Anda di halaman 1dari 3

Implementasi Penegakan Hukum Dipertanyakan

Saat ini Indonesia sedang berhadapan dengan berbagai macam permasalahan intern
maupun ekstern. Penegakan hukum menjadi permasalah yang sangat kompleks maknanya
bagi masyarakat. Obyek dari permasalahan tersebut tidak lain adalah keadilan yang hanya
dapat di rasakan oleh setiap individu saja. Banyak sekali isu-isu yang berkembang di
masyarakat mengenai permasalahan adil atau tidak adilnya penegakan hukum di Indonesia.
Isu-isu mengenai permasalahan penegakan hukum banyak sekali berkembang di berbagai
media massa dan menjadi trending topic atau hot issue. Bahkan banyak dimunculkan sebagai
headlines surat kabar lokal maupun nasional dan menjadi topik pembahasan di berbagai
stasiun Televisi serta mengadakan dialog dengan pakar hukum dari berbagai kalangan. Lain
halnya dengan masyarakat yang menyuarakan pendapatnya dalam beberapa aksi demonstrasi
kepada wakil rakyat yang terhormat untuk menuntut penegakan hukum di Indonesia. Situasi
seperti ini seharusnya dijadikan sebagai tongak awal dalam penegakan hukum.
Artikel ini tidak bermaksud untuk membahas secara khusus tentang permasalahan
penegakan hukum dan menyudutkan pihak-pihak tertentu. Dalam dialog di sebuah stasiun
televisi (12/02/19), dimana salah satu narasumbernya adalah Margirito Kamis seorang ahli
Hukum Tata Negara dengan tegas beliau mengatakan bahwa hukum berbicara tentang
kepemimpinan dan harus tegak lurus. Hukum tidak kurang dan tidak lebih berasal dari
kristalisasi akal budi dan pemikiran yang hebat menjadi pantulan kearifan, pantulan cinta,
kepedulian dan pantulan kemanusiaan.
Sekali lagi artikel ini tidak bertujuan untuk menyudutkan penegak hukum melainkan
bertujuan untuk membahas mengenai bagaimana pentingnya “ penegakan hukum’’dari
negara Indonesia terutama dalam hal memperoleh keadilan bagi setiap masyarakat Indonesia.
Pertanyaan sederhana yang sering ditanyakan ‘’Bagaimana Penegakan Hukum saat ini?’’
Dalam persfektif penulis, jawabannya adalah ‘’belum berjalan secara maksimal”.
Hukum Sebagai Alat memperoleh keadilan
Hukum memiliki peranan penting dalam sebuah negara, Begitu juga bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang menjadikan hukum sebagai landasan utama bagi
Indonesia yang diibaratkan menjadi ‘’pondasi’’ dasar yang kuat bagi setiap bagunan yang
akan dibuat sebaliknya jika dalam proses pembangunan’’ pondasi’’ tidak kokoh untuk
menahan bangunan di atasnya maka bangunan tersebut akan mudah bergerak bahkan runtuh.
Pertanyaannya adalah , ‘’Apakah Indonesia telah serius dalam mendirikan pondasi bagi
negaranya?. Dari persfektif penulis ,jawabanya kurang berjalan secara maksimal. Jika dilihat
dalam pembukaan UUD 1945 dalam alenia ke empat yang menyatakan bahwa tujuan negara
adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.Selain
dalam pembukaan UUD 1945 dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa ‘’Negara
Indonesia adalah negara hukum”.
Pertanyaannya adalah, ‘’Apakah Indonesia sudah menjadi negara yang berlandaskan
hukum dan cita-cita melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial sudah tercapai? ‘’. Dalam pesfektif penulis,
jawabannya belum semuanya tercapai. Hal ini di buktikan masih adanya keadilan yang tidak
di nikmati oleh masyarakat, Baik karena kurangnya pemahaman mengenai hukum ataupun
penegakan hukum yang tidak sesuai dengan arah tujuannya.
Patut kita pahami, bahwa persoalan mengenai penegakan hukum bukan merupakan
permasalahan yang biasa melaikan permasalahan yang cukup serius bagi negara
Indonesia.Permasalahan seperti ini sudah sering terjadi sejak Indonesia belum merdeka
hingga saat ini. Banyak sekali kasus mengenai keadilam dalam penegakan hukum salah satu
contohnya dalam penegakan kasus Korupsi. Demikian pula dengan kasus mengenai
pelanggaran HAM yang terjadi sejak masa dahulu hingga saat ini padahal hal tersebut telah
diatur sebelumnya. Serta masih banyak lagi persoalan mengenai penegakan hukum di
Indonesia.
Persoalan mengenai penegakan Hukum ini tidak hanya berhenti pada kasus saja juga
dapat menimbulkan potensi yang dapat meruntuhkan wilayah NKRI terutama dalam hal
keadilan yang dirasakan setiap individu yang memiliki pehamanan yang berbeda. Masyarakat
pun akan merasa kurang percaya kepada penegak hukum. Dalam beberapa media massa,
Artikel, maupun dialog yang dilakukan oleh beberapa ahli dibidang hukum banyak terjadi
kasus dalam penegakan hukum yang tidak sesuai.
Hal ini merupakan problematika yang sangat besar dampaknya jika tidak diselesaikan
dengan benar. Dalam hal seperti ini, patutlah dipertanyakan mengenai Implentasi penegakan
hukum di Indonesia terutama dalam memperoleh keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Implementasi Penegakan Hukum
Mengimplentasikan penegakan hukum yang sesuai dengan keinginan atau tujuan bangsa
bukanlah yang mudah dilakukan dalam hal ini yang memegang peranan penting adalah
hukum dan penegak hukumnya yang harus berjalan sesuai dengan baik. Pemgimplentasian
penegakan hukum tentu lebih mudah dilakukan jika setiap masyarakat memahami mengenai
hukum juga dapat menjadi pengawas mengenai penegakan hukum. Selaim itu, penegakan
hukum juga harus dilakukan secara menyeluruh di wilayah Indonesia mengingat Indonesia
sebagai negara kepulauan.
Oleh karena itu, pengimplementasian penegakan hukum bukan menjadi tanggung jawab
pemerintah saja melainkan menjadi tanggung jawab bagi kita sebagai pengawas dalam
penegakan hukum. Pemerintah di harapkan dapat mengawasi penegakan hukum dengan baik
mengingat indeks penegakan hukum Indonesia tahun 2019 berada pada peringkat 162 yang di
terbitkan oleh World Justice Project dan diharapkan dapat meningkat.
Penegakan hukum diharapkan tidak tajam kebawah dan tumpul keatas karena dapat menjadi
bomerang bagi keutuhan dan ketertiban bangsa Indonesia. Semua pihak diharapkan dapat
menjalankan fungsinya dan saling besinergi dalam penegakan hukum. Saling menyalahkan dan
menjatuhkan bahkan melempar tanggung jawab harus diminimalisir. Penegak hukum dan pemerintah
seharusnya bekerjasama dengan baik . Apakah penegakan hukum sudah berjalan dengan baik?
Apakah penegak hukum sudah melakasanakan tugasnya dengan baik?

Demikian halnya dengan pemerintah, hendaknya dapat mendengarkan aspirasi dari rakyat
maupun wakil rakyat,.Jika kita liat tujuan dari penegakan hukum adalah kepastian hukum,
keadilan ,dan kemanfaatan. Oleh karena itu, harus adanya relasi yang baik antara DPR selaku wakil
rakyat, pemerintah dan penegak hukum dalam mengawasi jalannya hukum di Indonesia .Hubungan
tersebut di ibaratkan sebagai botol dan tutupnya yang saling melengkapi bukan halnya seperti air dan
minyak yamg tidak akan pernah bersatu.
Lalu bagaimana peran masyarakat atau warga negara Indonesia? Masyarakat Indonesia memiliki
peranan yang sangat penting , Ketika penegak hukum yang dikatakan sebagai organ utama menjalahi
fungsinya masyarakatlah yang menyadarkannya untuk kembali bangkit dan menjalankan funsi dan
tugasnya. Aksi protes terhadap penegakan hukum dapat dilakukan melalu dialog bersama wakil rakyat
yang dilakukan dengan mengadakan strategi dalam menumpas penegakan hukum yang tidak sesuai
dengan aturan dan tidak harus dilakukan dengan cara yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang
lain.

Dari tulisan ini di tekan bahwa pentingnya sinergitas antara penegak hukum, pemerintah,dan juga
masyarakat , jika ketiga bagian tersebut tidak berjalan dengan baik maka hasil yang diperoleh tentu
tidak sesuai dengan harapan dalam penegakan hukum di Indonesia. Hukum sebagai landasan utama
bagi Indonesia dan pada akhirnya tegakkanlah hukum bagi jangan sampai hal ini mengantarkan
negara ini pada kehancuran. Terlalu besar pengorbanan penjajah yang rela mati demi negara ini.
Yakinlah setiap hal yang dimulai dengan baik pasti akan menghasilkan hal yang baik.

Anda mungkin juga menyukai