Anda di halaman 1dari 16

A.

KOMPETENSI DASAR
3.20 Merencanakan instalasi sistem hiburan pertunjukan siaran
langsung di ruangan terbuka atau di ruang tertutup.

B. TUJUAN
3.20.1 Pengertian sistem hiburan pertunjukan
3.20.2 Komponen sistem hiburan pertunjukan
3.20.3 Instalasi sistem hiburan pertunjukkan siaran langsung
ruang terbuka
3.20.4 Alur instalasi sistem pertunjukan ruang terbuka
3.20.5 Kebutuhan peralatan sistem audio video pertunjukan
ruang terbuka
3.20.6 Instalasi sistem hiburan pertunjukkan siaran langsung
ruang tertutup
3.20.7 Alur instalasi sistem pertunjukan ruang tertutup
3.20.8 Kebutuhan peralatan sistem pertunjukan ruang tertutup

C. MATERI
3.20.1 Pengertian Sistem Hiburan Pertunjukan
Hiburan adalah siaran yang memberikan kepuasan
batin (satisfaction) sesaat kepada pendengar atau pemirsa
yang dapat berdampak pada timbulnya suasan rileks, merasa
terbebas dari berbagai persoalan dan mendapatkan suasana
baru. Menurut UU No.32 Thn 2002 tentang penyiaran,
siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk
suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk
grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak,
yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan


untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan
permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah
drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan.
Program yang menampilkan kemampuan atau performance
seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di dalam
studio maupun di luar studio, di dalam ruangan atau di luar
ruangan. Jika mereka yang tampil adalah para musisi maka disebut
pertunjukan musik, atau jika yang tampil adalah para olahragawan
maka pertunjukan itu disebut pertunjuk olahraga, begitu pula
dengan pertunjukan memasak, lawak, dan sebagainya.

a. Siaran Langsung
Siaran langsung (live) adalah proses shooting (produksi)
dilakukan secara bersamaan dengan penyangan atau penyiarannya
kepada audien. Siaran ini membutuhkan konsentrasi dan persiapan
yang sangat matang, karena dalam proses siaran ini kesalahan yang
dilakukan sekecil apapun tidak dapat diperbaiki atau diputar ulang.
Artinya siaran secara live tidak melalui proses penyuntingan
(editing) terlebih dahulu.

Gambar 1. Contoh Siaran Langsung


Siaran secara langsung dibedakan lagi menjadi dua macam
yaitu siaran langsung dari studio dan siaran langsung yang berasal
dari luar area stasiun televisi tersebut. Siaran langsung yang
dimaksud meliputi acara rapat penentuan Hilal untuk menentukan
kapan puasa hari pertama dimulai, konser band, pertandingan sepak
bola, dan kegiatan lainnya secara Live.

Pada sistem televisi ada tiga bagian yang saling terkait yaitu studio
televisi, pemancar televisi dan penerima televisi. Diagram blok dan
prinsip dari suatu pemancar televisi seperti gambar berikut
Gambar 2. Prinsip Sederhana Dari Suatu Siaran Langsung

Gambar 2. Menjelaskan prinsip kerja pemancar televisi warna. Bila


kamera diarahkan ke suatu gambar atau objek maka cahaya yang
dipantulkan oleh gambar atau objek masuk ke kamera melalui lensa
kemudian oleh cermin dichoroic dibagi menjadi tiga komponen
warna primer yaitu merah, hijau dan biru. Ketiga komponen warna
tersebut oleh setiap tabung pengambil (sebagai tranduser) diubah
menjadi energi listrik (sinyal gambar/video). Sebelum diteruskan ke
bagian pemancar sinyal video tersebut dilakukan pengkodean.
Sedangkan suara ditangkap oleh mikropon kemudian fungsinya
sebagai tranduser merubah energi suara menjadi energi listrik
(sinyal suara/audio). Keluaran (output) kamera dan mikropon
diteruskan ke
Video Tape Recorder (VTR) untuk direkam dan atau disalurkan
langsung ke unit pemancar televisi.

Pada unit pemancar televisi sinyal video diperkuat oleh rangkaian


penguat video dan selajutnya dimodulasikan dengan gelombang
pembawa video yang berasal dari rangkaian pembangkit gelombang
pembawa video.Untuk sinyal video modulasi dilakukan secara
modulasi amplitudo (AM) Setelah dimodulasikan sinyal modulasi
video diteruskan ke rangkaian penguat daya video untuk
memperoleh daya yang besar.

Begitu juga sinyal audio diperkuat oleh penguat audio kemudian


dimodulasikan dengan gelombang pembawa audio yang berasal
dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa audio.
Sistem modulasikan untuk audio adalah modulasi frekuensi (FM).
Sinyal modulasi audio diteruska ke penguat daya untuk
memperoleh daya yang besar. Selanjutnya kedua sinyal modulasi
tersebut diteruskan ke unit penggabung dan diteruskan ke antena
untuk dipancarkan. Adapun berikut ini blok diagram sound sistem
pertunjukan.

Gambar 3. Blok Diagram Sound Sistem Pertunjukan


Fungsi bagian-bagian sound system
a. Bagian input (input tranduser) berfungsi mengubah energi
getar/suara menjadi energi listrik/sinyal audio.
b. Bagian proses adalah bagian yang berfungsi mengubah
karakter sebuah sinyal audio yang diterima dari sinyal input,
untuk menghasilkan suara sesuai dengan yang diinginkan.
c. Unit penguat berfungsi sebagai penguat akhir sinyal input yang
sebelumnya melalui bagian proses untuk mendapatkan
penguatan sinyal yang maksimal.
d. Dalam sistem suara, bagian Output tranduser berfungsi
mengubah signal audio yang sudah diproses dan dikuatkan
menjadi gelombang suara lagi yang dapat dinikmati oleh orang
banyak.
e. Power Supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk semua
rangkaian. Secara umum power supply mengeluarkan dua jenis
output, yaitu output teregulasi dan tidak teregulasi. Output
teregulasi dipakai untuk rangkaian pengatur nada dan penguat
awal, sementara rangkaian power supply tidak teregulasi
dipakai untuk rangkaian power amplifier.
3.20.2 Komponen Sistem Hiburan Pertunjukan
Komponen sistem hiburan pertunjukan meliputi:

Gambar 4. Kamera
Kamera berfungsi untuk menangkap gambar/visual dari obyek.
Biasanya telah dilengkapi micropon untuk menangkap suara
didepan kamera. Kamera juga dilengkapi dengan VCR untuk
merekam gambar dan suara dari obyek.

Gambar 5. Mixer/Switcher video


Mixer/Switcher video digunakan untuk menerima masukan dari
setiap kamera yang digunakan untuk shoting dan
meneruskan ke VTR untuk direkam. Alat ini juga berfungsi untuk
memilih gambar dari kamera mana yang akan direkam ke VTR.
Gambar 6. VTR
VTR (video tape recorder) dan VCR (video cassette recorder)
digunakan untuk merekam gambar dan suara obyek yang dishoting.
VTR menerima masukan gambar dari mixer video dan masukan
suara dari mixer audio atau langsung dari micropone yang dipasang
pada obyek shoting. Keluaran dari VTR dihubungkan ke pesawat
pemancar yang ada diruang pemancar untuk dipancarkan sebagai
siaran langsung atau direkam dulu pada pita magnetis, diedit dan
dijadikan dalam bentuk kaset atau keping VCD/DVD program
untuk siaran tunda/tidak langsung.

Gambar 7. Mic dengan sambungan jack (a) TRS dan (b) XLR
Mic digunakan untuk merubah suara menjadi sinyal audio.
Perangkat input dapat berupa berbagai bentuk, misalnya:
microphone, Wireless Mic, DVD, laptop/HP, alat musik, dll. Mic
yang mengunakan jack TRS, biasanya panjang kabel untuk jack ini
hanya beberapa meter saja. Mic yang menggunakan sambungan
XLR, biasanya mic ini terpisah dengan kabel. Hal ini dimaksudkan
panjang kabel yang bisa disesuaikan kebutuhan. Kelebihan dari mic
dengan jack XLR, kabelnya bisa sangat panjang.
Gambar 8. Mixer
Mixer digunakan untuk mencampur dari berbagai input menjadi
satu output.
1) AUX (An auxiliary port ) => disambung ke ampli
2) Monitor => disambung ke ampli untuk speaker monitor
3) Master => output utama disambung ke ampli atau qualizer
4) Insert => disambung ke compresor atau limiter
5) Record out => disambung ke alat perekam
6) Phone => disambung ke headphone
7) Track => berfungsi mirip dengan record out
8) Line => disambung ke mic

Gambar 9. Equalizer (a) tampak depan (b) tampak belakang


Equalizer berfungsi sama dengan tonecontrol, mengatur frekuensi
yang dilewatkan dari mixer menuju ampli. Bedanya, Tone control
digunakan untuk pengaturan frekuensi pada bandwith yang luas
sedangkan, pengaturan frekuensi equallizer lebih komplit.
Sehingga operator sound sistem leluasa mengatur nada dan hasil
suara akhir pada speaker enak didengar. Equalixer biasanya
digunakan untuk sound sistem acara yang didalamnya ada musik.
Gambar 10. Crossover tampak (a) depan (b) belakang
Crossover, digunakan untuk memisahkan range woofer, midle
dan tweeter. Gambar 10 adalah contoh crosover 3 way stereo.
Masing-masing frekuensi input dipisah mejadi 3 yaitu low, mid dan
high. Input output crossover menggunakan jack XLR(tidak
menutup kemungkingan menggukan tipe jack lain). Crossover
mampu memisah sinyal audio stereo.

Gambar 11. Amplifier tampak (a) depan (b) belakang


Ampli digunakan untuk menguatkan sinyal suara. Biasa disambung
dari mixer atau crossover, tetapi juga bisa berdiri sendiri. Langsung
menerima input dari mic atau MP3 player.
Input ampli ini menggunakan jack RCA. Ada beberapa input yaitu
phone, tuner, CD, AUX, Network, Recorder. untuk saat ini bisa
menggunakan input AUX, atau disambung ke beberapa input yang
lain misal CD juga teteap bisa bekerja dengan baik. Jika output dari
cros over atau mixer berupa XLR sedangkan input ampli hanya
tersedia RCA, maka bisa menggunakan kabel converter seperti pada
gambar 12. Sedangkan Output menggunakan kabel serabut seperti
pada gambar 13.

Gambar 12. kabel XLR to RCA Gambar 13. kabel sambungan ke speaker
Gambar 14. speaker tampak (a) depan (b) belakang

Gambar 14. Speaker adalah penghasil suara dan ujung dari


instalasi audio. Ada berbagai macam speaker yaitu speaker full
range, bass, mid range dan tweeter. Untuk penggunaan speaker
disesuaikan dengan perangkat yang dipakai. Jika instalasi tanpa
menggunakan crossover maka speaker yang digunakan adalah
speaker fullrange. Sedangkan jika menggunakan crossover maka
speaker disesuaikan dengan frekuensi corssover . berikut pasangan
freluensi dengan speakernya: low=bass, mid=midrange,
high=tweeter.
Sambungan speaker untuk contoh gambar 15 menggunakan
kabel yang dikupas kemudian dijepitkan pada konektor yang ada
pada speaker. Konektor ini serupa yang ada pada ampli gambar 13.

Gambar 15. Sambungan Kabel Speaker


3.20.3 Instalasi Sistem Hiburan Pertunjukkan Siaran
Langsung Ruang Terbuka atau Tertutup
Siaran langsung dapat dilakukan didalam studio maupun di
luar studio. Siaran di dalam studio misalnya siaran acara/program
talk show, dialog dan sebagainya. Siaran di luar studio misalnya
liputan acara yang sifatnya resmi misalnya acara kenegaraan seperti
upacara 17 Agustus, sidang pleno DPR, pertandingan final olah
raga piala sudirman dan sebagainya.
Program siaran langsung biasanya sangat ditentukan oleh
waktu yang tidak dapat diubah dan pada saat itu juga harus
disiarkan
ke publik. Berarti antara pengambilan gambar/liputan dengan
penyiarannya bersamaan. Jadi editingnya dilaksanakan secara
langsung (on line) pada studio mini yang diset di lokasi acara
berlangsung. Panduan editingnya menggunakan urutan acara dan
EDL (editing dicision list) yang dibuat oleh editor. Liputan seperti
ini biasanya berbentuk laporan pandangan mata oleh reporter TV.
Teknik siaran langsung di dalam studio dapat dijelaskan seperti
gambar ilustrasi berikut ini.

Gambar 16. Siaran Langsung Di Dalam Studio


Personal yang terlibat dalam proses siaran dengan tugas masing-
masing adalah: pemeran/aktor, reporter sebagai obyek shoting.
Sebagai pelaksana produksi adalah: produser/asisten produser,
sutradara, asisten sutradara/ floor manager, switcherman, VTR
operator, sound operator, lighting operator, kamerawan dan
operator pemancar. Kegiatan siaran merupakan kerja tim. Oleh
karena itu dituntut kerjasama yang baik dan serasi dalam bertugas.
Sedangkan teknik siaran langsung di luar studio dapat dijelaskan
seperti gambar ilustrasi berikut ini.
Gambar 17. Siaran Langsung Di Dalam Studio

Gambar 18. Skema Instalasi Pertunjukan Konser Musik


Blog diagram instalasi audio ruang terbuka/tertutup
berikut cara membaca blok diagram instalasi audio. mulai input
berupa mic hingga output yaitu speaker.

Gambar 16. Blog diagram instalasi audio ruang terbuka/tertutup


Pada gambar 16 adalah urutan pemasangan sistem audio. cukup
sederhana hanya terdiri dari 1 input mic kemudian di sambungkan
ke mixer, dikuatkan dengan ampli dan speaker. Karena hanya
menggunakan 1 buah speaker, maka speaker yang digunakan adalah
speaker full range. Untuk lebih jelas tentang penyambungan antar
bagian bisa dilihat pada gambar 17 dan seterusnya.

Gambar 17. Sambungan Mic Ke Mixer


Gambar 17, sambungan mic ke mixer. mic menggunakan jack
XLR, maka kabel yang digunakan menggunakan dengan jack XLR
dan pada mixer juga menggunakan tipe XLR
Gambar 18. Sambungan Mixer Ke Ampli
Gambar 18, sambungan mixer ke ampli. Bagian output mixer
menggunakan jack XLR sedangkan pada ampli menggunakan jack
RCA. maka sambungan menggunakan kabel converter XLR to
RCA. Mixer mempunyai beberapa beberapa output seperti RCA,
tidak menutup kemungkinan bisa menggunakan kebel RCA biasa
untuk menyambungkan mixer dan ampli ini.

Gambar 19. Sambungan Ampli Ke Speaker


Gambar 19, sambungan ampli ke speaker. Sambungan ampli ke
speaker menggunakan kabel serabut yang dikupas pada ujung-
ujungnya. Ujung kabel ini nantinya di jepit pada ampli dan speaker.
Berdasarkan instalasi sistem hiburan sederhana, adapun
instalasi sistem hiburan yang memiliki dua input dengan dua
speaker pengembangan dari instalasi sederhana sebelumnya, seperti
pada gambar 20. Instalasi Audio Sistem Hiburan.

Gambar 20. Blok Diagram Audio Sistem Hiburan

Gambar 20. Instalasi Audio Sistem Hiburan


TUGAS DARING PISAV
JAM KE 4 - 6
Kelas: XII TAV

Kerjakan Tugas-Tugas berikut ini:

1. Tuliskan nama komponen/kelengkapan dari Sound


Sistem( tuliskan 9 kelengkapan).

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan program hiburan


menurut PISAV !

CATATAN:
Tugas dikumpul, sampai jam 14.00WIB
Lewat WA masing-masing.
Dan jangan lupa Absen nya !

ABSEN KELAS XII TAV


HARI SENIN,16 Agus’21
1. ………………….. dstnya...

Anda mungkin juga menyukai