Anda di halaman 1dari 51

3.

Volume V m3
Besaran dan
1
4. Tekanan P N/m2

Satuan
5. Gaya F N = kg/ms2
6. Usaha W J = Nm
7. Percepatan a m/s2
8. Massa jenis kg/m3
A. BESARAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur
B. SISTEM SATUAN
dan dinyatakan dengan angka. Satuan adalah sesuatu yang digunakan se-
1. Besaran Pokok bagai pembanding dalam pengukuran.
Besaran pokok adalah besaran yang satuan- Pengukuran adalah membandingkan suatu
nya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak besaran, yang diukur dengan besaran seje-
diturunkan dari besaran lain. nis yang dipakai sebagai satuan.
No Besaran Pokok Satuan Sistem Satuan Internasional (SI) adalah sis-
tem satuan yang berlaku secara internasional.
1. Panjang meter (m)
Sistem Satuan Internasional terbagi menjadi
2. Massa kilogram (kg) 2 macam.
3. Waktu sekon (s) 1. Sistem MKS (Meter, Kilogram, Sekon)
4. Suhu kelvin (K) 2. Sistem CGS (Centimeter, Gram, Sekon)
Satuan Internasional
5. Kuat arus ampere (A) No. Besaran
MKS CGS
6. Intensitas cahaya candela (Cd) 1. Panjang meter (m) centimeter (cm)
7. Jumlah molekul mol 2. Massa kilogram (kg) gram (gr)
2. Besaran Turunan 3. Waktu sekon (s) sekon (s)
Besaran turunan adalah besaran yang ditu- 4. Gaya newton (N) dyne
runkan dari satu atau lebih besaran pokok. 5. Usaha joule (J) erg
Besaran 6. Kecepatan m/s cm/s
No. Simbol Satuan
turunan 7. Massa jenis kg/m3 gr/cm3
1. Luas A m2 8. Percepatan m/s2 cm/s2
2. Kecepatan v m/s 9. Muatan elektron coulomb stat coulomb

124
C. ALAT UKUR 3. Alat Ukur Waktu
Untuk mengukur waktu digunakan jam atau
1. Alat Ukur Panjang stopwatch.
Alat ukur Ketelitian 4. Alat Ukur Suhu
Mistar 1 mm Untuk mengukur suhu digunakan termometer.
Rol meter 1 mm
Jangka sorong 0,1 mm
Mikrometer sekrup 0,01 mm Contoh:

Gambar di bawah ini menunjukkan hasil pengu-


Rahang Rahang
tetap atas sorong atas kuran tebal sebuah pelat kayu dengan menggu-
Skala utama nakan mikrometer sekrup.
Skala utama

Selubung
Skala nonius luar

Rahang Rahang
tetap bawah sorong bawah
Tebal pelat tersebut adalah….
Jangka sorong Jawab:
Landasan Sekrup
Tebal pelat adalah sebagai berikut:
Timbal
Angka yang ada pada skala utama menun-
Roda bergerigi
jukkan 4,5 mm.
Pada selubung luar yang berimpit dengan
skala utama terbaca:
Lengan
mikrometer 20 × 0,01 mm = 0,20 mm
Bingkai
Maka hasil pengukurannya adalah:
4,5 mm + 0,20 mm = 4,70 mm
Mikrometer sekrup

2. Alat Ukur Massa


Alat ukur massa dapat menggunakan neraca.
Dari berbagai jenis neraca, di antaranya adalah
neraca batang yang disebut neraca o’hauss.

125
Penetapan Skala Beberapa Jenis Termometer
Suhu dan
2
Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin
Titik 0° 0° 32° 273°

Pemuaian lebur
Titik 100° 80° 212° 373°
didih
Jumlah 100° 80° 180° 100°
A. SUHU skala
Perban- 5 4 9 5
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat
ingan
panas dan dingin suatu benda.
1. Alat Ukur Suhu Dari perbandingan pada tabel di atas diperoleh:
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. Termometer Celcius dan Kelvin mempunyai
Ada 2 macam termometer, yaitu termo-meter skala yang sama, yaitu 100o. Oleh karena itu:
berisi alkohol dan air raksa. K = C + 273
RAKSA ALKOHOL
• mudah dilihat • lebih teliti untuk Termometer Celcius, Reamur, dan Fahren-
karena mengkilap, perubahan yang heit mempunyai perbandingan:
KEUNTUNGAN

• pemuaiannya sangat kecil karena


teratur, pemuaiannya cukup C : R : (F – 32) = 5 : 4 : 9
• jangkauan besar,
suhunya cukup • harganya murah, Jadi, diperoleh rumus:
besar, yaitu –39 °C • titik bekunya ren-
sampai 357 °C. dah, yaitu –112 °C. C=
5
R=
4 9 
R C F =  × C  + 32
4 5 5 
• harganya mahal, • titik didihnya
• tidak dapat men- rendah, yaitu 78 °C 5 4 9
C= × (F - 32 ) R= × (F - 32 ) F= R + 32
KERUGIAN

gukur suhu–suhu sehingga tidak bisa


rendah (kurang mengukur suhu
9 9 4
dari –39 °C), tinggi,
• merupakan bahan • tidak berwarna se- Termometer Khusus
beracun. hingga sulit dilihat, Termometer Six–Bellani: untuk mengukur
• membasahi dinding.
suhu tertinggi dan terendah di suatu tempat.
2. Jenis–jenis Termometer Air Raksa Ciri–ciri:
a. Celcius (C) c. Fahrenheit (F) skala ukurnya antara –20 °C sampai 50 °C,
b. Reamur (R) d. Kelvin (K)

126
menggunakan zat muai alkohol dan raksa. dengan ∆A = At - A0 dan ∆T = V - T0. Diperoleh:
Dilengkapi dua keping baja sebagai
At = A0 + A0 . b . ∆T
penunjuk skala,
disediakan magnet tetap, untuk menarik 3. Muai Volume (Ruang)
keping baja turun melekat pada raksa. Koefisien muai ruang suatu zat adalah bilan-
Termometer Klinis: termometer yang digu- gan yang menyatakan pertambahan volume
nakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. tiap satuan volume bila suhu zat itu dinaikkan 1
Ciri–ciri: °C.
skala ukur hanya 35 °C – 42 °C, Rumus:
menggunakan zat muai raksa (Hg),
pada pembuluh termometernya terdapat ∆V = V0 . g . ∆T
bagian yang disempitkan, dengan ∆V = V - V0 dan ∆T = T - T0. Diperoleh:
untuk mengembalikan raksa ke dalam
tendon, termometer harus diguncang– Vt = V0 + V0 . g . ∆T
guncangkan terlebih dahulu,
Keterangan:
hanya dapat mengukur suhu tertinggi se-
L0 = panjang mula–mula (m, cm),
hingga disebut termometer maksimum.
Lt = panjang akhir (m, cm),
B. PEMUAIAN ∆L = pertambahan panjang benda,
T0 = suhu mula–mula (°C),
1. Muai Panjang T = suhu akhir (°C),
Koefisien muai panjang zat adalah bilangan ∆T = perubahan suhu (°C),
yang menyatakan pertambahan panjang tiap a = koefisien muai panjang (°C–1),
satuan panjang suhu zat itu dinaikkan 1 °C. Ao = luas mula–mula,
Rumus: At = luas setelah dipanasi,
∆L = L0 . a . ∆T β = koefisien muai luas,
V0 = volume mula–mula (m3),
dengan ∆L = Lt - L0 dan ∆T = T - T0. Diperoleh: Vt = volume akhir (m3),
Lt = L0 + L0 . a . ∆T γ = koefisien muai volume,
β = 2α dan γ = 3α
2. Muai Luas
Rumus:
∆A = A0 . b . ∆T

127
4. Muai Gas Contoh:
Jika zat gas dipanaskan, maka hanya mem- 1. Faiz mengukur suhu air dengan termometer
punyai muai ruang saja. Gay–Lussac men- skala Fahrenheit dan menunjukkan angka
emukan bahwa koefisien muai gas besarnya: 41°F. Berapakah suhu tersebut bila din-
1 1 o -1 yatakan dalam: skala Celcius,
γ= / oC = C
273 273 Jawab:
Diketahui: TF = 41 °F
a. Pemanasan gas pada tekanan tetap Dalam skala Celcius
 ∆T  5 5
Vt = V0 (1 + γ ⋅ ∆T) atau Vt = V0 1 +  Tt C = × ( tF - 32 ) = × ( 41 - 32 )
 273  9 9
5
b. Pemanasan gas pada volume tetap = ×9 = 5
9
 ∆T 
Pt = P0 (1 + γ ⋅ ∆T) atau Pt = P0 1 +  Jadi, 41 °F = 5 °C
 273 
2. Sebuah logam (besi) yang berbentuk lem-
c. Pemanasan gas pada tekanan dan vol- peng, luasnya mula–mula 50 cm2, pada suhu
ume tidak tetap 40 °C. Kemudian besi tersebut dipanas-
P1 V1 P V kan sampai suhu 80 °C. Jika koefisien besi
= 2 2
T1 T2 0,000011/°C, berapakah luasnya sekarang?
Jawab:
Keterangan:
Diketahui: Ao = 50 cm2,
V0 = volume gas mula–mula (sebelum dipanaskan),
T1 = 40 °C, T2 = 80 °C,
Vt = volume gas setelah dipanaskan,
a = 0,000011 /°C.
P0 = tekanan mula–mula,
Ditanya: At = …?
Pt = tekanan gas setelah dipanaskan,
∆T = perubahan suhu.
∆T = T2 – T1 = 80 °C – 40 °C = 40 °C, maka
P1 = tekanan pada keadaan 1 (atm, N/m2),
At = A0 (1 + b × ∆T)
V1 = volume pada keadaan 1 (m3, cm3),
At = A0 (1 + 2α × ∆T)
T1 = suhu pada keadaan 1 (°K), = 50 cm2 (1 + 2 × 0,000011 /°C × 40 °C)
P2 = tekanan pada keadaan 2 (atm, N/m2),
= 50 cm2 (1 + 0,00088)
V2 = volume pada keadaan 2 (m3, cm3),
= 50 cm2 (1,00088) = 50,044 cm2
T2 = suhu pada keadaan 2 (°K).

128
B. PERUBAHAN WUJUD ZAT
Zat dan
3
1. Perubahan Fisika

Wujudnya Perubahan fisika adalah perubahan zat yang


tidak menyebabkan terjadinya zat jenis baru.
Contoh: es mencair, air menjadi uap.
Skema Perubahan Wujud
A. WUJUD ZAT
ku
Padat Me
Ciri-ciri Gambar partikel be ny
m ub
- gaya tarik menarik antar- Me De lim
air po
partikelnya sangat kuat, nc sis
Me i
Zat padat

- letak molekulnya saling Menguap


berdekatan dan teratur, Cair
- gaya partikelnya sangat ter-
Gas
Mengembun
batas (bergetar di tempat),
- bentuk dan volumenya tetap.
- gaya tarik menarik antar- Memerlukan kalor Melepaskan kalor
partikelnya tidak begitu kuat, Padat menjadi cair Cair menjadi padat
- letak molekulnya agak Cair menjadi gas Gas menjadi padat
berjauhan,
Zat cair

Padat menjadi gas Gas menjadi cair


- gaya partikel dapat berpin-
dah tempat, tetapi tidak
mudah meninggalkan 2. Perubahan Kimia
kelompoknya,
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang
- bentuk berubah–ubah,
tetapi volumenya tetap. menyebabkan terjadinya zat baru
- gaya tarik menarik antarpar- Contoh: kayu terbakar menghasilkan api,
tikelnya tidak begitu kuat, arang, dan debu.
- letak molekulnya berjauhan,
C. GAYA ANTARPARTIKEL
Zat gas

- gaya partikel dapat berpin-


dah tempat, tetapi tidak
mudah meninggalkan Kohesi adalah gaya tarik menarik antara dua
kelompoknya,
partikel yang sejenis.
- bentuk berubah–ubah,
tetapi volumenya tetap. Adhesi adalah gaya tarik menarik antara dua
partikel yang tidak sejenis.

129
a. Miniskus Cekung Keterangan:
Miniskus cekung adalah bentuk penampang r = massa jenis (kg/m3 atau gr/cm3),
m = massa benda (kg atau gr),
permukaan zat cair yang seperti bulan akhir. V = volume benda (m3 atau cm3),
Contoh: bentuk penampang permukaan air dalam VA = volume benda A (m3 atau cm3),
tabung reaksi. VB = volume benda B (m3 atau cm3),
b. Miniskus Cembung mA = massa benda A (kg atau gr),
Miniskus cembung adalah bentuk penampang mB = massa benda B (kg atau gr).
permukaan zat cair yang seperti bulan sabit.
Contoh: bentuk penampang permukaan raksa
dalam tabung. Tabel massa jenis (r) beberapa zat dengan
c. Kapilaritas standar SI dan CGS
Kapilaritas adalah naiknya zat cair melalui lu- Massa jenis dalam satuan
Nama zat
bang yang sempit (pipa kapiler). SI (kg/m3) CGS (gr/m3)
Air 1000 1
D. MASSA JENIS Alkohol 800 0,80
Air raksa 13.600 13,60
1. Massa Jenis ( )
Aluminium 2.700 2,7
Massa jenis suatu zat adalah massa per sa-
Besi 7.900 7,90
tuan volume zat tersebut.
Emas 19.300 19,30
Rumus:
Kuningan 8.400 8,40
m
ρ= Perak 10.500 10,50
V Platina 21.450 21,45
2. Massa Jenis Relatif ( relatif) Seng 7.140 7,14
Massa jenis relatif adalah perbandingan mas- Udara (27 °C) 1,2 0,0012
sa jenis suatu benda dengan massa jenis air. Es 920 0,92
Rumus:
ρ Contoh:
ρrelatif = benda
ρair 1. Dua macam zat A dan B akan dicampur.
3. Massa Jenis Campuran Massa zat A 500 gr dan massa jenis zat A
Rumus: 3,5 gr/cm3. Massa zat B 800 gr dan massa
mA + mB jenis zat B 3 gr/cm3. Berapakah massa jenis
ρcampuran = campuran?
VA + VB Jawab:

130
Diketahui: mA = 500 gr, mB = 800 gr,
rA = 3,5 gr/cm3, r B = 3 gr/cm3.

VA =
mA
ρA
VB =
mB
ρB 4 Kalor
500 gr 800 gr
= =
3,5 gr/cm3 3 gr/cm3
= 142,86 cm3 = 266,67 cm3 A. KALOR
mA + mB 500 gr + 800 gr
Kalor: energi yang diterima atau dilepaskan oleh
rcampuran = = sebuah benda. Kalor berpindah secara alamiah
VA + VB 142,86 cm3 + 266,67 cm3
dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
1.300 gr bersuhu rendah.
= = 3,17 gr/cm3
409,53 cm3 Satuan kalor: kalori atau joule. Satu kalori adalah
Jadi, rcampuran zat A dan B adalah 3,17 gr/cm3. banyaknya kalor yang diperlukan untuk me-
manaskan 1 gr air sehingga suhunya naik 1 °C.
2. Perhatikan proses pengukuran volume batu
berikut! 1 kilokalori = 4,186 × 103 joule = 4,2 × 103 joule
1 kal= 4,2 joule
Tali Pipa
Ketika batu dimasukkan 1 joule = 0,24 kalori
3
cm ke dalam gelas berpan-
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor
50
40
30
curan, air yang terdesak
Air yang
20 keluar dari
batu keluar pipa dan yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan
Batu 10 gelas

Gelas ukuran
berpancuran
ditampung pada gelas suhu 1 kg zat itu sebesar 1 °C.
Gelas
berpancuran Rumus:
ukuran apabila massa
batu 330 gram, maka mas- Q = m × c × ∆T
sa jenisnya adalah ....
Jawab: Keterangan:
c = kalor jenis ((kal/g °C) atau (joule/kg °C)),
V = volume batu
Q = banyaknya kalor yang diperlukan (kalori) atau (joule),
= volume air yang terdesak= 30 cm3 m = massa benda (g) atau (kg),
m = 330 gram ∆T = perubahan suhu (°C).
m 330 g
ρ= = 3
= 11,0 g/cm3
V 30 cm

131
Tabel kalor jenis beberapa bahan C. KALOR LEBUR DAN KALOR UAP
Kalor
Kalor jenis Kalor lebur: banyaknya kalor yang dibutuhkan
No. Jenis bahan jenis
(kal/kg °C) untuk mengubah satu satuan massa zat padat
(J/ kg °C)
1. Besi 460 0,1 menjadi cair pada titik leburnya.
2. Aluminium 880 0,21
Kalor lebur es = 80 kl/gr = 80 kkal/kg
3. Tembaga 380 0,09
= 336 joule/gram
4. Timah putih 210 0,05
5. Perak 230 0,055
Rumus:
6. Spiritus 2.400 0,57
7. Air 4.200 1 Q=m × L
8. Alkohol 2.400 0,57
9. Minyak tanah 1.200 0,50 Keterangan:
Q = kalor (kalori, joule),
Kapasitas kalor: banyaknya kalor yang diper- m = massa es (gram, kg),
lukan suatu zat untuk menaikkan suhu zat 1 °C. L = kalor lebur es (kal/gr, kilokalori/kg).
Rumus:
Q Kalor lebur menyebabkan terjadinya perubahan
C = C = mc
∆T wujud dari es menjadi air pada suhu 0 °C.
Perhatikan diagram berikut ini!
Keterangan:
T (oC)
C = kapasitas kalor (joule/K, joule/°C atau kal/°C),
∆T = kenaikan suhu (K) atau (°C),
Q = m . c . ∆T
B. ASAS BLACK o
0 C
Es
Q=m.L Air

Q (k.kal)
“Banyaknya kalor yang dilepaskan benda ber-
Q = m . c . ∆T
suhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang
Es
diterima benda yang bersuhu lebih rendah.“
Kalor uap: banyaknya kalor yang digunakan untuk
Secara matematis dinyatakan dengan rumus:
menguapkan satu satuan zat pada titik didihnya.
Qlepas = Qterima
Kalor uap air pada 100 °C = 540 kalori/gr
Karena Q = m . c . ∆t, maka: = 2.268 joule/gr

( m . c . ∆T )lepas = ( m . c . ∆T )terima

132
Rumus: Contoh:
Q=m × u Sepotong aluminium yang massanya 150 gr dan
Keterangan:
suhunya 85 °C, dimasukkan ke dalam 75 gr air
u = kalor lebur uap (kal/gr, kilokalori/kg). yang suhunya 15 °C. Jika kalor jenis aluminium
0,21 kal/gr °C dan kalor jenis air 1 kal/gr °C,
Perhatikan diagram di bawah ini! berapakah suhu akhir campuran?
Jawab:
T (oC) Q = m . u Uap Diketahui: maluminium = 150 gram,
Air
o
100 C Taluminium = 85 °C,
Q = m . c . ∆T caluminium = 0,21 kal/gr °C,
Q=m.L Air mair = 75 gram,
0 oC
Es
Q (k.kal) Tair = 15 °C, cair = 1 kal/gr °C.
Q = m . c . ∆T Qlepas = Qterima
Es
Karena suhu aluminium lebih tinggi daripada air,
maka yang melepaskan kalor adalah aluminium
D. PERPINDAHAN KALOR dan yang menerima kalor adalah air.
mAl × CAl × ∆TAl = mair × Cair × ∆Tair
1. Konduksi (hantaran): perpindahan kalor me- ⇔ mAl × CAl × (85 – TA) = mair × Cair × (TA – 15)
lalui zat padat tanpa disertai perpindahan ⇔ 150 × 0,21 × (85 – TA) = 75 × 1 × (TA – 15)
partikel zat. Contoh: besi yang dipanaskan ⇔ 2 × 0,21 × (85 – TA) = 1 × 1 (TA – 15)
pada salah satu ujungnya, pada ujung lain- ⇔ 0,42 (85 – TA) = 1 (TA – 15)
nya lama–kelamaan akan terasa panas juga. ⇔ 0,42 × 85 – 0,42 × TA = TA – 15
2. Konveksi (aliran): perpindahan kalor melalui ⇔ 35,7 – 0,42 × TA = TA – 15
suatu zat cair atau gas yang disertai per- ⇔ 35,7 + 15 = TA + 0,42 TA
pindahan partikel zat tersebut. Contoh: air ⇔ 50,7 = 1,42 TA
yang dimasak, konveksi udara pada ventilasi
rumah, angin laut dan angin darat. 50,7
⇔ TA =
3. Radiasi (pancaran): perpindahan kalor tan- 1, 42
pa melalui zat perantara. Contoh: pancaran ⇔ TA= 35,7 °C
sinar matahari ke bumi, rambatan kalor dari Jadi, suhu akhir campuran adalah 35,7 °C.
lampu ke telur–telur pada mesin penetas
sederhana.

133
2. Kecepatan Rata-rata

5
Rumus:
Gerak s s + s2 + ... + sn
v = total = 1
t total t1 + t 2 + ... + t n
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (km/jam, m/s),
stotal = jarak total yang ditempuh (km, m),
A. PENGERTIAN GERAK ttotal = waktu total (jam, sekon).

Gerak adalah perubahan kedudukan suatu ben- C. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
da terhadap titik acuannya.
(GLBB)
Gerak menurut keadaan benda:
- gerak yang sebenarnya, Gerak lurus berubah beraturan: gerak lurus yang
- gerak semu. memiliki perubahan kecepatan setiap sekon
Gerak menurut bentuk lintasan: (percepatan) yang selalu tetap.
- gerak lurus, Percepatan: pertambahan kecepatan setiap
- gerak melingkar, waktu pada benda yang bergerak. Perlambatan
- gerak parabola, adalah percepatan yang bernilai negatif.
- gerak tidak beraturan. Rumus:
v t = v0 + a ⋅ t
B. GERAK LURUS BERATURAN 1 -
s = v0 ⋅ t + ⋅ a ⋅ t2 a = vt v0
Gerak lurus beraturan: gerak suatu benda yang 2 t
lintasannya berupa garis lurus dan besar ke- v t 2 = v 02 + 2 ⋅ a ⋅ s
cepatannya setiap saat selalu sama atau tetap.
1. Kecepatan Tetap
Keterangan:
Rumus:
a = percepatan gerak benda (m/s2, km/jam),
s
v= v0 = kecepatan awal (m/s atau km/jam),
t vt = kecepatan akhir (m/s atau km/jam),
Keterangan: t = waktu tempuh, dalam satuan sekon (s).
v = kecepatan (km/jam, m/s),
s = jarak (km, m),
t = waktu (jam, sekon).

134
Contoh:

6 Gaya
1. Perhatikan gambar berikut!

D A

C B
A. PENGERTIAN GAYA
Seorang anak meluncur maju di jalan se-
Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan
perti pada gambar berikut tanpa mengayuh
terjadinya perubahan kecepatan dan perubahan
pedal sepedanya. Jenis gerak lurus berubah
bentuk suatu benda. Alat untuk mengukur gaya
beraturan (GLBB) yang terjadi pada sepeda
disebut neraca pegas atau dinamometer.
ketika melalui lintasan ....
Jawab: - satuan gaya = newton atau dyne,
Jenis gerak lurus berubah beraturan (GLBB) - 1 newton = 1 kg m/s2,
yang terjadi pada sepeda, yaitu: - 1 dyne = 1 gr cm/s2,
a. Gerak C – D: GLBB diperlambat (kecepatan - 1 newton = 105 dyne.
benda berkurang secara teratur) Rumus:
b. Gerak A – B: GLBB dipercepat (kecepatan
benda bertambah secara teratur) F=m × a
Keterangan:
2. Budi mengendarai sepeda motor dengan F = gaya (newton atau dyne),
kecepatan tetap 36 km/jam. Jika jarak yang m = massa benda (kg atau gr),
ditempuh Budi 250 m, berapa lama waktu a = percepatan (m/s2 atau cm/s2).
perjalanan Budi? 1. Gaya Sentuh
Jawab:
36 × 1.000 m Gaya sentuh: gaya yang mempengaruhi benda
v = 36 km/jam = = 10m/s, dengan cara bersentuhan langsung dengan
3600 s
s = 250 m. benda tersebut. Contoh: gaya otot.
s = v×t 2. Gaya Tak Sentuh
⇔ 250 m = 10 m / s × t Gaya tak sentuh: gaya yang mempengaruhi ben-
250 m da tanpa bersentuhan langsung dengan benda
⇔t= = 25 s
10 m / s tersebut. Contoh: gaya magnet, gaya listrik.
`

135
B. RESULTAN GAYA Contoh:
Gaya yang arahnya sama dapat diganti dengan Empat buah gaya bekerja pada balok, seperti
sebuah gaya yang nilainya sama dengan jumlah gambar di bawah ini. Besar dan arah resultan
kedua gaya. Gaya pengganti itu disebut resultan gaya dari gaya-gaya tersebut adalah ….
gaya yang dilambangkan dengan R. 200 N 400 N
1. Gaya Sejajar dan Searah
F1
300 N 500 N
F2
Jawab:
Resultan gaya yang sejajar dan searah R = Fkanan + Fkiri
= (500 + 400) - (300 + 200)
R = F1 + F2 = 900 - 500 = 400 N
Tanda positif menunjukkan arah resultan gaya ke
2. Gaya Sejajar dan Berlawanan Arah kanan.
F2 F1
C. GAYA BERAT DAN BERAT JENIS BENDA
Gaya berat adalah besaran gaya gravitasi yang
Resultan gaya yang sejajar dan berlawanan bekerja pada benda. Hubungan antara massa
arah benda dan beratnya yaitu:
R = F1 – F2 1. semakin besar massa benda, semakin besar
pula beratnya,
3. Gaya Saling Tegak Lurus 2. perbandingan antara berat benda dan massa
F2
benda cenderung tetap.
Rumus:
F1 w=m.g
Keterangan:
w = berat benda (newton atau dyne),
Resultan gaya saling tegak lurus m = massa benda (kg atau gram),
R = F12 + F22 g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2).

136
Berat jenis adalah perbandingan berat dan vo-
Energi dan
7
lume benda.
Rumus:

S =
w
S = ρ.g Usaha
V
Keterangan:
S = berat jenis benda (N/m3), A. ENERGI
r = massa jenis benda (kg/m3), Energi adalah kemampuan untuk melakukan
g = percepatan gravitasi (m/s2), usaha atau kerja. Dalam satuan SI, energi di-
V = volume benda. nyatakan dalam joule (J) atau kalori (kal).
1. Bentuk–bentuk Energi
Contoh: Energi kimia, energi kinetik, energi listrik,
energi kalor, energi cahaya, energi otot, energi
Sebuah benda beratnya 250 N dan volumenya bunyi, energi nuklir, energi potensial.
5 m3. Berapakah berat jenis benda? Apabila per- 2. Perubahan Bentuk Energi
cepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2, berapakah mas- a. Energi listrik → energi kalor
sa jenis benda? Contoh: seterika, kompor listrik.
Jawab: b. Energi listrik → energi cahaya
Diketahui: w = 250 N, V = 5 m3, g= 9,8 m/s2. Contoh: lampu.
w 250 N c. Energi listrik → energi bunyi
a. S= = = 50 N/m3 Contoh: radio dan bel listrik.
V 5 m3
d. Energi listrik → energi kinetik
b. S = . g, maka diperoleh: Contoh: kipas angin.

S 250 kg 3. Sumber–sumber Energi
r = = = 25,51 kg/m3
g 9,8 m3 Sumber energi yang ada di alam banyak
sekali jumlahnya, antara lain: matahari, air
(air terjun dan gelombang permukaan air),
angin, fosil, nuklir/inti atom.
4. Energi Kinetik, Potensial, dan Mekanik

137
a. Energi Kinetik Contoh:
Energi kinetik: energi yang dimiliki benda
Seekor burung terbang pada ketinggian 20 m
yang bergerak.
dengan kecepatan 8 m/s. Jika massa burung
Rumus:
tersebut 0,25 kg, energi mekaniknya adalah ….
1 Jawab:
Ek = m v2 Diketahui: h = 20 m, v = 8 m/s, dan m = 0,25 kg.
2
1
Keterangan: Em = Ep + Ek = (m . g . h) + ( m v2 )
Ek = energi kinetik, 2
m = massa benda (kg), = 0,25 kg.10 m/s2.20 m + ½ . 0,25 kg . (8 m/s)2
v = kecepatan gerak benda (m/s2). = 50 joule + 8 joule = 58 joule

b. Energi Potensial B. USAHA


Energi potensial: energi yang dimiliki oleh
suatu benda karena letak atau kedudukan- Usaha adalah suatu proses yang dilakukan untuk
nya. me-mindahkan kedudukan suatu benda.
Rumus: Rumus:

Ep = m . g . h W=F.s
Keterangan:
Keterangan: W = usaha (joule), F = gaya (N),
Ep = energi potensial (joule),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
s = jarak perpindahan benda (m).
h = ketinggian (m).
1. Pesawat Sederhana
c. Energi mekanik Pesawat sederhana: suatu alat yang digunakan
Rumus: untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Em = Ek + Ep a. Tuas (pengungkit)
Beban

Penumpu
Hukum Kekekalan Energi Lengan beban
“Energi tidak dapat dimusnahkan dan dicip- kuasa
takan. Energi hanya dapat berubah bentuk Lengan kuasa
dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.”
- Lengan beban: jarak benda ke penumpu.
- Lengan kuasa: jarak gaya kuasa ke penumpu.

138
Rumus: Macam-macam Tuas
w × Lb = F × Lk a) Tuas jenis pertama. Titik tumpu (T) terletak
di antara titik kuasa (K) dan titik beban (B).
Keuntungan mekanis tuas Contoh: gunting, palu, tang, dan lain–lain.
w L b) Tuas jenis kedua. Titik beban (B) terletak di
KM = = k
F Lb antara titik tumpu (T) dan titik kuasa (K). Con-
toh: gerobak dorong, pemecah biji, pembuka
Keterangan: botol, dan lain–lain.
w = berat benda (newton), c) Tuas jenis ketiga. Titik kuasa (K) terletak
Lb = lengan beban (meter), di antara titik tumpu (T) dan titik beban (B).
F = gaya yang diberikan, Contoh: lengan bawah, jepitan, sekop.
Lk = lengan kuasa (meter).
b. Katrol (kerekan)
Contoh: Katrol Katrol Katrol
tetap bebas majemuk
Sebuah linggis dipakai untuk mengungkit batu
Keuntungan w w w
yang beratnya 500 N. Jika panjang linggis 2,4 KM = =1 KM = =2 KM = =n
mekanis F F F
m dan lengan beban 40 cm, berapa gaya kuasa n = jumlah katrol
untuk mengungkit batu itu? Berapa keuntungan
mekanisnya?
Jawab:
Fk
Diket: wB = 500 N, L= 2,4 m,Lb = 40 cm = 0,4 m. B T K
Gambar
Ditanya: Fk = …? dan KM = …? Fk
T B K

Lengan kuasa Lk = L – Lb = 2,4 m – 0,4 m = 2 m


Wb

w b × Lb = Fk × Lk Wb Wb

⇔ 500 N × 0,4 m = Fk × 2 m c. Bidang Miring


200 Nm
⇔ Fk = = 100 N B
2m F

Lk 2m
KM = = =5 h
l
Lb 0,4 m
T w
Gaya kuasa = 100 N dan keuntungan mekanis = 5.

139
Rumus:

8 Tekanan
Keterangan:
w 
= F = gaya (kuasa),
F h w = berat beban,
 = panjang lintasan,
h = tinggi bidang miring.
Beberapa pesawat sederhana yang prinsip ker- A. PENGERTIAN
janya sama dengan bidang miring, yaitu: baji dan
sekrup. Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja
pada benda tiap satuan luas.
Rumus:
d d
F
P=
A
Keterangan:
P = tekanan (N/m2 atau Pa/pascal),
Jika r = jari–jari sekrup dan d = jarak antara 2 F = gaya tekanan (N),
ulir, maka diperoleh keuntungan mekanis sekrup A = luas bidang tekanan (m2).
adalah:
2πr Tekanan Hidrostatis (Ph)
KM =
d Tekanan hidrostatis adalah tekanan dalam zat
2. Daya cair yang disebabkan oleh berat zat itu sendiri.
Daya adalah kecepatan melakukan usaha
Rumus:
atau kecepatan memindahkan atau men-
gubah energi tersebut. Ph = r . g . h
Rumus: Keterangan:
W
P= Ph = tekanan hidrostatis (N/m2, Pa, atm),
t r = massa jenis zat cair (kg/m3, gr/cm3),
Keterangan: g = gravitasi (9,8 m/s2).
P = daya (joule/detik, atau watt),
W = usaha (joule), 1 Pa = 1 N/m2
t = waktu (sekon atau detik). 1 N = 1 kg m/s2

140
Contoh: Keterangan:
F1 = gaya tekan pada ruang 1 (N),
Apabila percepatan gravitasi bumi sebesar 10 m/
F2 = gaya tekan pada ruang 2 (N),
s2 dan massa jenis air 1.000 kg/m3, tekanan hi-
A1 = luas permukaan ruang 1 (m2),
drostatis yang dialami oleh ikan adalah ....
A2 = luas permukaan ruang 2 (m2).
Pembahasan: Contoh alat yang bekerja berdasarkan hukum
g = 10 m/s2 Pascal antara lain: dongkrak, jembatan angkat
kempa hidrolik, rem hidrolik, pengangkat hidrolik.
50 cm

= 1000 kg/m3

20 cm
Ditanyakan:
C. HUKUM ARCHIMEDES
Ph (tekanan
hidrostatis)? Benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya
ke dalam zat cair, mengalami gaya ke atas yang
Jawab: besarnya sebanding dengan volume zat cair
yang dipindahkan.
• Mencari ketinggian ikan dari permukaan air:
h = 50 cm - 30 cm = 30 cm = -0,3 m Rumus:
• Besarnya tekanan hidrostatis adalah:
Ph = . g . h = 1000 . 10 . 0,3 FA = rf × g × Vf
= 3000 N/m2
Keterangan:
B. HUKUM PASCAL FA = gaya ke atas oleh zat cair (newton),
rf = massa jenis fluida (zat cair) (kg/m3, gr/m3),
“Gaya yang bekerja pada suatu zat cair dalam ru- Vf = volume fluida yang dipindahkan (volume benda
ang tertutup, tekanannya diteruskan oleh zat cair yang tercelup di dalam fluida),
itu ke segala arah dengan sama besar.” g = gravitasi bumi (9,8 m/s2).
Secara matematis hukum Pascal dituliskan: 1. Benda terapung
- massa jenis benda lebih kecil daripada
massa jenis zat cair tersebut (rb < ra),
- volume zat cair yang dipindahkan lebih
F1 F kecil daripada volume benda (Vf < Vb),
= 2
A1 A2 - berat benda sama dengan gaya ke atas
(wb = FA).

141
2. Benda melayang Syarat benda melayang adalah
- massa jenis benda sama dengan massa wb = FA ⇔ mb g = f Vf g
jenis zat cair (rb = rf), ⇔ mb = f Vf
- volume zat cair yang dipindahkan sama Karena melayang, maka Vf = Vb, sehingga
dengan volume benda (Vf = Vb),
mb = Vf = Vb = 1 gr/cm3 500 cm3 = 500 gr
- berat benda sama dengan gaya ke atas f f

(wb = FA). Jadi, massa benda tersebut adalah 500 gram.


3. Benda tenggelam
- massa jenis benda lebih besar dari mas- D. TEKANAN UDARA
sa jenis zat cair (rb > rf ), Rumus:
- volume zat cair yang dipindahkan sama
dengan volume benda (Vf = Vb), P=r × g × h
- berat benda lebih besar daripada gaya ke
atas (wb > FA). Keterangan:
P = tekanan udara (atm, N/m2, Pa),
r = massa jenis zat (kg/m3, gr/m3),
g = gravitasi bumi (9,8 m/s2 atau 10 m/s2),
h = tinggi zat cair (m, cm).
1 atm = 76 cm Hg,
Terapung Melayang Tenggelam
1 atm = 1,013 × 105 Pa
r air raksa = 13.600 kg/m3,
Contoh penerapan hukum Archimedes, antara r udara = 1,3 kg/m3,
lain pada: kapal selam, kapal laut, galangan ka- 1 newton = 1 kg m/s2.
pal, balon udara, hidrometer (alat untuk mengu-
kur massa jenis zat cair), jembatan ponton. Tekanan udara luar diukur dengan alat yang
disebut barometer. Ada 2 macam barometer
Contoh: yang biasa digunakan barometer raksa, baro-
Sebuah benda melayang dalam air. Jika massa meter aneroid.
jenis air adalah 1 gr/cm3 dan volume benda 500 Hasil percobaan diperoleh:
cm3, berapakah massa benda tersebut? (g = 9,8 “Setiap kenaikan 10 m dihitung dari permukaan
m/s2) air laut, permukaan raksa dalam tabung turun
Jawab: rata–rata 1 mm.“
r air = 1 gr/cm3, Vb = 500 cm3, g = 9,8m/s2.

142
Tekanan udara dalam ruang tertutup diukur de- E. HUKUM BOYLE
ngan alat yang disebut manometer.
“Hasil kali tekanan udara dan volume suatu gas
a. Manometer Raksa Terbuka
dalam ruang tertutup adalah tetap, asal suhu gas
Pgas > Pudara, maka Pgas = Pudara + h itu tetap.”

Rumus:
Pgas < Pudara, maka Pgas = Pudara – h
P1 V1 = P2 V2
Keterangan:
Keterangan:
Pgas = tekanan gas dalam ruang tertutup
P1 = tekanan awal, P2 = tekanan akhir,
(yang diukur),
V1 = volume awal, V2 = volume akhir.
Pudara = tekanan udara luar,
h = perbandingan tinggi raksa pada kedua
Contoh:
kaki menometer.
Di dalam sebuah ruang tertutup yang volumenya
b. Manometer Raksa Tertutup
200 cm3, terdapat udara dengan tekanan 2 atm.
Tekanan gas dalam ruang tertutup diukur
Jika ruangan tersebut diperkecil volumenya men-
dengan cara:
jadi 50 cm3 pada suhu tetap, berapakah tekanan
h 
ρgas =  1  ρudara + h udara dalam ruang tertutup?
 h2  Jawab:
Keterangan: Diketahui: V1 = 200 cm3, P1 = 2 atm, V2 =
h1 = tinggi kolom udara sebelum manometer 50 cm3,
digunakan, P1 × V1 = P2 × V2
h2 = tinggi kolom udara ketika manometer di- ⇔ 2 atm × 200 cm3 = P2 × 50 atm
gunakan,
2 atm × 200 cm3
⇔ P2 =
c. Manometer Logam 50 cm3
Tekanan gas dalam ruang tertutup, besarnya 400
dapat dilihat secara langsung pada skala ⇔ P2 = atm
50
yang terdapat dalam alat ukur. ⇔ P2 = 8 atm

Jadi, tekanan udara dalam ruang itu adalah 8 atm.

143
- Jarak antara benda yang bergetar dengan titik
Getaran dan
9
(garis) keseimbangannya disebut simpangan.
- Simpangan terbesar suatu benda yang ber-
Gelombang getar disebut amplitudo.
Frekuensi Getaran dan Periode Getaran
Frekuensi getaran adalah banyaknya getaran
A. GETARAN yang terjadi dalam satu sekon.
Periode getaran adalah waktu yang dibutuhkan
Getaran adalah gerakan suatu benda di sekitar
untuk melakukan satu getaran.
titik keseimbangannya pada lintasan tetap.
Suatu benda dikatakan bergetar bila benda itu
f=
∑ getaran =
1
T=
1
bergerak bolak–balik secara berkala melalui titik t T f
keseimbangan.
Beberapa contoh getaran antara lain: Keterangan:
a. senar gitar yang dipetik, getaran = jumlah getaran,
b. bandul jam dinding yang sedang bergoyang, f = frekuensi (hertz disingkat Hz),
c. ayunan anak–anak yang sedang dimainkan, t = waktu (s),
T = periode (s).
A

B. GELOMBANG
A Gelombang adalah getaran yang merambat.
A Gelombang yang memerlukan zat perantara dalam
B
perambatannya disebut gelombang mekanik.
1. Gelombang Transversal
Titik-titik keseimbangan pada getaran pegas, penggaris, dan Gelombang transversal adalah gelombang
bandul. yang arah getarnya tegak lurus terhadap
arah rambatannya. Contoh: getaran senar
Titik keseimbangan getaran pada pegas adalah gitar yang dipetik, TV, radio, gelombang air.
O. Titik keseimbangan pada getaran ujung peng-
garis dan bandul adalah B.
Garis yang melalui titik B dan O pada getaran
ujung penggaris dan ayunan adalah garis kes-
eimbangan.

144
2. Gelombang Longitudinal Hubungan Antara Panjang Gelombang, Peri-
Gelombang longitudinal adalah gelombang ode, Frekuensi, dan Kecepatan Gelombang
yang arah getarnya sejajar atau berimpit Rumus:
dengan arah rambatannya. λ
Contoh: gelombang bunyi, pegas, gelom- v= λ.f =
T
bang pada slinky yang diikatkan kedua
ujungnya pada statif kemudian diberi usikan
Keterangan:
(getaran) pada salah satu ujungnya.
l = panjang gelombang (m),
v = kecepatan gelombang (m/s),
T = periode gelombang (sekon atau detik),
f = frekuensi gelombang (s–1 atau hertz).

Panjang Gelombang ( ) Contoh:


Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh Sebuah sumber getar mempunyai panjang ge-
oleh gelombang dalam waktu 1 periode. lombang 17 m ketika bergetar di udara, Jika
perut
cepat rambat gelombang di udara adalah 340
m/s, berapakah periode dan frekuensinya?
simpul
simpul
Jawab:
simpul
Diketahui: l = 17 m dan v = 340 m/s.
l a. Periode
Pada gelombang transversal, satu gelombang terdiri λ
v=
atas 3 simpul dan 2 perut. Jarak antara dua simpul T
atau dua perut yang berurutan disebut setengah pan- λ 17 m 1
⇔T= = = sekon
jang gelombang atau ½ . v 340 m/s 20
rapatan rapatan rapatan
b. Frekuensi
regangan regangan
1 1
l f= = = 20 Hz
T 1
sekon
Satu gelombang = 1 regangan dan 1 rapatan 20

145
2. Audiosonik (20–20.000 Hz)

10
Dapat didengar oleh manusia.
Bunyi 3. Ultrasonik (> 20.000 Hz)
Dapat didengar kelelawar.
Cepat Rambat Bunyi
Rumus:
A. GELOMBANG BUNYI v=
s
atau v =
λ
- Bunyi dihasilkan oleh suatu getaran. t T
- Bunyi merupakan gelombang mekanik. Keterangan:
- Medium perambatan bunyi bisa berupa zat v = cepat rambat bunyi (m/s),
padat, zat cair, dan gas. l = panjang gelombang bunyi (m),
- Bunyi merambat lebih cepat pada medium T = periode bunyi (sekon),
zat padat dibandingkan pada medium zat s = jarak sumber bunyi terhadap pendengar (m),
cair dan gas. t = waktu tempuh bunyi (s).
- Bunyi tidak terdengar pada ruang hampa. Intensitas bunyi: besaran yang menyatakan
berapa besar daya bunyi tiap satu satuan luas.
Syarat terjadinya bunyi: adanya sumber bunyi,
Satuan intensitas bunyi: watt/m2 atau W/m2.
adanya zat antara atau medium, adanya pene-
Intensitas bunyi bergantung pada amplitudo sum-
rima di sekitar bunyi.
ber bunyi dan jarak pendengar dengan sumber
Kuat bunyi dipengaruhi oleh amplitudo dan jarak bunyi. Semakin besar amplitudo sumber bunyi,
sumber bunyi dari penerima. semakin besar intensitasnya, dan semakin jauh
- Semakin besar amplitudonya, semakin kuat pendengar dari sumber bunyi, akan semakin ke-
bunyi yang terdengar, begitu juga sebaliknya. cil intensitas bunyi yang terdengar.
- Semakin dekat pendengar dari sumber bu-
nyi, semakin kuat bunyi itu terdengar, begitu B. NADA
juga sebaliknya. - Nada: bunyi yang frekuensinya beraturan.
Frekuensi bunyi terbagi menjadi 3 macam. - Desah: bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
1. Infrasonik (< 20 Hz). - Dentum: desah yang bunyinya sangat keras
Hanya dapat didengar oleh beberapa bina- seperti suara bom.
tang seperti: lumba–lumba, anjing.

146
C. HUKUM MERSENNE Keterangan:
L = panjang kolom udara (cm),
Menurut hukum Mersenne, frekuensi senar (f): n = 1, 2, 3, … ,
- berbanding terbalik dengan panjang senar ( ), n = 1 jika terjadi resonansi pertama,
- berbanding terbalik dengan akar luas penam- n = 2 jika terjadi resonansi kedua, dst.
pang senar (A),
- berbanding terbalik dengan akar massa jenis E. HUBUNGAN CEPAT RAMBAT BUNYI DENGAN
bahan senar (r),
SUHU
- sebanding dengan akar tegangan senar (F).
Rumus:
Rumus:
V2 = V1 + 0,6 T
1 F 1 F×
f= atau f =
2 ρA 2 m Keterangan:
V1 = kecepatan bunyi pada awal (cm/s, m/s),
Keterangan: m = massa senar (kg) V2 = kecepatan bunyi pada suhu kedua (cm/s,
m/s),
Untuk perbandingan frekuensi dua buah senar, T = perubahan suhu (kenaikan suhu) (°C).
berlaku:
Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 0°C =
f1  2 F A2 ρ2 332 m/s
= = 1 = =
f2  1 F2 A1 ρ1 Pertambahan kecepatan bunyi di udara = 0,6 m/s °C

D. RESONANSI F. PEMANTULAN BUNYI


Resonansi sebuah benda akan terjadi jika benda Macam–macam bunyi pantul adalah:
tersebut memiliki frekuensi sama dengan benda 1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
yang lain yang sedang bergetar. 2. Gaung atau kerdam: bunyi pantul yang datang-
Rumus terjadinya resonansi: nya hanya sebagian atau bersamaan dengan
λ bunyi asli sehingga bunyi asli menjadi tidak
L = (2n - 1)
4 jelas.
3. Gema: bunyi pantul yang terdengar jelas
setelah bunyi asli.

147
Bunyi pantul dapat digunakan untuk mengukur 2. Sebuah kapal yang dilengkapi dengan
kedalaman laut dan panjang lorong. pemancar gelombang sebagai sumber bu-
Untuk mengukur kedalaman laut digunakan ru- nyi dan sebuah hidrofon sebagai penangkap
mus: pantulan bunyi, hendak mengukur kedala-
v×t man laut. Jika cepat rambat bunyi di dalam
h= air laut adalah 1.500 m/s dan waktu yang
2
Keterangan: dibutuhkan untuk bolak–balik adalah 0,5
h = kedalaman laut, sekon. Berapakah kedalaman laut tersebut?
v = kecepatan bunyi di dalam air (m/s), Jawab:
t = waktu bunyi bolak–balik (s). Diketahui: v = 1.500 m/s dan t = 0,5 s.

Contoh: v × t 1.500 m/s × 0,5 s


h = =
1. Sepotong senar massanya 62,5 gram dan 2 2
panjangnya 40 cm, diberi tegangan 6.250 750 m
newton. Hitunglah frekuensi nada yang di- = = 375 m.
2
hasilkan senar tersebut!
Jawab: Jadi, kedalaman laut tersebut adalah 375
Diketahui: m = 62,5 gr = 0,0625 kg, meter.
 = 40 cm = 0,4 m,
F = 6.250 newton.
Jawab:
1 F× 1 6.250 × 0, 4
f = =
2 m 2 × 0, 4 0,0625

1 2.500 1
= = 40.000
0,8 0,0625 0,8
10
= × 200 = 250 Hz
8
Jadi, frekuensi yang dihasilkan adalah 250 Hz.

148
Macam-macam bayangan:
Cahaya dan
11
- Bayangan nyata: bayangan yang terjadi
karena berpotongan sinar–sinar pantul.
Optik - Bayangan maya (semu): bayangan yang ter-
jadi karena perpotongan perpanjangan sinar
pantul.
Jika dua buah cermin datar saling membentuk
A. SIFAT–SIFAT CAHAYA sudut a maka banyaknya bayangan yang ter-
Cahaya merupakan salah satu gelombang elektro- bentuk adalah:
magnetik, yang berarti cahaya dapat merambat 360
n= -1
di dalam ruang hampa udara. a
Kecepatan cahaya merambat dalam ruang ham-
pa udara adalah 3 × 108 m/s Keterangan:
Sifat–sifat cahaya antara lain: merambat lurus, n = banyaknya bayangan,
dapat dipantulkan, dapat dibelokkan, dapat di- a = sudut antara 2 cermin datar.
lenturkan, dapat digabungkan, dapat merambat 2. Cermin Cekung
dalam ruang hampa. Sinar istimewa cermin cekung, yaitu:
B. CERMIN
a. sinar datang yang sejajar dengan sumbu
utama akan dipantulkan melalui titik fokus
1. Cermin Datar utama (F),
Sifat bayangan: b. sinar datang yang melalui titik fokus utama
- sama tegak, (F) akan dipantulkan sejajar sumbu utama,
- bersifat maya (semu), c. sinar datang yang melalui titik kelengkungan
- jarak bayangan ke cermin sama dengan (M) akan dipantulkan melalui M juga.
jarak benda ke cermin (s = s’), a
- tinggi bayangan sama dengan tinggi benda b
c
(h’ = h),
A
- besar bayangan sama dengan besar benda A M f
(M’ = M),
- posisi bayangan (orientasi kanan kiri) berla-
wanan dengan bendanya.

149
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung 2. Cermin Cembung
Sifat Sinar–sinar istimewa pada cermin cembung:
Ruang
bayangan a. Sinar datang sejajar sumbu utama, dipan-
tulkan seolah–olah berasal dari titik fokus.
b. Sinar datang menuju fokus, dipantulkan seja-
Benda
jar sumbu utama.
nyata, c. Sinar datang menuju jari–jari M atau pusat
ruang III,
terbalik,
bayangan kelengkungan, dipantulkan melalui M juga.
diperkecil
ruang II

B a
b
c
B

Benda A
nyata, A f f M
ruang II,
terbalik,
bayangan
diperbesar
ruang III

Sifat bayangan pada cermin cembung selalu


Benda
ruang I,
maya, maya, tegak, diperkecil. Pada cermin cembung
tegak
bayangan
diperbesar
juga berlaku:
ruang IV
Rbenda + Rbay = 5

Rumus Pembentukan Bayangan dan Perbe-


saran Bayangan pada Cermin
Dari tabel di atas, diperoleh hubungan antara Rumus:
ruang benda (Rbenda) dan ruang bayangan (Rbay),
yaitu: 1 1 1 2 si h
+ = = M= = i R=2f
Rbenda + Rbay = 5 so si f R so ho

150
Keterangan: C. PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI)
So = jarak benda dari cermin,
Si = jarak bayangan dari cermin, Yaitu peristiwa pembelokkan arah rambatan ca-
F = jarak fokus dari cermin, haya karena melewati dua medium yang berbe-
R = jari–jari, da kecepatan optiknya.
M = perbesaran bayangan, 1. Hukum Snellius untuk Pembiasan
ho = tinggi benda, a. Sinar datang, garis normal, dan sinar
hi = tinggi bayangan. bias terletak pada satu bidang datar dan
berpotongan pada satu titik.
Contoh: b. Sinar datang dari medium kurang rapat
ke medium lebih rapat akan dibiaskan
Sebuah benda diletakkan 30 cm di depan cer- mendekati garis normal. Jika sebaliknya
min cembung yang memiliki jarak fokus 15 cm. akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Hitunglah jarak dan perbesaran bayangan yang
terbentuk! 2. Indeks Bias
Jawab: Indeks bias mutlak (n): Indeks bias relatif:
Diketahui: so = 30 cm dan f = –15 cm.
a. Jarak bayangan yang terbentuk C n2 C 2
n= n21 = =
Cn n1 C1
1 1 1 1 1 1
= + ⇔ = -
f so si si f so Keterangan:
1 1 1 C = cepat rambat cahaya pada ruang hampa
= -
si -15 30 = 3 × 108 m/s
1 3 Cn = cepat rambat cahaya dalam medium
=-
si 30 n1 = indeks bias medium 1
30 n2 = indeks bias medium 2
si = - = -10 cm
3 C1 = cepat rambat cahaya dalam medium 1
Jadi, jarak bayangan yang dibentuk adalah
10 cm di belakang cermin cembung. D. LENSA
si -10 cm 1 1. Lensa Cekung (Konkaf, Lensa Negatif (–))
b. M= = = Lensa cekung terdiri atas 3 bentuk, yaitu lensa
so 30 cm 3
bikonkaf (cekung rangkap (a)), lensa plankonkaf
(cekung datar(b)), dan lensa konveks-konkaf

151
(cekung cembung (c)). Lensa cekung memiliki Sinar-sinar istimewa:
sifat dapat menyebarkan cahaya (divergen).

a b c

Sinar-sinar istimewa:
Sifat bayangan:
nyata, terbalik  di belakang lensa
maya, diperbesar  di depan lensa
Rumus pada lensa cekung dan cembung:

1 1 1 si h
= + dan M= = i
f s0 si so ho

Sifat bayangan selalu: maya, tegak. Keterangan:


Apabila Rbenda < Rbayangan = bayangan diperbesar. l f positif untuk lensa cembung dan f negatif untuk
lensa cekung,
2. Lensa Cembung (Konveks, Lensa Positif (+)) l jarak benda so positif jika terletak di depan benda,
Lensa cembung terdiri dari lensa cembung– l jarak bayangan si positif jika berada di belakang
cembung (bikonveks (a)), lensa cembung da- lensa.
tar (plankonveks (b)), lensa cekung cembung
(konkaf konveks (c))
Contoh:
1. Sebuah lensa cembung memiliki jarak fokus
20 cm. Apabila sebuah benda diletakkan 30
cm di depan lensa, tentukanlah:
a b c a. jarak bayangan dari lensa,
b. persebaran bayangan,
c. sifat bayangan.

152
Jawab:

12
Diketahui: f = 20 cm dan so = 30 cm.

a.
1 1 1
=
1 1 1
+ ⇔ = - Alat-alat Optik
f so si si f so

1 1 1
= -
si 20 30
1 1 A. MATA
=
si 60 Mata normal dapat melihat benda dekat dan jauh,
60 hal ini karena mata mempunyai daya akomodasi.
si = = 60 cm
1 1. Daya akomodasi adalah kemampuan mata
untuk mencembung atau memipihkan len-
si 60
b. M = = =2 sanya sesuai dengan jarak benda.
so 30
2. Titik dekat mata (punctum proximum = PP)
c. Sifat bayangan: nyata, terbalik, diperbesar. adalah jarak terdekat mata sehingga benda
masih dapat terlihat dengan jelas dengan
2. Cepat rambat cahaya dalam suatu cairan mata berakomodasi maksimum.
adalah 2,5 .108 m/s, berapakah indeks bias
3. Titik jauh mata (punctum remotum = PR)
cairan tersebut?
adalah jarak terjauh mata sehingga benda
Jawab: masih terlihat dengan jelas dengan mata ti-
- Cepat rambat cahaya di ruang hampa dak berakomodasi maksimum.
c = 3.108 m/s
4. Emetropi adalah mata normal yang masih
- Cepat rambat cahaya dalam cairan dapat melihat jelas benda antara 25 cm sam-
cn = 2,5 .108 m/s pai tak terhingga (~).
c Untuk mata normal:
n=
cn PP = 25 cm, sedangkan PR = (tak terhingga).
3.108 5. Cacat mata/kelainan pada mata, yaitu:
= a. Miopi (rabun jauh): cacat mata yang
2,5.108
menyebabkan tidak dapat melihat jauh,
= 1,2
karena bayangan benda jatuh di depan
retina. Penderita miopi dapat ditolong
dengan kacamata negatif (cekung).

153
b. Hipermetropi (rabun dekat): cacat mata 1. Mata berakomodasi maksimum.
yang tidak dapat melihat benda dekat,
akibatnya bayangan terbentuk di be- 25
Perbesaran: M = +1
lakang retina, sehingga tampak kurang f
jelas. Penderita hipermetropi dapat dito-
2. Mata berakomodasi minimum
long dengan kacamata positif (cembung).
c. Presbiopi (mata tua): cacat mata yang 25
disebabkan menurunnya daya akomo- Perbesaran: M =
f
dasi mata karena usia lanjut. Penderita
presbiopi dapat ditolong dengan kaca- C. MIKROSKOP
mata berlensa rangkap (bifocal).
Rumus: Mikroskop digunakan untuk mengamati benda-
benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop
100 terdiri dari 2 lensa positif (lensa cembung).
P=- Untuk mata
1. Lensa obyektif: lensa yang berada dekat
PR miopi
dengan objek.
2. Lensa okuler: lensa yang berada dekat de-
ngan mata.
1 1 1
= + Untuk mata
f 25 -PP hipermetropi
100
P=
f

Keterangan:
P = kekuatan lensa dengan satuan miopi Rumus perbesaran mikroskop:
PR = titik jauh mata
S'oby S'ok
PP = titik dekat mata penderita M = Mob × Mok M= ×
Soby Sok
B. LUP (KACA PEMBESAR)
d = S’ob + Sok
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung yang
memiliki jarak fokus tertentu. Keterangan:
Pengamatan dengan lup dapat dilakukan de- M = perbesaran mikroskop,
ngan dua cara berikut. d = jarak lensa obyektif ke lensa okuler.

154
Muatan suatu atom ditentukan oleh jumlah pro-

13
ton dan jumlah elektron yang dimiliki oleh atom

Listrik Statis tersebut.


- Atom bermuatan positif, apabila jumlah pro-
ton lebih banyak daripada jumlah elektron-
nya.
- Atom bermuatan negatif, apabila jumlah elek-
A. BENDA NETRAL DAPAT DIMUATI LISTRIK tron lebih banyak daripada jumlah protonnya.
- Atom tidak bermuatan (netral), apabila jum-
Model Atom
lah proton sama dengan jumlah elektronnya.
Model atom adalah bagian terkecil dari suatu un-
sur yang masih memiliki sifat dari unsur itu.
elektron
Memberi Muatan Listrik dengan Cara
e e
Menggosok
e Benda Keterangan
Muatan listrik
yang dihasilkan
+ + Plastik digosok dengan kain wol negatif
Inti atom
+ Ebonit digosok dengan kain wol negatif
neutron
Kaca digosok dengan kain sutra positif
proton Sisir digosok dengan rambut negatif

- massa proton  mp = 1,674 × 10–27 kg B. HUKUM COULOMB


- massa neutron  mn = 1,675 × 10–27 kg
Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara
- massa elektron  me = 9,11 × 10–31 kg
dua benda yang bermuatan listrik adalah ber-
Massa atom = mp + mn + me banding lurus (sebanding) dengan muatan ma-
sing–masing benda dan berbanding terbalik de-
ngan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut.
Muatan Atom dan Jenis Muatan Listrik
- Proton bermuatan listrik positif l Jika muatan sejenis tolak-menolak
 qp = +1,6 × 10–19 C F1 q1 q2
F2
- Elektron bermuatan listrik negatif + +
 qe = –1,6 × 10–19 C q1 q2
F1 F2
- Neutron bermuatan listrik netral
- -

155
l Jika muatan berlainan jenis tarik-menarik C. MEDAN LISTRIK
q1 F1 F2 q2
+ - Medan listrik adalah ruangan di sekitar benda
bermuatan listrik yang masih dipengaruhi gaya
Rumus: listrik. Medan listrik dapat dinyatakan sebagai
q1 × q2 garis–garis gaya dengan arah dan muatan posi-
F=k tif ke muatan negatif. Kuat medan listrik muatan
r2
q1 yang didasarkan muatan q2 dapat dinyatakan
Keterangan: dengan rumus:
F = gaya Coulomb (N),
q1 = muatan benda 1 (C), F
E=
q2 = muatan benda 2 (C), q2
r = jarak antarbenda (m), Keterangan:
k = konstanta, yang besarnya 9 × 109 Nm2/C2. E = kuat medan listrik muatan q1 (N/C),
F = gaya Coulomb yang bekerja pada q2 (N),
Contoh:
D. POTENSIAL LISTRIK
Dua benda masing–masing bermuatan listrik
sebesar +6 × 10–9 C dan 8 × 10–9 C. Keduanya Potensial listrik adalah energi potensial listrik per
dipisahkan pada jarak 4 cm. Jika nilai k = 9 × 109 satuan muatan listrik.
Nm2/C2, berapakah gaya tolak-menolak antara Rumus:
kedua benda tersebut?
W
Jawab: V=
Diketahui: q1 = 6 × 10-9 C, q
q1 = 8 × 10-9 C,
r = 4 cm = 0,04 m. Keterangan:
q ×q V = potensial listrik (V),
F = k 1 2 2
r W = energi potensial listrik (J),
(6 × 10 -9 C) × (8 × 10 -9 C) q = muatan listrik (C).
= (9 × 109 Nm2 /C2 )
(0,04 m)2
9 × 6 × 8 × 10 -9
= = 27 × 10–5 N
0,0016
Jadi, gaya tolak-menolak antara kedua benda
sama dengan 27 × 10–5 N.

156
B. SUMBER ARUS LISTRIK DAN TEGANGAN
Sumber Arus
14
LISTRIK

Listrik 1. Elemen Volta


Elemen volta menggunakan pelat tembaga
(Cu) sebagai elektroda positif (anoda) dan
pelat seng (Zn) sebagai elektroda negatif.
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai berikut. 2. Baterai (Elemen Kering)
1. Arus listrik didefinisikan berdasarkan partikel- - Larutan elektrolitnya: ammonium klorida.
partikel bermuatan listrik positif. - Baterai menggunakan larutan tambahan,
2. Arah arus listrik (arus konvensional) berla- yaitu mangan dioksida kering yang di-
wanan dengan arah arus elektron. campur dengan serbuk karbon.
3. Arus listrik mengalir dari titik berpotensial - Mangan dioksida berfungsi sebagai de-
tinggi ke titik berpotensial rendah. polarisator, yaitu melindungi larutan am-
A. KUAT ARUS LISTRIK
monium klorida supaya arus listrik yang
dihasilkan dapat bertahan lama.
Rumus: - Baterai tersusun dari batang karbon (C)
sebagai anoda dan seng (Zn) sebagai
Q katoda.
I= 1 C = 6,25 × 1018 elektron - Baterai mengubah energi kimia menjadi
t
energi listrik.
3. Akumulator (Aki)
Keterangan:
Aki terdiri dari anoda yang terbuat dari batang
I = kuat arus listrik (ampere, A),
timbal dioksida (PbO2) dan elektroda batang
Q = muatan listrik (coulomb, C),
timbal (Pb). Larutan elektrolitnya adalah
t = selang waktu (sekon, s).
asam sulfat encer (H2SO4).
Catatan: C. GAYA GERAK LISTRIK DAN TEGANGAN JEPIT
- Alat untuk mengukur arus listrik: ampereme-
ter. Gaya gerak listrik suatu sumber arus listrik
- Alat untuk mengukur tegangan listrik: voltme- adalah beda potensial antara ujung–ujung
ter. sumber arus listrik ketika sumber arus listrik
tidak mengalirkan arus listrik.

157
lampu

saklar baterai

15 Listrik Dinamis
Rangkaian untuk mengukur gaya gerak listrik (GGL)

Tegangan jepit adalah beda potensial antara


A. HUKUM OHM
ujung-ujung sumber arus listrik ketika sumber
arus mengalirkan arus listrik. Rumus:
Vj = E - I ⋅ r V=I × R
Keterangan: Keterangan:
E = tegangan GGL V = beda potensial atau tegangan listrik (volt),
I = kuat arus listrik I = kuat arus listrik (ampere),
r = hambatan dalam sumber tegangan
R = hambatan (ohm = W).
Vj = tegangan jepit

B. MENGUKUR HAMBATAN LISTRIK


Contoh:
1. Mengukur hambatan listrik secara langsung
5Ω Hambatan listrik dapat diukur secara lang-
sung dengan menggunakan multimeter.
2. Mengukur hambatan listrik secara tidak lang-
sung
Hambatan listrik secara tidak langsung dapat
diukur dengan menggunakan metode volt-
12 V; 1 Ω
meter–amperemeter pada gambar berikut.
R
Tegangan jepit dari rangkaian di atas adalah.... A

Jawab: V
E 12
I= = =2 A
R +r 5+1 +
-
Vjepit = E - I.r = 12-2x1 = 10 V

158
Nilai R dapat dihitung dengan: C. DAYA HANTAR ARUS LISTRIK SUATU ZAT
pembacaan voltmeter V Daya hantar arus listrik suatu zat adalah kemam-
R=
pembacaan amperemeter puan zat itu untuk menghantarkan arus listrik.
Dilihat dari konduktifitas listriknya, zat atau ba-
Hambatan Jenis Penghantar (r) han dibagi menjadi 3 jenis.
1. Bahan konduktor: bahan yang mudah meng-
Rumus: hantarkan arus listrik. Contoh: perak, alumi-
nium, dan tembaga.
L 2. Bahan isolator: bahan yang sukar menghan-
R=ρ tarkan arus listrik. Contoh: karet, plastik, dan
A
kayu.
Keterangan: 3. Bahan semikonduktor: bahan yang dapat
R = hambatan kawat, bertingkah laku kadang–kadang seperti kon-
r = hambatan jenis (W meter), duktor dan kadang–kadang seperti isolator.
L = panjang kawat, Contoh: germanium dan silikon
A = luas penampang kawat (m2).
D. HUKUM KIRCHHOFF
Contoh:
Hukum Kirchhoff berbunyi:
Sepotong kawat panjangnya 2 m mempunyai
luas penampang 6 × 10–7 m2. Jika hambatan “Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik ca-
kawat tersebut adalah 3 W, hitunglah hambatan bang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar
jenis kawat itu! dari titik cabang tersebut.“
Jawab:
Secara matematis:
Diketahui: L = 2 m, A = 6 × 10–7 m2, R = 3 W. ∑ Imasuk = ∑ Ikeluar
L 2m
R= ρ ⇔ 3 W = r× Contoh:
A 6 × 10 -7 m2
I3
⇔ 18 × 10–7 m2 W = r 2 m
18 × 10 -7 m2Ω I1 I4
⇔r= = 9 × 10–7 Wm
2m
A I5
Jadi, hambatan jenis kawat = 9 10–7 Wm. I2

159
Jika diketahui: i1= 3 A, i2=5 A, i3=2 A, i4=4 A, ten- Besar hambatan pengganti dari rangkaian
tukan niali i5! paralel dirumuskan:
Jawab: 1 1 1 1
= + + ... +
∑ Imasuk = ∑ Ikeluar R P R1 R 2 Rn
i1+ i2= i3 + i4 + i5
i5=(i1+ i2) - (i3 +i4) F. HUKUM OHM PADA RANGKAIAN TERTUTUP
i5=8 A - 6 A = 2 A R

E. RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK


r
1. Rangkaian Seri +
i -
E
R1 R2
Hukum Ohm pada rangkaian tertutup

Pada rangkaian tertutup berlaku rumus:


Pada rangkaian hambatan yang disusun
seri, kuat arus yang melalui setiap hambatan E
adalah sama. I=
R+r
Besarnya hambatan pengganti (RS):

RS = R1 + R2 + R3 + …+ Rn Keterangan:
I = kuat arus listrik (A),
2. Rangkaian Paralel E = beda potensial atau tegangan (volt),
R1 R = hambatan (ohm),
r = hambatan dalam (ohm).

R2

Rn

160
Contoh:

Energi dan
16
1. Tiga buah hambatan R1 = 2 W, R2 = 4 W, dan
R3 = 12 W disusun secara paralel. Berapakah
hambatan penggantinya? Daya Listrik
Jawab
Diketahui: R1 = 2 W, R2 = 4 W, R3 = 12 W.
1
=
1
+
1
+
1 A. ENERGI LISTRIK
RP R1 R 2 R3 1. Persamaan Energi Listrik
1 1 1 Apabila sebuah penghantar yang hambatan-
= + +
2 4 12 nya R diberi beda potensial V pada kedua
10 ujungnya sehingga mengalir arus sebesar
=
12 I, maka dalam waktu t energi yang diserap
12 penghantar tersebut dapat ditentukan den-
RP = = 1,2 Ω
10 gan tiga persamaan berikut.
W=VIt
2. Sebuah lampu mempunyai hambatan 1,8 W, Keterangan:
W = I2R t W = energi listrik (joule),
dihubungkan dengan baterai yang beda po-
tensialnya 8 volt. Jika hambatan dalam bat- V2 V = tegangan (volt),
W= .t
erai 0,2 W, berapa arus yang mengalir? R I = kuat arus (ampere),
Jawab: R = hambatan (ohm),
Diketahui: R = 1,8 W, E = 8 volt, r = 0,2 t = waktu (sekon).
W. 2. Konversi Energi Listrik Menjadi Kalor
Ditanya: I = …? Alat–alat listrik seperti seterika, kompor lis-
Jawab: trik, ketel listrik, solder listrik, dan elemen pa-
nas merupakan alat–alat yang memiliki prin-
E 8 8
I= = = = 4 ampere sip kerja yang sama, yaitu mengubah energi
R + r 1,8 + 0,2 2
listrik menjadi energi kalor.
W = Q atau V . I . t = m . c . ∆T
Keterangan:
m = massa air (kg), c = kalor jenis (J/kg K),
∆T = kenaikan suhu (K).

161
B. DAYA LISTRIK C. PERUBAHAN ENERGI LISTRIK
Daya listrik: energi listrik tiap satuan waktu. 1. Energi listrik menjadi energi kalor
Contoh alat yang mengubah energi listrik
Rumus: menjadi energi kalor antara lain:
W - seterika listrik,
P=
t - kompor listrik,
- ketel listrik,
Keterangan:
- solder listrik,
P = daya listrik (J/sekon atau watt),
- elemen pemanas.
W = energi listrik (joule),
2. Energi listrik menjadi cahaya
t = waktu (detik atau sekon).
- lampu pijar,
- lampu tabung.
Catatan: 1 hp (house power) = 746 watt.
3. Energi listrik menjadi energi gerak
Karena energi: W = V . I . t
- kipas angin,
Maka rumus–rumus daya (P) yang lain adalah:
- blender,
P=V.I - mixer.
P = I2. R 4. Penyepuhan sebagai contoh perubahan
energi listrik menjadi energi kimia.
V2 Syarat–syarat penyepuhan adalah:
P=
R - menggunakan arus listrik searah,
- bahan yang disepuh dipasang sebagai
katode (kutub negatif) dan bahan pe-
Rekening listrik adalah suatu bentuk surat tagi- nyepuh dipasang sebagai anode (kutub
han terhadap penggunaan energi listrik yang positif),
dipakai dalam kehidupan kita sehari–hari. - menggunakan larutan elektrolit (larutan
Untuk menghitung besarnya biaya pemakaian yang dapat mengalirkan arus listrik) yang
listrik, digunakan rumus: tepat.
Contoh:
Biaya = energi listrik × tarif per kWh Penyepuhan perak menggunakan:
- perak nitrat (AgNO3),
- larutan asam khromat (H2CrO4),
- larutan tembaga sulfat (CuSO4).

162
Contoh:

17 Kemagnetan
1. Sebuah kawat mempunyai hambatan 25 W.
Jika dialiri listrik 2 A selama 1 jam, berapakah
energi panas yang terjadi?
Jawab:
Diketahui: R = 25 W, I = 2 A, t = 1 jam = 3.600 s.
W = I2. R . t = 22 A . 25 W . 3.600 s = 360.000 J. Magnet berasal dari Yunani, yaitu magnesia.
Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik
2. Dalam sebuah rumah terdapat 4 lampu 20 benda–benda yang terbuat dari besi, baja, dan
W, 2 lampu 60 W, dan sebuah TV 60 W. Se- logam–logam tertentu.
tiap hari dinyalakan 4 jam. Berapakah biaya Penggolongan Benda Berdasarkan Sifat
yang dibayarkan selama 1 bulan (30 hari) jika Kemagnetannya
harga 1 kWh = Rp150,00? 1. Bahan magnetik (ferromagnetik): bahan
Jawab: yang dapat ditarik oleh magnet dengan cu-
4 lampu 20 W  P1 = 4 × 20 W = 80 W, kup kuat. Contoh: besi, nikel, dan baja.
2 lampu 60 W  P2 = 2 × 60 W = 120 W, 2. Bahan nonmagnetik.
1 TV 60 W  P3 = 1 × 60 W = 60 W, a. Paramagnetik: bahan yang hanya sedikit
biaya 1 kWh = Rp. 150,00. ditarik oleh magnet. Contoh: kayu, alu-
- Daya total komponen listrik minium, dan platina.
Ptot = P1 + P2 + P3 = 80 + 120 + 60 = 260 W b. Diamagnetik: bahan yang sedikit ditolak
- Waktu total selama 30 hari bila setiap hari oleh magnet kuat. Contoh: emas, bis-
dinyalakan selama 4 jam: muth, merkuri.
t = 30 hari × 4 jam/hari = 120 jam Berdasarkan sifat bahan pembentuk magnet,
- Energi listrik yang digunakan selama se- magnet dapat digolongkan menjadi berikut.
bulan 1. Magnet keras: bahan yang sukar dijadikan
W = P × t = (260 watt) (120 jam) magnet, tetapi setelah menjadi magnet akan
= 31.200 watt jam = 31,2 kWh menyimpan kemagnetannya dalam waktu
- Biaya yang harus dibayarkan selama yang lama. Contoh: baja, akomak, dan kobalt.
satu bulan 2. Magnet lunak: bahan yang mudah dijadikan
Biaya = energi listrik × tarif per kWh magnet, namun tidak mampu menyimpan ke-
= 31,2 kWh × (Rp150,00/kWh) magnetannya dalam waktu yang lama. Con-
= Rp4.680,00 toh: besi.

163
A. SIFAT KEMAGNETAN Bahan
Bahan magnetik magnetik Bahan magnetik
Beberapa sifat kemagnetan yang dapat diamati: jauh dari didekatkan dijauhkan dari
1. Magnet memiliki dua kutub, yaitu: kutub utara magnet utama dengan magnet magnet utama
utama
dan kutub selatan.
magnet utama magnet utama magnet utama
2. Kutub–kutub sejenis akan tolak menolak dan
U U U
kutub–kutub tidak sejenis akan tarik menarik.
3. Dapat menarik benda logam tertentu. S S S S

4. Gaya tarik magnet terbesar pada kutubnya. U U U U


besi baja kutub-kutub besi kehi- baja memper-

B. PEMBUATAN MAGNET
induksi langan sifat tahankan sifat
magnet magnet

1. Cara Menggosok
3. Menggunakan Arus Listrik
Magnet yang dihasilkan dinamakan elektro-
magnet. Kelebihan elektromagnetik adalah:
a. sifat kemagnetannya dapat diperbesar
dengan cara memperbanyak jumlah lili-
tan atau memperbesar arus listrik,
kutub-kutub hasil gosokan b. sifat kemagnetannya dapat dihilangkan
Bahan magnet dapat dijadikan magnet de- dengan cara memutuskan arus listrik,
ngan cara menggosokkan magnet dengan dan dapat ditimbulkan kembali dengan
arah yang senantiasa tidak berubah (searah). cara menyambung arus listrik,
Ujung akhir bahan magnet yang digosok akan c. kutub–kutub magnetnya dapat ditukar
menjadi kutub yang berlawanan dengan ku- dengan cara mengubah arah arus listrik.
tub magnet yang menggosok (lihat gambar). Untuk memperkuat medan magnetik yang
dihasilkan kawat berarus, kawat dapat dililit-
2. Cara Induksi kan membentuk kumparan. Kumparan yang
Peristiwa batang besi atau baja menjadi mag- demikian disebut solenoida.
net karena sebuah magnet berada di dekat- Untuk menentukan ujung mana yang jadi ku-
nya (tanpa menyentuh) disebut induksi mag- tub utara dan selatan, digunakan kaidah ta-
netik. ngan kanan berikut.

164
baterai Sifat Kemagnetan Bumi
kutub utara geografi
kutub selatan magnet
arah arus
listrik
garis gaya
magnetik bumi
jarum kompas
baja dimagnetkan solenoida ekuator bumi

tangan kanan inklinasi 0o


arah ibu jari
menunjukkan
kutub utara

kutub utara magnet kutub selatan geografi

arah listrik
- Sudut yang dibentuk oleh jarum kompas den-
gan arah utara–selatan sebenarnya disebut
Sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan sudut deklinasi.
cara pemanasan atau pemukulan. - Sudut yang dibentuk oleh medan magnetik
bumi dengan garis horizontal dinamakan
C. MEDAN MAGNETIK sudut inklinasi.
1. Medan magnetik adalah daerah di sekitar
magnet di mana magnet lain masih dipenga- Aturan Genggaman Tangan Kanan
ruhi oleh gaya magnet jika diletakkan pada “Bila kawat berarus listrik digenggam dengan ta-
daerah tersebut. ngan kanan sedemikian sehingga arah arus sama
2. Garis gaya magnet adalah pola garis yang dengan arah ibu jari, maka arah medan magnet
dibentuk oleh kutub magnet. searah dengan arah genggaman jari yang lain.”
3. Sifat garis gaya magnet adalah:
- garis gaya magnet keluar dari kutub utara arus listrik

dan masuk ke kutub selatan,


- garis gaya magnet tidak pernah berpo-
tongan,
- tempat yang mempunyai garis gaya mag-
net dapat menunjukkan medan magnetik
yang kuat dan sebaliknya.
Aturan genggam tangan kanan

165
Percobaan Oersted Contoh:
a. Semakin jauh dari kawat berarus, semakin 1. Kaca yang digosok dengan kain sutra dapat
kecil kuat medan magnetnya. bermuatan positif, karena ….
b. Semakin besar kuat arusnya, semakin kuat A. elektron berpindah dari kain sutra ke kaca
medan magnetnya. B. elektron berpindah dari kaca ke sutra
C. proton berpindah dari kaca ke kain sutra
D. GAYA LORENTZ D. proton berpindah dari kain sutra ke kaca
Besar gaya Lorentz dapat ditentukan dengan: Jawab:
Sebelum kaca digosok dengan kain sutra,
F=B × I × L keduanya tidak bermuatan listrik. Setelah
kaca digosok dengan kain sutra maka kaca
bermuatan positif. Hal ini disebabkan oleh:
Keterangan:
a. elektron berpindah dari kaca ke kain
F = gaya Lorentz (newton),
sutra,
B = kuat medan magnet (tesla),
I = kuat arus listrik (ampere), b. kain sutra kelebihan elektron, sehingga
L = panjang kawat penghantar (meter). kain sutra bermuatan negatif.
Catatan: elektron dapat berpindah dari ben-
da satu ke benda yang lain, sedangkan pro-
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan
ton dan neutron tidak dapat berpindah.
I Jawaban: B. elektron berpindah dari kaca ke
Keterangan: sutra
B I = ibu jari menunjukkan arah 2. Suatu kawat lurus panjangnya 10 cm dialiri
arus listrik, arus 5 ampere. Jika kawat tersebut berada
F B = jari telunjuk menunjukkan ruangan medan magnetik sebesar 16 Wb/m2,
arah medan magnetik,
gaya lorentz maksimum yang bekerja pada
F = jari tengah menunjukkan
kawat tersebut adalah…
arah
Jawab:
F = B.i.l = 16 . 5 . 0,1 = 8 N

166
1. Jumlah lilitan kumparan. Semakin banyak

Induksi
18
lilitan kumparan, semakin besar ggl induksi
yang timbul.
Elektromagnetik 2. Kecepatan keluar masuk magnet dari dan
ke dalam kumparan. Semakin cepat magnet
dimasukkan dan dikeluarkan dari kumparan,
semakin besar ggl induksi yang timbul pada
A. GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI ujung–ujung kumparan.
3. Kekuatan magnet batang yang digunakan.
Michael Faraday menjelaskan bahwa: Semakin kuat magnet batang yang diguna-
“Gaya gerak listrik induksi (ggl induksi) akan kan, semakin besar ggl induksi yang timbul.
muncul bila kumparan menangkap garis gaya
magnetik yang jumlahnya berubah.“ Di samping dengan menggerakkan magnet ke
dalam atau ke luar kumparan, gaya gerak listrik
induksi juga dapat ditimbulkan dengan cara:
1. memutar magnet batang di dekat kumparan,
2. memutar kumparan di dekat magnet batang,
magnet digerakkan
ke dalam
3. memutushubungkan arus listrik pada kum-
arus mengalir paran primer sehingga terjadi arus induksi
pada kumparan sekunder.
Beberapa sumber arus dan peralatan yang
magnet diam
menggunakan percobaan Faraday sebagai
tidak ada arus
dasarnya adalah AC, generator DC, dinamo, dan
transformator.

magnet digerakkan
Generator
ke luar
Yaitu mesin yang mengubah energi kinetik men-
arus mengalir ke
arah berlawanan jadi energi listrik (kebalikan dari motor).
1. Generator arus bolak–balik (generator AC),
Gaya gerak listrik induksi disebut juga alternator.
GGL induksi yang timbul pada ujung–ujung 2. Generator arus Searah
kumparan bergantung pada tiga faktor sebagai
berikut.

167
B. TRANSFORMATOR – arus sekunder lebih besar daripada kuat arus
primer.
Transformator adalah alat yang digunakan untuk
mengubah tegangan arus bolak balik menjadi
Hubungan antara tegangan primer dengan te-
lebih rendah atau lebih tinggi.
gangan sekunder untuk transformator ideal:
Transformator terdiri dari:
Keterangan:
1. kumparan primer, V S = IP = NS
NP = jumlah lilitan primer,
2. kumparan sekunder, V P IS NP NS = jumlah lilitan sekunder,
3. inti besi lunak. VP = tegangan primer,
inti besi lunak VS = tegangan sekunder,
arus induksi bolak-balik
IP = arus primer,
arus bolak-balik
IS = arus sekunder.

Efisiensi Transformator
Efisiensi transformator adalah perbandingan an-
kumparan sekunder
kumparan primer tara daya pada kumparan sekunder dengan daya
medan magnet berubah-ubah pada kumparan sebuah transformator.

Ada 2 jenis transformator, yaitu sebagai berikut. P Keterangan:


1. Transformator penaik tegangan (Step–up) η = S × 100 % PS = daya sekunder (W) → VS × IS,
PP PP = daya primer (W) → VP × IP,
Untuk menaikkan tegangan bolak–balik.
h = efisiensi transformator (%).
Ciri–ciri transformator step–up adalah:
– jumlah lilitan sekunder lebih banyak daripada
jumlah lilitan primer,
– tegangan sekunder lebih besar daripada te- Peralatan sehari–hari yang memanfaatkan in-
gangan primer, duksi elektromagnetik, yaitu:
– kuat arus sekunder lebih kecil daripada kuat 1. tungku industri
arus primer. 2. induktor Ruhmkorff
2. Transformator penurun tegangan (Step–down) 3. rem magnetik
Untuk menurunkan tegangan bolak–balik.
Ciri–ciri transformator step–down adalah:
– jumlah lilitan sekunder lebih sedikit daripada
jumlah lilitan primer,
– tegangan sekunder lebih kecil daripada te-
gangan primer,

168
Contoh:

SistemTata
19
Sebuah transformator memiliki efisiensi 80 %,
tegangan primernya adalah 330 volt, kuat arus
primernya 10 A. Jika kuat arus sekundernya 20 Surya
A, berapa volt tegangan sekundernya?
Jawab:
Diketahui: h = 80 %, VP = 330 volt, A. TATA SURYA
IP = 10 A, Is = 20 A.
Tata surya adalah sebuah sistem yang terdiri
P dari Bumi, Matahari, dan anggota kelompok lain
η = S × 100 %
PP seperti planet-planet, satelit, asteroid, komet, dan
VS × IS meteoroid.
η= × 100 % 1. Planet
VP × IP
Ada 8 planet dalam tata surya kita, antara lain
VS × 20
80% = × 100 % Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Satur-
330 × 10 nus, Uranus, Neptunus.
V × 20 l Orbit: garis edar planet.
80% = S × 100 %
330 × 10 l Revolusi: peredaran planet mengelilingi

80 % V × 20 Matahari.
= S l Kala revolusi: waktu yang diperlukan oleh
100 % 3300
sebuah planet untuk sekali melakukan
8 V × 20
= S revolusi.
10 3300 l Rotasi: perputaran planet mengelilingi
8 × 3300
= VS sumbunya.
10 × 20 l Kala rotasi: waktu yang diperlukan oleh
8 × 33 planet untuk sekali melakukan rotasi.
VS =
2 l Khusus bidang edar Bumi disebut eklip-

VS = 132 volt tika.


Pengelompokan planet
Jadi, tegangan sekundernya adalah 132 volt.
a. Berdasarkan Bumi sebagai pembatas
Planet Inferior adalah planet yang orbitnya
terletak di antara orbit Bumi dan Matahari,
yaitu: Merkurius dan Venus.

169
Planet Superior adalah planet yang orbitnya oleh Edmund Halley, dan memiliki kala rev-
di luar orbit Bumi, yaitu: Mars, Yupiter, Satur- olusi 76 tahun. Komet Halley muncul terakhir
nus, Uranus, dan Neptunus. pada tahun 1986 dan akan kembali muncul
b. Berdasarkan sabuk asteroid (antara Mars pada tahun 2062. Berikut beberapa contoh
dan Yupiter) komet lainnya.
Planet dalam adalah planet yang letaknya l Komet Encke, tampak setiap 3,3 tahun
di dalam sabuk asteroid, yaitu: Merkurius, sekali.
Venus, Bumi, dan Mars. Planet luar adalah l Komet Brooks, tampak setiap 7 tahun

planet yang letaknya di luar sabuk asteroid, sekali.


yaitu Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptu- l Komet Gale, tampak setiap 11 tahun sekali.

nus. l Komet Biela, tampak setiap 6,6 tahun

c. Berdasarkan ukuran dan komposisi pe-nyu- sekali.


sun 5. Meteoroid
Planet terrestrial adalah planet yang kompo- Meteoroid adalah benda langit berukuran
sisi penyusunnya berupa batuan (menyeru- sangat kecil hingga berukuran sebesar batu
pai Bumi), yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, kali. Meteor adalah meteoroid yang jatuh ke
dan Mars. Planet Jovian adalah planet-planet Bumi dan berpijar. Meteorit adalah benda sisa
yang berukuran besar dan komposisi penyu- meteor dan beratnya hampir puluhan ton.
sunnya berupa es dan gas hidrogen, yaitu:
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus B. BUMI DAN BULAN YANG MENGELILINGI
2. Satelit MATAHARI
Yaitu benda langit yang mengelilingi pla-net.
Bumi beredar mengelilingi Matahari. Bumi berot-
Masing-masing planet mempunyai satelit, ke-
asi dari barat ke timur.
cuali Merkurius dan Venus.
l Dalam beredar mengelilingi Matahari, poros
3. Asteroid atau Planetoid Bumi miring membuat sudut sebesar 23,5°
Yaitu planet–planet kecil yang jumlahnya pu- terhadap garis yang tegak lurus terhadap
luhan ribu yang mengorbit mengelilingi Ma- ekliptika, maka panjang siang dan malam se-
tahari, terletak antara Mars dan Yupiter. lalu berubah.
4. Komet l Bulan yang mengorbit Bumi juga disebut rev-
Komet adalah bintang berekor karena benda olusi. Kala revolusi Bulan adalah 27,3 hari.
langit ini memiliki ekor. Komet yang sangat Kala revolusi ini disebut juga sebagai 1 bulan
terkenal adalah komet Halley, ditemukan sideris.

170
l Untuk terjadi saat bulan purnama ke bulan titik
matahari perihelium
purnama berikutnya (atau dari bulan baru
ke bulan baru berikutnya) dibutuhkan waktu titik
aphelium
29,53 hari. Waktu ini disebut juga sebagai 1
bulan sinodis. 3. Hukum II Kepler
“Dalam jangka waktu yang sama garis yang
Gaya Gravitasi menghubungkan planet dengan Matahari se-
Newton menyampaikan bahwa antara dua benda lama revolusi tersebut akan melewati bidang
yang massanya masing-masing m dan M akan yang luasnya sama.”
C
terjadi gaya tarik-menarik yang disebut gaya B
matahari (M)
gravitasi. Besarnya gaya gravitasi ini dapat dicari
dengan persamaan berikut. D
A
mM
F=G 2
r Jika panjang busur CD = AB, maka luas jur-
ing MCD = luas juring MAB.
Keterangan:
F = gaya tarik-menarik/gaya gravitasi (N), 4. Hukum III Kepler
G = tetapan gravitasi = 6.67 × 10–11 (Nm²/kg²), “Kuadrat kala revolusi planet-planet ber-
M = massa benda pertama (kg), banding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-
m = massa benda kedua (kg), ratanya dari Matahari.”
r = jarak antara kedua benda (m). Secara matematis dapat ditulis:
P12 : P22 = a13 : a32
C. HUKUM PERGERAKAN PLANET–PLANET
planet 1
1. Nicolaus Copernicus R1 matahari (M)

Menyatakan bahwa Matahari adalah pusat R2


tata surya (teori heliosentris). Anggota-ang- planet 2
gota tata surya yang lain beredar mengel-
ilingi Matahari. Keterangan:
2. Hukum I Kepler P1 = Kala revolusi planet pertama
“Orbit setiap planet berbentuk elips dan Ma- P2 = Kala revolusi planet kedua
tahari terletak pada salah satu fokusnya.” a1 = Jarak antara Matahari dengan planet pertama
a2 = Jarak antara Matahari dengan planet kedua

171
D. MATAHARI 1. Inti Matahari
Inti Matahari merupakan bagian yang selalu
l Matahari adalah bintang. bergerak. Pada inti Matahari terjadi reaksi
l Jarak Bumi-Matahari, bagi ukuran jagat raya termonuklir yang menghasilkan energi
sangat dekat, yaitu sekitar 150.000.000 km yang besar. Suhu yang ada di inti Matahari
(= 1 satuan astronomi = 1 SA). mencapai 13.600.000° C.
l Jarak antarbintang di jagat raya diukur den-
2. Fotosfer (lapisan cahaya)
gan satuan tahun cahaya.
Fotosfer adalah lapisan cahaya yang sangat
l 1 tahun cahaya = 1013 km.
terang, putih dan menyilaukan mata. Tebal-
Energi di Matahari nya sekitar 320 km dengan suhu mencapai
Hal yang memungkinkan terbentuknya energi di 6.000° C.
matahari yang luar biasa adalah proses reaksi 3. Kromosfer
nuklir (fusi nuklir). Menurut Albert Einstein, be- Kromosfer disebut juga atmosfer Matahari.
sarnya energi yang timbul pada reaksi nuklir di Tebalnya mencapai 2.400 km. Suhunya
Matahari dapat dihitung dengan per-samaan: 4.000° C, namun bagian luarnya bisa menca-
E = mc² pai 10.000° C.
4. Korona
Keterangan: Korona adalah lapisan atmosfer luar Mataha-
E = energi yang timbul, ri yang berbentuk mahkota.
m = massa yang berubah menjadi energi,
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 × E. BUMI DAN PERILAKUNYA
108 m/s),
Lapisan-lapisan Matahari 1. Akibat Rotasi Bumi
korona
a. Bumi menggembung di khatulistiwa dan
pepat di kedua kutubnya.
kromosfer
b. Terjadinya pergantian siang dan malam.
permukaan yang
terlihat
c. Terjadinya perbedaan suhu.
d. Gerak semu harian Matahari dan benda-
daerah radiatif
benda langit yang lain.
inti e. Adanya perubahan arah angin.
2. Akibat Revolusi Bumi
daerah konveksi
a. Terjadinya perubahan musim.
lidah api b. Terjadinya perbedaan panjang siang dan

172
malam di belahan Bumi utara dan se- mencapai 110° C, sedangkan di bagian
latan. yang tidak terkena sinar Matahari suhu-
c. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda- nya mencapai –173° C.
beda dari waktu ke waktu dalam satu ta- b. Bunyi tidak dapat merambat di Bulan.
hun. c. Langit di Bulan berwarna hitam kelam.
d. Gerak semu tahunan Matahari. d. Di Bulan tidak mengenal siklus air.
l Tanggal 21 Maret Matahari akan ter- 3. Rotasi dan Revolusi Bulan
bit di atas khatulistiwa. Di samping mengorbit Bumi, Bulan bersama
l Tanggal 21 Juni Matahari akan terbit Bumi juga beredar mengelilingi Matahari.
di atas garis balik utara. Pasang surut air laut disebabkan oleh gaya
l Tanggal 23 September Matahari akan gravitasi Bulan dan Matahari terhadap Bumi.
terbit di atas garis khatulistiwa. Akan tetapi pasang surut terutama disebab-
l Tanggal 22 Desember Matahari akan kan oleh gaya gravitasi Bulan. Hal ini dise-
terbit di atas garis balik selatan. babkan jarak Bumi dan Bulan terlalu dekat.
Fase-fase bulan:
F. BULAN DAN PERILAKUNYA
kuartir ketiga
1. Rupa Bulan
a. Bulan termasuk benda gelap, karena ti- bulan lonjong
bulan sabit
dak bisa menghasilkan cahaya sendiri, 22 1/2 hari
26 hari 18 3/4 hari
cahaya yang tampak dari bumi hanyalah
hasil dari pantulan cahaya Matahari yang
bulan baru 29 1/2 hari kuartir kedua
jatuh di permukaannya. 14 1/2 hari

b. Jarak Bulan ke Bumi 384.403 km dan Bu-


lan bermassa kira-kira hanya 1/81 mas- 3 3/4 hari

sa Bumi (massa bulan 8,1 × 1022kg). bulan sabit


7 1/2 hari bulan lonjong

c. Gravitasi Bulan hanya 1/16 kali gaya


gravitasi Bumi. Diameter bulan ¼ kali di- kuartir pertama

ameter Bumi.
2. Bulan Tidak Memiliki Atmosfer G. GERHANA BULAN DAN GERHANA MATAHARI
Karena tidak memiliki atmosfer, maka di Bu-
lan terjadi peristiwa sebagai berikut. l Pada saat bulan purnama, Bulan me-nem-
a. Suhu di Bulan sangat ekstrim. Di bagian bus bidang ekliptika. Saat itu terjadi kedudu-
yang terkena sinar Matahari suhunya kan Matahari, Bulan, dan Bumi akan berada

173
dalam satu garis lurus sehingga akan terjadi 2. Satelit cuaca adalah satelit yang diluncurkan
gerhana Bulan. untuk menunjukkan formasi awan yang me-
nyelimuti permukaan Bumi.
3. Satelit navigasi adalah satelit transit yang
diluncurkan untuk membantu navigasi darat
dan laut.
4. Satelit penelitian adalah satelit yang dilun-
l Pada saat Bulan menembus bidang eklip- curkan untuk berbagai macam penelitian /
tika, yaitu pada saat bulan mati, akan terjadi misi.
gerhana Matahari. Saat itu Matahari berada 5. Satelit mata-mata adalah satelit yang digu-
pada satu garis lurus dengan bulan jika dili- nakan untuk menyampaikan informasi bagi
hat dari Bumi. kalangan militer.

I. ATMOSFER BUMI
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti
Bumi, tebal lapisan atmosfer kurang lebih 10.000
km dari permukaan Bumi. Kandungan zat atmos-
fer dalam keadaan kering:
1. Nitrogen 78 %
2. Zat asam (oksigen) 21 %
3. Gas argon 0,9 %
4. Zat asam arang (CO2) 0,03 %
5. Gas lain (kripton, neon, xenon, hidrogen, he-
H. SATELIT BUATAN lium, dan ozon) 0,07 %
Satelit buatan adalah benda yang sengaja dibuat Atmosfer berdasarkan suhunya dapat dibagi atas
dan diletakkan di angkasa luar mengorbit Bumi beberapa lapisan berikut.
untuk tujuan tertentu. Ada 5 macam satelit buatan. 1. Troposfer, lapisan yang paling dasar.
2. Stratosfer, lapisan yang terdiri dari lapisan
1. Satelit komunikasi adalah satelit yang dilun- ozon (O3).
curkan untuk memberikan pelayanan radio 3. Mesosfer, lapisan yang berada di atas stra-
dan televisi kepada penduduk yang ada di tosfer.
Bumi. Contoh: satelit Palapa. 4. Eksosfer, lapisan yang berada di atas mesosfer.

174

Anda mungkin juga menyukai