Misal. Dalam suatu perusahaan terdapat 400 jam lembur dan jumlah karyawan
pada bulan tersebut 100 orang maka tingkat lembur karyawan per orang per
bulan adalah sebagai berikut:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑱𝒂𝒎 𝑳𝒆𝒎𝒃𝒖𝒓
Tingkat Lembur = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒂𝒓𝒚𝒂𝒘𝒂𝒏
𝟒𝟎𝟎
= 𝟏𝟎𝟎
=4
Jadi secara rata-rata setiap karyawan bekerja lembur selama 4 jam pada bulan
tersebut
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan Auditor dalam
mengaudit tingkat lembur
karyawan
Menggunakan data benchmarking/tolak ukur dari
perusahaan lain
Bila auditor menggunakan tolak ukur dari
perusahaan lain jadi harus kritis karena setiap
perusahaan akan ada beberapa perbedaan dalam
mengukurnya
Melakukan analisa lebih lanjut
Tingkat lembur tidak menjadi akhir dari sebuah
penilaian akan tetapi harus dikoreksi kembali
apakah dengan lembur tersebut secara nyata bisa
lebih produktif atau tidak
Menilai tingkat kesalahan
Saat ini perusahaan ataupun organisasi berorientasi
pada keuntungan, istilah total quality management,
bussines process engineering, services excellence,
zero defect dll merupakan istilah yang sama dalam
bagaiamna mencapai atau bahkan meminimalkan
kesalahan yang dibuat oleh pekerja
Artinya kesalahan adalah biaya jika pekerja melakukan
kesalahan-kesalahan terus menerus pada akhirnya
akan merugikan pihak perusahaan ataupun organisasi
Menilai tingkat kesalahan
Secara sederhana auditor dapat menghitung tingkat kesalahan dengan cara
sebagai berikut :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌 / 𝑳𝒂𝒚𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒚𝒈 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉
Tingkat Kesalahan = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌/𝑳𝒂𝒚𝒂𝒏𝒂𝒏
X 100
Jadi apabila sebuah pabrik garmen dalam satu bulan menghasilkan 1000 potong
kemeja dan dalam bulan tersebut terdapat 20 produk yang cacat maka tingkat
kesalahan pada bulan tersebut adalah sebagai berikut :
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌 / 𝑳𝒂𝒚𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒚𝒈 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉
Tingkat Kesalahan = X 100
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌/𝑳𝒂𝒚𝒂𝒏𝒂𝒏
𝟐𝟎
= 𝟏𝟎𝟎𝟎 X 100
= 2%
Perhitungan yang sama juga bisa dilakukan untuk perusahaan yang bergerak
dibidang jasa
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam audit tingkat kesalahan