Anda di halaman 1dari 3

MEWUJUDKAN PELAJAR SADAR HUKUM YANG

BERPRESTASI DAN BEBAS NARKOBA


Bismillahhh…
Assalamualaikum wr. Wb.

Yang saya hormati...


Bapak Kepala BNNK Kuningan (Bapak Yaya Satyanagara, S.H.)
Ibu Penyuluh BNNK Kuningan (Ibu Novy Khusnul Khotimah, M.A)

Yang saya banggakan…


Ketua KIPAN Kuningan
Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM Kabupaten Kuningan

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah swt bahwasannya pada kesempatan yang
berbahagia ini, kita dapat berkumpul bersama dalam rangka mengikuti kegiatan
Webinar yang bertemakan “Mewujudkan Pelajar Sadar Hukum yang
berprestasi dan bebas Narkoba”

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi besar
muhammad saw, keluarga, para sahabat, dan umatnya yang saleh hingga akhir zaman.
Amin ya robbal alamin.

Hadirin peserta webinar yang saya banggakan…


Dewasa ini, Kesadaran hukum merupakan kesadaran masyarakat termasuk
kesadaran pelajar terhadap aturan-aturan atau hukum yang berlaku. Kesadaran hukum
sangat diperlukan oleh suatu masyarakat agar mencapai ketertiban, kedamaian,
ketenteraman, dan keadilan dalam kehidupan bernegara.

Seperti kita ketahui, bahwa Negara Indonesia merupakan Negara hukum sesuai
amanat Pasal 1 ayat (3) UUD 1945. Itu artinya, para pendiri bangsa sepakat atas tujuan
dari bentuk dan sistem hukum di Indonesia untuk mencapai keinginan bersama-sama
dalam membangun Negara ini.

Salah satu bentuk membangun Negara ini untuk kemajuan bersama adalah
dengan membentuk Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM Kabupaten Kuningan. Hal
inilah membentuk para pelajar agar mempunyai Budaya Sadar Hukum sejak dini, dan
tentunya memahami hak dan kewajibannya secara individu untuk bersinergi membantu
serta mendukung program Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat.

Oleh karena itu, apabila para pelajar dan para remaja seperti kalian-kalian ini
taat pada hak-hak dasar manusia dan tentunya taat pada hukum yang berlaku, maka
prestasi-prestasi pribadi akan menunggu untuk kemudian menjemput kalian menjadi
manusia yang jujur, disiplin serta bebas dari Narkoba. Sehingga, kita akan terhindar
dari perbuatan-perbuatan tidak terpuji seperti kenakalan remaja dan termasuk
bahayanya narkoba bagi kehidupan remaja.

Hadirin peserta webinar yang saya banggakan…


Seperti yang ada di berita-berita kemarin maupun hari ini yang kita baca. Kasus
Narkoba di negara kita, semakin hari bukanya semakin berkurang tetapi malah justru
semakin meningkat; baik sebagai pengedar, pemakai, penjual, bahkan sebagai bandar.
Padahal, ada peraturan khusus yang mengatur perihal penyalahgunaan Narkotika yaitu
Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Pelajar maupun usia remaja seperti kalian-kalian yang mengikuti acara ini
maupun yang dimana saja harus tau akan hukuman ancaman pidana apabila
menggunakan barang haram Narkotika di Indonesia. Hukuman ancaman pidana bagi
pengedar yakni minimal 4 (empat) tahun dan maksimal hukuman mati (untuk
pelanggaran berat narkotika) sesuai yang tertuang dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal
113 dan Pasal 114 Undang-Undang No.35 tahun 2009. Pasal tersebut adalah sanksi
pidana untuk pihak yang mempunyai narkotika untuk diedarkan, dijual, atau menjadi
pihak perantara (kurir).

Maksimal hukuman mati tersebut menurut putusan Mahkamah Konstitusi (MK)


tidak bertentangan dengan sisi Hak Asasi Manusia (HAM), karena pelakulah yang
sudah melanggar HAM orang lain.

Sedangkan, bagi pemakai narkoba juga mendapatkan jeratan ancaman hukuman


pidana sesuai Pasal 127 UU No. 35 tahun 2009. Pasal ini dikenakan untuk pihak mana
pun yang mempunyai narkotika untuk disalahgunakan atau dicandu. Bagi pemakai
narkoba, ancaman hukuman lebih ringan karena lebih mengutamakan penyelamatan
nyawa setelah memakai barang haram narkotika tersebut.

Ada dua macam ancaman yang diberikan yaitu menjalani rehabilitasi, atau
dipenjara dengan masa maksimal 4 tahun. Adanya rehabilitasi bagi pecandu ini sesuai
pula dengan ketentuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) PBB yang menyatakan
bahwa kecanduan merupakan penyakit kronis kambuhan yang bisa dipulihkan.

Perdebatan mengenai sanksi untuk pecandu narkotika telah melalui masa


panjang, antara memakai pendekatan kriminal atau pendekatan kesehatan. Di luar
urusan kriminal, pecandu dianggap berhak memperoleh rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial. Sementara itu, Ombudsman RI menilai, penangkapan pecandu
narkotika hanya menjadikan lembaga pemasyarakatan (lapas) penuh jika belum ada
prioritas pada rehabilitasi.
Dengan demikian, saya harap para pelajar khususnya di Kabupaten Kuningan
dan umumnya di Negara kita dapat bersih dari Narkoba dan dapat berprestasi sesuai
kemampuan di bidang masing-masing. Saya yakin akan kekayaan yang dimiliki oleh
pelajar maupun remaja sangat besar untuk menjadi penerus bangsa ini. Semoga,
dengan adanya Forum Pelajar Sadar Hukum (FPSH) Kabupaten Kuningan ini dapat
menjadi jembatan bagi para pelajar yang lain untuk dapat memahami akan pentingnya
kesadaran hukum demi menunjang kehidupan yang tertib di masyarakat.

Wabillahitaufik Walhidayah…
Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai