Anda di halaman 1dari 4

Hukum Perdata Islam di Indonesia

1. Menurut Subekti, apa yang disebut dengan hokum adat?


=Menurut Subekti Hukum adat adalah hokum yang hidup dalam tindakan-tindakan
rakyat yang berkaitan dengan segala hal dalam kehidupan masyarakat.
2. Prinsip- prinsip apa saja yang dipegangi dengan teguh oleh masyarakat adat?
=Prinsip-prinsip yang di pegang teguh oleh masyarakat adat adalah sebagai berikut:
a. Prinsip kebutuhan akan pemimpin.
b. Prinsip tanggungjawab kepemimpinan.
c. Prinsip hubungan pemimpin dengan yang dipimpin berdasarkan persaudaraan.
d. Prinsip Gotong royong dan kekeluargaan.
e. Prinsip perkawinan satu suku (isogami).
f. Prinsip ketaatan pada norma social dan adat sebagai sendi utama bermasyarakat.
g. Prinsip musyawarah mufakat, dan
h. Prinsip tolong menolong dengan landasan solidaritas mekanik.
3. Bagaimana proses asimilasi Hukum Adat pada masyarakat Minangkabau uraikan
dengan jelas!
=Hukum adat engalami proses asimilasi dengan hukum Islam atau hukum Islam yang
diterapkan dalam masyarakat menjadi hukum adat. Kepentingan sisosial akan hukum
dipengaruhi oleh ajaran agama yang dianutnya sehingga nilai nilai yang terkandung
dalam ajaran agama diterapkan dalam kehidupan masyarakat yang berproses sebagai
norma sosial sebagai citra dari moralitas masyarakatnya. Sebagaimana hukum adat
yang berlaku di Minangkabau, bahwa adat yang diberlakukan sebagai norma sosial
bersendikan pada syarat atau hukum Islam, dan syarat (hukum islam) merupakan
sumber ajaran yang dianut dan dijadikan patokan moralitas sosial ehingga nilai nilai
yang dikandung syara diadatisasikan dalam kehidupan masyarakat. Dari sinilah,
hukum adat menjadi lembaga sosial dan lembaga sosial pun diatur sedemikian rupa
oleh hukum adat. Prinsip hukum adat di Minangkabau adalah “ Adat basyandi syara,
syarat basandi Kitabullah”
4. Dalam Hukum Islam, Adat dibagi menjadi berapa? Jelaskan!
Dalam hukum Islam adat dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Adat shahihah, yaitu adat yang merupakan kebiasaan masyarakat dan tidak
bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah
b. Adat fasidah, yaitu adat yang rusak,sebagai adat kebiasaan yang bertentangan
dengan hukum yang yang lebih tinggi yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah.
5. Apa yang disebut dengan Pengertian Hukum Adat?
=Perkataan hukum perdata dala arti yang luas meliputi semua hukum atau privat
materiil, yaitu seluruh hukum pokok yang mengatur kepentingan kepentingan
perseorangan. Perkataan “perdata” juga lazi dipakai sebagai lawan dari pidana.
Subekti mengatakan bahwa istilah “hukum perdata”, adakalanya dipakai dalam arti
yang sempit, sebagai lawan “hukum dagang”, seperti disebutkan dalam pasal 102
Undang Undang Dasar Sementara, yang menitahkan pembukaan (kondifikasi) hukum
di Indonesia terhadap hukum perdata dan hukum dagang, hukum pidana sipil ataupun
hukum pidana militer, hukum acara perdata dan hukum acara pidana, dan susunan
serta kekuasaan pengadilan.
6. Menurut Subekti, Hukuk Perdata dibagi menjadi berapa? Sebutkan!
=Hukum perdata diagi menjadi 4 bagian:
a. Hukum tentang diri seseorang.
b. Hukum kekeluargaan.
c. Hukum kekayaan dan
d. Hukum warisan.
7. Bagaimana praktek pembagian pemberlakuan Hukum Perdata di Indonesia? Ada
berapa jelaskan!
Pada awalnya, keberlakuan hukum perdata di Indonesia berbeda beda, yaitu sebagai
berikut:
=Pertama, peruntukan hukum perdata berlainan untuk setiap golongan warga negara.
1. untuk golongan bangsa Indonesia asli, berlaku hukum adat yaitu yang sejak
dahulu telah berlaku di kalangan rakyat, yang sebagian besar masih belum tertulis.
2. Untuk golongan warga negara bukan asli yang berasal dari tionghoa dan eropa
berlaku kitab undang undang hukum perdata dan dan kitab kitab hukum dagang
3. Untuk golongan warga negara bukan asli yang bukan berarti dari Tionghoa atau
eropa, yaitu pada pokoknya hanya bagian mengenai hukum kekayaan harta benda.
Kedua, hukum perdana untuk golongan warga negara bukan asli yang berasal dari
Tionghoa dan Eropa berlaku Burgerlijk Wetboek (KUH Perdata)

Hukum adat dapat dapat ditafsirkan sebagai istilah bagi norma dan kaidah
sosial yang berlaku di masyarakat. Sebagai ilmu hukum yang dibentuk oleh gejala
sosial diperkuat oleh penguasa adat dan kelompok sosial yang terdapat dimasyarakat
setempat, sehingga kepastian yang ditonjolkan oleh kaidah sosial dalam mengatur
kehidupan masyarakat menjadi indikator bahwa kaidah sosial tersebut merupakan
hukum yang diperoleh dari tradisi yang berlaku sehingga disebut dengan hukum adat.

8. Jelaskan apa yang saudara ketahui:

a. Apa yang dimaksud dengan Hukum Perdata Islam?


=hukum perdata Islam adalah semua hukum yang mengatur hak hak dan
kewajiban perseorangan dikalangan warga negara Indonesia yang menganut
agama Islam. Dengan kata lain, hukum perdata Islam adalah privat materiil
sebagai pokok yang mengatur kepentingan kepentingan perseorangan yang khusus
diberlakukan untuk umat Islam di Indonesia.
b. Hal hal apa saja yang diatur dalam Hukum Perdata Islam di Indonesia?
= hal hal yang menyangkut hubungan orang tua dengan anak, masalah gono gini,
perceraian, rujuk, dan setiap hal yang berhubungan dengan setelah dan sebelum
perkawinan, serta hal hal yang menyangkut akibat akibat hukum karena adanya
perceraian. Demikian pula, persoalan yang berkaitan dengan waris, ahli waris,
harta, dan dan bagian bagian untuk ahli waris, ashabah, dan sebagainya.
9. Menurut Sidi Gazalba, kaidah-kaidah social apa saja yang dibangun dalam Hukum
Islam? Sebutkan 7 diantaranya!
= kaidah kaidah yang dimaksud adalah:
a. Kaidah tentang keadilan sosial
b. Kaidah tentang asas kemerdekaan
c. Kaidah tentang penolakan terhadap kejahatan
d. Kaidah tentang universalitas kebenaran
e. Kaidah tentang kewajiban mengajak kepada kebajikan
f. Kaidah tentang moralitas dan nilai nilai islam dan
g. Kaidah tentang persaudaraan antarmanusia
10. Umat Islam sukses memasukkan syari’at Islam yang berkaitan dengan keperdataan
menjadi undang- undang. Sebutkan contohnya, 4 undang undang saja!
a. Undang Undang Nomor 1/1974 tentang Perkawinan
b. Undang Undang Nomor 41/2004 Tentang Wakaf
c.

Anda mungkin juga menyukai