Petunjuk Pengerjaan!
1. Baca dan pahami setiap soal yang diberikan!
2. Tidak dibenarkan plagiat
3. Tidak dibenarkan kerjasama
Soal
No.JudulBuku Keterangan
Maafkan, Aku Ulim Untukpresensi 1-7 dan 38-45
Kellep Untukpresensi 8-14
Ucok dan Ulos Ajaib Untukpresensi 15-21
Pahlawan Cilik Dusun Hopong Untukpresensi 22-29
Sepatu Baru Laung Untukpresensi 30-37
1. Menganalisis unsur intrinsik dan ektrinsik dari cerita anak “Ucok dan Ulos Ajaib”
a. Unsur intrinsik
1. Tema : Si Ucok dan Ulos Ajaib
2. Tokoh : Ucok, ayah Ucok, Ulos ajaib, ibu Ucok, Guntur, Mantri Hali,
kakak pembeli ulos ajaib, Lokot, teman – teman sekolah Ucok, Sofyan , Yusuf, Ibu
Guntur, ayah Guntur.
b. Unsur ekstrinsik
1. Latar belakang penulis :Eva Mizkat merupakan seorang dosen di Universitas
Asahan yang mengampu program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Beliau alumni dari Universitas Sumatera Utara dengan gelar S,S
pada tahun 2009 kemudian beliau mendapat gelar M.Pd di Universitas
Muslim Nusantara Al – Washliyah pada tahun 2015. Saat ini, beliau masih
aktif menjadi dosen di UNA dengan jabatan fungsional sebagai Lektor
Pada pagi hari di hari Sabtu, gerimis membasahi seluruh lorong desa Suka Damai. Aktifitas
warga yang biasanya berkebun kini terhalang karena udara sangat dingin apalagi desa Suka
Damai berada di dataran tinggi. Ayu bersama ibunya tengah cakap – cakap di dapur sambil
menyiapkan sarapan untuk keluarga mereka. Ibu memilah dan mencacah kangkung yang akan di
tumis, sementara Ayu memotong bawang dan cabai. “bu, jika gerimis terus seperti ini kita
tidak bisa berkebun dong bu” ucap ayu.... kemudian ibu menjawab “ iya nak, tidak apalah
sekalian kita beristirahat karena beberapa hari ini kita berkebun terus tanpa kenal lelah”. “iya
bu, badan Ayu pun terasa sangat lelah bu.”
Selesai mereka menyiapkan sarapan, kemudian ibu menghidangkan masakannya ke meja
makan. Ayu memanggil ayah yang sedang menikmati secangkir kopi hitam buatan ibu sambil
membaca koran di teras rumah untuk sarapan bersama. Ayu juga memanggil Riko yang
merupakan adik kandung Ayu. Kemudian kelurga bahagia yang di karunia dua anak itu
sarapan bersama dengan
menikmati tumis kangkung dan sambal ikan gurame buatan ibu dengan resep rahasia.
Ayah Ayu bernama Maszuki yang berprofesi sebagai karyawan di PT Tunas Jaya yang
memproduksi kopi hitam khas daerah mereka. Sedangkan ibu Ayu bernama Sulistia Ningrum
tetapi akrab di sapa dengan nama bu Sulis. Beliau berprofesi sebagai petani sekaligus
penjahit desa. Di kebun, bu Sulis menanam berbagai macam sayuran seperti kangkung,
pakcoy, sawi putih, kubis, cabai, bawang dan masih banyak lagi. Sementara, jika ada warga
desa yang membutuhkan jasanya sebagai penjahit baju dia juga bersedia. Dalam kurun
waktu satu bulan, pasti ada saja warga desa yang memakai jasa penjahitnya. Warga
menyukai jahitan bu Sulis karena jahitannya rapih, nyaman, dan harga jasanya juga masih
terjangkau.
Sementara Ayu masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Dia seorang gadis desa yang
sederhana, tak jarang ia membantu ibunya berkebun dan menjualnya ke pasar. Apalagi saat
libur sekolah tiba, maka hari liburan Ayu hanya menggarap tanaman di kebun mereka.
Sedangkan Riko, dia masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Kegiatan Riko sehari – hari
adalah menggembala domba milik keluarga mereka. Riko mulai menggembala domba sejak
ia duduk di bangku kelas 4 SD. Bu Sulis sangat bersyukur memiliki keluarga yang tentram
seperti ini. Suami yang setia, kemuadian anak – anaknya yang penurut dan rendah hati.
3. Pertunjukkan membaca puisi tema “Kami Pewaris Negeri Ini’ karya Paundra yang
dibacakan oleh Bambang Wahyu Kirana dari SDN TAMBAKSARI 02, Jawa Tengah.
Puisi ini mengnadung makna semangat berkorban. Teknik membaca puisi dengan
semangat berkorban dibutukan mental yang baik. Mental itu akan mendorong sang
pembaca puisi menjiwai puisinya dengan baik sehngga pesan – pesan atau makna
puisi tersampaikan kepada pendengar. Intonasi atau tekanan suara dalam membaca
puisi juga sangat dibutuhkan guna menjaga antusias pendengar dalam menyimak
puisi kita. Intonasi akan memberikan kesan pembacaan puisi yang tidak
membosankan.