Bab Xiv
Bab Xiv
1. Yang patuh pada uhum dan patik, akan damai sejahtera hidupnya dan menjadi orang
terpandang, dipuji, serta dihormati.
2. Na Mangose uhum (yang melanggar hukum ajibatnya adalah:
Mago ma na : hilang rejeki dan penghasilannya,
Na so siantoan ulaonna : tidak ada yang mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan
adatnya
Gabe tarpinjil : tersingkir dari masyarakat
Di pabali sian huta : diusir dari desa
Segala hukum, perintah leluhur yang baik, hendaklah diikuti dan dipelihara generasi penerus,
demi kedamaian, kesejahteraan, ketertiban, keadilan, dan kebenaran. Jadi, hukum dalam
kehidupan orang Batak zaman dahulu, di bentuk bersama dalam rapat, pertemuan masyarakat
dan untuk masyarakat, dan akhirnya hukum itu pun cukup memasyarakat untuk dipatuhi
bersama.
Pertanyaan
1. Apakah sanksi hukum berdasakan kisah dia atas, dan sanksi hukum sekarang?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. Apakah akibatnya bila melanggar hukum pada zaman dahulu dalam masyarakat Batak?
Jelaskan!
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3.Apa pula manfaatnya, bila patuh pada hukum? Jelaskan!
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4.Menurutmu apakah manfaat hukum pada zaman sekarang? Jelaskan!
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5.Bila hukum tidak ada, apakah yang terjadi? Jelaskan!
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
1.Terjadinya Kasus-kasus Pelanggaran Hukum
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat menyatakan bahwa tujuan
pembentukan Negara Republik Indonesia adalah:
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Memajukan kesejahteraan umum.
Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Semua ini harus dicapai berdasarkan falsafah pancasila. Dalam Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN) disebutkan tujuan pembangunan jangka panjang tahap kedua adalah
mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera lahir batin. Untuk mencapai tujuan itu
diharapkan warga negara Indonesia menjadi warga negara yang sadar hukum. Namun, bila
terlihat kenyataan, tampaknya hal tersebut masih sulit dicapai. Sebab masih banyak kasus
pelanggaran hukum di berbagai bidang.
Kasus-kasus yang menonjol adalah kejahatan seperti pencurian, perampokan, penodongan
hingga pembunuhan. Alasannya karena sulit memperoleh pekerjaan dan tingkat pengangguran
yang tinggi. Menyusul kasus narkoba (seperti ecstasy dan ganja), kejahatan seks berupa
pemerkosaan, pelecehan, moral, dan krisis nilai-nilai budi pekerti. Sementara itu, banyak pula
tindakan kekerasan lain berupa kerusuhan, tawuran pelajar, preman yang memperebutkan lahan
atau daerah kekuasaan, perjudian dan tempat penghiburan yang tidak sehat. Kasus-kasus ini
membuat masyarakat dan negara menjadi tidak nyaman. Sementara itu aparat keamanan
kewalahan dalam menghadapinya. Sebab ada oknum-oknum tertentu yang mendukung terjadinya
hal tersebut hanya demi uang.