Anda di halaman 1dari 13

KONSEP AUDIT

SISTEM INFORMASI
AUDIT SISTEM INFORMASI

Ron Weber (1999,10) mengemukakan bahwa audit


sistem informasi adalah :
proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti
untuk menentukan apakah sistem komputer dapat
mengamankan aset, memelihara integritas data,
dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi
secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara
efisien
Tahap-tahap proses audit sistem
informasi
a. Perencanaan Audit (Planning The Audit)
b. Pengujian Pengendalian (Test Of Controls)
c. Pengujian Transaksi (Test Of Transaction)
d. Pengujian Keseimbangan atau Keseluruhan
Hasil (Tests Of Balances or Overal Result)
e. Penyelesaian / Pengakhiran Audit (Completion Of
The Audit).
a. Perencanaan Audit
(Planning The Audit)
1. investigasi terhadap klien untuk mengetahui
apakah pekerjaan mengaudit dapat diterima,
2. menempatkan staff audit,
3. menghasilkan perjanjian audit,
4. menghasilkan informasi latar belakang klien,
5. mengerti tentang masalah hukum klien
6. melakukan analisa tentang prosedur yang ada
untuk mengerti tentang bisnis klien dan
mengidentifikasikan resiko audit.
b. Pengujian Pengendalian
(Test Of Controls)
Auditor melakukan kontrol test ketika
mereka menilai bahwa kontrol resiko
berada pada level kurang dari maksimum,
mereka mengandalkan kontrol sebagai
dasar untuk mengurangi biaya testing.
c. Pengujian Transaksi
(Test Of Transaction)
- Untuk mengevaluasi apakah kesalahan
atau proses yang tidak biasa terjadi pada
transaksi yang mengakibatkan kesalahan
pencatatan material pada laporan
keuangan.
- Tes transaksi ini termasuk menelusuri
jurnal dari sumber dokumen, memeriksa
file dan mengecek keakuratan.
d. Pengujian Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil
(Tests Of Balances or Overal Result)

- pengamatan harta dan kesatuan data.


- Beberapa jenis subtantif tes yang
digunakan adalah konfirmasi piutang,
perhitungan fisik persediaan dan
perhitungan ulang aktiva tetap.
e. Penyelesaian / Pengakhiran Audit
(Completion Of The Audit)

Lingkup Audit Sistem Informasi pada


umumnya difokuskan kepada seluruh sumber
daya sistem informasi yang ada, yaitu Aplikasi,
Informasi, Infrastruktur dan Personil.
Tujuan audit sistem informasi
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron
Weber yaitu :
1. Mengamankan asset
2. Menjaga integritas data
3. Menjaga efektivitas sistem
4. Mencapai efisiensi sumberdaya.
TIPE AUDIT
1. Operational audit, terkonsen pada efisiensi dan
efectifitas dengan semua sumberdaya yang digunakan
untuk melaksanakan tugas, cakupanya meliputi
kesesuaian praktik dan prosedur dengan peraturan
yang ditetapkan.
2. Compliance audit terkonsentrasi pada cakupan
undang-undang, peraturan pemerintah, pengendalian
dan kewajiban badan eksternal lain yang telah diikuti.
3. Project manajement and change control audit,
terkonsentrasi oleh efesiensi dan efektifitas pada
berbagai tahap pengembangan sistem siklus
kehidupan yang sedang diselenggarakan.
TIPE AUDIT
4. Internal control audit terkonsentrasi pada
evaluasi struktur pengendalian internal.
5. Financial audit terkonsentrasi pada kewajaran
laporan keuangan yang menunjukan posisi
keuangan, aliran kas dan hasil kinerja
perusahaan.
6. Fraud audit adalah nonrecurring audit yang
dilaksanakan untuk mengumpulkan bukti untuk
menentukan apakah sedang terjadi, telah terjadi
atau akan terjadi kecurangan.
Dan penyelesaian hal sesuai dengan pemberian
tanggung jawab.
Jenis auditor yang dilibatkan dalam
menyelenggarakan audit
1. Internal auditor adalah karyawan perusahaan, yang
pada umumnya melaksanakan compliance,
operasional, pengembangan sistem, pengawasan
intern dan kecurangan audit.
2. Eksternal auditor adalah akuntan publik independen
yang ditugaskan oleh perusahaan, secara khusus
melaksanakan audit keuangan. auditor eksternal
yang bertanggung jawab untuk menegaskan
kewajaran laporan keuangan.
Jenis auditor yang dilibatkan dalam
menyelenggarakan audit
3. Goverment auditor, melaksanakan pemenuhan audit
atau menguji laporan perusahaan atas pengawasan
yang menyangkut para pegawai pemerintahan.
4. Fraud auditor, mengkhususkan dalam menyelidiki
kecurangan dan bekerja secara tertutup dengan
internal auditor dan pengacara. fraud examminer
misalnya: kesatuan FBI penyelidikan kecurangan,
perusahan besar akuntan publik , IRS, perusahaan
asuransi.

Anda mungkin juga menyukai