Surat Balasan Atas Konfirmasi Nanbu, Tembusan Ke UPTD
Surat Balasan Atas Konfirmasi Nanbu, Tembusan Ke UPTD
No : 35/BA/SEBUMI/XI/2018
Hal : Surat Tembusan Perihal Konfirmasi PT. Nanbu Plastics Indonesia
Lampiran : 1. Surat Konfirmasi dari PT. Nanbu Plastics Indonesia
2. Nota Pemeriksaan Khusus yang sudah disahkan Pengadilan
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat tembusan dari PT. Nanbu Plastics Indonesia dengan Nomor
072/NPI-HRD/XI/2018 tertanggal 09 November 2018 yang baru kami terima pada
tanggal 27 November 2018 disebutkan bahwa ada lampiran 1 set namun dalam surat
yang kami terima tidak ada satupun lampiran pada surat tersebut. Dalam surat
tersebut juga dikatakan bahwa PT. Nanbu Plastics Indonesia menindaklanjuti
suratnya yang terdahulu dengan Nomor 057/NPI-HRD/VII/2018 tertanggal 26
September 2018 Perihal JAWABAN NOTA PEMERKSAAN KHUSUS dengan
maksud konfirmasi. Tapi sebelumnya kami belum pernah diberikan surat tembusan
bernomor 057/NPI-HRD/VII/2018 sehingga hal ini menjadi rancu dan tidak jelas
maksud dari surat tembusan ini. Sehingga pada dasarnya PT. Nanbu Plastics
Indonesia telah melakukan tindakan yang tidak sepatutnya dalam menyampaikan
surat.
Dalam surat perihal konfirmasi tersebut disebutkan bahwa terkait pemeriksaan ulang
yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Jawa Barat UPTD
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II di Karawang terhadap Perusahaan kami
pada tanggal 26 Juli 2018, perusahaan kami telah menerima 2 (dua) NOTA
PEMERIKSAAN KHUSUS yaitu Nomor: 560/4517/BP2K-Wil.2 tertanggal 4
September 2018, NOTA PEMERIKSAAN I (copy surat terlampir) yang kami terima
pada hari Selasa tanggal 18 September 2018 dan Nomor: 560/4751/UPTD-Wil.2
tertanggal 18 September 2018 Perihal NOTA PEMERIKSAAN KHUSUS (copy
surat terlampir), yang menyatakan pada pokoknya bahwa pekerjaan yang disediakan
oleh PT. Nanbu Plastics Indonesia terhadap para pekerja bersifat musiman/ sesuai
dengan pesanan (order) sehingga PKWT dapat dilaksakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, antara lain:
a. membuat daftar nama pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan tambahan,
dan;
b. mencatatkan PKWT ke instansi yang bertanggung jawab kepada (Disnaker
Kabupaten Bekasi).
Bahwa PT. Nanbu Plastics Indonesia tidak mematuhi dan tidak melaksanakan Nota
Pemeriksaan Khusus, yaitu tidak mau merubah status hubungan kerja Faisal Al
Rahmad, Maya Mei Mulyani, Titin Priyatin, dan Atika Nafita Sari, bahkan malah
menggugatnya ke pengadilan.
Bahwa PT. Nanbu Plastics Indonesia telah menelantarkan dan tidak memberikan
kepastian hukum terhadap Faisal Al Rahmad, Maya Mei Mulyani, Titin Priyatin,
dan Atika Nafita Sari. Bahwa PT. Nanbu Plastics Indonesia diduga telah melanggar:
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28D Ayat (1) dan Ayat (2):
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum.**)
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.**)
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 59
(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerjaan
tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan
selesai dalam waktu tertentu, yaitu :
3
a. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;
b. pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak
terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun;
c. pekerjaan yang bersifat musiman; atau
d. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.
(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk pekerjaan
yang bersifat tetap.
(3) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dapat diperpanjang atau diperbaharui.
(4) Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu
dapat diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh
diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.
(5) Pengusaha yang bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu
tertentu tersebut, paling lama 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja waktu
tertentu berakhir telah memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada
pekerja/buruh yang bersangkutan.
(6) Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat diadakan setelah
melebihi masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari berakhirnya perjanjian
kerja waktu tertentu
yang lama, pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu ini hanya boleh
dilakukan 1 (satu) kali dan paling lama 2 (dua) tahun.
(7) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (4), ayat (5), dan ayat
(6) maka demi hukum menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu.
(8) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Pasal ini akan diatur lebih lanjut
dengan KeputusanMenteri
Bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Atika Nafita Sari adalah di bagian Extrusi
sebagai operator Inspeksi dan mesin press, merupakan pekerjaan yang dilakukan
terus menerus dan bersifat tetap.
Bahwa seharusnya PT. Nanbu Plastics Indonesia apabila tidak terima dengan hasil
Pemeriksaan Khusus seharusnya PT. Nanbu Plastics Indonesia dapat mengajukan
gugatan kepada Pengadilan yang memiliki kompetensi terkait nota tersebut.
Bahwa PT. Nanbu Plastics Indonesia juga memberikan tembusan Perihal Surat
Konfirmasinya kepada Ketua Ombudsman RI, dalam hal ini PT. Nanbu Plastics
Indonesia telah salah kompetensi dalam penerapan hukum karena kompetensi untuk
pengaduan perihal pelayanan publik untuk PT. Nanbu Plastics Indonesia adalah di
wilayah Jawa Barat bukan di Jakarta.
Bahwa dalam tandatangan yang dibubuhi materai, Richard Sinanu adalah sebagai
Pimpinan Perusahaan, sedangkan pada aktualnya Richard Sinanu adalah sebagai
Senior Manager HRD di PT. Nanbu Plastics Indonesia. Padahal Presiden Direktur PT.
Nanbu Plastics Indonesia adalah Yoshihiro Nishihata.
Demikian surat balasan atas tembusan yang diberikan ke kami. Semoga PT. Nanbu
Plastics Indonesia mau melaksanakan hasil Nota Pemeriksaan Khusus sesuai norma
hukum yang berlaku di Indonesia.
5
Tertanda;
Ketua Sekretaris
Tembusan;
- Menteri Ketenagakerjaan RI
- Dirjen Binwasnaker dan K3
- Ketua Ombudsman RI
- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat
- Arsip.