Anda di halaman 1dari 4

Peresepan, Pemesanan Dan Pengelolaan Obat

Di Puskesmas
No. Dokumen :
C/VIII(OBAT)/SOP/5/2017/449
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 17 Mei 2017
Halaman : 1/3
UPT Puskesmas drg. Laksmi Dewi Arisanthy
Cinambo NIP.197505122005012009

1. Pengertian a. Peresepan adalah kegiatan penulisan resep oleh dokter dan


atau dokter gigi berdasarkan diagnosa pasien, serta pemberian
obat berdasarkan resep yang ditulis
b. Pemesanan adalah Suatu kegiatan yang dilakukan dalam
rangka menyusun daftar kebutuhan obat
c. Pengelolaan obat adalah serangkaian kegiatan yang meliputi
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
distribusi, administrasi dan pelaporan obat.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah – langkah peresepan,
pemesanan dan pengelolaan obat.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Cinambo Nomor :
C/VIII/SK/5/2017/089 Tahun 2017 Tentang Peresepan,
Pemesanan dan Pengelolaan Obat
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
b. Formularium Nasional
c. Managemen kefarmasian di instalasi farmasi kab/kota
5. Prosedur a. Peresepan Obat
1) Peresepan obat dilakukan oleh Dokter dan atau dokter gigi
sesuai terapi atas diagnosis pasien,
2) Pemberian obat dilakukan oleh Apoteker dan atau Tenaga
Teknis Kefarmasian yang diberi kewenangan memberikan
obat sesuai resep dokter
b. Pemesanan Obat
1) Pengelola obat merekapitulasi pemakaian obat semua unit
pelayanan,
2) Pengelola obat membuat LPLPO,
3) Pengelola obat mengirimkan LPLPO ke Dinkes Kota melalui
Sie Farmalkes,
c. Pengelolaan Obat
1) Pengelola obat membuat rencana pengadaan obat setiap
satu tahun sekali,
2) Pengelola obat mengajukan permintaan obat setiap bulan
dalam bentuk LPLPO ke Dinkes Kota melalui Sie
Farmalkes,
3) Pengelola obat menerima obat dari Sie Farmalkes Dinkes
Kota Bandung,
4) Pengelola obat menyimpan obat sesuai ketentuan yang
dipersyaratkan,
5) Pengelola obat mendistribusikan obat kepada unit
pelayanan sesuai kebutuhan,
6) Pengelola obat mencatat setiap pemasukan dan
pengeluaran obat dalam kartu stok dan merekapitulasi
resep setiap hari.
7) Pengelola obat membuat LPLPO,
8) Pengelola obat mengirimkan laporan ke Dinkes Kota
melalui Sie Farmalkes,
6. Diagram alir
Perencanaan

Pengadaan/
permintaann

Penerimaan

Penyimpanan

Distribusi

Pencatatan dan Pelaporan


7. Hal-hal yang Pelayanan farmasi non klinik
harus
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Ruang Obat
b. BP Umum
c. BP Gigi
d. KIA/KB
e. MTBS
f. Laboratorium
g. Puskesmas Keliling
9. Dokumen a. LPLPO
terkait
b. Buku pengeluaran obat
10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
historis diberlakukan
perubahan

Peresepan, Pemesanan dan


Pengelolaan Obat di Puskesmas
No. Dokumen :

Daftar
No. Revisi :
Tilik
TanggalTerbit :
Halaman :
UPT Puskesmas drg. Laksmi Dewi Arisanthy
Cinambo NIP.197505122005012009
No KEGIATAN YA TIDAK TIDAK BERLAKU
1. Apakah yang membuat resep
adalah Dokter dan atau dokter gigi
sesuai terapi atas diagnosis pasien
?
2. Apakah petugas pengelola obat
membuat perencanaan kebutuhan
obat?
3. Apakah Petugas pengelola obat
menerima obat dari Sie Farmalkes?
4. Apakah Petugas pengelola obat
menyimpan obat sesuai
persyaratan?
5. Apakah Petugas pengelola obat
mendistribusikan obat ke setiap
unit pelayanan sesuai kebutuhan?
6. Apakah Petugas pengelola obat
mencatat dan melaporkannya ke
dalalm LPLPO?
Compliance rate (CR).........................................%

Bandung, ................. 2017


Pelaksana/Auditor

( )

Anda mungkin juga menyukai