Anda di halaman 1dari 5

Sukabumi, 10.

November 2021

Kepada Yth
Ketua Pengadilan Hubungan Industrial
Pada Pengadilan Negeri Bandung
Jl. Surapati No 47 Bandung- Jawa Barat

Perihal : Gugatan Terhadap PT. YONGJIN JAVASUKA GARMENT (FACTORY II) Dalam
Perselisihan PHK

Dengan Hormat
Yang bertanda tangan dibawah ini, Dewi Mayasari, tempat/tanggal lahir Sukabumi,01 januari 1981.
Yang beralamat di Kampung Santiong RT 001 RW 001 Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi.

Dalam hal ini diwakili oleh :


Riki Firmansyah
Abdul Karim

Yang kesemuanya merupakan Pengurus Pimpinan Unit Kerja Federasi Serikat Pekerja Tekstil,
Sandang dan Kulit – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ( PUK SP TSK SPSI ) PT. Yongjin Javasuka
Garment ( Factory II ) yang telah tercatat pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Sukabumi dengan nomor pencatatan : 565/6393-PHI/2012 beralamat Kantor JALAN RAYA
SILIWANGI KM 35 Kp. PAJAGAN RT 03/RW 11 Desa BENDA, Kecamatan CICURUG, Kabupaten
SUKABUMI, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 27 Mei 2021 ( sebagaimana terlampir ),
yang selanjutny disebut………………………PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan Gugatan terhadap :


PT. Yongjin Javasuka Garment ( Factory II ) yang beralamat dijalan Raya Siliwangi KM 35 Kp. Pajagan
RT 03 RW 11 Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, selanjutnya
disebut…………………………TERGUGAT.

OBYEK GUGATAN
Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah tindakan Pemutusan Hubungan Kerja
atau PHK oleh Tergugat terhadap Penggugat dengan alasan Penggugat melakukan kesalahan berat.

PROFIL PENGGUGAT
Nama Penggugat : Dewi Mayasari
Mulai bekerja tanggal : 01 Agustus 2011
NIK : Yj2_0123456
Bagian. : Operator Sewing L13
Upah terakhir : Rp.3.300.000,-
Tanggal PHK : 01 Mei 2021
Alamat :Kp.Santiong RT 001 RW 001
Desa Benda
Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi
Jawa Barat
Alasan PHK : Melakukan kesalahan Berat

PROFIL TERGUGAT
1. Bahwa tergugat merupakan perusahaan Multinasional yang bergerak dalam industri
Garment dengan Penanaman Modal Asing Korea yang memproduksi berbagai brand
ternama seperti TNF, BERGHAUS, GAP, NIKE, UNDER ARMOR, KJUS, FERINO, ADIDAS,
ATHLETA, LULULEMON dll.
2. Bahwa pabrik atau perusahaan Tergugat sudah beroperasi dilokasi tersebut sejak tahun
2005.

DASAR GUGATAN
a. Bahwa Penggugat mulai bekerja pada perusahaan Tergugat mulai 01 Agustus 2011 dengan
status karyawan tetap atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu / PKWTT.(terlampir)
b. Bahwa, penggugat selama bekerja pada tergugat,penggugat secara terus menerus dan tidak
pernah terputus atau tidak pernah berhenti.
c. Bahwa, tanpa Surat Peringatan ke-1 dan ke-2 tergugat langsung menerbitkan Surat
Peringatan ke-3 (SP3) dengan No. SK 009/HRD-YJGF2/SP3/2021.(terlampir)
d. Bahwa, Tergugat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) terhadap Penggugat pada
tanggal 01 Mei 2021 dengan No. 2000/HRD-YJGF2/I/2021.(terlampir)
e. Bahwa, Penggugat memperselisihkan Pemutusan Hubungan Kerja tersebut dengan
membuat Kuasa Kepada Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ( PUK SP TSK SPSI ) PT. Yongjin Javasuka Garment Factory
II.(terlampir)
f. Bahwa, Penggugat menolak Pemutusan Hubungan Kerja tersebut karena kesalahan yang
dilakukan Penggugat bukan disebabkan kesalahan kerja Penggugat sendiri tapi karena
kurang jelasnya arahan dari atasan dan Penggugat bekerja dalam satu tim kerja.
g. Bahwa,terhadap Pemutusan Hubungan Kerja tersebut Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja
Tekstil, Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ( PUK SP TSK SPSI ) PT. Yongjin
Javasuka Garment Factory II berpendapat bahwa Pemutusan Hubungan Kerja tersebut tidak
Sah dan bertentangan dengan ketentuan Pasal 58 tentang Kesalahan/ Pelanggaran Dengan
Sanksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam Perjanjian Kerja Bersama PT. Yongjin
Javasuka Garment Factory II.(terlampir)
h. Bahwa, UU Tenaga Kerja Pasal 161 ayat 1) Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran
ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja
bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada
pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga
secara berturut-turut.(2) Surat peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masing-
masing berlaku untuk paling lama 6 (enam) bulan, kecuali ditetapkan lain dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.(3) Pekerja/buruh yang
mengalami pemutusan hubungan kerja dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
memperoleh uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang
penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4). Dengan demikian Tergugat telah
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat secara tidak sah. Oleh karena
itu Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat melalui surat tertanggal 01 Mei
2021 dengan No. 2000/HRD-YJGF2/I/2021, terhadap Penggugat adalah TIDAK SAH dan
BATAL DEMI HUKUM. Maka Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat
kepada Penggugat telah bertentangan dengan ketentuan dalam pasal 161 ayat (1),(2) dan
(3) Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
i. Bahwa, terhadap Pemutusan Hubungan Kerja tersebut Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja
Tekstil, Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ( PUK SP TSK SPSI ) PT. Yongjin
Javasuka Garment Factory II telah melakukan perundingan Bipartit dan Tergugat tetap
memberikan keputusan Pemutusan Hubungan Kerja dengan Penggugat.(terlampir)
j. Bahwa, berdasarkan risalah bipartit tersebut Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Tekstil,
Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ( PUK SP TSK SPSI ) PT. Yongjin Javasuka
Garment Factory II melayangkan surat Permohonan Mediasi ke Dinas Tenaga Kerja Kab.
Sukabumi. ( terlampir )
k. Bahwa, Dinas Tenaga Kerja Kab. Sukabumi mengeluarkan anjuran bahwa Pemutusan
Hubungan Kerja tersebut sah dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(terlampir)
l. Bahwa, selama proses perselisihan Penggugat tetap hadir di PT. Yongjin Javasuka Garment
Factory II dan melakukan Finger print seperti biasa.
m. Bahwa, kesalahan yang dilakukan penggugat disebabkan kurang pemahaman rekan kerja
penggugat, karena pekerjaan penggugat berkaitan dengan proses dari rekan kerja
penggugat.
n. Bahwa, pekerjaan penggugat tidak dilakukan sendiri, melainkan dalam bentuk kerjasama tim
kerja dalam satu line/bagian, karena proses dari awal sampai akhir dilakukan oleh banyak
pekerja.
o. Bahwa, penggugat selalu berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan penggugat
dengan meminta arahan kembali dari atasan.
p. Bahwa, penggugat menolak Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) tersebut dengan dasar
bukan penggugat sendiri yang melakukan kesalahan kerja tersebut.
q. Bahwa, tindakan Pemutusan Hubungan Kerja oleh Tergugat terhadap Penggugat tanpa
didasari oleh penyelidikan dilapangan tempat Penggugat melakukan proses bekerja.
r. Bahwa, tergugat hanya menerima informasi dari bagian QC ( Quality Control ) dan bagian
tersebut hanya mencatat kesalahan pekerjaan perseorangan.
s. Bahwa, Penggugat Menolak Pemutusan Hubungan Kerja melalui surat tertanggal 01 Mei
2021 dan juga Penggugat menolak anjuran dari Dinas Tenaga Kerja dengan No.
anjuran :600/500/HI Syaker/2021 dan meminta Tergugat untuk mempekerjakan kembali
Penggugat
t. Bahwa, patut dan layak menurut hukum jika Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Bandung menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh
Tergugat, melalui surat tertanggal 01 Mei 2021, kepada Penggugat adalah bertentangan
dengan ketentuan Undang-Undang R.I. No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
sehingga TIDAK SAH atau BATAL DEMI HUKUM.
u. Bahwa, oleh karena itu juga, patut dan layak menurut hukum jika Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung menghukum Tergugat untuk membayar uang
pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja
sesuai pasal 156 ayat (3) dan Uang Pengganti Hak sebesar 15 % sesuai Pasal 156 ayat (4) UU
RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dengan dasar perhitungan upah sebesar Rp.
3.300.000,- (Tiga juta tiga ratus ribu Rupiah), dengan rincian perhitungan Penggugat sebagai
berikut:
dengan masa kerja 11 Tahun .
• Uang Pesangon 2 X 9 X Rp. 3.300.000,- = Rp.59.400.000,-
• Uang Penghargaan Masa Kerja 2 X Rp.3.300.000,- = Rp.6.600.000,-
• Uang Penggantian Hak 15% X Rp. 66.000.000,- =Rp. 9.900.000,- Maka, total uang
pesangon Penggugat adalah sebesar Rp. 75.900.000,- atau terbilang (Tujuh puluh lima juta
sembilan ratus ribu rupiah).
v. Bahwa, dikarenakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan Tergugat terhadap
Penggugat adalah TIDAK SAH dan BATAL DEMI HUKUM, maka sudah sepatutnya Tergugat
dihukum untuk membayar upah Proses Penyelesaian Perselisihan Pemutusan Hubungan
Kerja kepada Penggugat yaitu selama 7 (tujuh) Bulan gaji pokok berjalan terhitung sejak
Bulan Mei 2021 sampai dengan Bulan November 2021 secara tunai dan sekaligus, dengan
rincian perhitungan sebagai berikut: • Uang Upah/Gaji 7 X Rp. 3.300.000,- = Rp. 23.100.000,-
Maka, total biaya untuk membayar upah Proses Penyelesaian Perselisihan Pemutusan
Hubungan Kerja kepada Penggugat yaitu selama 7 (tujuh) Bulan gaji pokok berjalan sebesar
Rp. 23.100.000,-atau terbilang (Dua puluh tiga juta seratus ribu Rupiah).
w. Bahwa, agar Gugatan ini tidak sia-sia, maka Penggugat mohon agar diletakkan Sita Jaminan
(Conservatoir Beslaag) terhadap harta milik Tergugat berupa: 1. Benda Bergerak berupa
Mobil Kendaraan Roda Empat Atas nama : Ratna Ayu ;Merk Mobil : Kijang Inova ;Warna :
Hitam; Nomor Rangka : YU123456789z ; Tahun : 2020 ;Cc: Diesel 2393 cc ;Bahan Bakar:
Bensin Nomor Polisi : F 1234 YJ; Nomor Mesin: 12345678 TR; Nomor STNK: 11223344
Nomor BPKB : 12345678J
x. Bahwa, untuk menjamin dilaksanakan putusan ini nantinya oleh Tergugat, maka Penggugat
memohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung untuk
menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta
Rupiah) untuk setiap hari keterlambatan pelaksanaan putusan ini sejak dibacakan.
y. Bahwa, Oleh karena gugatan Penggugat didasarkan kepada bukti-bukti hukum yang kuat dan
tidak terbantahkan oleh Tergugat, dan juga oleh karena gugatan Penggugat adalah
mengenai pekerjaan dan penghidupan bagi keluarga dari Penggugat, maka patut dan layak
menurut hukum jika putusan atas Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja ini dapat
dilaksanakan secara serta merta meskipun ada upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali
serta perlawanan (uit voerbaar bij voeraad).
z. Bahwa, Oleh karena gugatan Penggugat didasarkan kepada bukti-bukti yang kuat sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tidak terbantahkan oleh Tergugat, maka patut
dan layak menurut hukum jika Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Bandung menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

Berdasarkan uraian diatas, Penggugat memohon dengan Hormat kepada Ketua Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung untuk:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan perbuatan Tergugat yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK), melalui surat tertanggal 01 Mei 2021 terhadap Penggugat merupakan
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) SEPIHAK yang bertentangan dengan
Undang-Undang R.I. Nomor: 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, sehingga
TIDAK SAH dan BATAL DEMI HUKUM.
3. Menghukum Tergugat untuk membayarkan kepada Penggugat berupa uang
pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan
masa kerja 1 (satu) kali ketentuan dalam pasal 156 ayat (3), Uang Pengganti Hak
sesuai ketentuan dalam pasal 156 ayat (4) Undang-Undang R.I. Nomor: 13 tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan, dengan dasar perhitungan upah sebesar
Rp. 3.300.000,- (Tiga juta tiga ratus ribu Rupiah), dengan rincian sebagai berikut:
- dengan masa kerja 11 Tahun.
• Uang Pesangon 2 X 9 X Rp. 3.300.000,- = Rp. 59.400.000,-
• Uang Penghargaan Masa Kerja 2 X Rp. 3.300.000,- = Rp. 6.600.000,-
• Uang Penggantian Hak 15% X Rp. 66.000.000,- = Rp. 9.900.000,-
Total uang pesangon Penggugat adalah sebesar Rp. 75.900.000,- atau terbilang
(Tujuh puluh lima juta sembulan ratus ribu Rupiah).
4. Menghukum Tergugat untuk membayarkan kepada Penggugat berupa upah
Proses Penyelesaian Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat
yaitu selama 7 (tujuh) Bulan gaji pokok berjalan terhitung sejak Bulan Mei 2021
sampai dengan Bulan November 2021 secara tunai dan sekaligus, dengan rincian
perhitungan sebagai berikut:
• Uang Upah/Gaji 7 X Rp. 3.300.000,- = Rp. 23.100.000,-
5. Total biaya untuk membayar upah Proses Penyelesaian Perselisihan Pemutusan
Hubungan Kerja kepada Penggugat yaitu selama 7 (tujuh) Bulan gaji pokok
berjalan sebesar Rp. 23.100.000,-atau terbilang (Dua puluh tiga juta seratus ribu
Rupiah).
6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslaag) sebagaimana
tersebut di atas;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada
Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta Rupiah) untuk setiap hari
keterlambatan pelaksanaan putusan ini sejak dibacakan.
8. Menetapkan putusan dapat dilaksanakan secara serta merta meskipun ada
upaya hukum baik kasasi, peninjauan kembali maupun perlawanan atas putusan
dalam perkara ini (uit voer baar bij vooraad).
9. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara
ini.

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri


Bandung berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aquo Et Bono)

Sukabumi, 10 November 2021

Hormat Kami

Kuasa Penggugat

RIKI FIRMANSYAH

ABDUL KARIM

Anda mungkin juga menyukai