Map of Life
(Mengenal Diri & Solidaritas)
2. Yulinar
Fase Perkuliahan
A. SCENE OPENING
Drama ini mengisahkan perjalanan seseorang yang menghadapi kesulitan di masing-masing
fase kehidupannya (SD, SMP, SMA, dan Kuliah) dimana di fase kehidupan memiliki kisah
dan rintangannya tersendiri.
- Pemeran :
1. Tokoh Utama (SD) : Budi
2. Orang Tua (Ibu) : Resti
3. Guru : Anggi
4. Murid Kompetitif : Juwita
● Scene diawali dengan narasi dari dalang yang diiringi intro lagu. Di dalam scene ini
menceritakan tentang Budi yang biasanya mendapatkan juara kelas tapi di semester
kali ini, Budi dikalahkan oleh teman kelasnya yang bernama Juwita. Hal ini membuat
Budi merasa tertinggal dan terkalahkan oleh temannya Juwita.
Pada saat penerimaan rapor guru mengumumkan nama-nama yang menjadi juara kelas.
Juwita : “Terima kasih bu guru, orang tuaku pasti bangga sama aku”
Budi : “Ibu, kok aku dapat juara dua sih, si Juwita bisa dapat juara
satu.Biasanyakan yang juara satu aku”
Ibu (Resti) : “Hushh! kamu gaboleh ngomong gitu nak, gimanapun Juwita itu adalah
teman kamu, Juara dua itu bukan sesuatu masalah besar. Kamu bisa
belajar lebih baik kedepannya”
- Pemeran :
1. Tokoh Utama (SMP) : Ahmad
2. Ibu Kantin : Violetta
3. Teman Pendamping : Affa, Danya, Rania
- Naskah Dialog:
● Scene ini diawali ketika tokoh utama sedang pergi ke kantin bersama temannya,
disana temannya melakukan hal usil yang biasa dilakukan oleh anak-anak
seusianya. Melihat hal tersebut, Budi pun ikut melakukan hal yang sama.
Tibalah saat Budi memasuki masa SMP, masa dimana anak yang labil dan cenderung
mengikuti apapun yang teman dekatnya lakukan. Pada masa ini ia belum bisa memilah hal
yang benar dan salah.
(Mendengar percakapan Rania, Budi dan Ibu Kantin. Danya dan Affa yang sudah lebih dulu
di kantin menyela percakapan mereka)
Affa : “Emang kalian gak kasian apa, PBL (Parah banget Lohh)”
- Pemeran :
1. Tokoh Utama (SMA) : Imad
2. Gebetan Budi. : Rania
3. Guru : Pandji
4. Sahabat Rania. : Hardina
- Naskah Dialog:
● Scene ini Budi mulai menemukan tujuannya dan berani mengambil keputusan untuk
dirinya demi apa yang diimpikannya.
Tibalah masa SMA, dimana Budi sedang dalam masa pencarian jati diri dan bingung
mau lanjut kuliah atau tidak setelah lulus SMA nanti. Tapi di samping itu, Budi menyukai
seseorang.
Guru : kamu yakin udah milih jurusan yang tepat (dengan suara menekan)
Guru : Jurusan yang kamu ambil itu, tidak sama dengan latar belakang kamu
yang anak IPA !!
Budi : Tapi saya yakin kok pak ! Jurusan yang saya ambil nanti sesuai dengan
passion saya
Guru : Paling setelah lulus kuliah nantinya kamu akan susah cari pekerjaan!
pokoknya setelah keluar dari ruangan ini pikirkan lagi perkataan bapak
tentang jurusan kuliah kamu !
setelah itu budi keluar meninggalkan ruang guru, dia masih saja termenung dengan
perkatan gurunya yang seolah menekan dia untuk masuk jurusan yang sesuai dengan
jurusan IPA. saat budi merenung dan pusing untuk bertindak, datanglah rania seorang
gadis yang selalu membantu dia di kala ada masalah dan sahabatnya, Hardina.
Budi : “ah Iya nih aku udah mikirin mau launjut kuliah dimana, kemungkinan
akan lanjut kuliah diluar kota”
Hardina : "Waahh, berarti nanti bakalan ada yang sedih nih ditinggal."
sebenarnya di dalam hati rania meresah sedih mendengar perkataan puti, rania merasa
sedih tidak akan bertemu dengan budi lagi karena budi akan kuliah di luar kota
Rania : “Ih apaan sih. Oke deh, semoga kamu bisa mendapatkan apa yang
kamu cita-citakan, begitu juga dengan aku”
Budi : (Bergumam dalam hati) “Mulai sekarang aku harus fokus untuk
mencapai cita-citaku”
Masa perkuliahan telah tiba dan budi berhasil masuk jurusan yang ia impikan. Namun,
setelah waktu berjalan, kini tibalah budi untuk menyusun tugas akhirnya, tetapi lagi-lagi ia
memiliki suatu masalah.
(Lagu mulai…)
Budi : “Ini tuh jurusan yang aku impikan, tapi kok nyelesainnya berat banget yaa.
Apakah aku nyerah aja ya?” (sembari Budi menggaruk kepala dan menghela nafas panjang)
Fitri : “Susah sih emang, tapi harus dijalanin, yuk bisa yuk kita sama-sama
ngelewatin.”
(Ada gerakan siang malam seakan-akan ngerjain skripsi dari hari ke hari)
(Ada sound ayam dan srigala)
Setelah sekian purnama, akhirnya mereka bertiga berhasil menyelesaikan tugas akhirnya
dengan baik dan lulus cumlaude membanggakan orang tuanya.
- Naskah :
● Scene diawali tokoh utama dari fase kuliah sedang pulang dari tempat kerja lalu
bertemu tokoh utama dari fase SD-SMA. Kemudian tokoh utama dari fase SD-Kuliah
berdiskusi bersama dan kagum melihat dirinya bisa mencapai cita-cita yang dia
inginkan saat dia SMP. Mereka berbincang dengan narasi dari dalang yang
menyampaikan pesan moral dan kesimpulan dari drama ini
Tiba saatnya Budi diwisuda dan ia teringat kembali masa-masa (SD,SMP,SMA) yang
memiliki fase juang masing-masing.
PENUTUP
- Perjalanan mengenal diri bukanlah perjalanan instan. Setiap fase hidup akan menjadi
sebuah titik yang dirangkai dengan indah dan akan membentuk diri kita di masa depan.
Semangat berkobar dari dalam diri dan dukungan dari teman yang solid akan menuntut
kita menjadi seorang manusia yang selalu siap menerima tantangan dalam hidup.
Apakah kamu sudah mengenal dirimu ? Tak perlu takut, akan ada rekan dan Tuhan yang
mengiringi setiap langkahmu dalam menemukan jawaban akan sebuah tanya “Siapa
Dirimu ?”