersifat negatif
Jika harga barang X mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang Y mengalami
penurunan, dan sebaliknya jika harga barang X mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
barang Y mengalami kenaikan.
b. untuk barang subtitusi, elastisitas silang bersifat positif.
Jika harga barang X mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang Y mengalami
kenaikan, dan sebaliknya jika harga barang X mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
barang Y mengalami penurunan.
Elastisitas Pendapatan (Ey) adalah Pengaruh perubahan pendapatan terhadap jumlah barang yang
diminta. Untuk menentukan besarnya Elastisitas pendapatan dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Q = Jumlah barang yang diminta
Y = Pendapatan konsumen
P = D = AR = MR
Dalam jangka pendek perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dapat memperoleh
laba/keuntungan atau dapat menderita keurgian. Namun dalam jangka panjang tiap perusahaan
hanya memperoleh laba normal (Normal Profit). Laba normal adalah suatu tingkat keuntungan
yang dianggap cukup lumayan besar bagi perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam
industri, sehingga mereka tidak ingin keluar dari industri atau pasar.
Keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek atau Keuntungan Maksimum pada pasar
Persaingan sempurna
Harga MC = S
Keterangan :
1. Kurva permintaan sama atau berimpit
dengan kurva harga (P), AR dan MR
AC 2. Harga pasar berbentuk saat MC
memotong MR, yaitu setinggi OP1
P1 B P=AR=MR=D 3. TR = OQ1BP1
4. TC = OQ1CP2
5. Keuntungan maksimum sebesar P1P2AB
P2 A dengan jumlah output OQ1 dan harga OP1
6. Kurva MC selalu memotong kurva AC
minimum (Biaya produksi terendah)
11
0 Q1 Output
Keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang atau Laba Normal pada pasar Persaingan
sempurna
Harga MC = S
Keterangan :
1. Kurva permintaan sama atau berimpit
dengan kurva harga (P), AR dan MR
AC
2. Harga pasar berbentuk saat MC memotong
MR, yaitu setinggi OP1
P1 B P=AR=MR=D 3. Laba normal adalah titik singgung kurva D
dengan kurva AC di titik minimum
4. TR = TC, yaitu sebesar OQ1BP1
5. Keseimbangan perusahaan dalam jangka
panjang : P = D = MR = AR = MC = AC
0 Q1 Output
2. Pasar persaingan tidak sempurna Adalah pasar dimana syarat-syarat pasar persaingan sempurna
tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna, terdiri dari :
a. Pasar Monopoli adalah Pasar yang terdapat satu pihak penjual yang menguasai pasaran
Ciri-ciri pasar monopoli antara lain :
1) Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual/produsen
2) Jenis barang yang diproduksi tidak ada barang penggantinya (no substituties) yang mirip.
3) Adanya hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk ke
dalam pasar monopoli.
4) Penjual ini tidak memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dijual dalam
perekonomian.
5) Perusahaan mempunyai kekuatan untuk menetapkan harga jual barang (price maker /
price setter) sehingga dalam pasar monopoli sering terjadi eksploitasi konsumen, yakni
penetapan harga yang tinggi atau memiliki daya monopoli (Monopoly power)
6) Kurva permintaan yang dihadapi monopolis adalah juga kurva permintaan pasar /
industry, yakni melereng dari kiri atas ke kanan bawah
Dalam pasar monopoli perusahaan dapat melakukan Diskriminasi Harga, dengan syarat-
syarat :
1) Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
2) Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga atau barang yang
diproduksikan dapat dijual di dua pasar yang berbeda
3) Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat
berbeda
4) Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan
keuntungan yang diperoleh
5) Produsen dapat mengeksploitir beberapa sikap tidak rasional konsumen
6) Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh
7) Cirri pembeli di suatu pasar berbeda dengan di pasar lainnya
Keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang atau Keuntungan maksimum (Laba super
normal) pada pasar Monopoli
Harga MC
Keterangan :
1. Kurva permintaan sama dengan kurva AR
atau D = AR
AC 2. Harga berbentuk saat MC memotong MR,
P1 B yaitu setinggi OP1
3. TR = OQ1BP1
4. TC = OQ1AP2
A 5. Keuntungan maksimum / Laba Normal
P2 sebesar P1P2AB dengan jumlah output OQ1
dan harga OP1
6. Kurva MC selalu memotong kurva AC
minimum (Biaya produksi terendah)
MR AR = D
12
0 Q1 Output
Sedangkan Monopoli Alamiah adalah perusahaan yang terus menerus menikmati skala
ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, yang berarti Average
Cost (AC) terus menerus menurun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
Dalam jangka pendek monopolis bisa memperoleh laba/keuntungan atau dapat menderita
keurgian. Namun dalam jangka panjang monopolis akan memperoleh laba super normal
(Super Normal Profit).
Untuk mengurangi keburukan pasar monopoli, pemerintah membuat kebijakan,
diantaranya :
1) Melakukan pengaturan/penetapan harga maksimum (ceiling price)
2) Pengenaan pajak kepada monopolis
3) Pengaturan Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha yang tidak sehat (UU anti
Monopoli, yaitu UU NOmor 5 tahun 1999)
b. Pasar Duopoli adalah Pasar yang terdapat dua pihak penjual yang menguasai
Ciri-ciri pasar duopoli antara lain :
1) Terdapat dua penjual yang menguasasi
2) Terdapat rintangan untuk memasuki industri duopoli.
3) Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan akan dipertimbangkan oleh
perusahaan yang lain dalam industri.
c. Pasar Oligopoli adalah Suatu pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual menguasai
(3 – 10 penjual / produsen)
Ciri-ciri pasar oligopoli antara lain :
1) Terdapat sedikit penjual (3 sampai dengan 10) yang menjual produk substitusi, artinya
yang mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang(cros selasticity of demand)
yang tinggi.
2) Barang yang dihasilkan adalah barang diferensial atau homogen
3) Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoly. Hal ini karena perusahaan yang
ada dalam pasar hanya sedikit.
4) Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh
perusahaan yang lain dalam industri.
5) Terjadi persaingan non harga
6) Kurva permintaan pasar berbentuk patah (Kinked Demand Curve).
7) CR 4 melebihi 40% atau CR4 > 40
Kurva Permintaan Patah adalah kurva yang dihadapi setiap perusahaan oligopoly yang
berbentuk bengkok, karena apabila suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan
lainnya akan mengikutinya, sebagai akibatnya permintaan tidak mengalami peningkatan
yang besar.
d. Pasar Persaingan Monopolistis adalah Pasar terdapat banyak penjual dalam suatu jenis
barang tertentu, tetapi tiap penjual mempunyai ciri barang yang berbeda (differensiasi
produk).
Differensiasi produk adalah kebijakan perusahaan yang pada dasarnya mengeluarkan suatu
jenis barang, tetapi dapat dibedakan dari segi merek, mutu, ukuran, warna, tehnologi,
bentuk, kandungan bahan mentah dan pengemasan yang berlainan.
Ciri-ciri pasar Monopolistis antara lain :
1) Terdapat banyak penjual
2) Barangnya bersifat berbeda corak/diferensiasi (merk, mutu, ukuran, bentuk, model,
warna, kemasan/bungkus, pelayanan penjualan dan tehnologi)
3) Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
4) Masuk ke dalam industri relatif mudah
5) Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif
Pasar persaingan monopolistik mirip dengan pasar persaingan sempurna, perusahaan
mungkin dapat memperoleh laba atau menderita rugi, tetapi perusahaan mudah untuk
masuk atau keluar dalam industri (Free entry and Exit), sehingga dalam jangka panjang
perusahaan hanya memperoleh laba normal.
Bentuk Kurva keseimbangan perusahaan pada pasar monopolistis sama dengan kurva pada
pasar monopoli, hanya dalam pasar monopolistis kurva permintaan (D), AR dan MR lebih
elastis atau sangat elastis. Semakin banyak perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistis, maka semakin elastis atau datar kurva permintaannya
2. Pasar Monopoli
KEBAIKAN KEBURUKAN
1. Industri-industri yang berkembang banyak 1. Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak
yang bersifat monopoli dinikmati oleh produsen
2. Mendorong untuk adanya inovasi baru agar 2. Tidak efisiensinya biaya produksi, karena
tetap terjaga monopolinya perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara
penuh penghematan ongkos produksi atau
sering disebut ti mbulnya pemborosan.
3. Tidak akan mungkin timbul perusahaan- 3. Konsumen merasa berat karena harus membeli
perusahaan yang kecil sehingga perusahaan barang dengan harga sangat tinggi oleh
monopoli akan semakin besar perusahaan monopoli
4. Adanya unsure eksploitasi terhadap konsumen
dan pemilik faktor-faktor produksi
4. Pasar Monopolistis
KEBAIKAN KEBURUKAN
1. Konsumen memiliki banyak pilihan barang 1. Tidak efi siennya produksi karena produsen
ti dak b er p ro du ks i de n ga n bia ya r ata- r at a
(A C) yan g minimum.
2. Produsen dapat menentukan harga sendiri- 2. Terlalu banyak perusahaan kecil
sendiri dalam satu pasar karena tidak ada
persaingan.
3. Masing-masing monopolistik mempunyai 3. Konsumen masih harus membayar harga produk
keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk
pasar (konsumen) sendiri- sendiri menghasilkan produk tersebut, atau Plebih
besar dari MC
2. Pasar Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia) adalah pasar yang menghubungkan penjual dan
pembeli tenaga kerja untuk melakukan transaksi perdagangan. Tenaga kerja akan memperoleh
upah/gaji
Upah uang / upah nominal adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha
sebagai pembayaran atas tenaga fisik atau non fisik yang digunakan dalam proses produksi. Atau
Upah nominal adalah nilai dalam bentuk uang yang diterima pekerja sebagai imbalan melakukan
suatu pekerjaan
Upah Riil adalah tingkat upah para pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut
membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para
pekerja. Atau Upah Riil adalah kemampuan upah yang diterima pekerja untuk membeli barang
dan jasa. Upah riil ditentukan berdasarkan pada tingkat harga yang berlaku pada tahun dasar.
Teori upah / gaji :
a. Menurut David Ricardo (Teori Upah Alami), Besarnya upah buruh sama dengan biaya hidup
minimum buruh besar keluarganya
b. Menurut J.S. Mill (teori Dana Upah), Besranya upah akan ditentukan oleh dana upah yang
tersedia dan jumlah buruh.
c. Menurut Von Thunen (Teori Upah Ethis), Besarnya upah akan bergantung pada besarnya
biaya pemeliharaan hidup dan besarnya produktivitas kerja buruh
d. Menurut Karl Mark (Teori Upah Lebih), Tenaga kerha memiliki nilai tukar dan nilai pakai bagi
pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya.
Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar ini disebut nilali lebih.
3. Pasar Modal (Sumber Daya Modal) adalah pasar yang menghubungkan antara penjual dan
pembeli modal uang untuk melakukan transaksi perdagangan. Pemilik modal akan menerima
pendapatan berupa bunga modal
Teori bunga modal :
a. Menurut J.B. say (Teori Produktivitas)
15
Bung amodal merupakan kontra prestasi karena modal itu dapat menghasilkan suatu
produk/barang.
b. Menurut Nassau W. Senior (teori Abstinence / penghematan)
Bung amodal merupakan balas jasa kepada pemiliknya karena ia telah melakukan
penghematan (tidak berkonsumsi) membentuk modal
c. Menurut Von Bohn Bawerk (Teori Agio / Time Preference)
Bunga modal ini berdasarkan pada nilai uang. Nilai uang akan senantiasa turun . maka bunga
modal ini dimaksudkan agar nilai uang yang dikembalikan tetap sama dengan nilai uang
tersebut pada saat dipinjamkan
4. Kewirausahaan / pengusaha. Pengusaha akan memperileh balas jasa berupa keuntungan / laba.
Teori Laba Pengusaha :
1) Menurut J.B. Say. Laba pengusaha akan ditentukan oleh keahlian dalam memimpin
perusanaan dan resiko yang akan ditanggungnya
2) Menurut J. Schumpeter. Laba pengusaha merupakan balsa jasa karen a kemampuan
pengusaha dalam mengadakan kombinasi baru dalam proses produksinya :
a. Penggunaan teknik produksi yang baru
b. Penemuan bahan dasar yang baru
c. Pembukaan daerah pemasaran yang baru
d. Penggunaan manajemen yang baru
e. Penggunaan teknik pemasaran yang baru
O. KEGAGALAN PASAR
Dalam mekanisme pasar terdapat beberapa kebaikan dan kelemahan yaitu :
KEBAIKAN MEKANISME PASAR KELEMAHAN MEKANISME PASAR
1. Pasar dapat memberi informasi yang 1. Kebebasan yang tidak terbatas menindas
lebih tepat golongan-golongan tertentu
2. Pasar memberi perangsang untuk 2. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil
mengembangkan kegiatan usaha keadaannya
3. Pasar memberi perangsang untuk 3. Sistem pasar / liberal dapat menimbulkan
memperoleh keahlian modern monopoli
4. Pasar menggalakkan penggunaan 4. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan
barang dan faktor produksi secara efisien beberapa jenis barang secara efisien
5. Pasar memberikan kebebasan yang 5. Kegiatan konsumen dan produsen mungkin
tinggi kepada masyarakat untuk melakukan menimbulkan Eksternalitas yang merugikan
kegiatan ekonomi
Sedangkan Kegagalan Pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk
berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi.
Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Untuk itu pemerintah
perlu adanya campur tangan dalam meningkatkan kegiatan ekonomi, diantaranya :
1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap
individu tetap wujud dan penindasan dapat dihindarkan
2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan
mengalami perkembangan yang teratur dan stabil serta mengurangi imperfect information atau
informasi pasar yang tidak sumpurna
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan,
terutama perusahan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak
menjalankan praktik-praktik monopoli yang merugikan
4. Menyediakan ”Barang Bersama / Barang
Publik”, yaitu barang yang penggunaannya dilakukan secara bersama. Jalan raya, siaran radio
dan televisi, kegiatan dan bantuan polisi, jasa pengamat cuaca, yang penggunaannya dilakukan
secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat, atau juga
disebut sebagai Barang Altruisme, yakni barang yang dapat digunakan untuk kepentingan orang
banyak.
5. Mengawasi agar ”eksternalitas” kegiatan
ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya. Eksternalitas adalah
akibat sampingan (baik atau buruk) yang ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau
memproduksi
16