Status taman nasional diperoleh pada tanggal 6 Maret 1980 oleh Menteri Pertanian dan
dikukuhkan lagi pada tahun 1997 oleh Menteri kehutanan. Luas lahannya seluas 25.000 ha.
Taman Nasional Baluran berbatasan dengan Selat Madura di utara, Selat Bali di timur, Desa
Wonorejo dan Sungai Bajulmati di selatan dan, serta Sungai Klokoran dan Desa Sumberanyar di
barat. Wilayahnya dibagi menjadi zona inti seluas 12.000 Ha, zona rimba seluas 5.537 ha, zona
pemanfaatan intensif seluas 800 Ha, zona pemanfaatan khusus seluas 5.780 Ha, dan zona
rehabilitasi seluas 783 Ha.
Ada beberapa spot daya tarik yang bisa dikunjungi. Dari luasnya padang Savana Bekol, sampai
lebatnya hutan hijau Evergreen Forest, hingga keindahan bawah laut di Bama. Selain itu juga
ada beberapa destinasi lain seperti Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Manting, Dermaga,
Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu
Numpuk, dan Pandean atau Candi Bang.
Dengan adanya pembangunan jalan tol probolinggo Banyuwangi yang nantinya akan melewati
Taman Nasional Baluran ini, diharapkan nantinya ada biaya khusus yang diberikan oleh pihak
pengelola tol untuk pemeliharaan dan perlindungan satwa yang berada di daerah yang terkena
dampak dari pembangunan jalan tol.