Anda di halaman 1dari 5

SOP PENGECEKAN MOBIL

1. Body Mobil
a. Cek body samping kiri dan kanan
- Pastikan tidak ada lecet dan penyok.
- Coba ketuk-ketuk pakai jari tangan seperti mengetuk pintu. Jika terdengar suara
antep berarti sudah pernah didempul. Jika terdengar suara garing seperti ngetuk
kaleng berarti masih bagus.
- Cek bagian kolong bawah pintu, pastikan tidak ada keropos.
- Buka pintu depan kiri, lihat dari atas sampai bawah muter. Pastikan tidak ada
penyok atau warna yang berbeda. Ulagi di pintu belakang kiri juga.
- Buka pintu depan kanan, lihat dari atas sampai bawah muter. Pastikan tidak ada
penyok atau warna yang berbeda (cet-cetan ulang). Ulagi di pintu belakang kanan
juga.

b. Cek body belakang


- Pastikan tidak ada lecet dan penyok
- Pastikan celah antara bemper dan body adalah pas, tidak terlalu lebar. Jika lebar
kemungkinan bemper pernah nabrak. Ketuk-ketuk beberapa bagian. Pastikan
suaranya garing, bukan antep.
- Cek karet kaca belakang, pastika rapi tidak ada sileran
- Buka pintu belakang, pastikan pintu terbuka penuh dan tertahan di atas. Jika
pintu tidak mau tertahan di atas, berarti hidrolik pintu sudah rusak.
- Cek bagian pinggir-pinggir pintu dari dalam, pastikan nat nat utuh tidak ada yang
penyok.
- Cek juga ban serep, harus ada ban serep dan juga toolkit (dongkrak & kunci roda)
c. Cek bagian atap
- Teliti bagian atas mobil. Dilihat harus rata dan tidak ada penyok. Kalau ada penyok
berarti pernah ketiban sesuatu di atas. Cek juga karet-karet talang air atas, harus
masih lurus semua tidak ada yang sudah meleyot.

d. Cek body depan


- Buka pengunci kap mesin. Mesin jangan dinyalakan dulu.
- Jangan buka kap mesin dulu. Periksa dulu bagian kap mesin, pastikan tidak ada
penyok. Dan ketuk-juga bagian kap mesin, pastikan suaranya garing.
- Cek kaca depan, pastikan tidak ada yang retak. Cek juga karet-karet kaca pastikan
semuanya masih rapi.
- Perhatiakn bemper depan, pastikan celahnya dengan body rapi dan wajar (tidak
terlalu lebar). Pastikan lampu juga tidak buram dan tidak ada retak.
- Buka kap mesin dan pasang penyangga. Cek nat-nat kap mesin dari kiri sampai
kanan muter, pastikan rapi, tidak ada meleyot.
- Periksa apron atau besi body bagian depan mesin dari kiri sampai ke depan dan
ke kanan muter pastikan seua rapi tidak ada meleyot. Kalau ada bekas meleyot
kemungkinan ada bekas nabrak.
CEK TULANGAN APRON, HARUS
RAPI BUKAN BEKAS NABRAK

- Periksa bagian mesin. Pastikan mesin kering tidak ada rembesan oli. Jika ada
rembesan oli, pastikan asalnya dari mana (fotokan). Periksa kabel-kabel, harus
rapi tidak semrawut, dan kalau normal warna kabel hitam semua.
- Buka penutup oli mesin, cek bagian lubang pengisian oli pastikan tidak ada kerak-
kerak coklat. Cek juga bagian tutup oli mesin bagian dalam, pastikan juga tidak
ada kerak. Jika sudah, silahkan ditutup kembali.

RADIATOR

TUTUP OLI
- Periksa air radiator. Buka tutup radiator, cek apakah air radiator menggunakan air
biasa atau masih coolant. Jika masih pakai coolant biasanya warna hijau atau
merah. Jika sudah pakai air biasa, pastikan airnya jernih bukan kecoklatan. Dan
pastikan juga bagian bibir-bibir radiator tidak kotor air coklat (karat). Jika sudah,
silahkan ditutup kembali.
- Jika sudah dicek semua, biarkan kap mesin tetap terbuka.

2. Cek Mesin
a. Masuk ke mobil, pastikan gigi netral dan kemudian starter mobil
- Pastikan starter gampang dan tidak alot. Jika alot bisa jadi aki sudah lemah atau
mesin bermasalah. Jangan dulu menyalakan AC
b. Kembali lagi ke depan mobil untuk mengecek mesin, pastikan suara mesin halus dan
tidak pincang.
c. Masuk lagi ke dalam mobil, kemudian coba gas mobil secara perlahan pastikan normal
dan suara mesin mobil juga masih tetap halus. Jangan dulu menutup kap mesin.
d. Kamudian lanjutkan ke gas agak tinggi lagi, pastikan suara mesin tetap normal. Jika
ada bunyi berdecit berarti streng atau fan belt sudah aus.
- Sabil digas coba nengok kebelakang atau lihat dari spion, pastikan tidak ada asap
keluar dari knalpot.
e. Buka tutup bensin dari bagian pengemudi, kemudian cek ke belakang bagian penutup
bensinnya dan sekalian cek asap knalpot. Kalau sudah, tutup kembali penutup bensin.

3. Cek AC
a. Masuk lagi ke mobil, kemudian nyalakan AC. Ketika AC dihidupkan biasanya RPM
Mesin akan berubah karena terbebani AC. Pastikan mesin normal tidak drop atau
mau mati.
b. Keluar dari mobil dan cek ke bagian mesin. Pastikan ketika AC hidup, suara mesin
tetap sama. Tidak ada suara kasar atau ngorok dari kompressor AC.
c. Masuk ke dalam mobil lagi, pastikan udara yang keluar dari kisi AC adalah dingin.
4. Cek Kelistrikan
a. Nylakan lampu kepala, periksa nyala lampu jauh dan dekatnya.
b. Periksa lampu sein kiri dan kanan. Pastikan semuanya nyala normal
c. Cek nyala lampu hazard.
d. Nyalah semua lampu kemudian keluar dari mobil dan kelilingi lampu mobil, pastikan
nyala norma semua.
e. Periksa power window kiri depan dan kanan depan.
f. Cek lampu kabin atas, nyala atau tidak. Sekalian periksa kondisi plafon mobil
g. Periksa bunyi klakson.
h. Periksa wiper depan dan belakang
i. Periksa Audio, coba nyalakan.
j. Jika semua kelistrikan sudah di cek, silahkan matikan lampu-lampu. AC biarkan tetap
menyala.

5. Test Drive
a. Tutup kap mesin, kemudian lakukan Tes Drive.
b. Sambil jalan, periksa shock depan kiri dan kanan, pastikan tidak ada bunyi klutuk-
klutuk.
c. Periksa power steering dengan cara mencoba untuk putar balik sampai setir mentok.
Pastikan setir ringan dan tidak ada bunyi bergengung.
d. Periksa rem, dalam atau tidak.
e. Rasakan kopling dan tenaga mesin.

6. Periksa surat-surat, No Rangka & No Mesin


a. Setelah selesai test drive, matikan AC dan matikan mesin mobil
b. Periksa STNK, berapa pajaknya. Pastikan STNK pajak hidup.
c. Periksa BPKB, pastikan nomor rangka dan nomor mesin sama.
d. Buka kap mesin, cocokkan nomer rangka dan nomer mesin.
e. Periksa kondisi ke 4 roda, sambil nego harga dan pastikan ban masih bagus.

Silahkan nego harga dengan santun dan menyampaikan hasil pemeriksaan tadi pada
bagian yang dinilai kurang atau minus agar harga bisa turun.

Jangan luap videokan semua pemeriksaan..

*** Jika deal, pastilkan buat kwitansi. Kemudian kwitansi di jejerjan dengan KTP penjual
dan pembeli kemudian di foto. Sebagai dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai