Anda di halaman 1dari 19

TEMA: MEDIASI

“PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ANTARA PETANI DENGAN PT.


MACKENZIE”

Mata Kuliah: Pilihan Penyelesaian Sengketa (F)

Dosen Pengampu:

Edi Wahjuni sh mhum

Anggota Kelompok:

1. Rizqi Andhika R (210710101012)


2. Erika Wulandari (210710101023)
3. Muhammad Alvin B (210710101058)
4. I Dewa Ayu C (210710101061)
5. Imei Lorna Carrenina (210710101071)
6. Dony Liyantono (210710101077)
7. Mahendra Bagus R (210710101105)
8. Nanda Fajar Risqi (210710101115)
9. Tegar Ramadhan W (210710101202)
10. Adinda Tharisha A (210710101249)
11. Ayub Raiyan Bayuaji (210710101253)
12. Kevin Vito Rajabbi (210710101255)

UNIVERSITAS JEMBER, FAKULTAS JEMBER

Jl. Kalimantan Tegalboto No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten
Jember, Jawa Timur 68121
KATA PENGANTAR
Daftar Isi

KATA PENGANTAR

BAB I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah


I.II Pokok Masalah
BAB II. PEMBAHASAN

II.I Pembagian Peran Anggota


II.II Alur Mediasi
II.III Hasil Kesepakatan Mediasi
II.IV Dokumentasi Mediasi
BAB III. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar belakang Masalah

Salah satu persengketaan tanah yang penyelesaiannya melalui jalur mediasi adalah
sengketa tanah antara petani penggarap dengan PT.Mackenzie. Para petani penggarap eks tanah
HGU PT.Mackenzie ini menuntut agar tanah tersebut harus bisa disertifikatkan dan
sepenuhnya menjadi milik petani. Penyertifikatan pernah dijanjikan saat Bupati Pemalang, HM.
Machroes, SH saat masih menjabat. Para petani penggarap tanah Eks HGU PT.Mackenzie
akhirnya di terima di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) melalui perwakila
n nya. Kasmari sebagai kordinator dari Serikat Tani Independen Pemalang (STIP), Slamet
Kisyadi dan Tulus sebagai perwakilan dari petani penggarap tanah eks HGU PT.Mackenzie,
dan Ahmad Fauzie perwakilan dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). Sementara itu dari
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) diwakili oleh Parjanto, dari Pemda Pemalang
diwakili Asisten I Rifdi Jaya serta dari Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang
diwakili oleh Kasten Situmorang, S.H. Mediasi yang dilakukan di gedu ng DPRD,
antara perwakilan petani dengan pemerintah daerah adalah untuk mendengarkan apa
yang diinginkan oleh para petani. Dari pihak petani menuntut agar semua tanah
yang luasnya 165,3 Hektaremen jadi hak milik petani. Hal ini di karenakan semua tanah eks
PT.Mackenzie tersebut sudah di garap oleh petani. Masalah ini sudah berkali - kali
dibawa ke DPRD namun perwakilan dari petani penggarap menyatakan tidak puas
dengan hasil mediasi tersebut. Penyelesaian melalui jalur mediasi dalam sengketa tanah
antara PT. Mackenzie dengan petani penggarap difasilitasi oleh Kantor Pertanahan
Kabupaten  Pemalang.

I.II Pokok Masalah

BAB II

PEMBAHASAN

II.I Pembagian Peran Anggota

NAMA DAN NIM PERAN DAN KEPENTINGAN FOTO


1. Rizky Andhika Peran: DPRD Kab. Pemalang
(210710101012) Kepentingan: Sebagai pihak netral
dan mendengar aspirasi dari para
petani.

2. Erika Wulandari Peran: Masyarakat Setempat


(210710101023) Kepentingan: Mendukung petani
untuk mendapatkan hak atas tanah
dalam sengketa dengan
PT.MECKENZIE.

3. M. Alvin B Peran: Lurah


(210710101058) Kepentingan: Untuk menjadi
pihak netral dan memberikan
kesaksian serta jawaban yang
valid dalam mediasi yang
dilakukan para pihak

4. I Dewa Ayu C Peran: Kepala Kantor Pertanahan


(210710101061) Wilayah Jawa Tengah
Kepentingan:
5. Imei Lorna Peran: Kepala Kantor Pertanahan
Carrenina Wilayah Kab.pemalang
(210710101071) Kepentingan: membantu dalam
pembuatan sertifikat masyarakat
jika sudah penyelesaiaannya

6. Dony Liyanto Peran: PEMKAB Pemalang


(210710101077) Kepentingan: membantu kantor
pertahanan kabupaten Pemalang
sebagai fasilitator dan mediator
dalam penyelesaian sengketa

7. Mahendra Bagus R Peran: Direktur Utama PT.


(210710101105) Mackenzie
Kepentingan: Mencari jalan keluar
dengan dengan prinsip Win-Win
Solution dengan para Serikat Tani
sehingga dari kedua belah pihak
sama-sama tidak dirugikan.
Sehingga tercapainya
kesepakatan dengan Serikat Tani
agar tercapainya perpanjangan
HGU PT. Mackenzie
8. Nanda Fajar Risqi Peran: Perwakilan Serikat Petani
(210710101115) Independen Pemalang (STIP) atau
perwakilan petani Desa Klareyan
dan Desa Kendalrejonn7u788
Kepentingan: Perwakilan dari
pihak petani untuk menuntut hak
atas tanah dalam sengketa
9. Tegar Ramadhan Peran: Mediator
W Kepentingan: Memimpin jalannya
(210710101202) mediasi antara pihak petani
dengan pihak PT. Mackenzie

10. Adinda Tharisha Peran: Kepala Seksi Sengketa,


(210710101249) Konflik, dan Perkara Kantor
Pertanahan Kab. Pemalang
Kepentingan:Memantau,
mengawasi dan mengevaluasi
pelaksaan tugas dalam lingkungan
seksi penyelesaian sengketa tanah
untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas
11. Ayub Raiyan Peran: Sekretaris PT. Mackenzie
Bayuaji Kepentingan: Membuat resume
(210710101253) mediasi untuk kepentingan
PT.Mackenzuie

12. Kevin Vito Rajabbi Peran: Notaris


(210710101255) Kepentingan: Membuat akta
autentik mengenai segala
perbuatan, perjanjian, dan
penetapan yang di haruskan oleh
peraturan perundang-undangan.

Opini dan Tugas para peran dalam Mediasi


1. Mediator (Tegar Ramadhan_210710101202)
Opini:
- Berkomitmen menjadi mediator yang seadil-adilnya
- Berkomitmen menjadi mediator yang netral
Tugas:
- Sebagai pihak yang netral dalam mediasi
- Memimpin jalannya mediasi antara pihak PT. Mackenzie dengan petani
- Menjaga suasana mediasi tetap kondusif
- Membantu mencari kesepakatan dari sengekata tersebut
- Membuat kesimpulan dalam Mediasi
2. Direktur Utama PT. Mackenzie (Mahendra Bagus_210710101105)

Tugas:

Sebagai Direktur PT. Meckenzie mencoba memperbaiki hubungan antara PT.


Mackenzie dengan para petani penggarap, yang indikasinya karena perbedaan gaji yang
dijanjikan untuk para penggarap atau serikat tani.
Kami mencoba melakukan pendekatan secara mediasi kepada para petani guna
meluruskan permasalahan tanah yang dulu eks. HGU PT. Mackenzie yang terdapat
kesulitan atas perpanjangan HGU tersebut.
Sehingga diharapkan tercapainya kesepakatan antara PT. Meckenzie dengan Serikat
Tani, dan terwujudnya perpanjangan HGU PT Mackenzie.

3. DPRD Kab. Pemalang (Rizky Andhika Racmadhani_210710101012)


Menimbang Hak Guna Usaha PT Mackenzie yang hampir berakhir, dari pihak petani
menuntut agar semua tanah yang luasnya 165,3 Hektare menjadi hak milik petani. Hal
ini di karenakan semua tanah eks PT.Mackenzie tersebut sudah di garap oleh petani.
Ratusan petani dari Serikat Tani Independen Pemalang (STIP) gelar aksi menuntut tanah
ex Mackenzie harus bisa disertifikatkan dan menjadi milik petani penggarap. Demo
Reforma Agraria (reformasi di bidang pertanahan) yaitu terpenuhinya secara keseluruhan
Tanah Hak Guna Usaha (HGU), yang telah habis masa kontraknya di kantor DPRD
Kabupaten Pemalang,
Sebagai perwakilan daerah Pemalang, kami selaku DPRD berupaya untuk membantu
penyelesaian sengketa lahan yang terjadi antara serikat tani independen pemalang (STIP)
dengan PT Mackenzie agar mencapai titik terang dan adil bagi para pihak.
4. Sekretasi PT. Mackenzie (Ayub Raiyan Bayuaji_210710101253)
- Tugas: Peran sekretaris dalam proses mediasi ini yaitu sebagai perwakilan pihak PT.
MacKenzie untuk melakukan mediasi dengan pihak petani. Sekretaris juga mengatur
jadwal pertemuan untuk proses mediasi dengan pihak petani lalu mencatat hasil
proses mediasi dan menyampikan hasil mediasi kepada direktur PT. MacKenzie.
- Opini: peran sekretaris ini sangat penting dan diperlukan sebagai perwakilan pihak
PT. MacKenzie untuk mengatur jadwal pertemuan dan melakukan proses mediasi
dengan pihak petani sehingga keinginan pihak PT. MacKenzie dapat tercapai.
5. Petani (Nanda Fajar Risqi Rhomadhon_210710101115)
Tugas:
- Sebagai pihak yang dirugikan atas sengketa tanah dengan PT. Mackenzie, sehingga
menuntut kepada pihak PT. Mackenzie untuk menempati janji terhadap pembayaran
gaji yang tidak dibayar serta menuntut atas hak untuk kepemilikan terhadap lahan
yang sudah digarap selama bertahun-tahun.Selain itu, juga menuntut atas
- Opini:

Sejak tahun 1993 hingga akhir tahun 2008, petani penggarap yang tergabung dalam
Kelompok Tani STIP terdiri dari 653 KK (Kartu Keluarga) telah menggarap lahan
HGU PT.Mackenzie seluas 160,35 Ha. Lahan tersebut ditanami pohon jarak, melati,
palawija ketela pohon, kacang dan padi gogo) dan budidaya tambak sebagai sumber
penghidupan warga. Hal ini disebabkan karena janji yang diberikan oleh
PT.Mackenzie untuk membayarkan gaji warga yang dipekerjakan sebagai petugas
keamanan tidak ditepati dan berbagai pola kemitraan antara warga dengan
PT.Mackenzie tidak pernah berjalan baik. Kemitraan tersebut diantaranya produksi
peralatan rumah tangga, seperti sapu lidi yang terbuat dari sabut kelapa dan kemitraan
dalam produksi minyak kelapa. Dua tahun sebelum berakhirnya HGU pada tanggal
31 Desember 2008 yaitu pada tahun 2006, PT.Mackenzie telah mengajukan
permohonan pembaharuan HGU ke Kantor wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah.
Hanya kurang satu persyaratan yang belum terpenuhi yaitu Rekomendasi dari
Pemerintah Kabupaten Pemalang. Pihak Pemkab Pemalang tidak mengabulkan
rekomendasi permohonan pembaharuan HGU PT.Mackenzie, sehingga
PT.Mackenzie tidak dapat mengelola lagi tanah tersebut. Pada tanggal 31 Desember
2008 dan dengan diterbitkannya surat Bupati Nomor: 593.4/4132/Tapem, bahwa
HGU PT.Mackenzie telah berakhir dan Pemkab Pemalang tidak mengeluarkan
rekomendasi permohonan pembaharuan HGU kepada PT.Mackenzie. Hal tersebut
dikarenakan antara lain sebagian lahan telah dikuasai dan dimanfaatkan oleh
rakyat/warga desa untuk usaha pertanian dan tambak, hubungan kemitraan antara
warga dengan PT.Mackenzie juga tidak berjalan dengan baik. Tanah eks HGU
PT.Mackenzie ini akan dijadikan obyek Landreform sesuai peraturan perundangan
yang berlaku oleh Pemkab Pemalang dalam rangka melaksanakan kebijakan
pembaharuan agraria nasional aset reform tanah untuk kesejahteraan rakyat, sehingga
petani penggarap menuntut agar lahan tersebut dapat disertifikatkan menjadi hak
milik para petani. Pada tanggal 30 Juni 2010 petani penggarap Desa Kendalrejo
mengirimkan surat kepada Presiden RI dengan No. 01/30/V/KMR/2010 perihal :
memohon perlindungan hukum dan perubahan status tanah garapan menjadi tanah
hak milik petani penggarap. Di tanggal yang sama juga petani penggarap Desa
Klareyan mengirimkan surat kepada Mendagri No. 01/19/V/KKR/2010 perihal :
memohon perlindungan hukum dan perubahan status tanah garapan menjadi tanah
hak milik penggarap. Pada tanggal 16 Juli 2010 SetNet RI dengan No. Surat B
4395/Setneg/D-5/07/2010 mengirim surat kepada Kakanwil BPN Provinsi Jawa
Tengah dan Bupati Pemalang perihal pengaduan masyarakat. Serikat Tani
Independen Pemalang (STIP) atau perwakilan dari petani penggarap juga telah
melakukan pengaduan secara lisan pada tanggal 18 Juli 2010, yaitu dengan datang ke
Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah) Kabupaten Pemalang. Inti dari pengaduan tersebut yaitu menyampaikan
permasalahan lahan seluas 160,35 Ha eks HGU PT.Perkebunan Kelapa Mackenzie
yang telah digarap warga Desa Klareyan dan Desa Kendalrejo selama bertahun-
tahun. Menindaklanjuti pengaduan oleh petani penggarap tersebut, Kepala Subseksi
Sengketa dan Konflik Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang melakukan klarifikasi
dengan memanggil kedua belah pihak, menanyakan terkait sengketa tanah tersebut.
Para pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa tanah melalui mediasi di tempat
yang telah disepakati Bersama

- Kepentingan :
1. Menuntut permasalahan lahan seluas 160,35 Ha eks HGU PT.Perkebunan Kelapa
Mackenzie yang telah digarap warga Desa Klareyan dan Desa Kendalrejo selama
bertahun-tahun menuntut agar lahan tersebut dapat disertifikatkan menjadi hak milik
para petani.
2. Menuntut janji dari PT.Mackenzie agar segera ditepati. Hal ini disebabkan karena
janji yang diberikan oleh PT.Mackenzie untuk membayarkan gaji warga yang
dipekerjakan sebagai petugas keamanan tidak ditepati dan berbagai pola kemitraan
antara warga dengan PT.Mackenzie tidak pernah berjalan baik.
3. Tanah eks HGU PT.Mackenzie ini akan dijadikan obyek Landreform sesuai
peraturan perundangan yang berlaku oleh Pemkab Pemalang dalam rangka
melaksanakan kebijakan pembaharuan agraria nasional aset reform tanah untuk
kesejahteraan rakyat, sehingga petani penggarap menuntut agar lahan tersebut dapat
disertifikatkan menjadi hak milik para warga petani Desa Kendalrejo dan Desa
Klareyan.
6. Notaris (Kevin Vito R_210710101255)
- Membuat akta autentik

7. Kepala Kantor Pertanahan Wilayah Kab.pemalang (Imei Lorna C_210710101071)


Tugas:
- Sebagai pihak yang netral dalam mediasi
- membantu dalam pembuatan sertifikat masyarakat
- sebagai fasilitator dan mediator dalam penyelesaiaan Sengketa tanah
Opini:
Dalam kasus penyelesaian sengketa tanah antara petani penggarap dan
PT.Mackenzie, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang Kasten Situmorang
dalam forum mediasi yang dilakukan tersebut adanya persoalan tanah eks
PT.Mackenzie ini sudah dilaksanakan mediasi oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Pemalang dan Kanwil Jateng dan semua pihak hadir. Tetapi persoalan ini berlarut-
larut karena hasil keputusan dalam mediasi ini gagal dan tidak dilaksanakan.
Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang dalam proses penyelesaian sengketa melalui
mediasi ini berfungsi sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi proses penyelesaian
sengketa tanah PT. Mackenzie antara bekas pemegang hak dan petani penggarap yang
dilakukan melalui mediasi, dengan menampung pengaduan dari masyarakat dan
menindaklanjuti pengaduan tersebut. Pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang
juga ikut menemani masyarakat ketika penyelesaian sengketa tanah PT.Mackenzie
yang dilakukan melalui mediasi tersebut dilakukan oleh Kantor
Wilayah Jawa Tengah.
8. Kepala Seksi Sengketa, Konflik, dan Perkara Kantor Pertanahan Kab. Pemalang
(Adinda Tharisha_210710101249)
Tugas : memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan
Seksi Penyelesaian Sengketa Tanah untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas
Opini : Proses penyelesaian sengketa tanah PT. Mackenzie yang dilakukan secara
mediasi ini sudah sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku, yaitu
sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2007. Kantor pertanahan Kabupaten Pemalang dalam proses
penyelesaian sengketa melalui mediasi ini berfungsi sebagai fasilitator yaitu
memfasilitasi proses penyelesaian sengketa tanah PT. Mackenzie antara bekas pemegang
hak dan petani penggarap yang dilakukan melalui mediasi dengan menampung
pengaduan dari masyarakat dan menindak lanjuti pengaduab tersebut. Menurut saya
Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang berfungsi sebaggai fasilitator dan mediator
dalam penyelesaian sengketa tanah tersebut.
9. Kepala Kantor Pertanahan Wilayah Jawa Tengah (I Dewa Ayu Cipta
D.K.S_210710101061)
Tugas :
1. perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang pertanahan dan urusan
pemerintahan bidang tata ruang
2. pelaksanaan, pelayanan, pembinaan, dan pengendalian urusan pemerintahan
bidang pertanahan dan urusan pemerintahan bidang tata ruang
3. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang pertanahan dan
urusan pemerintahan bidang tata ruang
4. pelaksanaan kesekretariatan dinas
5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya
dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
6. pemetaan dan pengukuran
Mediasi yang dilakukan di Kantor Pertanahan Jawa Tengah bermula dengan adanya
permohonan secara tertulis dimana permohonan tersebut mencantumkan identitas secara
lengkap dan kronologisnya, serta terlampir bukti-bukti kepemilikan tanah tersebut.
Sehingga kantor pertanahan dalam melakukan identifikasi akan lebih jelas, lalu setelah
terdapat surat pengajuan, kantor pertanahan menindaklanjuti data-data yang ada di
kantor terkait buku tanah, warkah, dan juga gambar ukur yang kemudian di inventarisasi
dan dipelajari terlebih dahulu oleh pihak kantor pertanahan, dan apabila diberlakukan
pihak kantor pertanahan akan langsung terjun ke lapangan, ke kelurahan, ke sekitar obyek
sengketa itu untuk mengumpulkan data-data. Setelah data dirasa cukup, maka pihak
kantor pertanahan memanggil pihak pengadu untuk klarifikasi, namun bisa juga
memanggil satu-satu pihak pengadu dan teradu dan dapat juga dipanggil dalam waktu
yang bersamaan. Jika dalam pengaduan sudah jelas pihak teradunya maka dapat
dilakukan pemanggilan keduanya. Namun apabila belum disebutkan teradunya dalam
pengaduan, maka kantor pertanahan memanggil pengadu terlebih dahulu untuk
melakukan klarifikasi atau diminta keterangannya untuk mengetahui pihak teradunya.
Setelah itu pihak teradu akan dipanggil klarifikasi untuk diminta keterangan dan
menceritakan kronologisnya.
10. Masyarakat (Erika Wulandari_210710101023)

Tugas:

- Membantu petani untuk mendapatkan hak atas tanah dalam Sengketa dengan PT.
MECKENZIE

Opini:
- Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar. Manusia hidup
serta melakukan aktivitas di atas tanah sehingga setiap saat manusia selalu
berhubungan dengan tanah, namun demikian luas tanah tersebut terbatas. Karena
adanya keterbatasan atas luas tanah, sering terjadi sengketa kepemilikan tanah dan
tuntutan ganti kerugian yang melibatkan masyarakat, pemerintah dan swasta. Secara
normatif, keterlibatan birokrasi pemerintahan dalam sengketa tanah merupakan buah
dari kebijakan tata kelola pertanahan dan kepentingan pembangunan yang diusung
oleh pemerintahan itu sendiri. Namun demikian, dalam hal ini pertanyaan yang paling
mendasar adalah dimana letak keberpihakan pemerintah, apakah untuk membela
kepentingan banyak orang (masyarakat) atau hanya untuk kepentingan sekelompok
orang (pemodal), apakah berdiri untuk kepentingan jangka panjang banyak orang
(pembangunan) atau hanya sebatas kepentingan jangka pendek segelintir orang
(spekulan tanah). Dalam konteks ini, posisi pemerintah menjadi sangat penting karena
dari sinilah persfektif atas kebijakan tata kelola pertanahan dan penyelesaian konflik
pertanahan di suatu daerah akan di implementasikan. Pemerintah daerah perlu
menjelaskan secara clear and clean kepada para pihak termasuk masyarakat terkait
rencana pembangunan yang membutuhkan ketersediaan lahan. Dengan cara pandang
ini diharapkan rencana dan program pembangunan pemerintah mendapatkan
dukungan dari para pihak sekaligus meminimalisir potensi konflik yang mungkin
timbul dalam proses pembangunan itu sendiri. Kesadaran masyarakat atas hak tanah
tentu harus bisa disikapi dan diselesaikan dengan baik oleh pemerintah daerah dan
para pihak terkait lainnya. Saya sebagai masyarakat melihat bahwa sengketa yang
terjadi antara petani dengan PT. MACKENZIE merugikan petani sebagai rakyat
kecil,tersanderanya kepentingan masyarakat untuk mendapatkan Hak Ekonomi Sosial
dan Budaya yang lebih baik sudah sepatutnya menjadi dasar berpijak dari setiap
proses pengambilan keputusan.
11. Lurah (M. Alvin B_210710101058)

Tugas:

 Menjadi pihak netral dalam proses mediasi


 Untuk mendukung akurasi data pertanahan dengan maksud mencegah kekeliruan
informasi mengenai status tanah
 Menjadi tokoh setempat supaya mencapai titik temu yang diinginkan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari dikarenakan masalah sengketa
tanah sangat rentan perselisihan.
Opini:

Selaku lurah Desa Klareyan dalam melakukan mediasi sebagai pihak netral antara para
pihak yang sedang bersengketa yang di kecamatan Desa Klareyan. Dengan adanya lurah
sebagai tokoh yang dipandang di wilayah yang terjadi persengketaan lahan tersebut diharapkan
figure lurah mampu menetralkan perselisihan yang terjadi pada saat melakukan mediasi serta
hasil dari akhir dari mediasi tersebut.

Salah satu persengketaan tanah yang penyelesaiannya melalui jalur mediasi adalah sengketa
tanah antara petani penggarap dengan PT.Mackenzie. Para petani penggarap eks tanah
HGU PT.Mackenzie ini menuntut agar tanah tersebut harus bisa disertifikatkan dan
sepenuhnya menjadi milik petani.

Mediasi yang dilakukan di gedung DPRD, ntara perwakilan petani dengan


pemerintah daerah adalah untuk mendengarkan apa yang diinginkan oleh para petani.
Dari pihak petani menuntut agar semua tanah yang luasnya 165,3 Hektare menjadi
hak milik petani.

12. Pemerintah Kab. Pemalang (Dony Liyantono_210710101077)

Tugas :

- PEMKAB Pemalang berpihak netral dalam sengketa tanah ini


- Memberi izin kepada sengketa tani jika masyarakat menyepakati dilanjutkannya
HGU dari PT Mackenzie
- Membantu kantor pertahanan kabupaten Pemalang dalam penyelesaian sengketa

Opini :

Selaku dari pihak PEMKAB Pemalang disini membantu kantor pertahanan


kabupaten pemalang dalam melakukan mediasi untuk memunculkan opini mengenai
solusi sengketa. PEMKAB Pemalang ini sendiri menjadi mediator bagi kantor pertahanan
Kabupaten Pemalang. Disini PEMKAB Pemalang akan memberikan sebuah izin atas
penyelesaian sengketa yang terjadi pada lahan tersebut jika terjadinya kesepakatan
terhadap HGU dari PT Mackenzie.

PEMKAB disini juga memberikan info kepada masyarakat atas mediasi yang
telah dijalani oleh kantor pertahanan kabupaten Pemalang saat menjalankan tugas
kelapangan dan juga pada saat terjun kemasyarakat untuk menginfokan jalur mediasi
dalam menyelesaikan kasus sengketa tanah nya. Mediasi yang dilakukan telah
berlangsung sebanyak 6 kali untuk mendapatkan hasil dari mediasi sengketa tanah yang
ingin dicapai,dalam mediasi tersebut masyarakat meminta untuk dapat membagi tanah
yang luasnya 165,3 hektar menjadi milik petani.

II.II Alur Mediasi

1. Pembukaan Mediasi oleh Mediator


2. Penjabaran opini oleh Notaris
3. Penjabaran opini oleh Direktur PT.Mackenzie
4. Penjabaran opini oleh Sekretaris PT.Mackenzie
5. Penjabaran opini oleh Perwakilan Petani
6. Penjabaran opini dan jawaban oleh Kepala Seksi Sengketa, Konflik, dan Perkara
Kantor Pertanahan Kab. Pemalang
7. Penjabaran opini dan jawaban oleh Masyarakat
8. Penjabaran opini dan jawaban oleh Lurah
9. Penjabaran opini dan jawaban oleh Kepala Kantor Pertanahan Wilayah
Kab.Pemalang
10. Penjabaran opini dan jawaban oleh Kepala Kantor Pertanahan Wilayah Jawa Timur
11. Penjabaran opini dan jawaban oleh Pemerintah Kab.Pemalang
12. Penjabaran opini dan jawaban oleh DPRD Kab.Pemalang
13. Melanjutkan mediasi dengan mencari kesepakatan dari permaslahan

II.III Hasil Kesepakatan Mediasi

Mediasi BERHASIL dikarenakan pihak dari PT.Maclenzie menyetujui dan berjanji akan
menepati janji atas semua tuntutan yang sudah diberikan oleh perwakilan petani dalam Mediasi.
Tuntutan para Petani adalah sebagai berikut:

1. Menuntut permasalahan lahan seluas 160,35 Ha eks HGU PT.Perkebunan Kelapa


Mackenzie yang telah digarap warga Desa Klareyan dan Desa Kendalrejo selama
bertahun-tahun menuntut agar lahan tersebut dapat disertifikatkan menjadi hak milik
para petani.
2. Menuntut janji dari PT.Mackenzie agar segera ditepati. Hal ini disebabkan karena
janji yang diberikan oleh PT.Mackenzie untuk membayarkan gaji warga yang
dipekerjakan sebagai petugas keamanan tidak ditepati dan berbagai pola kemitraan
antara warga dengan PT.Mackenzie tidak pernah berjalan baik.
3. Tanah eks HGU PT.Mackenzie ini akan dijadikan obyek Landreform sesuai
peraturan perundangan yang berlaku oleh Pemkab Pemalang dalam rangka
melaksanakan kebijakan pembaharuan agraria nasional aset reform tanah untuk
kesejahteraan rakyat, sehingga petani penggarap menuntut agar lahan tersebut dapat
disertifikatkan menjadi hak milik para warga petani Desa Kendalrejo dan Desa
Klareyan.

II.IV Dokumentasi Mediasi

BAB III

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Rayiatmaja, O. M., & Ana Silviana, T. (2016). PENYELESAIAN SENGKETA TANAH


ANTARA PETANI DENGAN PT. MACKENZIE MELALUI MEDIASI (Studi
Penyelesaian Sengketa Tanah PT. Mackenzie di Kabupaten Pemalang). Diponegoro Law
Journal, 5(3), 1-20.

Diponegoro Law Review (1970) Penyelesaian sengketa Tanah Antara Petani Dengan
pt.mackenzie melalui Mediasi (studi penyelesaian sengketa Tanah pt.mackenzie di
Kabupaten Pemalang), Diponegoro Law Review. Diponegoro University. Available at:
https://www.neliti.com/publications/19363/penyelesaian-sengketa-tanah-antara-petani-
dengan-ptmackenzie-melalui-mediasi-stu#id-section-content (Accessed: November 17,
2022).

Radina, T. A., Adhim, N., & Triyono, T. (2021). PENYELESAIAN SENGKETA TANAH
OVERLAPPING MELALUI PROSES MEDIASI DI KANTOR PERTANAHAN KOTA
SEMARANG (Studi Kasus di Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota
Semarang). Diponegoro Law Journal, 10(2), 505-518.

Tribunnews.com. (2015, 18 Maret).opini mengembalikan hak rakyat atas tanah.


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://bangka.tribunnews.com
/amp/2015/03/18/opini-mengembalikan-hak-rakyat-atas-
tanah&ved=2ahUKEwiXjfvXubf7AhWIS2wGHXBBBF0QFnoECCMQAQ&usg=AOvVa
w1tC40JyicTexV_SgPKz48G

Anda mungkin juga menyukai