Standar Akreditasi Puskesmas BAB 1 KMP
Standar Akreditasi Puskesmas BAB 1 KMP
Standar
Kriteria
Pokok Pikiran
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) bidang Kesehatan yang
bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja professional harus memiliki Visi,
Misi, Tujuan dan Tata Nilai yangmencerminkan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai
penyedia layanan UKM maupun UKPPP. (lihat PP 18 tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah ).
Puskesmas wajib menyediakan pelayanan sesuai visi, misi, tujuan dan tata nilai, hasil
analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisisipeluang pengembangan
pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan dan peraturan perundang-undangan.
Untuk mendapatkan hasil analisis kebutuhan masyarakat perlu dilakukan analisis
situasi data kinerja Puskesmas, data status Kesehatan msyarakat di wilayah kerja
termasuk hasil pelaksanaan PIS-PK yang disusun secara terpandu yang berbasis
wilayah kerja Puskesmas. (UKM : 2.1.1 dan 2.8.3).
Agar Puskesmas dapat mengelola upaya Kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuan nya, maka Puskesmas harus menyususn
rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke
dalam rencana tahunan Puskesmas berupa Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan
Rencana Pelaksana dan Kegiatan (RPK) sesuai siklus perencanaan anggaran daerah.
Perencannan Puskesmas dilakukan secara terpadu baik KMP, Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian, dan
Laboratorium & disusun bersama dengan sector terkait dan masyarakat.
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun secara teriintegraasi melallui penetapan
Tim Manajemen Puskesmas, yang dibahas dalam Musrenbang desa dan Musrenbang
Kecematan untuk kemudian diusulkan ke Dins Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) dilakukan berdasarkan :
1) Alokasi anggaran sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang
disetujui oleh Dinkes Kab/Kota;
2) Membandingkan alokasi kegaiatan yang disetujui dengan RUK yang
diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK tahunan
RPK dirinci menjadi RPK Bulanan bersama target pencapaiannnya dan direncanakan
kegiatan pengawasa dan pengendaliannya.
Perencanaan baik Rencana Lima Tahunan dan RPK dimungkinkan untuk
dirubah/disesuaikan dengan kebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis
pengawasan dan pengendalian kegiatan dijumpai kondisi tertentu termasuk perubahan
kabijakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian :
1. Ditetapkan visi, misi, tujuan dan tata nilai yang menjadi acuan dalam
penyelenggaraan Puskesmas mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan Kegiatan hinggga
evaluasi kinerja Puskesmas (R).
2. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan hasil identifikasi dan
analisis sesuai demham yang diminta dalam pokok pikiran pada paragraph terakhir.
(R, D, W)
3. Rencana Lima Tahunan disusun dengan melibatkan lintas program dan lintas sector
serta berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. (R, D,
W)
4. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun dengan melibatkan lintas program dan
lintas sector, berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota,
Rencana Lima Tahunan Puskesmas dan hasil penilaian kinerja (R, D, W)
5. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas disusun bersamalintas program
sesuai dengan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota. (R, D, W)
6. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan disusun sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Tahunan serta hasil pemantauan dan capaian kinerja bulanan. (R, D, W)
7. Apabila dan perubahan kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dilakukan revisi
perencanaan sesuai kebijakan yang ditetapkan
Standar
1.2. Tata Kelola organisasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan
Kriteria
1.2.1. Struktur Organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab,
dan tata hubungan kerja serta persyaratan jabatan
Pokok Pikiran
Agar dapat menjalankan tugas pokok dna fungsi organisasi, perlu disusun struktur
organisasi Puskesmas yang ditetpkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Untuk tiap jabatan yang ada dalam struktur organisasi yang telah ditetpakan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota, perlu ada kejelasan tugas,
wewenang, tanggung jawab dan persyaratan jabatan
Pengisian jabatan dalam struktur organisasi berdasarkan pesyaratan jabatan
Efektiviras struktur dan pengisian jabatan perlu dikaji ulang secara periodic
Elemen Penilaian
1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota dengan kejelasan uraian jabatan yang ada dalam struktur organisasi
yang memuat uraian tugas, tanggung jawab, wewenang, dan persyarakat jabatan. ( R )
2. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung jawab dan Koordinator Puskesmas ( R )
3. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas dalam pendelegasian wewenang dari
Kepala Puskesmas kepada Penanggung jawab upaya, dari Penanggung jawab uoaya
kepada koordinator pelayanan, dan dari koordinator pelayanan kepada pelaksan
pelayanan kegiatan apabila meninggalkan tugas atau terdapat kekososngan pengisian
jabatan. ( R )
Kriteria
Pokok Pikiran
Pedoman tata naskah sebagai acuan dalam penyusunan dokumen regulasi yang
meliputi kebijakan, pedoman, panduan, kerangkan acuan, dan prosedur, maupun
dlama pengendalian dokumen eksternal dan dokumen bukti dan rekaman pelaksanaan
kegiatan.
Pedoman tata naskah mengatur, al :
a) Penyusunan, tinjauan & oengesahan
b) Pengendalian dokumen termasuk oerybahannya
c) Pemeliharaan dokumen
d) Pengelolaan dokumen eksternal
e) Masa retensi
f) Allur penyusunan & distribusi
Penyusunan Pedoman tata naskah Puskesmas dapat merujuk pada kebijakan masing-
masing daerah dan atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan terkait tata
naskah dinas
Elemen Penilaian
Kriteria
1.2.3. Jarinag pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dikelola dan dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada
masyarakat
Pokok Pikiran
Puskesmas perlu mengidentifikasi jaringan dan jejaring yang ada di wilayah kerja
Puskesmas untuk optimalisasi koordinasi dan rujukan di bidang upaya kesehatan
Jaringan pelayanan Puskesmas meliputi: Puskesmas pembantu, Puskesmas Keliling,
dan praktik mandiri tenaga kesehatan, dan Fasilitas kesehatan lainnya
Puskesmas selain melakukan pembinaan terhadap jaringan Puskesmas dan UKBM,
juga melakukan pembinaan terhadap jejaring fasilitas kesehatan tingkat pertama
Program pembinaan meliputi askep KMP, UKM, UKP, Kefarmasian dan
Laboratorium, termasuk pembinaan ketenagaan, sarana prasarana, dan pembiayaan
dalam upaya pemberian pelayanan yang bermutu
Elemen Penilaian
Kriteria
Pokok Pikiran
Elemen Penilaian
Standar
Kriteria
1.3.1. Ketersediaan SDM sesuai Jumlah, Jenis & Kompetensi sesuai Kebutuhan &
Peraturan
Pokok Pikiran
Elemen Penilaian
1. Dilakuakn analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai kebutuhan pelayanan
danketentuan peraturan perundang-undangan. ( R )
2. Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga berdasar analisis jabatan
dan analisis beban kerja
3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga baik dan jenis, jumlah dan
kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil analisis beban kerja, (D, W)
Kriteria
Pokok Pikiran
Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan
Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta kewenangan dan
tanggung jawab yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmasdalam menetapkan tuas pokok memperhatikan: jenis pelayanan,
kegiatan dan Sk jabatan fungsional
Bagi pegawai non ASN, tugas poko adalah tugas yang sesuai dengan surat keputusan
pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar kompetensi
lulusan
Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk mendukung
kelancaan pelaksanaan program dan kegiatan
Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja bali ASN
maupun non ASN, mengurangi variasi pelayanan, dan meningkatkan kepuasan
pengguna layanana
Indicator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetepkan
berdasarka uraian tugas dan tata nilai yang disepakati.
Elemen Penilaian
1. Ada penetapan uraian tugas yangberisi tugas pokok dan tugas tambahan untuk setiap
pegawai. (R)
2. Ditetapkan indicator penilaian kinerja pegawai sebagaimana diminta dalam pokok
pikiran. (R)
3. Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal setahun sekali dan tindak lanjut
terhadap hasil penilaian kinerja pegawai untuk upaya perbaikan. (D, W)
Kriteria
1.3.3. Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan
mutakhir
Pokok Pikiran
Puskesmas wajib menyediakan file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di
Puskesmas sebagai bukti bahwa pegawai yang bekerja memenuhi persayaratan yang
ditetapkan dan dilakukan upaya pengembangan untuk memenuhi persyaratan tersebut
Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus mempunyai Surat Tanda
Resgistrasu (STR), dan atau Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
File kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain:
1) Butik Pendidikan (ijazah) dan verifikasinya
2) Bukti Surat Tanda Registrasi (STR) dan verifikasinya secara periodic
3) Bukti Surat Izin Praktik (SIP) dan verifikasinya secara periodic
4) Uraian tugas pegawau dan/atau rincian wewenang klinis tenaga kesehatan
5) Bukti sertifikasi pelatihan
6) Bukti pengalaman kerja jika persyaratan
7) Hasil penilaian kinerja pegawai
8) Bukti kebutuhan pengembangan/pelatihan
9) Bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan
10) Bukti pelaksanaan orientasi
Elemen Penilaian
1. Ditetapkan dan tersedia kelengkapan isi file kepegawaiana untuk tiap pegawau
yangbekerja di Puskesmas yang terpelihara sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. (R, D, O, W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara periodic terhadap kelengkapan dan
pemutakhiran data kepegawaian. (D, W)
Kriteria
1.3.4. Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
Pokok Pikiran
Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang diposisikan sebagai PImpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas, coordinator pelayanan, maupun
pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi, agar pegawai baru dan alih tugas
memahami tugas, peran dan tanggung jawab yang akan diemban
Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan atujuan megang maka
pelaksanaan orientasi dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan
kurikulum dari Institusi Pendidikan
Kegiatan orientasi umum dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi,
tata nilai, tugas pokok dan fungsiserta struktur organisasi Puskesmas, program mutu
Puskesmas dan keselamatan pengguna layanan, serta program pengendalian infeksi
Kegiatan orientasi khusus difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi
tanggung jawab dari pegawai yang bersangkutan dan tanggung jawan spesifik sesuai
dengan penugasan pegawai tersebut
Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru diberi/dijelaskan terkait apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai dengan
Panduan Praktik Klinis, panduang asuhan lainnya dan pedoman program lainnya.
Elemen Penilaian
1.3.5. Penyelenggaraan K3
Pokok Pikiran
Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat
menimbulkan penyakit akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan
pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik langsung maupun tidak langsung
Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sesuai ketentuan
yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas, demikian juga pemberian imunisasi bagi
pegawai sesuai dengan hasil identifikasi risiko epidemiologi penyakit infeksi,
serta program perlindungan pegawai terhadap penularan penyakit infeksi proses
pelaporan jika terjadi paparan, tindak lanjut pelayanan kesehatan, dan konseling perlu
disusun dan diterapkan
Pegawai juga berhak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan yang dilakukan
oleh pengguna layanan, keluarga penggunak layanan, maupun oleh sesame pegawai
Dalam program kesehatan dan keselamatan kerja pegawai, semua staf harus
memahami bagaimana cara mereka melaporkan, cara mereka dirawat, dan cara
mereka menerima konseling dan tindak lanjut akibat cedera seperti tertusuk
jarum (suntik), paparan terhadap penyakit menular, memahami indentifikasi
risiko dan kondisi yang berbahaya dalam fasilitas serta masalah-masalah
keseharan dan keselamatan lainnya
Elemen Penilaian
Standar
Kriteria
1.4.1. Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) yang meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan
limbah berbahaya, manajemen bencana, pengamanan kebakaran, alat kesehatan dan
system utilisasi
Pokok Pikiran
Elemen Penilaian
1. Terdapat petugas yang bertanggung jawab dalam MFK serta tersedia program MFK
yang ditetapkan setiap tahun berdasarkan identifikasi risiko. (R)
2. Dilakukan identifikasi terhadpa area-area berisiko yang meliputi haruf a sampai huruf
f pada pokok pikiran. (D, W)
3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per tri wulan terhadap pelaksanaan program
MFK meliputi huruf a sampai huruf f pada pokok pikiran. (D)
Kriteria
1.4.2. Puskesmas melaksanakan program keselamatan dan keamanan
Pokok Pikiran
Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan, kebakaran, Gedung roboh, dan tersengat
listrik
Program, keselamatan bagi pertugas terintegrasi dengan program keselamatan dan
kesehatan kerja
Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian
kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman sepeerti
penculiakan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas
Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau kontruksi bangunan maka perlu
disusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi untuk memastikan proses
renovasi dan atau kontruksi bangunan dilakukan secara aman dan mengontrol
terjadinya penyebaran infeksi (lihat juga PPI 5.5.2)
Elemen Penilaian
Kriteria
Pokok Pikiran
Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan dikendalikan
secara aman
Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, dan jumlah B3 serta
limbahnya yang disimpan. Daftar inventaris ini selalu di mutakhirkan sesuai dengan
perubahan yang terjadi ditempat penyimpanan
Pengelolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan pemilahan, pewadahan dan
penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir)
Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Elemen Penilaian
1. Dilaksanakan program pengelilaan B3 dan limbahnya sesuai angka satu sampai tujuh
huruf b (R)
2. Pengelolaan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan pemilahan, pewadahan dan
penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir) (D, O, W)
3. Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (D, O)
4. Ada laporan, analisis, dan tindak lanjut penanganan tumpahan, paparan/pajanan B3
dan atau limbah B3
Kriteria
Pokok Pikiran
Elemen Penilaian
1. Dilakuakn identifikasi risiko terjadinya bencana internal dan eksternal sesuai dengan
letak geografis Puskemas dan akibatnya terhadap pelayanan
2. Dilaksanakannya program manajemen bencana meliputi angka satu sampai dengan
angka tujuh huruf c pada kriteris 1.4.1
3. Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan meliputi angkat dua sampai dengan angka
enam huruf c pada kriteria 1.4.1. terhadap program kesiapan menghadapi bencana
yang telah disusun, dan dilanjurkan dengan debriefing setiap selesai simulasi. (D, W)
Kriteria
Elemen Penilaian
Kriteria
1.4.6. Puskesmas Menyusun program untuk menjamin ketersediaan alat kesehatan yang
dapat digunakan setiap saat
Pokok Pikiran
Elemen Penilaian
Kriteria
1.4.7. Puskesmas Menyusun dan melaksanakkan program untuk memastikan semua sistem
utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya ketidak tersediaan, kegagalan, kontaminasi
Pokok Pikiran
Sistem utilitas meliputi air, listrikm gas medis, dan sistem penunjang lainnya seperti
genset, panel listrik, perpipsaan air dan lainnya
Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin ketersediaan dan
keamanan salam menunjang kegiatan pelayanan Puskesmas
Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum
Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi
kegagalan air dan atau listrik
Puskesmas harus menyediakan cadangan sumber air, listrik dan gas medis selama 7
haris 24 jam sesuai kebutuhan
Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset, perpipaan air,
panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya dalam
mendukung kegiatan pelayanan
Prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaaan seperti, uji kualitas air secara
periodic sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Elemen Penilaian
1. Dilaksanakan program pengelolaan sistem utilitas dan sistem pununjang lainnya
sesuai huruf f pada kriteria 1.4.1. (R)
2. Sumber air, listrik dan gas medik tersedia selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di
Puskesmas
Kriteria
Pokok Pikiran
Elemen Penelitian
1. Ada rencana program Pendidikan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan bagi petugas
2. Dilaksanakan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan bagi petugas sesuai
rencana
3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan dalam pelaksanaan program
Manajemen Fasilitas dan Keselamatam bagi petugas
Standar
Pokok Pikiran
Elemen Penilaian
Kriteria
1.5.2. Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai
dengan kebijakan dan prosedur
Pokok Pikiran
Elemen Penilaian
1. Dilakukan lokakarya mini bulanan dan tribulanan secara konsisten dan periodic untuk
mengkomunikasikan, mengkoordinasikan dan mengintergrasikan upaya-upaya
Puskesmas (D,W)
2. Dilakukan pembahasan permasalahan, hambatan dalam pelaksanaan kegiatai dan
rekomendasi tindak lanjut dalam loka karya mini. (D, W)
3. Dilakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi lokakarya mini bulanan dan triwulan
dalam bulanan dan triwulan dalam bentuk perbaikan pelaksanaan kegiatan. (D, W)
Kriteria
Pokok Pikiran
Kinerja Puskesmas yang dilakukan perlu dipantau apakah mencapai target yang
ditetapkan, yang dapat dilakukan melalui audit internal dan tinjauan manajemen
Audit internal merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan pengendalian yang
dilakukan secara sistematis oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas
Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh pimpinan dan pegawai Puskesmas, maka permasalahan
tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota untuk ditindak
lanjuti
Pelaksanaan kinerja direncanakan dan dipantau serta ditindak lanjuti
Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Mutu secara periodic melakukan
pertemuan tinjauana manajemen perubahan prosese penyelenggaraan Upaya
Puskesamas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, maupun perubahan kebijakan mutu
jika diperlukan, serta membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya,
dan rekomendasi untuk perbaikan
Pertemuan tinjauan manajemen dipimpin oleh Penanggung jawab Mutu
Elemen Penilaian
1. Kepala Puskesmas membentuk tim audit internal dengan uraian tugas, wewenang, dan
tanggung jawab yang jelas. (R)
2. Disusun rencana program audit internal tahunan yang dilengkapi kerangka acuan
audit dan dilakukan kegiatan audit sesuai dengan rencana yang telah disusun. (R)
3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada Kepala Puskesmas, Tim
Mutu, pihak yang diaudit dan unit terkait
4. Tindak lanjut dilakuakn terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal
bail oleh Kepala Puskesmas. (D)
5. Kepala Puskesmas bersama Tim Mutu merencanakan pertemuan tinjauan manajemen
dan pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen dilakukan dengan agenda
sebagaimana pokok pikiran. (D, W)
6. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan ditindak lanjuti dan dievaluasi. (D)
Standar
Kriteria
Pokok Pikiran
Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab, Dinas Kesehatan
Daerah Kabupaten/Kota melakukan bimbngan teknis dan supervise, pemantauan
evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan
Pembinaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota dalam hal
penyelenggaraan Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga
evaluasi kinerja Puskesmas
Pembinaan tersebut dilaksanakan secara periodic termasuk pembinaan dalam ranka
pencapaiana target PIS, PK, taget Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Program
Prioritas Nasional (PPN), serta pemenuhan standar akreditasi
Tugas pembinaan meliputi: pendampingan persipaan penilaian untuk surbei akreditasi
termasuk pra survei, pendampingan pasca survei dalam rangka tindaklanjut hasil
rekomendasi surverior (penyusunan PPS), pembinaan mutu pasca survei dan monev
mutu
Elemen Penilaian