Anda di halaman 1dari 7

TEKS DRAMA

MPLS Dimasa Peralihan Covid-19

TOKOH

Siswa Baru SMA Negeti 1 ENDE: Ifa, Lugi, Sandro,Ida

Anggota Pengurus Osis: Delon,Dea

Guru SMA Negeri 1 ENDE: Indah

Moderator: Yuyun

BABAK 1

Suasana SMA Negeri 1 Ende pada saat itu sangatlah ramai karena saat itu
pengumumam upacara penerimaan siswa baru. Peserta yang mendaftar di SMA
Negeri 1 sangatlah banyak, wajar karena sekolah tersebut adalah sekolah
unggulan. MPLS baru bisa di laksanakan pada tahun ini. Upacara penyambutan
dilakukan dengan cara mengumpulkan siswa siswi baru yang baru tiba kemudian
di giring ke tempat utama dengan di iringi permainan drumband.

Setelah itu mereka duduk di aula untuk mendengarkan kata penyambutan yang
di sampaikan oleh wakil kepala sekolah dan pembina MPLS. Ada juga beberapa
guru yang ingin menyampaikan sepatah kata. Di sela sela penyampaian, ibu indah
menghampiri salah satu murid baru yang awalnya tampak ceria kemudian
menjadi murung.

Bu Indah: "hey nak, siapa namamu? Kenapa sekarang kamu tampak murung?? Ibu
perhatikan tadi kamu tampak ceria" Tanya Bu Indah.
Lugi: "tidak apa bu" jawab Lugi singkat.
Wajarlah Lugi adalah anak yang introvert dan sangat tertutup.
Bu Indah: "kenapa? Kamu diterima kan?"
Lugi: "iya bu saya diterima, saya sangat bersyukur. Tapi saya disini saya tidak
punya teman lagi bu"
Bu indah: "oh seperti itu, memangnya tidak ada teman kamu yang bersekolah
disini?"
Lugi: "tidak ada bu! saya sendiri saja dari sekolah saya, tidak ada yang saya kenal
disini, bahkan senior pun tidak ada".
Bu indah: "ya tak apalah, ini kan masih permulaan, semakin lama juga pasti akan
terbiasa dengan lingkungan dan teman teman baru kamu!"
Wajar saja jika Lugi meraaa sedih, ia merasa terasingkan karena sendiri disini. Dia
tipe anak yang introvert, tidak mudah bergaul dengan siapapun. Ketika waktu
istirahar lugi hanya duduk di kursi dekat dengan teman baru. Namun ia sambil
menggunakan earphone yang sudah di anggap seperti teman setia. Saat sedang
mendengarkan musik, tiba tiba teman di sampingnya ada seseorang setengah
berandal yang menghampirinya.

Sandro          : “Bro, aku duduk sini ya!”


Lugi        : “Ya” jawabnya cuek
Sandro          : “Eee…ni anak cuek banget!”(sambil menyenggol pundak lugi)
Lugi         : “Apa sih!”
Sandro           : “Biasa aja woy! Siniin earphonemu!”
Lugi          :”Gah! Ntar kena kuping lo ish,, jijik!”
Sandro          :”Wah kurangajar lo.” (Sandro beranjak pergi dan menendang kaki
lugi)
          Lalu sandro yang anarkis merebut earphone lugi lalu merusaknya !
Lugi        : “Woi ngapain lo! Main rusak barang gue!, rese lo!”
Sandro   : “Salah lo nggak mau minjemin gue” jawab Julian dari kejauhan karena
dia ternyata sudah lari setelah ia merusaknya.
Beberapa saat kemudian terdengar pengumuman:
Delon : “Adek-adek peserta didik baru silahkan berkumpul kembali ke aula batara
dan duduk ditempat masiing - masing.”
          Semua peserta pun berkumpul dan duduk kembali. Lalu panitia (pembawa
acara) mengisi sisa waktu istirahat dengan ngobrol - ngobrol santai. Lalu tiba-tiba
muncul suara teriakan dari kerumunan peserta didik baru,ternyata itu suara
sandro. Sontak ia pun menjadi perhatian para peserta dan para panitia yang ada
disana. Anehnya dia pun juga tidak punya malu.
Sandro       : “Weishh kakaknya cantik sekalleeee!” (dia menunjuk panitia yang
bernama Dea)
Kak Delon   : “wihiiiii!”(delon yang mendengar tertawa sambil mengganggu dea)
Sandro         : “Serius kak gak bohong!”(ketawa sambil menggaruk kepala)
Kak Dea   : “Hush!( sambil tertawa malu) makasih yaaa,kita lanjutin ngobrol
santainya.!”
         Lalu kak dea yang berbicara pada saat itu melanjutkan hingga waktu
istirahat selesai.Dan menyampaikan peberitahuan untuk kegiatan mpls hari ke-2.
Kak Dea   : “Untuk semua peserta diharapkan membawa peralatan yang akan
digunakan selama kegiatan MPLS berlangsung seperti id card dengan kreativitas
masing-masing,dan harus berangkat tepat pukul 07.00 tidak boleh ada yang
telat,apabila telat akan mendapat hukuman dari guru bimbingan konseling. Sudah
paham semua?”
Semua Peserta    : “Paham kak.”
Maka peserta pun pulang dan mempersiapkan barang-barang yang akan
dibawa pada kegiatan MPLS esok harinya
BABAK 2

          Hari kedua kegiatan MPLS.

Panitia MPLS       : “Untuk seluruh peserta segera berkumpul di aula! Sekarang!!!”


(semua peserta pun berkumpul di aula)
            Sepuluh menit berlalu, ketika akan ada pengisian materi oleh Guru BP. Bu
indah pun segera berjalan dari kantor menuju aula untuk menyampaikan materi.
Bersamaan dengan itu ada salah seorang siswa yang juga akan  masuk ke ruangan
itu. Sandro!! Ya sandro terlambat 10 menit.
Sandro              : “Selamat pagi bu” sapa sandro kepada Bu Nurma dengan
santainya.
Kak Delon         : “Ini sudah jam berapa? Kenapa kamu terlambat sampai 10 menit?
Sandro               :”Baru juga 10 menit kak” jawab sandro singkat.”
Bu indah        : ”kamu kira 10 menit itu waktu yang singkat. Kamu telah telah
sangat terlambat , tapi untuk sekarang kamu boleh masuk ruangan, tapi setelah
saya selesai menyampaikan materi ini, kamu ikut saya ke ruang BP”
Sandro   :”Iya Buuuuuuu” jawab sandro keras dan seperti tak punya malu.”
Kegiatan MPLS hari kedua diisi dengan kegiatan-kegiatan materi-materi oleh
guru bimbingan konseling dan kunjungan dari pihak luar.Ibu indah selesai
menyampaikan materi dan tiba-tiba ada seseorang anak perempuan yang
mengacungkan tangan untuk bertanya.
Ida                 : “Bu saya ingin bertanya, kegiatan MPLS nya nanti apa aja bu? Kalo
materi terus membosankan!”Tanya Ida
Bu Indah         : “Tanya saja sama panitia, jangan tanya sama saya”
      Ida melanjutkan pertanyaannya kepada panitia (kak Delon dan kakDea).
Mereka pun menjawab.
Kak Delon :”Ya pokoknya adek-adek tenang aja, nanti bakal ada kejutan!
pokoknya dijamin seru!”
          Lugi berbicara sendiri
Lugi      : “Kok aku kayak kenal ya dengan orang yang bertanya tadi” gumamnya
          Setelah selesai peserta pun istirahat.Inilah awal mula Lugi dan Ida bertemu
untuk pertama kalinya setelah sekian lama berpisah karena sekolah yang
berbeda. Namun keduanya tak saling kenal dan tak menyadari bahwa mereka
saling kenal.
          Ida adalah teman lugi ketika masih SD. Mereka sangat dekat pada waktu itu,
hingga teman-temannya salah mengira bahwa mereka telah berpacaran, padahal
sebenarnya mereka benar-benar hanya seorang teman baik saja, ya mungkin
mereka menganggap teman spesial.
          Lugi dan ida pada akhirnya harus terpisah, karena ida  akan melanjutkan
sekolah menengah pertamanya di luar kota. Ida harus mengikuti orangtuanya,
karena ayahnya dipindah tugaskan.
         Ida sedang duduk beristirahat dibangku taman sembari mendengarkan music
dari Hpnya dengan volume yang keras,sedangkan Lugi sedang berjalan melewati
taman dimana ada Ida disana sedang mendengarkan musik.
Lugi  : “Eh kalau dengerin musik itu nggak usah kencang-kencang bisa nggak sih!”
Ida  : “Emangnya kenapa? lagian nggak ada aturannya kan. Yang lain biasa aja
kenapa kamu yang sewot!”
Lugi : “Emang nggak ada sih, tapi inikan disekolahan kasiahan teman-teman nanti
telinganya pada sakit gara-gara kamu”
Ida : “Ya udah sih orang teman-teman biasa aja kenapa kamu yang repot!”
Lugi : “Ni cewek kalau dibilangin kok ngeyel ya”
Ida   : “Serah aku lah” (idapun meninggalkan lugi dengan perasaan jengkel)
   Setelah istirahat selesai,semua pesertapun berkumpul.Kegiatan MPLS hari
kedua telah usai semua pesertapun pulang.Keesokan harinya kegiatan MPLS hari
ketiga berlangsung dengan agenda yang menyebalkan bagi peserta.
Babak 3

Panitia MPLS    :“Kamu yang dua jalan yang cepet!!!” (sambil menunjuk Melodi


untuk jalan jongkok)
ifa : “Iya kak “ (mukanya terlihat pucat)
ida  : “kayaknya udah gak kuat dia kak,kasih dia istirahat dong”
Kak Delon :“Berani ya ngatur-ngatur kamu gak peduli mau pucat,mimisan,atau
pingsan pokoknya jalan jongkok itu sudah jadi hukuman”
Ida  : “Tapi kak disini kita sekolah bayar ya buat belajar bukan buat jadi budak
yang suka disuruh suruh. Itu anak mau pingsan nggak kasihan?”
Kak Delon  :“Masih anak baru nggak usah belagu.Saya disini lebih tau.”(ifa pun
pingsan)
Ida : “Punya otak nggak sih” (sambil mendorong kak delon)
          Bu indah dan kak dea pun datang setelah mendengar ada keributan.
Bu Indah : “Ada apa ini?”
Kak Dea: “Ayo bantu saya dulu “ (sambil menunjuk lugi )
Kak Delon: “ Tadinya saya suruh jalan jongkok “(jawabnya sambil gagap)
Ibu Indah: “Jawab yang tegas !Sekarang Ida dan Delon ikut saya ke ruang BK”
          Akhirnya Kak delon dan ida pun masuk keruang BK, menjelaskan seluruh
kejadian yang akhirnya delon mendapat teguran atas keteledoran yang telah iya
buat.Setelah itu masuk waktu istirahat ,ketika istirahat selesai masuk kepada
kegiatan terakhir MPLS yang diakhiri dengan game bersama.
Kak Dea: “Para peserta hari ini adalah hari terakhir kita MPLS setelah melewati
dua hari kegiatan MPLS gimana perasaannya ? “
Semua Peserta    : “Menyenangkan! “
Lugi&Ida :”Biasa Saja” (Mereka menjawab bersamaan)
Kak Delon  : “selain menyenangkan, biasa saja, apa lagi? adakah yang mau
menyampaikan kesan dan pesan selama kegiatan MPLS ini?”
Kak Dea          :”Ayo sampaikan saja tidak usah malu”OK! kalau enggak ada yang
maju kakak tunjuk aja yaa. OK dek kamu yang baru datang di baris belakang
silahkan maju kedepan!”
              Ifa yang baru saja ingin duduk karena baru kembali dari uks ditunjuk
merasa kaget dan langsung maju kedepan.
Ifa:”saya di depan disuruh ngapain ya kak?”
Kak Delon :” Kamu yang tadi pingsan ya?gimana keadaanmu?”
Ifa:”Eehh iya kak, udah mendingan
Kak Dea:”Syukurlah kalau sudah baikkan ,sekarang coba kamu ceritakan gimana
kesan dan pesan kamu selama kegiatan MPLS ini?”
Ifa :”Kesan saya simple cuma satu yaitu sedikit MENYEBALKAN….. pesan saya
semoga tahun berikutnya MPLS enggak di adain lagi. Udah kan kak .”
          Acara penyampaian pesan dan kesan dirasa cukup. Acara Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah pun akhirnya selesai setelah Bu indah menyampaikan sepatah
dua patah kata dalama acara penutupan dan telah resmi menutup acara MPLS
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai