Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN PENGENDALIAN

PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT
No. C/VIII/SOP/
Dokumen PKMCBU/
2017/043
SOP No. Revisi
Tanggal 12/05/2017
Terbit
Halaman
UPT PUSKESMAS dr.Dewi Ratna Sari
CIBIRU NIP.197605032010012006

1. Pengertian Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan


tercapainya sasaran yang dinginkan sesuai dengan strategi
dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/ kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penilaian


pengendalian,penyediaan dan penggunaan obat di
puskesmas,dengan memakai metode daftar tilik.

3. Kebijakan Surat keputusan kepala upt puskesmas cibiru nomor:


C/VIII/SK/PKMCBU/2017/012 tentang penyediaan obat yang
menjamin ketersediaan obat

4. Referensi Permenkes No. 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Puskesmas.

5. Prosedur A. PERENCANAAN
1. Petugas Farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian
obat rata–rata per bulan di Puskesmas Induk dan seluruh
unit pelayanan untuk menyusun rencana kebutuhan obat
selama satu tahun
2. Petugas Farmasi mengajukan usulan obat ke Gudang Farmasi
sesuai ketersediaan obat / alkes di GFK. Petugas Farmasi
mengajukan usulan obat yang tidak tersedia di luar
Formularium untuk memenuhi kebutuhan. Petugas Farmasi
meminta persetujuan dari Kepala Puskesmas tentang usulan
obat yang tidak tersedia di Formularium
B.
C. PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN OBAT
1. Petugas Farmasi menerima obat/alkes dari GFK berdasarkan
permintaan yang diusulkan setiap satu bulan sekali (LPLPO)
Petugas Farmasi menyimpan dan memeriksa obat/alkes yang
diterima di gudang Obat puskesmas berdasarkan FEFO,
FIFO, Alfabetis, dan bentuk sediaan.

1. Petugas Farmasi menginventarisir obat/alkes ditulis di


komputer penerimaan dan di kartu stok obat sebagai
pengendali stok dan dimasukkan ke stok komputer dan
LPLPO.
2. Dokumen perencanaan dan pengadaan RKO tahunan dan
bulanan LPLPO dan LPLPO jejaring.
3. Dokumen berita acara penerimaan barang.
4. Petugas farmasi memeriksa ketersediaan obat di stok
komputer dan gudang obat agar tidak terjadi kekosongan
obat, apabila terjadi kekosongan obat segera meminta ke
gudang farmasi Dinkes kota Bandung dengan memakai
dokumen LPLPO.
5. Pengeluaran barang ke jejaring Cipadung dan
Cilengkrang.
6. Dokumen berita acara obat kadaluwarsa dan rusak.
7. Dokumen pelaporan POR, PIO, Konseling, MESO, LPLPO.
8. Penyimpanan obat psikotropika di lemari terpisah dan
terkunci.
9. Penyimpanan obat program TB di lemari terpisah.
10. Petugas farmasi memeriksa kebersihan ruangan terbebas
dari hama tikus, ventilasi udara, penerangan, terkunci
dan terali untuk keamanan.
11. Petugas farmasi menindak lanjuti apabila terjadi tidak
sesuaian diperbaiki.
12. Stok opname dilakukan setiap akhir bulan.
13. Obat UGD pengelolaannya oleh penanggung jawab obat
UGD dengan dokumen LPLPO.
14. Obat Bersalin pengelolaan oleh penanggung jawab obat
Bersalin dengan dokumen LPLPO.

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT

2
Petugas Farmasi mengevaluasi penggunaan obat di Sub Unit
dengan melihat LPLPO sub unit untuk menghindari
ketidaksesuaian pemakaian obat dan kelebihan stok obat.
6. Bagan Alir

Perencanaan Pengelolaan Evaluasi Penggunaan


dan Obat
Pengendalian
D. Obat

7. Hal- Hal Yang


Perlu
Diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Gudang obat dan ruang pelayanan obat


2. Puskesmas jejaring Cipadung dan Cilengkrang

9. Dokumen Terkait

10. Rekaman No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai


Historis Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai