Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap 30 sampel pelaku usaha


(merchant) yang ada di Pasar kota Medan, menunjukkan bahwa penggunaan QRIS
sebagai salah satu sistem pembayaran secara digital memiliki beberapa hambatan
(kendala). Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh pelaku usaha (merchant), yaitu
sebagai berikut :
1. Nominal transaksi yang terbatas, yaitu hanya sebesar Rp. 2.000.000.
2. Ancaman kejahatan digital.
3. Biaya transaksi yang cukup tinggi.
4. Pemahaman yang kurang memadai terkait penggunaan dan manfaat QRIS.
5. Koneksi internet yang sering terganggu.
6. Kemampuan mobile phone yang terkadang mengalami kesulitan dalam penggunaan
QRIS.

Dari hasil wawancara yang dilakukan, pelaku usaha (merchant) juga memaparkan
bahwa dari penggunaan QRIS dalam bertransaksi, mereka juga merasakan beberapa
manfaat. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Sistem pembayaran yang dilakukan menjadi lebih mudah dan cepat.
2. Terhindar dari penerimaan uang palsu.
3. Penjualan mengalami peningkatan.
4. Terhindar dari rekayasa pencatatan hasil penjualan dan penerimaan kas.
5. Merasa aman, karena sistem pembayaran melalui QRIS dijamin oleh pihak Bank.
6. Up to date atau kekinian, sehingga meningkatkan citra baik pelaku usaha (merchant).
7. Terhindar dari kerepotan untuk menyediakan kembalian.
8. Transaksi tercatat secara otomatis dan dapat langsung dilihat.

Dari hambatan (kendala) yang dirasakan oleh pelaku usaha (merchant), maka
peneliti menyarankan beberapa strategi (kebijakan) untuk mengatasi hambatan
(kendala) tersebut. Beberapa strategi (kebijakan) tersebut, antara lain :

16
17

1. Pihak Bank Indonesia, perlu melakukan peninjauan kembali mengenai batas


maksimal nominal transaksi.
2. Pihak Bank Indonesia, perlu meningkatkan keamanan infrastruktur sistem
pembayaran dengan QRIS dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat (pengguna)
agar berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan QRIS.
3. Pihak Bank Indonesia, perlu melakukan peninjauan kembali mengenai biaya
transaksi yang dirasakan pelaku usaha (mercant) dinilai terlalu tinggi.
4. Pihak Bank Indonesia maupun pihak pelaku usaha (merchant), perlu melakukan
sosialisasi terkait penggunaan dan manfaat QRIS ke sekolah-sekolah, universitas,
bursa kerja, kursus ataupun bimbingan belajar, baik sosialisasi secara langsung
maupun secara online melalui media sosial.
5. Perlu dilakukan peningkatan konektivitas jaringan internet.
6. Menggunakan QR Pembayaran, yang modenya melalui kode scan pelanggan atau
Customer Presented Mode (CPM).

Dari manfaat yang dirasakan oleh pelaku usaha (merchant), maka peneliti
memaparkan peluang positif dalam penggunaan QRIS kepada pelaku usaha (merchant).
Peluang tersebut, diantaranya sebagai berikut :
1. Mendorong peningkatan semangat berwirausaha.
2. Meningkatkan penjualan dan pendapatan usaha.
3. Mendorong pertumbuhan pengguna baru (merchant).
4. Mendorong perkembangan teknologi digital, khususnya pada sistem pembayaran.
5. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital di Sumatera Utara.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, melalui observasi dan wawancara terhadap
pelaku usaha (merchant) yang ada di pasar kota Medan, maka penelitian ini sesuai
dengan penelitian sejenis sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai