Anda di halaman 1dari 14

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

POLIS ASURANSI JIWA SEBAGAI ALAT BUKTI PENUNTUTAN


KLAIM DALAM PERJANJIAN ASURANSI JIWA (STUDI DI PT
ASURANSI JIWASRAYA SEMARANG TIMUR)

Aditama Setya Prakoso*, Rinitami Njatrijani, Paramita Prananingtyas


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : aditama_setya@yahoo.com

Abstrak

Sesuai pasal 255 KUHD, kesepakatan para pihak dalam perjanjian asuransi jiwa tertuang
dalam akta perjanjian tertulis yang bernama di polis yang juga berguna sebagai alat bukti. Apabila
polis sudah diterbitkan maka selanjutnya akan timbul hak dan kewajiban bagi para pihak,
penanggung menerima pembayaran premi dan tertanggung menerima ganti kerugian atau klaim
apabila terjadi risiko. Namun dalam kenyataannya masih terdapat penolakan klaim padahal sudah
memiliki polis sebagai alat bukti yang sempurna. Lalu apakah alat bukti polis dapat
dikesampingkan dalam suatu perjanjian asuransi apabila terdapat bukti lain. Alasan yang
diungkapkan adalah karena ada pelanggaran itikad baik yang menjadi dasar perjanjian. Hendaknya
para tertanggung memberikan informasi sejujurnya mengenai obyek yang diasuransikan agar
nantinya tidak dirugikan kedepannya.

Kata kunci : Polis Asuransi Jiwa, Penolakan Klaim Asuransi Jiwa

Abstract

According to Article 255 of Business Law (KUHD), agreement of the parties to the
agreement stated in the deed of life insurance written agreement named policy which is also useful
as evidence . If the policy has been issued then will arise rights and obligations of the parties, the
insurer receives premium payments and the insured receive compensation or a claim in the event
of risk . Although in reality there is still a claim denial when own policy as perfect evidence . And
whether that evidence can be ruled out policy in an insurance contract if there is other evidence .
The reason mentioned is because there is a violation of good faith is the basis of the agreement.
Should the insured provide honest information regarding the insured object that will not be
harmed in the future .

Keywords : Constitutional complaint, legislative interpretation, judicial interpretation,


constitutional rights

I. PENDAHULUAN tidak aman yang lazim disebut


Setiap orang pasti pernah sebagai risiko.1
mengalami peristiwa yang tidak Ada Ada beberapa upaya
pasti. Peristiwa yang tidak pasti ini yang dapat dilakukan oleh manusia
selalu berupa keadaan yang selalu untuk mengatasi risiko-risiko yang
ingin hindari oleh manusia. Keadaan mungkin timbul sehingga akan
tidak pasti terhadap setiap mengakibatkan kerugian antara lain:2
kemungkinan yang dapat terjadi baik 1. Menghindari (Avoidance)
dalam bentuk atau peristiwa yang 2. Mencegah (Prevention).
belum tertentu menimbulkan rasa
1
Sri Rejeki Hartono, Hukum Asuransi dan
Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika,1995,
hal 2
2
Ibid, hal 69

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

3. Menerima (Assumtion or manfaat dari asuransi jiwa tersebut.


Retention) Dalam suatu perjanjian harus ada
4. Mengalihkan (Transfer) kesepakatan dari kedua belah pihak,
di dunia asuransi kesepakatan
Metode untuk mengalihkan tersebut tertuang dalam akta
risiko tersebut kepada pihak atau perjanjian yang disebut polis. Polis
lembaga lain dianggap cara yang sebagai alat bukti kepesertaan
paling baik dalam pengelolaan risiko. asuransi jiwa secara jelas diatur
Lembaga yang dimaksud adalah dalam KUHD Pasal 255. Polis
asuransi atau pertanggungan. berfungsi sebagai alat bukti tertulis
Pengalihan risiko apabila berkaitan bahwa telah terjadi perjanjian
dengan nyawa manusia, maka jiwa asuransi antara tertanggung dan
seseorang yang dipertanggungkan, penanggung. Polis memuat
risiko kematian tersebut ditanggung kesepakatan mengenai syarat-syarat
oleh perusahaan asuransi yang dan janji-janji khusus yang menjadi
berkaitan dengan seseorang. dasar pemenuhan hak dan kewajiban
Asuransi berdasarkan untuk mencapai tujuan asuransi.
ketentuan Pasal 246 KUHD adalah: Polis memiliki arti penting dalam
“Asuransi atau Pertanggungan perjanjian asuransi jiwa sebab polis
adalah suatu perjanjian, dengan merupakan alat bukti yang sempurna
mana penanggung mengikatkan diri dalam suatu perjanjian asuransi.
kepada tertanggung, dengan Secara teoritis ada empat
menerima premi, untuk memberikan syarat sah nya perjanjian yang diatur
penggantian kepadaya karena suatu dalam Pasal 1320 KUHPerdata yaitu
kerugian, kerusakan atau kehilangan 1. Kesepakatan mereka yang
keuntungan yang diharapkan, yang mengikatkan diri;
mungkin dideritanya karena 2. Kecakapan untuk membuat
peristiwa yang tak tertentu” perikatan;
Di Indonesia sendiri asuransi 3. Suatu hal tertentu;
jiwa adalah salah satu jenis asuransi 4. Suatu sebab yang halal.
yang paling diminati oleh . Apabila keempat syarat itu
masyarakat. Asuransi jiwa adalah terpenuhi maka secara otomatis
persetujuan untuk mengadakan perjanjian tersebut mengikat kedua
pembayaran sejumlah uang dengan belah pihak. Hal ini diperkuat oleh
menerima premi dalam hubungan Pasal 1338 KUHPerdata “setiap
hidup atau wafatnya seseorang perjanjian yang dibuat secara sah
manusia.3 Sebagai produk hukum maka mengikat sebagai undang-
perdata, asuransi jiwa adalah bentuk undang bagi mereka yang
perjanjian antara penanggung dengan membuatnya”. Oleh karena itu,
tertanggung. Penanggung disini apabila suatu perusahaan asuransi
adalah perusahaan asuransi sudah menerbitkan polis sebagai
sedangkan tertanggung adalah bukti kesepakatan antara penanggung
nasabah asuransi atau penerima dan tertanggung dengan syarat-syarat
yang sudah disepakati dan sudah
3
Wirjono Prodjodikoro, 1991, Hukum ditandatangani oleh kedua belah
Asuransi di Indonesia, PT Intermasa, hal pihak, maka perjanjian tersebut
187

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

sudah sah. Sehingga selanjutnya III. HASIL DAN PEMBAHASAN


munculah hak dan kewajiban
diantara kedua belah pihak tersebut. A. HASIL PENELITIAN
Hak penanggung adalah menerima 1. Prosedur Pengajuan Perjanjian
pembayaran dalam bentuk tunai tiap Asuransi Jiwa di PT Asuransi
bulannya atau yang biasa disebut Jiwasraya Semarang Timur
premi, sedangkan tertanggung Setiap perusahaan asuransi jiwa
menerima klaim apabila terjadi memiliki SOP dalam proses
risiko. pendaftaran calon tertanggung
hingga menjadi tertanggung
II. METODE perusahaan asuransi jiwa. Perusahaan
Metode pendekatan yang asuransi memiliki agen asuransi yang
digunakan dalam penelitian dan bertugas sebagai perantaraan dan
penulisan hukum ini adalah yuridis juga pemasaran jasa asuransi untuk
empiris. Pendekatan yuridis dan atas nama penanggung. Para
dimaksudkan bahwa penelitian ini agen harus mentaati prosedur yang
ditinjau dari aspek-aspek hukum tersedia di SOP perusahaan. Prosedur
perasuransian yang berupa KUHPer, pengajuan PT. Asuransi Jiwasraya, 5
KUHD dan UU No 40 tahun 2014 Pertama-tama agen asuransi
tentang Perasuransian. Sedangkan menawarkan produknya kepada
aspek empiris ialah sebagai usaha calon tertanggung, para agen
mendekati masalah yang diteliti menjelaskan keterangan berbagai
dengan melihat bagaimana macam produk yang dimiliki
penerapan peraturan-peraturan perusahaan asuransi jiwasraya yang
asuransi dan apa yang tertulis di polis menjelaskan berbagai manfaat,
terhadap kenyataanya di masyarakat. fungsi, kegunaan dan hal-hal lain
Spesifikasi penelitian yang yang membuat calon tertanggung
digunakan bersifat deskriptif analitis tertarik menutup asuransi jiwa yang
yaitu pemecahan masalah yang ditawarkan tersebut. Selain itu agen
diselidiki dengan menggambarkan juga menjelaskan tentang daftar yang
keadaan obyek penelitian pada saat berisi tarif premi dan jumlah uang
sekarang, berdasarkan fakta-fakta asuransi dari berbagai produk
yang tampak atau sebagaimana asuransi yang kemudian calon
adanya. Bersifat deskriptif karena tertanggung sendiri yang
penelitian ini mempunyai maksud menentukan pilihannya.
untuk memberikan gambaran secara
rinci, sistematis dan menyeluruh Selanjutnya apabila calon
mengenai segala sesuatu yang tertanggung sudah menentukan
berhubungan dengan penulisan pilihan produk asuransinya, para
skripsi ini.4 agen asuransi membuat proposal
ringkasan polis yang berisi
permintaan asuransi jiwa dari calon

5
Listianto, Kepala Seksi Pertanggungan
(Underwriter) PT Asuransi Jiwasraya
4
Hadari Nawawi & Mimi Martini, Penelitian Semarang Timur, Wawancara tanggal 5
Terapan, Yogyakarta: 1994, hal 73 Maret 2016

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

tertanggung dan manfaat yang akan tugas pokok untuk menganalisa


diterima serta jangka waktu risiko yang ditawarkan, menetapkan
pembayaran premi dan besarnya term and condutions serta
premi yang harus dibayarkan oleh menetapkan besarnya premi yang
calon tertanggung. Agen asuransi mencerminkan tingkat risiko yang
menyerahkan kepada calon ditanggung. Sumber informasi untuk
tertanggung untuk dimintakan melakukan seleksi risiko atau
persetujuan dan tanda tangannya. underwriting ini berasal Surat
Apabila calon tertanggung sudah Permohonan Asuransi Jiwa dan
menyetujui proposal ringkasan polis dokumen-dokumen lain, underwiter
yang dibuat oleh agen selanjutnya sebagai pihak yang bertanggung
pihak agen akan memberikan surat jawab dari perusahaan asuransi jiwa
permintaan asuransi jiwa (SPAJ). akan melakukan pemeriksaan pada
diri calon tertanggung.
Surat permintaan asuransi jiwa
(SPAJ) dan surat-surat keterangan SPAJ adalah data awal yang
lain yang diisi calon tertanggung didapatkan penanggung dari untuk
menjadi dasar perjanjian asuransi menentukan calon tertanggung
antara penanggung dan pemegang mengikuti perjanjian asuransi. Surat
polis. Agen asuransi sebagai pihak Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ)
penanggung akan meneliti dan berisi antara lain data calon
memeriksa surat permintaan asuransi pemegang polis, data calon
jiwa (SPAJ) serta surat-surat pembayar premi, data calon
keterangan yang lain apakah tertanggung utama, manfaat asuransi.
tertanggung layak untuk dicover atau Sedangkan SKK (Surat Keterangan
tidak, jika perlu dapat dilakukan Kesehatan) berisi tentang riwayat
medical check up untuk memeriksa kesehatan calon tertanggung.
riwayat kesehatan calon tertanggung. Informasi dalam dokumen
permohonan asuransi jiwa, surat
Agen asuransi jiwa akan keterangan kesehatan dan data
menyerahkan SPAJ dan surat-surat tambahan lainnya yang kemudian
keterangan tersebut kepada bagian dianalisis lengkap dan setelah itu
underwriting yang selanjutnya underwriter akan memberikan
melakukan seleksi untuk menentukan keputusan atas permohonan yang
disetujui atau tidaknya tertanggung. diajukan.
Apabila disetujui kemudian
underwriter mengirimkan SPAJ dan Jika PT.Asuransi Jiwasraya
surat-surat keterangan tersebut serta menyetujui dan mengaksep SPAJ
tertanggung diwajibkan membayar tersebut maka polis diterbitkan dan
uang polis dan pembayaran premi pertanggungan mulai berlaku sejak
pertama ke kantor pusat yang berada tanggal yang tercantum di dalam
di Jakarta. polis dan kewajiban membayar premi
sudah terpenuhi.
Underwriter sendiri adalah Selanjutnya polis yang sudah
fungsionaris bagian Teknik / disetujui underwriter ini diberikan
Underwriting, yang mempunyai kepada tertanggung dan kemudian

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

disebut pemegang polis. Pemegang dalam pengisian ada kelalaian yang


polis mempunyai hak untuk dilakukan suaminya dalam pengisian
mempelajari dan memahami SPAJ tidak diisi dengan sebenar-
mengenai isi dan ketentuan yang benarnya, tetapi menurut beliau
terdapat dalam polis(free look karena agen asuransi memang
provision) tersebut, apabila terdapat kerabat dekat jadi prinsip yang
hal-hal yang tidak dimengerti oleh terakhir yaitu pernyataan agen
klien tersebut, maka dapat penutup yang menganggap bahwa
ditanyakan kepada underwriter. calon tertanggung pada saat itu sehat
maka polis diterbitkan dan jasmani maupun rohani walaupun
pertanggungan mulai berlaku sejak pada saat itu dalam keadaan sakit
tanggal yang tercantum di dalam diabetes, yang seharusnya gagal
polis dan kewajiban membayar premi dalam proses underwriting.
sudah terpenuhi. Polis yang sudah Walaupun terdapat kesalahan dalam
ditandatangani oleh calon pengisian SPAJ namun dalam proses
tertanggung, secara otomatis pendaftaran asuransi ini tidak ada
berpindah sepenuhnya menjadi milik medical check up sehingga
tertanggung dan polis ini merupakan underwriter melakukan seleksi
bukti tertulis perjanjian jiwa antara dengan mengandalkan pernyataan
tertanggung dan penanggung dalam riwayat kesehatan yang tertulis.
hal ini PT. Asuransi Jiwasraya Syarat-syarat awal dalam prosedur
(persero) sampai jangka waktu yang pendaftaran sudah terpenuhi
ditentukan sebagaimana yang tertulis sehingga polis diserahkan pada
didalam polis tertanggung.

Dalam kenyataannya, pada


awal pendaftaran Asuransi 2. Tata Cara Pengajuan Klaim
tertanggung merasa dalam pengisian Klaim secara umum adalah
SPAJ sudah benar sesuai prosedur. suatu tuntutan atas suatu hak, yang
Seperti yang dinyatakan oleh Ny timbul karena persyaratan dalam
Budi Sugiarsih6 sebagai penerima perjanjian yang ditentukan
manfaat asuransi di PT Asuransi sebelumnnya telah dipenuhi.
Jiwasraya yang klaim nya ditolak. Sedangkan secara khusus klaim
Menurut beliau pada saat SPAJ asuransi jiwa adalah suatu tuntutan
diajukan kepada suaminya, Alm. dari pihak pemegang polis/ ahli
Eddy Triyono sebagai tertanggung waris/ penerima manfaat asuransi
oleh agen asuransi yang sebagai jiwa kepada pihak perusahaan
wakil dari penanggung memang asuransi jiwa atau sejumlah
sudah memenuhi ketentuan yang pembayaran uang pertanggungan
tertulis dan mengisi sesuai prosedur atau nilai tunai yang timbul karena
yang dituntun oleh agen asuransi. syarat-syarat dalam perjanjian
Namun tidak dapat dipungkiri setelah asuransi jiwanya telah terpenuhi.
pengajuan klaim terbukti bahwa Dalam asuransi jiwa, klaim
mencakup beberapa hal. Pengajuan
6
Budi Sugiarsih, Penerima Manfaat yang klaim dapat dilakukan ketika
klaimnya ditolak, Semarang, Wawancara tertanggung rawat inap di Rumah
tanggal 19 Maret 2015

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Sakit, mengalami cacat tetap total sebab kematian baik terhadap ahli
(yang disebabkan oleh sakit kritis waris tertanggung maupun pihak-
terlebih dahulu, kecelakaan, maupun pihak terkait dokter, mengenai sebab
tidak), penyakit kritis, kecelakaan kematian tertanggung, termasuk
yang disertai meninggal, dan mengenai riwayat kesehatan
meninggal dunia. Apabila terjadi tertanggung.
risiko, tertanggung dapat
mengajukan klaim. Pertama-tama Pelaksanaan survey dan
yang dilakukan adalah datang investigasi ini dilakukan untuk
langsung ke perusahaan atau memastikan kebenaran klaim, dan
menghubungi agen asuransi, pembayaran uang asuransi sebelum
tertanggung dan agen asuransi akan akhirnya pihak penanggung
bekerjasama dengan segera untuk memutuskan untuk menerima atau
mengurus kelengkapan yang menjadi menolak pengajuan klaim tersebut.
syarat-syarat dalam pengajuan Apabila semua syarat pengajuan
klaim7. Syarat-syarat dapat berupa sudah dipenuhi dan telah terbukti
polis yang bersangkuta, fotokopi kebenarannya selanjutnya klaim
bukti diri, bukti pembayaran premi dapat cair dan tertanggung/ penerima
yang sah dan sebagainya. manfaat mendapatkan ganti kerugian.
Setelah syarat-syarat terpenuhi Seperti halnya pula klaim yang
dan tidak ada yang dikecualikan dilakukan oleh Ny. Budi Sugiarsih
maka selanjutnya pihak penanggung sebagai ahli waris atau penerima
akan memeriksa arsip untuk melihat manfaat dari klaim atas
apakah premi telah dilunasi dan meninggalnya tertanggung
kondisi-kondisi yang lain serta Alm.Eddy Triyono. Ketika
memeriksa kelengkapan dokumen Almarhum meninggal dunia, ahli
yang diajukan oleh pihak waris menghubungi agen asuransi
tertanggung. Apabila dokumen yang menawarkan produk asuransi
pengajuan klaim telah lengkap dan pada saat itu. Selanjutnya agen
risiko dapat dicover oleh polis, pihak asuransi memberitahukan syarat-
kantor cabang PT Asuransi Jiwasraya syarat yang harus dipenuhi dalam
akan memberikan laporan atas pengajuan klaim, seperti polis yang
pengajuan klaim yang diajukan oleh bersangkutan, surat kematian,
pihak tertanggung kepada bagian fotokopi ktp dan lain-lain.
klaim PT Asuransi Jiwasraya pusat Sedangkan syarat-syarat seperti
yang berada di Jakarta. keterangan dari rumah sakit dan
sebagainya, agen yang mencari.
Bagian Klaim Asuransi Setelah itu seluruh syarat-syarat
Jiwasraya akan melakukan survey tersebut dikirim ke perusahaan
investigasi apabila terjadi klaim asuransi untuk diputuskan menolak
karena meninggalnya tertanggung. atau menerima pengajuan klaim.
Survey dilakukan terhadap sebab- Setelah dilakukan survey,
perusahaan Asuransi atau PT
7
Listianto, Kepala Seksi Pertanggungan Asuransi Jiwasraya memutuskan
(Underwriter) PT Asuransi Jiwasraya untuk menolak klaim yang diajukan.
Semarang Timur, Wawancara tanggal 5 Alasannya adalah karena pada saat
Maret 2016

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

awal pengisian surat pengajuan itu. Jadi dapat disimpulkan di Pasal


asuransi jiwa (SPAJ), tertanggung 257 KUHD ini bahwa untuk berlaku
utama Alm. Eddy Triyono sah atau tidaknya perjanjian asuransi
memberikan informasi yang tidak tidaklah tergantung suatu adanya
benar dan bersifat menyembunyikan akta atau polis. Tetapi bila dilihat di
fakta dalam mengisi formulir Pasal 255 KUHD menggambarkan
pendaftaran polis asuransi. Ini bahwa suatu pertanggungan harus
terbukti setelah dilakukan survey dibuat secara tertulis dalam suatu
bahwa tertanggung sebelumnya akta yang dinamakan polis, ini
pernah masuk rumah sakit sebelum berarti menyatakan bahwa polis
ikut dalam perjanjian asuransi. merupakan syarat untuk adanya
Dalam hal ini maka ditemukan unsur perjanjian itu. Hak dan kewajiban
melanggar itikad baik dalam tertanggung dikatakan sebagai suatu
mengadakan perjanjian asuransi. yang melekat atau tak terpisahkan
Tertulis dalam ketentuan umum polis dari polis tersebut. Salah satu hak
Asuransi Jiwasraya Pasal 3 bahwa dari tertanggung adalah melakukan
apabila keterangan yang disampaikan tuntutan klaim kepada penanggung
kepada penanggung keliru atau tidak dimana inilah yang menjadi tujuan
benar maka penanggung tidak dari adanya perjanjian asuransi yaitu
berkewajiban membayar apapun mengalihkan risiko kepada
selain pengembalian premi yang tertanggung.
telah disetor pemegang polis.
Suatu perusahaan asuransi
B. PEMBAHASAN sebagai penanggung tentu saja akan
1. Alasan Penolakan Klaim menghadapi adanya pengajuan klaim
Polis, suatu perjanjian berisi dari tertanggung untuk memperoleh
hak dan kewajiban yang mengadakan uang asuransi setelah terjadinya
perjanjian . Dengan adanya dua hal peristiwa tidak tentu yang
tersebut maka suatu saat akan terjadi menimpanya. Pengajuan klaim juga
tuntutan atau klaim atas masing- harus memenuhi syarat-syarat yang
masing pihak. Dalam perjanjian sudah ditetapkan di polis asuransi
asuransi jiwa, pemegang polis akan jiwa. Apabila syarat-syarat semua
mengajukan tuntutan klaim atas sudah terpenuhi dan tidak terdapat
pembayaran premi asuransi apabila pengecualian maka tertanggung atau
masa uang asuransi berakhir, ahli waris berhak mendapatkan
pemutusan kontrak, atau tertanggung manfaat atas pengajuan klaim yang
meninggal dunia dalam masa diajukan.
asuransi.
Faktanya tidak semua
Pasal 257 KUHD menyatakan pengajuan klaim dapat diterima oleh
bahwa perjanjian pertanggungan perusahaan asuransi, beberapa
akan segera setelah selesai atau pengajuan klaim ada yang ditolak.
diterbitkannya seketika setelah ia Seperti klaim yang diajukan istri dari
ditutup, hak dan kewajiban bertimbal Alm. Eddy Triyono, Ny Budi
balik dari si tertanggung dan Sugiarsih. Padahal beliau sudah
penanggung mulai berlaku sejak saat memenuhi syarat-syarat yang

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

ditentukan dari mulai pendaftaran Hal ini juga diperkuat di


polis hingga syarat-syarat pengajuan Ketentuan Umum Polis Asuransi
klaim. Namun karena penyakit yang Jiwa Pasal 3 ayat 2
diderita Alm. Eddy Triyono sudah “Apabila keterangan atau
ada sebelum perjanjian asuransi pemberitahuan yang disampaikan
dilakukan, dan itu tidak disampaikan kepada Penanggung ternyata keliru
secara jujur kepada PT Asuransi atau tidak benar atau ternyata
Jiwasraya pada saat pengisian SPAJ, terdapat penyembunyian keadaan
maka penanggung menganggap yang diketahui oleh pemegang polis
perjanjian tersebut batal dan oleh dan atau tertanggung, meskipun
penanggung menganggap perjanjian dilakukannya dengan itikad baik,
itu batal dan oleh karena itu tidak yang sifatnya sedemikian rupa
berkewajiban memenuhi manfaat sehingga pertanggungan dan/ atau
kepada ahli waris atau penerima polis tidak akan diadakan atau tidak
uang asuransi. diadakan dengan syarat-syarat yang
sama bila penanggung mengetahui
Surat permintaan asuransi jiwa keadaan yang sesungguhnya dari hal
sangat penting dalam perjanjian itu , maka pertanggungan dari polis
asuransi karena ini adalah yang dengan sendirinya menjadi batal
menjadi dasar dalam perjanjian sejak pertanggungan dimulai dan
asuransi asuransi. Dalam suatu dalam hal demikian Penanggung
perjanjian supaya sah asuransi atau tidak berkewajiban membayar
pertanggungan haruslah memenuhi apapun selain pengembalian premi
syarat sah nya perjanjian yang diatur yang telah disetor oleh Polis.
di Pasal 1320 KUHPer yaitu kata Ketentuan tersebut tetap berlaku
sepakat, cakap, hal tertentu dan walaupun kekeliruan,
sebab yang halal. Disamping Pasal ketidakbenaran atau penyembunyian
1320 KUHper suatu perjanjian keadaan yang dimaksud diatas baru
asuransi harus memenuhi Pasal 251 diketahui sesudah dilaksanakan
KUHD yang menentukan: pembayaran manfaat asuransi”
“Bahwa semua pemberitaan SPAJ berisi tentang data-data
yang salah atau tidak benar atau yang harus diisi oleh calon
penyembunyiaannya keadaan yang tertanggung. Apabila data-data yang
diketahui oleh si tertanggung, diisi calon tertanggung tidak sesuai
betapapun jujurnya itu terjadi pada dan tidak benar dengan keadaan
pihaknya yang sedemikian rupa sesungguhnya sedangkan
sehingga perjanjian tidak akan pertanggungan sudah berjalan maka
diadakan atau diadakan dengan penanggung berhak membatalkan
syart-syarat yang sama bilamana pertanggungan karena melanggar
penanggung mengetahui keadaan prinsip itikad baik.
yang sesungguhnya dari benda itu, Prinsip utmost good faith atau
menyebabkan pertanggungan itu prinsip itikad baikyang terkandung di
batal”. Pasal 251 KUHD menekankan
bahwa perjanjian asuransi harus
dilaksanakan secara pantas dan patut.
Itikad baik bukan hanya dilakukan

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pada perjanjian saja tetapi juga pada ketentuan di polis Dwiguna bahwa
saat dibuatnya atau ada beberapa penyakit tertentu salah
ditandatanganinya suatu perjanjian satunya penyakit glaukoma yang bisa
seperti pada pengisian SPAJ. Agar dicover penanggung apabila
prinsip itikad baik ini benar-benar tertanggung sudah mengikuti
terpenuhi, tertanggung diharapkan asuransi selama 2 tahun. Berbeda
tidak menyalahgunakan dalam yang dialami oleh Ibu Siti Maryani,
mengisi SPAJ demikian juga beliau adalah Suami dari Alm Bapak
penanggung agar menjelaskan luas Karyadi tertanggung PT Asuransi
jaminan yang diberikan dan hak-hak Jiwasraya. Pengajuan klaim Ibu Siti
dari penanggung. Maryani ditolak karena tidak
memenuhi syarat-syarat ketentuan di
Pelanggaran prinsip itikad baik polis. Alm Bapak Karyadi meninggal
sebenarnya tidak serta merta adalah dikarenakan penyakit jantung dan
kesalahan dari pihak tertanggung, penyakit tersebut tidak dicover oleh
jika dalam hal ini tertanggung tidak pihak penanggung.
mengetahui penyakit yang
dideritanya maka merupakan Pada awal pendaftaran asuransi
kewajiban dari pihak penanggung calon tertanggung diharapkan
untuk memeriksa kesehatan membaca dengan teliti ketentuan-
tertanggung. Sehingga apabila terjadi ketentuan yang tertulis di SPAJ
permasalahan pada kesehatan calon maupun di dalam Polis, karena hal
tetanggung yang tidak memenuhi tersebut sangat penting apabila
syarat di polis dapat dicegah. Selain nantinya terjadi risiko dan tidak
itu pemberian keterangan yang salah terjadi kesalahan yang malah
oleh tertanggung atau itikad merugikan tertanggung tersendiri.
buruknya seperti penipuan oleh Demikian pihak Penanggung juga
tertanggung dapat diketahui. harus memberikan informasi sejelas-
jelasnya kepada calon tertanggung.
Selain penolakan yang
disebabkan karena melanggar itikad 2. Perlindungan Hukum Apabila
baik atau penyampaian informasi Terjadi Penolakan Klaim
yang salah, penolakan klaim
biasanya disebabkan karena tidak Perusahaan Asuransi Jiwa
memenuhi ketentuan-ketentuan yang dalam hal ini PT. Asuransi Jiwasraya
ada di polis asuransi. Misalnya yang apabila lalai atau sengaja tidak
dialami Bapak Ismail, beliau memenuhi jaminan yang telah
mendaftarkan di Asuransi Jiwasraya diberikan atau disepakati, maka
dengan produk Dwiguna Menaik, nasabah yang merasa dirugikan dapat
dimana produk ini akan mencover mengajukan tuntutan ganti kerugian
biaya tertanggung apabila masuk kepada perusahaan asuransi jiwa
rumah sakit. Namun suatu ketika yang bersangkutan. Tanggung jawab
Bapak Ismail menderita penyakit PT Asuransi Jiwasraya sebagai
glaukoma yang butuh biaya rumah pelaku usaha dalam bidang
sakit. Beliau mengajukan klaim pertanggungan jiwa, perusahaan
asuransi namun ditolak karena dalam asuransi harus mengelola dan

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

membayar uang pertanggungan jiwa perundang-undangan yang


kepada nasabah atau ahli warisnya berlaku;
sesuai dengan perjanjian yang tertera 4. Penyelesaian sengketa dapat
di polis. dilakukan diluar pengadilan atau
melalui pengadilan. Penyelesaian
PT Asuransi Jiwasraya sengketa di luar pengadilan dapat
mempunyai ketentuan sendiri apabila dilakukan melalui BMAI atau
terjadi perselisihan antara Lembaga Altenatif Penyelesaian
tertanggung dan penanggung yang Sengketa (LAPS) yang dimuat
diatur di ketentuan umum Pasal 28 dalam daftar LAPS yang
polis Asuransi Jiwa. Ada beberapa ditetapkan Otoritas Jasa
cara penyelesaian permasalahan yang Keuangan.
ditawarkan oleh PT Asuransi
Jiwasraya Menurut Ketentuan Umum Penyelesaian sengketa antara
Polis Pasal 28 yaitu, tertanggung asuransi jiwa dan
1. Apabila dalam pelaksanaan penanggung dapat dilakukan melalui
perjanjian asuransi ini terjadi di luar pengadilan maupun melalui
perselisihan, maka pengadilan. Upaya penyelesaian
penyelesaiannya terlebih dahulu diluar pengadilan dilakukan untuk
akan dilakukan secara mengatasi berlikunya proses
musyawarah antara Penanggung pengadilan dan bertujuan mencapai
dengan Pemegang Polis dan/atau kesepakatan mengenai bentuk dan
Tertanggung atau penerima besarnya ganti kerugian dan/atau
manfaat Asuransi lainnya; mengenai tindakan tertentu untuk
2. Apabila musyawarah tidak menjamin tidak terjadi kembali atau
berhasil mencapai kata sepakat, tidak akan terulang kembali kerugian
maka penyelesaiannya dapat yang diderita oleh tertanggung
dilakukan melalui lembaga maupun penanggung.
alternatif penyelesaian sengketa Ketentuan umum polis asuransi
diluar pengadilan atau dapat jiwasraya mementingkan
menyampaikan permohonan musyawarah sebagai jalan utama
untuk memfasilitasi Otoritas Jasa penyelesaian sengketa asuransi diluar
Keuangan untuk memfasilitasi pengadilan antara penanggung dan
penyelesaian; tertanggung. Musyawarah dijadikan
3. Apabila penyelesaian diatas tidak pilihan utama karena dirasa dapat
berhasil mencapai kata sepakat, memberikan win-win solution bagi
maka penyelesaiannya akan kedua belah pihak. Selain itu
ditempuh melalui jalur hukum keuntungan melakukan musyawarah
untuk itu Pemegang polis/ dalam penyelesaian efisiensi dari
Tertanggung dan Penanggung segi waktu dan biaya. Musyawarah
sepakat untuk memilih tempat yang dilakukan ini bertujuan untuk
kedudukan/ domisili hukum yang mencapai suatu keputusan yang
umum dan tetap di Pengadilan mufakat secara kekeluargaan, dimana
Negeri tempat kedudukan keputusan tersebut tidak merugikan
Pemegang Polis/Tertanggung atau tertanggung maupun penanggung.
Penanggung sesuai ketentuan

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Menurut ketentuan dalam polis penanggung dan tertanggung. 8 OJK


tersebut penyelesaian masalah menerima laporan dari tertanggung
asuransi dapat difasilitasi oleh lalu OJK sebagai pihak ketiga akan
Otoritas Jasa Keuangan sebagai meminta penjelasan serta klarifikasi
pengaturan dan pengawas dari pihak penanggung kenapa klaim
perusahaan asuransi. OJK sendiri ditolak dan mengapa bisa terjadi
mengaturnya dalam Peraturan sengketa. Apabila bukti dari pihak
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/ penanggung kuat maka OJK
POJK.05/2015 tentang Produk memberikan pengertian kepada
Asuransi dan Pemasaran Produk tertanggung. Jika Tertanggung masih
Asuransi yaitu, belum puas lagi, OJK juga
1. Ketentuan dalam Polis Asuransi memfasilitasi penyelesaian sengketa
yang mengatur mengenai dengan badan arbitrase yaitu melalui
penyelesaian perselisihan harus BMAI.
memuat penyelesaian sengketa BMAI (Badan Mediasi
yaitu di luar pengadilan dan Asuransi Indonesia)9. Badan Mediasi
melalui pengadilan. Asuransi Indonesia adalah lembaga
2. Ketentuan dalam Polis Asuransi independent dan imparsial yang
yang mengatur mengenai memberikan pelayanan untuk
penyelesaian perselisihan atas penyelesaian perselisihan antara
perjanjian asuransi yang Perusahaan Asuransi dengan
dilakukan di luar pengadilan, Tertanggung. Di BMAI terdapat dua
harus memberikan pilihan tahapan penyelesaian yaitu:
alternatif penyelesaian sengketa 1. Mediasi (Tahap 1)
yaitu melalui lembaga alternatif Laporan Keluhan yang diterima
penyelesaian sengketa oleh BMAI akan ditangani oleh
sebagaimana diatur dalam Case Manager. Case Manager
ketentuan peraturan perundang- akan berusaha untuk
undangan mengenai lembaga mengupayakan agar Tertanggung
alternatif penyelesaian sengketa di dan Perusahaan Asuransi dapat
sektor jasa keuangan. mencapai suatu penyelesaian
3. Ketentuan dalam Polis Asuransi secara damai dan adil bagi kedua
yang mengatur mengenai belah pihak. Dalam kasus
penyelesaian perperselisihan atas perselisihan yang umum, Case
perjanjian asuransi yang Manager akan bertindak sebagai
dilakukan melalui pengadilan, mediator antara kedua belah
tidak boleh membatasi pemilihan pihak.
pengadilan hanya pada pengadilan 2. Ajudikasi (Tahap 2)
negeri di tempat kedudukan Bila perselisihan tidak dapat
Perusahaan diselesaikan melalui mediasi,
Penyelesaian sengketa di luar
pengadilan yang lain adalah melalui 8
Listianto, Kepala Seksi Pertanggungan
orang ketiga semisal, arbitrase, (Underwriter) PT Asuransi Jiwasraya
mediasi, maupun konsiliasi. OJK di Semarang Timur, Wawancara tanggal 15
sini berfungsi sebagai wasit bagi April 2016
9
http://bmai.or.id/ diakses pada 16 April
2015

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

kasus perselisihan akan dibawa ke klausula yang tidak termasuk dan


tingkat ajudikasi untuk diputuskan yang menjadi pengecualian dalam
oleh Ajudikator atau Penal tanggungan pihak asuransi.
Ajudikator yang ditunjuk oleh Semisal tertanggung meninggal
BMAI. karena penyakit jantung, maka
Apabila masih belum puas dalam hal itu klaim tidak dapat di
dengan penyelesaian non litigasi, cover.
tertanggung dapat mengajukan dalam 2. Terjadinya kesalahan dalam
proses pengadilan. Cara penyelesaian pemberian informasi yang tidak
sengketa melalui pengadilan sesuai dengan kenyataan. Hal ini
menggunakan huku acara yang melanggar prinsip asuransi yaitu
umum berlaku selama ini, yaitu prinsip itikad baik. Itikad baik
HIR/RBg. Penyelesaian sengketa disini berarti tertanggung diminta
dalam dunia bisnis seperti sengketa untuk memberikan informasi dan
asuransi mempunyai masalah fakta secara jujur pada saat
tersendiri, karena apabila para pelaku pengisian Surat Permohonan
bisnis menghadapi sengketa tertentu, Asuransi Jiwa (SPAJ). Apabila
maka dia akan berhadapan dengan kesalahan dalam pengisian
proses peradilan yang berlangsung informasi tersebut dapat
lama dan membutuhkan biaya yang dibuktikan penanggung klaim
tidak sedikit, sedangkan para pihak dapat ditolak. Hal ini terkandung
tentu saja menginginkan dalam Pasal 251 KUHD jo Pasal
penyelesaian sengketa yang 1321 KUHper jo Pasal 2
berlangsung cepat dan murah. Ketentuan Umum Polis Asuransi
Disamping itu penyelesaian dalam Jiwa tentang Dasar Pertanggungan
dunia bisnis diharapkan sedapat Tertanggung/ahli waris/penerima
mungkin tidak merusak hubungan manfaat dari perjanjian asuransi
pihak yang bersengketa, namun jiwa tersebut dimana apabila
apabila pihak yang bersangkutan terbukti telah memberikan
membawa sengketanya ke melalui informasi yang salah maka
pengadilan tentu saja akan menjadi tertanggung tidak mempunyai hak
sulit karena akan berakhir dengan untuk meminta tuntutan ganti rugi
kekalahan salah satu pihak dan atas peristiwa yang terjadi kepada
kemenangan pihak lainnya. penanggung. Demikian pula
penanggung tidak berkewajiban
IV. KESIMPULAN membayar apapun selain biaya
Dalam perjanjian asuransi jiwa, asuransi yang telah diterima oleh
Alasan utama mengapa perusahaan pihak penanggung dan nilai tunai.
asuransi jiwa menolak pengajuan Tertanggung yang mengalami
klaim tertanggung adalah sebagai penolakan klaim asuransi jiwa
berikut: mendapat perlindungan hukum
1. Penolakan klaim terjadi karena karena dalam praktek asuransi
tidak terpenuhi syarat-syarat tertanggung adalah konsumen yang
pengajuan klaim yang sudah memiliki hak-hak yang harus
ditentukan. Selain itu didalam dilindungi perusahaan asuransi
polis berisi tentang klausula- sebagai produsen. Upaya

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

penyelesaian yang dapat dilakukan terutama menyangkut tentang


oleh pihak tertanggung adalah kesahatan calon tertanggung dan
sebagai berikut: pengecualian-pengecualian yang
a. Penyelesaian sengketa di luar diberikan kepada penanggung
pengadilan Dalam penyelesaiannnya
Tertanggung yang merasa Apabila tertanggung merasa
dirugikan dapat melakukan upaya dirugikan oleh pihak penanggung,
penyelesaian dengan musyawarah tertanggung tidak perlu ragu untuk
dengan tujuan untuk mencapai menyelesaikan upaya
keputusan yang tidak merugikan penyelesaiannya, upaya penyelesaian
kedua pihak. Apabila masih gagal harus sesuai dengan yang tertulis di
maka dapat diselesaikan dengan ketentuan umum polis. Upaya
penyelesaian sengketa alternatif penyelesaian yang dilakukan oleh
dengan cara: tertanggung diusahakan melalui
1) Meminta permohonan kepada penyelesaian sengketa di luar
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengadilan karena penyelesaian
untuk memfasilitasi diluar pengadilan akan lebih cepat
penyelesaian sengketa. dan murah selain itu tidak merugikan
2) Mediasi melalui Badan kedua belah pihak.
Mediasi Asuransi Indonesia
(BMAI) atau Lembaga V. DAFTAR PUSTAKA
Penyelesaian Sengketa Buku-Buku
(LAPS). R. Subekti, Hukum Perjanjian,
3) Penyelesaian melalui Badan Intermasa, Jakarta, 1979 hal.23
Penyelesaian Sengketa
Konsumen yang disediakan Abdul Kadir Muhammad, Hukum
oleh UUPK. Perikatan, Citra Aditya Bakti,
b. Penyelesaian Sengketa di Bandung, 1992.
Peradilan
Penyelesaian di pengadilan Hartono, Sri Redjeki. Hukum
dilakukan apabila penyelesaian di Asuransi dan Perusahaan
luar pengadilan tidak mencapai Asuransi. Jakarta: Sinar Grafika,
kesepakatan. 1985.

Oleh karena itu hendaknya Muhammad, Abdulkadir. Hukum


Calon tertanggung harus membaca Asuransi Indonesia. Bandung:
informasi dan peraturan-peraturan PT Citra Adya Bakti. 1999.
yang tertulis di SPAJ maupun di
ketentuan umum polis asuransi Pasal Abdulkadir Muhammad, Pokok-
21 agar tidak terjadi kelalaian yang pokok Hukum Pertanggungan,
menyebabkan kerugian bagi Alumni/1983, Bandung, 1983
tertanggung kelak. Selain itu, pihak
penanggung juga perlu memberikan Projodikoro, Wirjono. Hukum
pemberitahuan secara jelas tentang Asuransi Indonesia. PT
pentingnya penyampaian fakta Intermasa. 1991.
dan/atau informasi secara jujur

13
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Simanjuntak, Emmy Pangaribuan. Kitab Undang-Undang Hukum


Hukum Pertanggungan dan Dagang
pengembangannya. Yogyakarta: Undang-Undang Nomor 40 Tahun
Seksi Hukum Dagang Fakultas 2014 tentang Perasuransian
Hukum Gadjah Mada. 1983. Undang-Undang Nomor 8 Tahun
Abbas Salim, Asuransi dan 1999 tentang Perlindungan
Manajemen Risiko, Rajawali Konsumen
Pers, Jakarta, 1998, hal 33 PP No. 73 Tahun 1992 tentang
Penyelenggaraan Usaha
Ahmad Miru & Sutarman Yodo, Perasuransian
Hukum Perlindungan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Konsumen, Jakarta : Rajawali Nomor 23/ POJK.05/2015
Pers, 2014. tentang Produk Asuransi dan
Pemasaran Produk Asuransi
Soekanto, Soerjono dan Mamudji,
Sri.. Penelitian Hukum Normatif. B. Internet
Jakarta: Rajawali. 1985 http://bmai.or.id/
www.hukumasuransi.blogspot.com
Soekanto, Soerjono. Pengantar
Penelitian Hukum. Jakarta: C. Wawancara
Penerbit Universitas Indonesia,
2010. Wawancara dengan Bapak Listianto,
Bagian Pertanggungan PT
Soemitro, Rony Hanitiyo. Asuransi Jiwasraya Semarang
Metodologi Penelitian Hukum Timur
dan Jurimetri. Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1982. Wawancara dengan Bapak Dimas
Nugroho Dwi, Pegawai
Dari S. Nasution, Metode Penelitian Administrasi Pertanggungan PT
Naturalistik, Tarsito, Bandung, Asuransi Jiwasraya Semarang
1968. Timur

Hadari Nawawi & Mimi Martini, Wawancara dengan Ibu Budi


Penelitian Terapan, Yogyakarta: Sugiarsih, Penerima Manfaat
1994. yang mengalami penolakan
klaim
Ignasius Rusman Y.S, Insurance
Goes to Campus Pengertian
Asuransi, http://e-
igtc.dai.or.id/mod/resource/view.
php?id=165.

A. Undang-Undang
Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata

14

Anda mungkin juga menyukai