Anda di halaman 1dari 6

Nama: Salsabila Nurcahyaningtiyas

No: 30
Kelas: XIIA7

INFO SEKITAR TUGAS : KERJAKAN DENGAN BAIK BERBAGAI TUGAS ESSAY BERIKUT INI
DENGAN TERLEBIH DAHULU PELAJARI ULANG BERBAGAI MATERI YANG ADA TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA, JAWAB DALAM BENTUK WORD,
BEGITU SELESAI SEGERA KIRIM BENTUK FILE PDF KE ELEARNING TUGAS INDIVIDU 01_KD 3.2
(INFO LANJUT BUKA ELEARNING)

A. Carilah berita di media cetak, elektronik, atau sumber lain dengan jujur dan cermat
tentang pelaksanaan pelaksanaan upaya penegakkan hukum di Indonesia,

1. Menurut kalian apakah penegakan hukum yang dilaksanakan sudah sesuai


dengan prinsip-prinsip Negara Hukum? Berikan alasan kalian!
Jawab: Menurut saya pribadi belum. Dan sejujurnya kenyataan yang terjadi berbanding
terbalik dengan apa yang kita harusnya dapatkan. Pada kenyataannya, hukum itu sendiri
seringkali dilanggar, bahkan oleh aparat penegak hukum dan pembentuk hukum itu sendiri.
Kita dapat menyaksikan berapa banyak aparat penegak hukum, seperti polisi, hakim, jaksa,
dsb. melakukan perbuatan tercela seperti penyuapan, transaksi perkara, calo perkara, jual
beli putusan, makelar kasus, dan sebagainya. Begitu juga dengan anggota DPR sebagai
pembentuk hukum ada beberapa yang terjerat kasus korupsi ataupun melakukan
pelanggaran hukum yang lain.
Bahkan belakangan ini (saya menulis ini pada bulan Oktober 2021), seorang wakil ketua
DPR yaitu Pak Azis Syamsuddin tersandung kasus suap terdapat bekas penyidik KPK guna
penanganan kasus dugaan korupsi DAK Kabupaten Lampung Tengah. Dan sebelumnya
ternyata banyak sekali anggota DPR dan pejabat tinggi negara lainnya yang tersandung kasus
korupsi atau kasus yang serupa.
Dalam pandangan dunia internasional, negara Indonesia angka korupsinya sangat
besar,sehingga negara Indonesia ditempatkan sebagai salah satu negara paling korup di
dunia. Adanya aparat penegak hukum dan pembentuk hukum yang melakukan pelanggaran
hukum mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada aparat penegak
hukum dan pembentuk hukum itu sendiri. Sehingga tidak heran banyak yang mulai tidak
menghiarukan tentang hukum yang ada dan mulai memilih cara yang seenak sendiri.

2. Kalian tentunya sering mendengar atau membaca berita. Ada Beberapa kasus yang
terjadi di tengah masyarakat yaitu upaya main hakim sendiri . Menurut kalian apa
saja penyebab terjadinya hal tersebut dan bagaimana pula pendapat kalian tentang
sikap main hakim sendiri !
Jawab: Menurut saya, seseorang yang melakukan tindakan main hakim sendiri dikarenakan
mereka tidak mempercayai lagi hukum, dengan kata lain mereka telah mengalami
kekecewaan terhadap peraturan perundang-undangan yang ada, dimana nilai-nilai dan
norma-norma yang seharusnya dipatuhi dan juga dilaksanakan menjadi semakin tidak jelas
dan kehilangan maknanya. JIka kita bisa hubungkan dengan jawaban pada soal nomor 1,
kasus melanggar hukum oleh para petinggi negara bahkan lembaga pembentuk hukum,
menjadi alasan nilai hukum tidak lagi dipercayai oleh masyarakat.
Maka jika didalam suatu masyarakat tersebut telah mengalami kekecewaan terhadap
hukum maka yang terjadi adalah masyarakat tersebut melakukan suatu pengadilan jalanan
sesuai dengan rasa keadilan di dalam dirinya sendiri meski caranya terbilang menyimpang
dengan hukum yang seharusnya, yaitu dengan melakukan tindakan main hakim sendiri.
Menurut saya pribadi, perbuatan ini adalah perbuatan yang salah dan melanggar hidup jika
terjadi kekerasan dan penganiayaan, apalagi jika yang dihakimi atau pelakunya mengalami
luka berat apalagi terancam nyawanya. Meski dia adalah pelaku kejahatan, saya rasa dia tetap
seorang manusia yang berhak untuk melindungi HAMnya.
3. Coba kalian ajukan beberapa solusi untuk menyelesaikan kekisruhan dalam upaya
pelaksanaan Penegakkan hukum di Indonesia !!.
Jawab: Jika boleh berpendapat solusi dalam penyelesaian masalah penegakan hukum di
Indonesia tidaklah mudah, apalagi di era dimana di negara kita perbuatan melanggar hukum
sudah mendarah daging seperti saat ini. Menurut saya yang terpenting saat ini adalah
mencegah tumbuhnya bibit yang sama, dengan cara mengutamakan pendidikan karakter sedini
mungkin dan menanamkan pada anak tentang makna hukum, dimulai dari orang tua masing-
masing. Lalu para guru-guru dan kurikulum saat ini harus lebih menekankan tentang pendidikan
karakter, tidak hanya terpaku pada pendidikan kognitif. Dengan begitu di masa depan kita
berharap penegakan hukum sedikit demi sedikit dapat terlaksana dengan baik. Karena
sesungguhnya yang rusak bukanlah hukum itu sendiri, namun sistem bernegara dan manusia di
dalamnya.
Selain itu, hukum seharusnya tidak ditegakkan dengan kaku dan hanya berdasar hitam dan
putih semata. Akan tetapi hukum ditegakkan dengan rasa keadilan yang tinggi, agar tidak
berbuah pada putusan yang kontroversial dan melanggar hak asasi. Tidak semata melihat
fakta, tapi menimbang serta melihat pula latar belakang peristiwa, dan alasan terjadinya
kejadian. Saya juga berpendapat bahwa sanksu yang harus diterima para pelanggar hukum
haruslah setimpal dan tegas, saat ini saya banyak melihat para pelanggar hukum dijatuhkan
hukuman yang menurut saya terlalu ringan untuk diterimanya. Lalu mungkin pendapat saya
yang terakhir ini terbilang sangat sulit untuk direalisasikan, yaitu melakukan suatu perubahan
besar atau reformasi di lembaga penegak hukum dan negara di semua lapisan.
4. Suatu ketentuan hukum mempunyai tugas sebagai berikut Menjamin kepastian
hukum bagi setiap orang di dalam masyarakat, Menjamin ketertiban,
ketenteraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran, kebahagiaan dan kebenaran
dan Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat.
Bagaimana KALIAN mencermati pernyataan di atas, apakah pelaksanaannya sudah
sedemikian , kalau sudah apa yang mempengaruhinya dan kalupun belum apa
penyebabnya dan bagaimana solusinya !
Pada kenyataannya pelaksanaan dari pernyataan diatas belum maksimal. Hal ini sudah saya
singgung di atas bahwa nilai hukum suda luntur di kalangan masyarakat karena mereka
melihat banyaknya perbuatan pelangga hukum sampai tingkatan pembuat hukum atau
lembaga legislatif dan penegak hukum, seperti hakim, jaksa, anggota KPK, dan sebagainya.
Untuk solusinya juga beberapa sudah saya singgung pendapat saya di nomor 3. Seperti
pendidikan karakter dan hukum sejak dini, kefleksibelan penetapan hukum yang tidak hanya
berdasar hitam-putih dan fakta lapangan semata, ketegasan pemberian sanksi, dan upaya
untuk melakukan perubahan besar-besaran atau reformasi di dalam lembaga hukum dan
negara di semua lapisan.

5. BACALAH Berita di bawah ini dengan seksama !!

Tugas Mandiri 2.2


Bacalah berita di bawah ini.

Hukuman Mati Bandar Narkoba Harus Konsisten


Direktur Eksekutif Institute for Strategic and
Development Studies (ISDS), M. Aminuddin, meminta
hukuman mati bagi para bandar besar narkoba yang
telah terkena vonis hukuman mati harus dilaksanakan
secara konsisten. “Tindakan para bandar besar
narkoba telah menyebabkan kematian bagi banyak
orang, yang sebagian besar adalah anak muda yang
mestinya adalah generasi penerus. Hukuman mati
memang layak dijatuhkan kepada mereka,” tutur
Aminuddin, Minggu (29/11) malam.
Aminuddin mendukung pernyataan Direktur Advokasi
Badan Narkotika Nasional (BNN) Yunis Farida Oktoris,
yang antara lain mengemukakan agar hukuman mati
bagi para pengedar narkoba dilaksanakan secara
konsisten. Itu karena Indonesia sudah berada dalam
kondisi darurat narkoba Ia memprediksi, angka
kematian akibat narkoba dari tahun ke tahun
cenderung meningkat, seiring bertambahnya angka
penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lainnya.
Oleh karena itu, Indonesia tidak perlu takut terhadap
tekanan asing yang tidak menyetujui hukuman mati
bagi bandar besar narkoba. Ini terutama karena
Indonesia sudah berada pada kondisi darurat narkoba
serta agar hukuman mati menimbulkan efek jera.
“Aparat penegak hukum harus bertindak tegas.
Jangan mau diiming-imingi sejumlah uang oleh para
bandar besar narkoba yang uangnya memang tidak
berseri,” ucap pengamat dan peneliti masalah-
masalah sosial dan politik ini.
Lebih jauh Aminuddin mengimbau, pers Indonesia
mesti terus memberitakan pentingnya pemberantasan
narkoba. Hal tersebut semata-mata untuk
penyelamatan generasi muda serta bagi Indonesia
yang lebih baik ke depan.
Dalam hubungan itu, jurnal data BNN 2014
menyebutkan, total kematian akibat narkoba
diprediksi meningkat karena persentase jumlah
penyalah guna narkoba bertambah, dari 1,9 persen
(2008) menjadi 2,2 persen (2011). Jumlah ini
diperkirakan terus
meningkat pada 2015 menjadi 2,8 persen.
Di sisi lain, saat ini ada sekitar 60 terpidana kasus
narkoba yang telah diputuskan untuk dihukum mati
dan menanti waktu eksekusi. Jumlah tersebut tidak
termasuk delapan orang yang telah dieksekusi mati
dalam tahap kedua pada 29 April 2015. Sementara itu,
tahap pertama eksekusi mati kasus narkoba dilakukan
pada 18 Januari 2015 terhadap lima terpidana, yakni
Ang Kiem Soei asal Belanda, Namaona Denis warga
Malawi, Marco Archer Cardoso Moreira dari Brasil,
Daniel Enemuo warga Nigeria, dan Rani Andriani,
perempuan asal Cianjur.
BNN juga mencatat, sekitar 50 orang meninggal dunia
setiap hari akibat penyalahgunaan narkoba. Tahun ini
saja, pemerintah berupaya merehabilitasi sekitar
100.000 pengguna narkoba yang berasal dari berbagai
daerah di Tanah Air.
Sumber: http://www.sinarharapan.co/news/read/151130054/

PERTANYAAN:
Setelah Anda membaca berita tersebut, lakukanlah analisis
terhadap pelaksanakan hukuman mati terhadap pelaku kasus
narkoba dengan meninjau hal-hal sebagai berikut.
1. Dampak dari eksekusi mati terhadap peredaran narkoba.
= Dengan adanya hukuman eksekusi ini, negara berharap peredaran
narkoba dapat ditekan dan dicegah, mengurangi mata rantai jaringan
narkoba di antar daerah, pulau, baik negara. Para pengedar pun tergerak
untuk menghentikan aksinya dan beralih ke pekerjaan yang lebih baik dan
halal. Dengan penekanan angka pengedaran ini, negara berharap angka
kriminalitas dan korban akibat narkoba juga berkurang, serta mewujudkan
masyarakat yang selamat dari bahaya narkoba.

2. Efek jera yang ditimbulkan dari pelaksanaan eksekusi mati


yang ditandai dengan menurunnya jumlah pengedar dan
pengguna narkoba.
= Pidana mati tidak memberi efek jera pada pelaku
kejahatan narkotika. Padahal pemberlakuan pidana
mati pada kejahatan narkotika bertujuan untuk
memberi efek jera. Tapi, kenyataanya hingga saat ini
tingkat kejahatan narkotika terus meningkat bahkan,
pelakunya pun beragam dari mulai anak-anak hingga
orang tua. Sehingga, saya menilai penerapan pidana
mati untuk pelaku kejahatan narkotika tidak efektif.
Bahkan pada jurnal data BNN 2014 menyebutkan,
total kematian akibat narkoba diprediksi meningkat
karena persentase jumlah penyalah guna narkoba
bertambah, dari 1,9 persen (2008) menjadi 2,2
persen (2011). Jumlah ini diperkirakan terus
meningkat pada 2015 menjadi 2,8 persen.

3. Relevansi (kesesuaian) pelaksanaan hukuman mati dengan


penegakan hak asasi manusia.
Jujur saya melihat banyak pro dan kontra mengenai ini. Ada
yang berpendapat bahwa hukuman mati terhadap pelaku
narkoba bertentangan dengan kemanusiaan dan merupakan
pelanggaran HAM karena tidak menghormati hak untuk hidup.
Sebaliknya, mereka berpendapat justru kejahatan narkoba
merupakan kejahatan luar biasa yang menistakan
perikemanusiaan. Kejahatan narkoba merupakan kejahatan
kemanusiaan yang merenggut hak hidup tidak hanya satu
orang, melainkan banyak manusia.
Dalam keadaan darurat narkoba seperti sekarang ini, ketika
kejahatan narkoba telah merusak generasi muda dan
merampas hak hidup banyak manusia di Indonesia, adalah adil
menjatuhkan hukuman mati terhadap pelaku narkoba. Jadi,
pertimbangan utamanya adalah rasa keadilan yang hidup
dalam masyarakat. Hukuman mati juga diterapkan untuk
memberi peringatan keras bagi para penjahat narkoba
potensial bahwa kita tidak akan berkompromi dengan
kejahatan yang serius dan luar biasa itu.
Tetapi hukuman mati hanya dijatuhkan pada bentuk
kejahatan narkoba yang paling jahat, seperti pemroduksi dan
pengedar narkoba. Selain itu, hukuman mati harus sangat
berhati-hati dijatuhkan.

4. Alternatif hukuman bagi pelaku penyalahgunaan narkoba selain hukuman


mati.
Karena diatas saya menilai penerapan pidana mati untuk pelaku kejahatan
narkotika tidak efektif. Untuk itu perlu adanya alternatif hukuman pidana
yang dapat memberikan efek jera, salah satunya menurut penulis adalah
dengan memberikan sanksi ganti kerugian yang sebesar-besarnya disertai
penjara seumur hidup.

Anda mungkin juga menyukai