Anda di halaman 1dari 16

1

BAB III
PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA KESEIMBANGAN
DAN PASAR
KOMPETENSI INDIKATOR
1. Siswa mampu memahami permasalahan ekonomi Mendeskripsikan permintaan dan penawaran
dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, atau harga dan jumlah keseimbangan dengan
kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi tabel, grafik, atau perhitungan matematika.
dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi Mendeskripsikan pasar barang (pasar output)
konsumen dan produsen, konsep ekonomi dalam atau pasar faktor produksi (pasar input).
kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga
keseimbangan, dan pasar.

A. PERMINTAAN (DEMAND) DAN PENAWARAN (SUPPLY)

No. Keterangan Permintaan Penawaran


1. Pengertian Jumlah keseluruhan barang dan jasa Jumlah keseluruhan barang atau jasa
yang ingin dibeli oleh konsumen pada yang akan dijual atau ditawarkan oleh
berbagai macam tingkat harga produsen pada berbagai macam
tingkat harga
2. Hukum atau Jumlah barang yang diminta akan Jumlah barang yang ditawarkan akan
hubungan antara selalu berbanding terbalik dengan selalu berbanding lurus dengan
harga dengan harganya (negatif), artinya jika harga harganya (positif) artinya jika harga
jumlah barang barang naik, maka jumlah barang barang naik, maka jumlah barang
yang diminta akan berkurang, dan jika yang ditawarkan bertambah,
harga barang turun, maka jumlah sebaliknya jika harga turun, maka
barang yang diminta akan bertambah jumlah barang yang ditawarkan
berkurang
3. Faktor yang a. Pendapatan atau a.
mempengaruhi penghasilan masyarakat dikeluarkan untuk membuat
b. Distribusi pendapatan barang atau jasa
masyarakat b.
c. Selera konsumen tehnologi baru
terhadap barang c.
d. Jumlah penduduk barang
e. Harga barang lain d.
yang berhubungan dengan barang menawarkan barang
tersebut e.
f. Prediksi masyarakat f.
tentang kondisi di masa yang akan
datang
g. Adanya barang
substitusi
h. Kegunaan akan suatu
barang
4. Fungsi P = a – b Q atau Q = a – b P P = a + bQ atau Q = a + b P
5. Syarat mutlak Nilai a = Ujudnya angka saja (harus +) Nilai a = Ujudnya angka saja (boleh +/–)
fungsi Nilai b = Yang ada hurufnya ( harus –) Nilai b = Yang ada hurufnya ( harus +)
6. Cara menentukan
persamaan fungsi
7. Grafiknya Melereng dari kiri atas ke kanan Melereng dari kiri bawah ke kanan
bawah atas

Ada tiga macam barang dimana kurva permintaan yang menurun tidak berlaku, yaitu;
a. Barang giffen adalah barang inferior (barang bermutu rendah) yang efek pendapatannya
lebih besar dari pada efek substitusinya
2
b. Barang spekulasi adalah bila konsumen berhadap bahwa harga barang di masa mendatang
akan mengalami kenaikan, maka kenaikan harga sekarang justru diikuti dengan kenaikan
permintaan
c. Barang prestise adalah kesediaan konsumen untuk membayar barang dengan harga yang
lebih tinggi, karena unsur prestise, misal pakaian bekas milik orang kenamaan, permataan
bekas orang terkenal dan sebagainya.
Sedangkan jenis-jenis Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa dikelompokkan menjadi
tiga jenis, yaitu permintaan efektif, absolut, dan potensial. Ketiganya dijelaskan satu per satu
berikut.
a. Permintaan Efektif (Effective Demand) adalah permintaan terhadap barang atau jasa
yang dilakukan disertai dengan daya beli yang dimiliki atau kemampuan untuk membeli
b. Permintaan Absolut (Absolute Demand) adalah permintaan yang tidak didukung oleh
daya beli, tetapi lebih merupakan angan-angan. Setiap orang dapat dipastikan mempunyai
permintaan absolut.
c. Permintaan Potensial (Potential Demand) adalah permintaan yang didukung daya beli,
tetapi belum dilaksanakan.

B. KESEIMBANGAN PASAR
Keseimbangan pasar (Price Equillibrium) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Rumus keseimbangan pasar adalah sebagai berikut.

Pd = Ps atau Qd = Qs
Keterangan :
Pd = P untuk fungsi permintaan Qd = Q untuk fungsi permintaan
Ps = P untuk fungsi penawaran Qs = Q untuk fungsi penawaran.
Contoh:
Fungsi permintaan P = 1000 – 20Q dan fungsi penawaran P = -600 + 20Q. Tentukan besarnya
keseimbangan!
Jawab:
Pd = Ps 1000 - 20 Q = -600 + 20 Q
-40 Q = - 1600
Q = 40 unit
Jika Q = 40, maka P = 1000 - 20 (40) = 200. Jadi keseimbangan pasarnya : Q = 40 dan P = 200 atau
(40,200).
Gambarnya:
P

1.000
D

200

0 30 40 50 Q

- 600

C. PERGERAKAN DI SEPANJANG KURVA PERMINTAAN DAN KURVA PENAWARAN


1. Pergerakan di sepanjang kurva Permintaan
Pergerakan di sepanjang kurva permintaan menunjukkan perubahan jumlah barang yang
diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga barang itu sendiri. Jadi factor yang menyebabkan
pergerakan di sepanjang kurva permintaan adalah harga barang itu sendiri. Apabila harga
mengalami kenaikan, maka permintaan barang yang akan dibeli berkurang, dan sebaliknya
apabila harga mengalami penurunan, permintaan barang yang akan dibeli bertambah.
Jika digambarkan dalam bentuk grafik akan tampak sebagai berikut.
Price
Keterangan :
1. Pada saat harga setinggi OP, jumlah
barang sebesar OQ
2. Pada saat harga turun menjadi OP1,
jumlah barang sebesar OQ1
3. Pada saat harga turun menjadi OP2,
jumlah barang sebesar OQ2
3
P
P1
P2 D

0 Q Q1 Q2 Quantity

2. Pergerakan di sepanjang kurva penawaran


Pergerakan di sepanjang kurva penawaran menunjukkan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan yang diakibatkan oleh perubahan harga barang itu sendiri. Jadi factor yang
menyebabkan pergerakan di sepanjang kurva penawaran adalah harga barang itu sendiri.
Apabila harga mengalami kenaikan, penawaran barang yang akan dijual bertambah, dan
sebaliknya apabila harga mengalami penurunan, penawaran barang yang akan dijual
berkurang.
Jika digambarkan dalam bentuk grafik akan tampak sebagai berikut.
Price
Keterangan :
P S 1. Pada saat harga setinggi OP, jumlah
barang sebesar OQ
2. Pada saat harga turun menjadi OP1,
P1
jumlah barang sebesar OQ1
3. Pada saat harga turun menjadi OP2,
P2 jumlah barang sebesar OQ2

0 Q2 Q1 Q Quantity

D. PERGESERAN KURVA PERMINTAAN DAN KURVA PENAWARAN

a. Grafik permintaan yang bergeser ke kanan dan grafik penawaran


yang bergeser ke kiri tampak sebagai berikut :

D1 S1
P D E3 S
3 E2
P E1
2
P E
1
P S1
S D1
D

Q1 Q Q2 Q3
Keterangan :
No Sebelum perubahan kurva Perubahan kuva permintaan ke
Perubahan kurva penawaran ke
permintaan dan penawaran kanan dari D – D1 kiri dari S – S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 (harga
Harga pasar setinggi OP1 (harga
naik dari P – P2) naik dari P – P1)
2. Jumlah barang sebesar OQ Jumlah barang sebesar OQ3
Jumlah barang sebesar OQ1
(jumlah barang naik dari Q – Q3)
(jumlah barang turun dari Q –
Q1)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E2 Keseimbangan pasar di E1
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar setinggi
OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E 3

b. Grafik permintaan yang bergeser ke kiri dan grafik penawaran


yang bergeser ke kanan tampak sebagai berikut :

D S
P D1 E S1
P1 E2
P2 E1
P3
4
E3

S
S1 D
D1

Q1 Q2 Q Q3

Keterangan :
Sebelum perubahan kurva Perubahan kuva permintaan ke Perubahan kurva penawaran ke
No
permintaan dan penawaran kiri dari D – D1 kanan dari S – S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 (harga Harga pasar setinggi OP1 (harga
turun dari P – P2) turun dari P – P1)
2. Jumlah barang sebesar OQ Jumlah barang sebesar OQ1 Jumlah barang sebesar OQ3
(jumlah barang turun dari Q – (jumlah barang naik dari Q – Q3)
Q1)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E1 Keseimbangan pasar di E2
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar setinggi
OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E 3

E. PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR


1. Pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar
Pajak (Tax) yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang ditawarkan,
sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.
Sehingga Rumusnya :
Pd = Ps + t
Contoh:
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan P = 50 – 2Q, dan fungsi penawaran ditunjukkan dengan P
= -30 + 2 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 10,00 per unit. Tentukan Titik
keseimbangan pasar setelah pajak.
Jawab:
Keseimbangan pasar setelah pajak Pd = Ps + t
50 – 2Q = -30 + 2 Q + 10
–4 Q = -70
Q = 17,5
Jika Q = 17,5 maka P = 50 – 2 (17,5) P = 15
Jadi keseimbangan setelah pajak adalah P = 15 dan Q = 17,5 atau (17,5 ; 15)

Pengaruh pajak dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :


a. Pajak yang ditanggung konsumen (tk)
Untuk pajak perunit :
tk = P1 – P Dimana:
tk = beban pajak yang ditanggung konsumen
PI = harga keseimbangan setelah pajak
Untuk pajak keseluruhan P = harga keseimbangan sebelum pajak
Q1 = Jumlah keseimbangan setelah pajak
tk = (P1 – P ) Q1

Berdasarkan contoh diatas maka pajak yang ditanggung konsumen perunit adalah :
Tk = 15 – 10 = Rp 5,00.
b. Pajak yang ditanggung produsen (tp)
Untuk pajak perunit : Dimana:
tp = beban pajak yang ditanggung produsen
tp = t - tk t = besarnya pajak per unit
tk = besarnya pajak yang ditanggung konsumen
Untuk pajak keseluruhan : Q1 = Jumlah keseimbangan setelah pajak

tp = (t - tk ) Q1

Berdasarkan contoh di atas, maka pajak yang ditanggung produsen perunit adalah tp = 10 –
5 = Rp 5,00
5
c. Pajak yang diterima pemerintah (T)
T = QI x t Dimana Q1 = Jumlah keseimbangan setelah pajak
t = Besarnya pajak perunit
Berdasarkan contoh di atas maka Pajak yang diterima pemerintah :
T = 17,5 x 10 = Rp 175,00
2. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan konsumen,
sehingga subsidi selalu megurangi harga barang yang ditawarkan atau hanya mempengaruhi
fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.
Sehingga Rumusnya :
Pd = Ps - s
Contoh:
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan P = 50 – 2Q, dan fungsi penawaran ditunjukkan dengan
P = -30 + 2Q. Terhadap barang tersebut Pemeintah memberi subsidi Rp 10,00 per unit. Tentukan
Titik keseimbangan pasar setelah subsidi
Jawab:
Keseimbangan setelah subsidi adalah :
Pd = Ps - s
50 – 2Q = -30 + 2 Q – 10
-4 Q = -90
Q = 22,5
Jika Q = 22,5 maka P = 50 – 2 (22,5) = 5
Jadi keseimbangan setelah subsidi adalah: P = 5 dan Q = 22,5 atau (22½, 5)
Pengaruh Subsidi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Bagian subsidi yang dinikmati konsumen (sk)
Subsidi konsumen perunit :

sk = P - PI Dimana:
sk = subsidi yang dinikmati konsumen
P = harga keseimbangan sebelum subsidi
Subsidi konsumen keseluruhan : PI = harga keseimbangan dengan adanya subsidi
sk = (P – P1) Q1 Q1 = Jumlah keseimbangan setelah subsidi

b. Bagian subsidi yang dinikmati produsen (sp)


Subsidi produsen perunit :
sp = s - sk Dimana:
Subsidi produsen keseluruhan : sp = subsidi yang dinikmati produsen
s = subsidi per unit
sp = (s – sk) Q1 sk = subsidi yang dinikmati konsumen
Q1 = Jumlah keseimbangan setelah subsidi

c. Jumlah sibsidi yang dibayarkan oleh pemerintah (S)


Dimana:
S = Q1 x s S = subsidi yang dibayar oleh pemerintah
QI = jumlah barang yang terjual setelah subsidi
s = subsidi per unit

F. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG HARGA


Kebijakan pemerintah di bidang harga terdiri dari :
a. Kebijakan Harga Maksimum (Ceilling Price) adalah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah
untuk menurunkan harga barang yang ada di pasar dalam rangka melindungi konsumen.
Akibatnya terjadi Excess demand adalah kelebihan permintaan dari pada penawaran
b. Kebijakan Harga Minimum (Floor Price) adalah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
menaikkan harga barang yang ada di pasar dalam rangka melindungi produsen. Akibatnya
terhadi Excess supply adalah kelebihan penawaran dari pada permintaan
Apabila digambarkan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut :
6
D S

Harga Minimum Excess Supply


P2

Harga Pasar P E

P1
Harga Maksimum Excess demand
S D

0 Q1 Q Q2

KETERANGAN :
Sebelum ada
No. Kebijakan Tujuan Setelah ada kebijakan Akibat kebijakan
kebijakan
1. Harga 1. menurunkan harga OP : harga pasar OP1 : Harga pasar Harga pasar turun
Maksimum pasar OQ : jumlah barang OQ1 : jumlah penawaran Kelebihan permintaan
2. melindungi konsumen OQ2 : jumlah permintaan (Excess demand)
2. Harga 1. menaikkan harga pasar OP : harga pasar OP2 : Harga pasar Harga pasar turun
Minimum 2. melindungi produsen OQ : jumlah barang OQ1 : jumlah permintaan Kelebihan penawaran
OQ2 : jumlah penawaran (Excess supply)

G. GOLONGAN PEMBELI DAN GOLONGAN PENJUAL


Golongan pembeli, terdiri dari 3 golongan, yaitu:
a. Pembeli marginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli sama dengan harga pasar
b. Pembeli super marginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli di atas harga pasar
c. Pembeli sub marginal atau pembeli yang tidak mampu untuk membayar harga pembelian itu.

Sedangkan golongan penjual/produsen, terdiri dari 3 golongan, yaitu:


a. Penjual marginal adalah produsen yang harga pokoknya sama dengan harga pasar
b. Penjual super marginal adalah produsen dengan harga pokoknya di bawah harga pasar
c. Penjual sub marginal adalah produsen dengan harga pokoknya di atas harga pasar

Gambar yang berhubungan dengan Golongan pembeli dan golongan penjual serta surplus
konsumen dan surplus produsen :
Keterangan :
P
AE : Pembeli super marjinal
A S ED : Pembeli sub marjinal
BE : Penjual super marjinal
E
ES : Penjual sub marjinal
P1 E : Pembeli/penjual marjinal
AEP1 : Surplus Konsumen/premi Konsumen
Surplus Konsumen Total = ½ Q1 x (A – P1)
B D BEP1 : Surplus Produsen/premi Produsen
Suprlus Produsen Total = ½ Q1 x (P1 – B)
0 Q1 Q

H. SURPLUS KONSUMEN DAN SURPLUS PRODUSEN


1. Surplus Konsumen
Surplus Konsumen (Consumers Surplus) atau Premi Konsumen adalah kepuasan atau kegunaan
tambahan yang diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari
harga yang konsumen bersedia membayarnya. Surplus konsumen maksimum hanya terjadi
pada pasar persaingan sempurna, dinana harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran secara bebas dan semua konsumen membayar harga yang sama. Atau dengan kata
lain surplus konsumen terjadi karena konsumen berani membayar atau membeli dengan harga
yang lebih tinggi dari harga yang pasarnya, Surplus Konsumen dihitung dari Besarnya Kenaikan
harga yang berasal dari Harga Keseimbangan dikalikan dengan Besarnya Jumlah
Keseimbangan.
Secara matematis surplus konsumen dapat dihitung dengan rumus :

Atau a = Tingkat harga pada


SK = SK =
saat Q = 0
7
Contoh :
Diketahui fungsi Permintaan P = 120 – 2Q. Hitunglah besarnya keuntungan lebih atau surplus
yang dinikmati konsumen pada tingkat harga pasar setinggi P = 50.
Jawab :
Jika P = 50, maka disubstitusikan ke persamaan fungsi permintaan, sehingga diperoleh Q = 35.
Surplus konsumen :
SK = Atau dengan cara lain :
SK = ½ Q x (a – P)
SK = SK = ½ (35) x (120 – 50)
SK = 17,5 x 70
SK = [ 120Q – Q2] - 1.750 SK = 1.225
SK = [120(35) – 35 ] – [120(0) – 02] – 1.750
2

SK = 4.200 – 1.225 – 0 – 1.750


SK = 1.225

2. Suprlus Produsen
Surplus Produsen (Producers Surplus) atau Premi Produsen adalah pendapatan tambahan yang
diperoleh produsen dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan
harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan. Atau dengan kata lain surplus
produsen terjadi karena produsen berani menawarkan atau menjual dengan harga yang lebih
rendah dari harga yang pasarnya. Surplus Produsen dihitung dari Besarnya Penurunan harga
yang berasal dari Harga Keseimbangan dikalikan dengan Besarnya Jumlah Keseimbangan
Secara matematis surplus konsumen dapat dihitung dengan rumus :

Atau a = Tingkat harga pada


SP = SP =
saat Q = 0
Contoh :
Diketahui fungsi penawaran suatu barang dari seorang produsen adalah Q = –45 + 3P. Hitunglah
besarnya keuntungan lebih atau surplus produsen, jika tingkat harga pasar setinggi P = 25.
Jawab :
Jika Q = –45 + 3P, maka P = 15 + 1/3 Q, dan jika P = 25, maka Q = 30
Surplus produsen :
SP = Atau dengan cara lain :
SP = ½ Q x (P – a)
SP = SP = ½ (30) x (25 – 15)
SP = 15 x 10
SP = 750 – [15Q + 1/6 Q2] SP = 150
SP = 750 – [15(30) + 1/6 (30)2] – [15(0) + 1/6 (0)2]
SP = 750 – 450 – 150 – 0
SP = 150

I. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


1. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah Kepekaan atau angka yang menunjukkan perubahan harga barang terhadap
perubahan jumlah barang atau pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
dan jumlah barang yang ditawarkan.
Terdapat beberapa macam Koefisien elastisitas (E), diantaranya :
a. Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand = ED)
Elastisitas harga permintaan adalah perbandingan antara persentase perubahan jumlah
barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang.
b. Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply = ES)
Elastisitas harga penawaran adalah Pembandingan antara persentase perubahan jumlah
barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang.
c. Elastisitas silang (Cross Elasticity = Exy)
Elanstisitas silang adalah pengaruh perubahan harga barang x terhadap jumlah barang y
yang diminta.
d. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity = Ey)
Elastisitas Pendapatan adalah pengaruh perubahan pendapatan terhadap jumlah barang
yang diminta.
8
Untuk lebih memberikan gambaran seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah
barang yang diminta atau yang ditawarkan, maka koefisien elastisitasnya dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
a. Elastisitas Titik atau Elastisitas secara
umum

E= E=
Rumus : atau

Secara Matematis Rumus Elastisitas adalah :

Dan atau

Keterangan :
Q = selisih jumlah barang Q1 = Turunan pertama dari Q
P = selisih harga barang P1 = Turunan pertama dari P
P = harga barang mula-mula
Q = jumlah barang mula-mula
b. Elastisitas Busur
Rumus :

E=

2. Macam-macam sifat elastisitas/ jenis elastisitas

No. Jenis Elastisitas Rumus Logika Contoh barang


1. elastic E>1 %Q>%P Keb. Lux atau mewah
2. inelastic E<1 %Q<%P Keb. Primer/pokok
3. Elastisitas uniter/normal E=1 %Q=%P Keb. Sekunder
4. elastis sempruna E= %Q,%P=0 Keb. Dunia (gandum, minyak)
5. inelastis Sempurna E=0 % Q = 0, %  P Keb. Tanah, air minum dsb.
Besarnya koefisien elastisitas dapat bernialai negatif dan psoitif, nntuk menyatakan sifat
elastisitasnya tanda minus (–) diabaikan. Dan hasil perhitungan elastisitas permintaan yang
selalu negatif (–), disebabkan karena berlakunya hukum permintaan (Jika harga naik, permntaan
turun dan jika harga turun permintaa naik)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan dan elastisitas harga


penawaran

No. Elastisitas harga permintaan No. Elastisitas harga penawaran


1. Tersedianya barang substitusi 1. Jenis produk yang dihasilkan
2. Pokok tidaknya suatu barang terhadap 2. Sifat perubahan biaya produksi
kebutuhan manusia
3. Proporsi (persentase) kenaikan harga 3. Banyak sedikitnya barang yang
terhadap pendapatan konsumen diperdagangkan
4. Jangka waktu 4. Jangka waktu

4. Hubungan antara elastisitas permintaan, harga barang dan Penerimaan Total (Total Revenue /
TR) dan Penerimaan Marjinal (Marginal Revenue/MR)

Elastistas Penerimaan Total Penerimaan Marjinal


No. Harga barang (P)
permintaan (Ed) (TR) (MR)
1. Elastis Naik Turun Positif
2. Elastis Turun Naik Positif
3. Inelastis Naik Naik Negatif
4. Inelastis Turun Turun Negatif
5. Uniter Elastis Naik Tidak berubah Nol
9
6. Uniter Elastis Turun Tidak Berubah Nol

5. Cara Smart/praktis menentukan besarnya elastisitas, tanpa mencari turunan Q atau Q’, yaitu :
a. Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a – bQ (fungsi permintaan) dan P = a + bQ (fungsi
penawaran) maka rumus elastisitas :

b. Jika persamaan fungsi menunjukkan Q = a – bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP (fungsi


penawaran), maka rumus Elastisitasnya :

c. Jika persamaan fungsi menunjukkan P = aQ 2 + bQ + c maka rumus elastisitasnya :

6. Garfik Elastisitas Inelastis sempurna


Inelastis

Uniter

Elastis

Elastis sempurna

J. ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY)

Elastisitas silang (Exy) adalah pengaruh perubahan harga barang X terhadap perubahan jumlah
barang Y yang diminta. Untuk menentukan besarnya Elastisitas silang dirumuskan sebagai berikut :

Atau

Keterangan :
Qy = Jumlah barang Y yang diminya
Px = Harga barang X
Elastisitas silang hanya berlaku untuk 2 macam barang :
a. untuk barang komplementer, elastisitas silang bersifat negatif
Jika harga barang X mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang Y mengalami
penurunan, dan sebaliknya jika harga barang X mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
barang Y mengalami kenaikan.
b. untuk barang subtitusi, elastisitas silang bersifat positif.
Jika harga barang X mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang Y mengalami
kenaikan, dan sebaliknya jika harga barang X mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
barang Y mengalami penurunan.

K. ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME ELASTICITY)

Elastisitas Pendapatan (Ey) adalah Pengaruh perubahan pendapatan terhadap jumlah barang yang
diminta. Untuk menentukan besarnya Elastisitas pendapatan dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Q = Jumlah barang yang diminta
Y = Pendapatan konsumen

Elastisitas pendapatan hanya berlaku untuk 2 macam barang :


10
a. untuk barang inferior (bermutu rendah), elastisitas pendapatan bersifat negatif
Jika pendapatan seseorang mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang inferior
mengalami penurunan, dan sebaliknya jika pendapatan seseorang mengalami penurunan, maka
jumlah permintaan barang inferior mengalami kenaikan.
b. untuk barang superior (bermutu tinggi), elastisitas pendapatan bersifat positif.
Jika pendapatan seseorang mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang superior
mengalami kenaikan, dan sebaliknya jika pendapatan seseorang mengalami penurunan, maka
jumlah permintaan barang superior mengalami penurunan.

L. PASAR ATAU STRUKTUR PASAR


Pasar adalah hubungan keseluruhan dari permintaan dengan penawaran terhadap barang atau jasa.
Dilihat dari hubungan antar pembeli dan penjual, pasar dibedakan menjadi :
1. Pasar persaingan sempurna (Perfect Competation) Adalah pasar dimana terdapat banyak
penjual dan banyak pembeli untuk memperdagangkan barang yang homogen.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna diantaranya :
a. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
b. Barang yang dijual bersifat homogen
c. Terdapat kebebasan keluar masuk pasar, baik bagi pembeli maupun penjual (Free entry and
Exit)
d. Ada mobilitas barang, sehingga pembeli dapat memperoleh barang dalam jumlah berapapun
e. Penjual dan pembeli memahami keadaan pasar yang sebenarnya.
f. Produsen/penjual dan konsumen tidak dapat menentukan harga pasar (price taker), tetapi
sebagai pengambil harga (price taker) atau Perusahaan menerima harga yang ditentukan
oleh pasar (price taker)
g. Kurva permintaan yang dihadapi seorang produsen adalah garis lurus horizontal, artinya
harga cenderung stabil walaupun jumlah barang yang terjual mengalami perubahan,
sehingga kurva permintaan sama dengan kurva Penerimaan Rata-rata (Average Revenue =
AR) dan Kurva Penerimaan Marjinal (Marginal Revenue = MR). Sedangkan kurva permintaan
pasarnya melereng dari kiri atas ke kanan bawah atau memiliki Slope Negative.
Kurva Permintaan Pasar Kurva Permintaan di Perusahaan
Harga (P) Harga (P)
S

P = D = AR = MR

Kuantitas (Q) Kuantitas (Q)


h. Kurva penawaran pada pasar persaingan sempurna sama dengan kurva biaya marjinal
(Marginal Cost = MC) dan dimulai dari titik minimum kurva AVC ke atas serta memotong
kurva AC di titik minimum.

Dalam jangka pendek perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dapat memperoleh
laba/keuntungan atau dapat menderita keurgian. Namun dalam jangka panjang tiap perusahaan
hanya memperoleh laba normal (Normal Profit). Laba normal adalah suatu tingkat keuntungan
yang dianggap cukup lumayan besar bagi perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam
industri, sehingga mereka tidak ingin keluar dari industri atau pasar.

Keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek atau Keuntungan Maksimum pada pasar
Persaingan sempurna
Harga MC = S
Keterangan :
1. Kurva permintaan sama atau berimpit
dengan kurva harga (P), AR dan MR
AC 2. Harga pasar berbentuk saat MC
memotong MR, yaitu setinggi OP1
P1 B P=AR=MR=D 3. TR = OQ1BP1
4. TC = OQ1CP2
5. Keuntungan maksimum sebesar P1P2AB
P2 A dengan jumlah output OQ1 dan harga OP1
6. Kurva MC selalu memotong kurva AC
minimum (Biaya produksi terendah)
11

0 Q1 Output

Keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang atau Laba Normal pada pasar Persaingan
sempurna
Harga MC = S
Keterangan :
1. Kurva permintaan sama atau berimpit
dengan kurva harga (P), AR dan MR
AC
2. Harga pasar berbentuk saat MC memotong
MR, yaitu setinggi OP1
P1 B P=AR=MR=D 3. Laba normal adalah titik singgung kurva D
dengan kurva AC di titik minimum
4. TR = TC, yaitu sebesar OQ1BP1
5. Keseimbangan perusahaan dalam jangka
panjang : P = D = MR = AR = MC = AC
0 Q1 Output

2. Pasar persaingan tidak sempurna Adalah pasar dimana syarat-syarat pasar persaingan sempurna
tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna, terdiri dari :
a. Pasar Monopoli adalah Pasar yang terdapat satu pihak penjual yang menguasai pasaran
Ciri-ciri pasar monopoli antara lain :
1) Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual/produsen
2) Jenis barang yang diproduksi tidak ada barang penggantinya (no substituties) yang mirip.
3) Adanya hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk ke
dalam pasar monopoli.
4) Penjual ini tidak memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dijual dalam
perekonomian.
5) Perusahaan mempunyai kekuatan untuk menetapkan harga jual barang (price maker /
price setter) sehingga dalam pasar monopoli sering terjadi eksploitasi konsumen, yakni
penetapan harga yang tinggi atau memiliki daya monopoli (Monopoly power)
6) Kurva permintaan yang dihadapi monopolis adalah juga kurva permintaan pasar /
industry, yakni melereng dari kiri atas ke kanan bawah
Dalam pasar monopoli perusahaan dapat melakukan Diskriminasi Harga, dengan syarat-
syarat :
1) Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
2) Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga atau barang yang
diproduksikan dapat dijual di dua pasar yang berbeda
3) Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat
berbeda
4) Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan
keuntungan yang diperoleh
5) Produsen dapat mengeksploitir beberapa sikap tidak rasional konsumen
6) Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh
7) Cirri pembeli di suatu pasar berbeda dengan di pasar lainnya

Keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang atau Keuntungan maksimum (Laba super
normal) pada pasar Monopoli
Harga MC
Keterangan :
1. Kurva permintaan sama dengan kurva AR
atau D = AR
AC 2. Harga berbentuk saat MC memotong MR,
P1 B yaitu setinggi OP1
3. TR = OQ1BP1
4. TC = OQ1AP2
A 5. Keuntungan maksimum / Laba Normal
P2 sebesar P1P2AB dengan jumlah output OQ1
dan harga OP1
6. Kurva MC selalu memotong kurva AC
minimum (Biaya produksi terendah)
MR AR = D
12
0 Q1 Output

Sedangkan Monopoli Alamiah adalah perusahaan yang terus menerus menikmati skala
ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, yang berarti Average
Cost (AC) terus menerus menurun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
Dalam jangka pendek monopolis bisa memperoleh laba/keuntungan atau dapat menderita
keurgian. Namun dalam jangka panjang monopolis akan memperoleh laba super normal
(Super Normal Profit).
Untuk mengurangi keburukan pasar monopoli, pemerintah membuat kebijakan,
diantaranya :
1) Melakukan pengaturan/penetapan harga maksimum (ceiling price)
2) Pengenaan pajak kepada monopolis
3) Pengaturan Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha yang tidak sehat (UU anti
Monopoli, yaitu UU NOmor 5 tahun 1999)

b. Pasar Duopoli adalah Pasar yang terdapat dua pihak penjual yang menguasai
Ciri-ciri pasar duopoli antara lain :
1) Terdapat dua penjual yang menguasasi
2) Terdapat rintangan untuk memasuki industri duopoli.
3) Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan akan dipertimbangkan oleh
perusahaan yang lain dalam industri.

c. Pasar Oligopoli adalah Suatu pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual menguasai
(3 – 10 penjual / produsen)
Ciri-ciri pasar oligopoli antara lain :
1) Terdapat sedikit penjual (3 sampai dengan 10) yang menjual produk substitusi, artinya
yang mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang(cros selasticity of demand)
yang tinggi.
2) Barang yang dihasilkan adalah barang diferensial atau homogen
3) Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoly. Hal ini karena perusahaan yang
ada dalam pasar hanya sedikit.
4) Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh
perusahaan yang lain dalam industri.
5) Terjadi persaingan non harga
6) Kurva permintaan pasar berbentuk patah (Kinked Demand Curve).
7) CR 4 melebihi 40% atau CR4 > 40

Kurva Permintaan Patah adalah kurva yang dihadapi setiap perusahaan oligopoly yang
berbentuk bengkok, karena apabila suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan
lainnya akan mengikutinya, sebagai akibatnya permintaan tidak mengalami peningkatan
yang besar.

Bentuk Kurva Permintaan Perusahaan Oligopoli sebagai berikut :


P
Keterangan :
1. Kurva permintaan yang patah dari D ke D1,
dan kurva permintaan bagian atas lebih
P elastic dan bagian bawah lebih inelastic
D 2. Kurva MR juga patah dari MR ke MR1, dan
kurva PR di bagian atas lebih elastic dan
bagian bawah lebih inelastis
D1
MR
0 Q MR1
Dengan demikian di dalam pasar oligopoly, penurunan harga dari suatu perusahaan
cenderung akan diikuti oleh perusahaan yang lainnya agar mereka tidak kehilangan
langganan. Tetapi apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan yang lainnya tidak
akan menaikkan harga, agar tidak kehilangan langganannya. Sedangkan Kurva Marginal
Revenue (MR) dan Kurva Permintaan sebelum terjadi patah lebih elastis atau sangat elastis,
sedangkan setelah terjadi patah, kurvanya lebih inelastis atau sangat inelastis..
Kekuatan industri oligopoli (Oligopoly Power) dapat diukur dengan perhitungan Rasio
13
Konsentrasi (Concentration Ratio), artinya rasio yang mengukur seberapa besar output atau
pangsa pasar dikuasai oleh perusahaan yang dominan/besar (4 sampai dengan 6
perusahaan). Jika Konsentrasi rasio empat perusahaan (CR 4) adalah 60%, artinya 60%
output/pangsa pasar dalam industri dikuasai oleh 4 perusahaan industri tersebut.
Perusahaan / industri berada dalam oligopoli apabila CR 4 melebihi 40% atau CR4 > 40.

d. Pasar Persaingan Monopolistis adalah Pasar terdapat banyak penjual dalam suatu jenis
barang tertentu, tetapi tiap penjual mempunyai ciri barang yang berbeda (differensiasi
produk).
Differensiasi produk adalah kebijakan perusahaan yang pada dasarnya mengeluarkan suatu
jenis barang, tetapi dapat dibedakan dari segi merek, mutu, ukuran, warna, tehnologi,
bentuk, kandungan bahan mentah dan pengemasan yang berlainan.
Ciri-ciri pasar Monopolistis antara lain :
1) Terdapat banyak penjual
2) Barangnya bersifat berbeda corak/diferensiasi (merk, mutu, ukuran, bentuk, model,
warna, kemasan/bungkus, pelayanan penjualan dan tehnologi)
3) Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
4) Masuk ke dalam industri relatif mudah
5) Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif
Pasar persaingan monopolistik mirip dengan pasar persaingan sempurna, perusahaan
mungkin dapat memperoleh laba atau menderita rugi, tetapi perusahaan mudah untuk
masuk atau keluar dalam industri (Free entry and Exit), sehingga dalam jangka panjang
perusahaan hanya memperoleh laba normal.
Bentuk Kurva keseimbangan perusahaan pada pasar monopolistis sama dengan kurva pada
pasar monopoli, hanya dalam pasar monopolistis kurva permintaan (D), AR dan MR lebih
elastis atau sangat elastis. Semakin banyak perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistis, maka semakin elastis atau datar kurva permintaannya

M. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN TIAP BENTUK PASAR


1. Pasar Persaingan Sempurna
KEBAIKAN KEBURUKAN
1. Pembeli sangat mengetahui harga pasar 1. Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar
sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau yang mendekati persaingan sempurna, sedang
kekecewaan sector yang lain banyak ketidaksempurnaan
2. Konsumen merasa sejahtera, karena bebas 2. Terdapat factor eksternal yang tidak
memasuki pasar diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan
optimum konsumen
3. Terdapat persaingan murni, karena barang 3. Tidak ada barang subtitusi karena bersifat
yang diperjual-belikan homogen homogen
4. Harga cenderung stabil karena keadaan
pasar dapat diketahui sebelumnya
5. Mudah memilih atau menentukan barang
yang diperjual- belikan
6. Barang yang diproduksi dapat diperoleh
dengan ongkos yang serendah-rendahnya

2. Pasar Monopoli
KEBAIKAN KEBURUKAN
1. Industri-industri yang berkembang banyak 1. Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak
yang bersifat monopoli dinikmati oleh produsen
2. Mendorong untuk adanya inovasi baru agar 2. Tidak efisiensinya biaya produksi, karena
tetap terjaga monopolinya perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara
penuh penghematan ongkos produksi atau
sering disebut ti mbulnya pemborosan.
3. Tidak akan mungkin timbul perusahaan- 3. Konsumen merasa berat karena harus membeli
perusahaan yang kecil sehingga perusahaan barang dengan harga sangat tinggi oleh
monopoli akan semakin besar perusahaan monopoli
4. Adanya unsure eksploitasi terhadap konsumen
dan pemilik faktor-faktor produksi

3. Pasar Duopoli dan Oligopoli


KEBAIKAN KEBURUKAN
1. Industri-industri oligopoly bisa mengadakan 1. Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu
14
inovasi dan penerapan teknologi baru yang besar (excess profit) yang dinikmati produsen.
paling pesat
2. Terdorong untuk berlomba penemuan proses 2. Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen
produksi baru dan penurunan ongkos tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang
produksi minimum
3. Lebih mampu menyediakan dana untuk 3. Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen
pengembangan dan penelitian maupun buruh
4. Terdapat kenaikan harga (infl asi) yang
merugikan masyarakat secara makro

4. Pasar Monopolistis
KEBAIKAN KEBURUKAN
1. Konsumen memiliki banyak pilihan barang 1. Tidak efi siennya produksi karena produsen
ti dak b er p ro du ks i de n ga n bia ya r ata- r at a
(A C) yan g minimum.
2. Produsen dapat menentukan harga sendiri- 2. Terlalu banyak perusahaan kecil
sendiri dalam satu pasar karena tidak ada
persaingan.
3. Masing-masing monopolistik mempunyai 3. Konsumen masih harus membayar harga produk
keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk
pasar (konsumen) sendiri- sendiri menghasilkan produk tersebut, atau Plebih
besar dari MC

N. PASAR FAKTOR PRODUKSI ATAU PASAR INPUT


Pasar Faktor produksi / pasar input adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi,
baik factor produksi alam, tenaga kerja, modal dan pengusaha.
1. Pasar tanah (Sumber Daya Alam) adalah Pasar yang menghubungkan penjual dengan pembeli
tanah untuk melakukan transaksi perdagangan. PemilikTanah menerima imbalan jasa berupa
sewa
Teori sewa tanah :
a. Menurut David Ricardo. Tinggi rendahnya sewa tanah akan ditentukan oleh kesuburan
tanahKarena membedakan kesuburan tanah, maka teori ini disbeut juga “Teori Differensial”
b. Menurut Von Thuen. Tinggi rendahnya sewa tanah selain ditentukan oleh perbedaan
kesuburan tanah juga sangat ditentukan oleh jauh dekatnya (letak) tanah dengan pasar.

2. Pasar Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia) adalah pasar yang menghubungkan penjual dan
pembeli tenaga kerja untuk melakukan transaksi perdagangan. Tenaga kerja akan memperoleh
upah/gaji
Upah uang / upah nominal adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha
sebagai pembayaran atas tenaga fisik atau non fisik yang digunakan dalam proses produksi. Atau
Upah nominal adalah nilai dalam bentuk uang yang diterima pekerja sebagai imbalan melakukan
suatu pekerjaan
Upah Riil adalah tingkat upah para pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut
membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para
pekerja. Atau Upah Riil adalah kemampuan upah yang diterima pekerja untuk membeli barang
dan jasa. Upah riil ditentukan berdasarkan pada tingkat harga yang berlaku pada tahun dasar.
Teori upah / gaji :
a. Menurut David Ricardo (Teori Upah Alami), Besarnya upah buruh sama dengan biaya hidup
minimum buruh besar keluarganya
b. Menurut J.S. Mill (teori Dana Upah), Besranya upah akan ditentukan oleh dana upah yang
tersedia dan jumlah buruh.
c. Menurut Von Thunen (Teori Upah Ethis), Besarnya upah akan bergantung pada besarnya
biaya pemeliharaan hidup dan besarnya produktivitas kerja buruh
d. Menurut Karl Mark (Teori Upah Lebih), Tenaga kerha memiliki nilai tukar dan nilai pakai bagi
pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya.
Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar ini disebut nilali lebih.

3. Pasar Modal (Sumber Daya Modal) adalah pasar yang menghubungkan antara penjual dan
pembeli modal uang untuk melakukan transaksi perdagangan. Pemilik modal akan menerima
pendapatan berupa bunga modal
Teori bunga modal :
a. Menurut J.B. say (Teori Produktivitas)
15
Bung amodal merupakan kontra prestasi karena modal itu dapat menghasilkan suatu
produk/barang.
b. Menurut Nassau W. Senior (teori Abstinence / penghematan)
Bung amodal merupakan balas jasa kepada pemiliknya karena ia telah melakukan
penghematan (tidak berkonsumsi) membentuk modal
c. Menurut Von Bohn Bawerk (Teori Agio / Time Preference)
Bunga modal ini berdasarkan pada nilai uang. Nilai uang akan senantiasa turun . maka bunga
modal ini dimaksudkan agar nilai uang yang dikembalikan tetap sama dengan nilai uang
tersebut pada saat dipinjamkan

4. Kewirausahaan / pengusaha. Pengusaha akan memperileh balas jasa berupa keuntungan / laba.
Teori Laba Pengusaha :
1) Menurut J.B. Say. Laba pengusaha akan ditentukan oleh keahlian dalam memimpin
perusanaan dan resiko yang akan ditanggungnya
2) Menurut J. Schumpeter. Laba pengusaha merupakan balsa jasa karen a kemampuan
pengusaha dalam mengadakan kombinasi baru dalam proses produksinya :
a. Penggunaan teknik produksi yang baru
b. Penemuan bahan dasar yang baru
c. Pembukaan daerah pemasaran yang baru
d. Penggunaan manajemen yang baru
e. Penggunaan teknik pemasaran yang baru

O. KEGAGALAN PASAR
Dalam mekanisme pasar terdapat beberapa kebaikan dan kelemahan yaitu :
KEBAIKAN MEKANISME PASAR KELEMAHAN MEKANISME PASAR
1. Pasar dapat memberi informasi yang 1. Kebebasan yang tidak terbatas menindas
lebih tepat golongan-golongan tertentu
2. Pasar memberi perangsang untuk 2. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil
mengembangkan kegiatan usaha keadaannya
3. Pasar memberi perangsang untuk 3. Sistem pasar / liberal dapat menimbulkan
memperoleh keahlian modern monopoli
4. Pasar menggalakkan penggunaan 4. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan
barang dan faktor produksi secara efisien beberapa jenis barang secara efisien
5. Pasar memberikan kebebasan yang 5. Kegiatan konsumen dan produsen mungkin
tinggi kepada masyarakat untuk melakukan menimbulkan Eksternalitas yang merugikan
kegiatan ekonomi

Sedangkan Kegagalan Pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk
berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi.
Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Untuk itu pemerintah
perlu adanya campur tangan dalam meningkatkan kegiatan ekonomi, diantaranya :
1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap
individu tetap wujud dan penindasan dapat dihindarkan
2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan
mengalami perkembangan yang teratur dan stabil serta mengurangi imperfect information atau
informasi pasar yang tidak sumpurna
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan,
terutama perusahan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak
menjalankan praktik-praktik monopoli yang merugikan
4. Menyediakan ”Barang Bersama / Barang
Publik”, yaitu barang yang penggunaannya dilakukan secara bersama. Jalan raya, siaran radio
dan televisi, kegiatan dan bantuan polisi, jasa pengamat cuaca, yang penggunaannya dilakukan
secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat, atau juga
disebut sebagai Barang Altruisme, yakni barang yang dapat digunakan untuk kepentingan orang
banyak.
5. Mengawasi agar ”eksternalitas” kegiatan
ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya. Eksternalitas adalah
akibat sampingan (baik atau buruk) yang ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau
memproduksi
16

Anda mungkin juga menyukai