Anda di halaman 1dari 12

Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas dalam Pasal 17 UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan:


(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
(4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara.
Undang-undang ini mengatur semua hal tentang kementerian negara.

a. Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang


milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di
bidangnya dan pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
b. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan
negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya,
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan kementerian di daerah dan
pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
c. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya
dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.
Pasal 17 ayat (3) UUD NRI tahun 1945 menyebutkan bahwa “setiap menteri membidangi urusan
tertentu dalam pemerintahan.” Dengan kata lain, setiap kementerian negara masing-masing
mempunyai tugas sendiri.
Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD
Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Agama 2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 3) Kementerian Keuangan 4)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 5) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 6)
Kementerian Kesehatan 7) Kementerian Sosial 8) Kementerian Ketenagakerjaan 9) Kementerian
Perindustrian 10) Kementerian Perdagangan 11) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 12)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 13) Kementerian Perhubungan 14)
Kementerian Komunikasi dan Informatika 15) Kementerian Pertanian 16) Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan 17) Kementerian Kelautan dan Perikanan 18) Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 19) Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Kementerian ini yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan
sinkronisasi program pemerintah. 1) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional 2)
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 3) Kementerian Badan Usaha
Milik Negara 4) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 5) Kementerian Pariwisata 6)
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 7) Kementerian Pemuda dan
Olahraga 8) Kementerian Sekretariat Negara
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982, wilayah laut
Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu:
1) Zona Laut Teritorial
a. Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis
dasar ke arah laut lepas.
b. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut
teritorial.
c. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut
internal/perairan dalam (laut nusantara).
d. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-
ujung pulau terluar.
e. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut
teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas
damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut.
2) Zona Landas Kontinen
a. Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi
merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya
kurang dari 150 meter.
b. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan
kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
a. Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut
terbuka diukur dari garis dasar.
b. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan
pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut.
- Wilayah daratan merupakan tempat pemukiman atau kediaman warga negara atau
penduduk Indonesia. Di atas wilayah daratan ini tempat berlangsungnya
pemerintahan Republik Indonesia, baik pemeritah pusat maupun daerah.
- Wilayah udara Indonesia adalah ruang udara yang terletak di atas permukaan
wilayah daratan dan lautan Republik Indonesia. Berdasarkan Konvensi Chicago
tahun 1944 tentang penerbangan sipil internasional dijelaskan bahwa setiap negara
mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara yang ada di atas
wilayah negaranya.
- Wilayah ekstrateritorial merupakan wilayah negara kita yang dalam kenyataannya
terdapat di wilayah negara lain. Keberadaan wilayah ini diakui oleh hukum
internasional. Perwujudan dari wilayah ini adalah kantor-kantor pewakilan
diplomatik Republik Indonesia di negara lain.

1) Penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau
menetap dalam suatu Negara, sedang yang bukan penduduk adalah orang yang berada
di suatu wilayah suatu Negara dan tidak bertujuan tinggal atau menetap di wilayah
negara tersebut.
2) Warga Negara dan bukan warga Negara. Warga Negara ialah orang yang secara hukum
merupakan anggota dari suatu Negara, sedangkan bukan warga Negara disebut orang
asing atau warga negara asing.
Asas ius sanguinis
(asas keturunan), yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan pada
keturunan orang yang bersangkutan. Asas ius soli (asas kedaerahan), yaitu
kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya.
Apatride, yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan.
Misalnya, seorang keturunan bangsa A yang menganut asas ius soli lahir di negara B yang menganut
asas iussanguinis. Maka orang tersebut tidaklah menjadi warga negara A dan juga tidak dapat menjadi
warga negara B. Dengan demikian orang tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan.
Bipatride, yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus
(kewarganegaraan rangkap). Misalnya, seseorang keturunan bangsa B yang menganut asas ius
sanguinis lahir di negra A yang menganut asas ius soli. Oleh karena ia keturunan bangsa B, maka ia
dianggap sebagai warga negara B. Akan tetapi, negara A juga mengganggap dia warga negaranya
karena berdasarkan tempat lahirnya.

Pasal 9 Undang-Undang RI Nomor 12


tahun 2006, sebagai berikut:
1) telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
2) pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut
3) sehat jasmani dan rohani
4) dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar Negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945
5) tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
satu tahun lebih
6) jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan
ganda.
7) Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
8) Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
KEWENANGAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD 1945
Supra Struktur Politik
Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan lembaga-lembaga negara yang ada serta hubungan
kekuasaan antara satu dan yang lain.
Berikut adalah Lembaga-Lembaga Supra Struktur Politik yang ada di Indonesia :
1. Lembaga Pelaksana Fungsi Pembuatan Kebijakan Umum ( Legislatif )
2.Lembaga Pelaksana Fungsi Penerapan Kebijakan ( Eksekutif )
3. Lembaga Pelaksana Fungsi Pengawasan Pelaksana Kebijakan ( Yudikatif )
Infra Struktur Politik
kelompok-kelompok kekuatan politik dalam masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif. Infra-
struktur politik di Indonesia meliputi keseluruhan kebutuhan yang diperlukan dalam bidang politik
dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas yang berkenaan dengan proses pemerintahan negara.

1. MPR
Keanggotaan MPR terdiri dari seluruh anggota DPR dan anggota DPD. Dahulu kedudukan MPR
adalah sebagai lembaga tertinggi negara. Namun setelah UUD 1945 mengalami amandemen, sekarang
kedudukannya sebagai lembaga tinggi negara.
Tugas dan Wewenang :
1. Mengubah dan menetapkan UUD
2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden
3. Memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden
2. DPR
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan wakil rakyat yang menyampaikan aspirasi rakyat.
Anggota DPR dipilih secara langsung melalui pemilihan umum.
1. Membentuk Undang-undang bersama Presiden
2. Mengangkat dan memberhentikan anggota KY atas persetujuan Presiden
3. Memilih anggota BPK atas oertimbangan anggota DPD
4. Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk mengangkat duta dan konsul, serta
memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi
5. Memberikan persetujuan perang kepada Presiden, serta membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain.

1. Hak Interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan
pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara 

2. Hak Angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-
undang/kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.

3. Hak Menyatakan Pendapat

4. Hak Interpelasi

5. Hak Inisiatif

6. Hak Imunitas

7. Hak Bertanya

3. DPD

DPD merupakan sebuah lembaga baru sebagai perwakilan atau utusan dari daerah. Anggota DPD
dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum. Memilih anggota DPD dilakukan secara
perseorangan bukan atas nama partai. Jumlah keseluruhan anggota DPD dari setiap provinsi adalah
sama yaitu sebanyak 4 orang. Jumlah anggota DPD tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR RI.

1. Pengajuan Usul Rancangan Undang-Undang


2. Pembahasan Rancangan Undang-Undang
3. Pertimbangan Atas Rancangan Undang-Undang dan Pemilihan Anggota BPK
4. Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-Undang

4. Presiden dan Wakil Presiden

Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial sehingga presiden berkedudukan sebagai


kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

Tugas dan Wewenang Presiden sebagai kepala negara

1. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
2. Dengan persetujuan DPR menyatakan perang, serta serta membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain.
3. Menyatakan keadaan bahaya.
4. Mengangkat duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR
5. Menerima duta dari negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
6. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan
7. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
8. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA.

Tugas dan Wewenang Presiden sebagai Kepala Pemerintahan

1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD


2. Mengajukan rancangan undang-undang atau RUU kepada DPR.
3. Menetapkan Peraturan Pemerintah atau PP untuk menjalankan undang-undang
4. Menetapkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau Perpu dalam hal
kepentingan kegentingan yang memaksa
5. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
6. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan
kepada presiden yang selanjutnya diatur oleh undang-undang
7. Membahas dan melakukan persetujuan dengan DPR atas setiap RUU
8. Mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.

5. Mahkamah Agung

Mahkamah Agung merupakan lembaga tertinggi diantara lingkungan peradilan dibawahnya, yaitu
Peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.

6. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah konstitusi adalah lembaga yang melaksanakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Konstitusi baru
terbentuk setelah UUD 1945 mengalami amandemen. Mahkamah Konstitusi diatur dalam pasal 24C
UUD 1945
Tugas dan Wewenang :
1. Mengadili pada tingkat pertama yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang
terhadap undang-undang Dasar 1945.
2. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
undang-undang Dasar 1945
3. Memutuskan pembubaran partai politik
4. Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum
Tugas dan Fungsi Mahkamah Konstitusi :
1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final
untuk menguji undang-undang terhadap UUD 1945, memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik
dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
2. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden
atau wakil presiden menurut UUD 1945

7. Komisi Yudisial
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang bersifat Mandiri dan dalam melaksanakan
wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh dari kekuasaan lainnya. Anggota komisi
yudisial diangkat oleh presiden dengan persetujuan DPR
Fungsi dan Wewenang KY :
1. Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung kepada DPR.
2. Menegakkan Kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku Hakim.
Tugas KY :
1. Melakukan pendaftaran calon hakim agung.
2. Melaksanakan seleksi terhadap calon hakim agung.
3. Menetapkan calon hakim agung mengajukan calon hakim agung ke DPR.
4. Melakukan pengawasan terhadap perilaku Hakim.
8. Badan Pemeriksa Keuangan
BPK merupakan salah satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara. Tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab pemerintah tentang keuangan negara sehingga diharapkan BPK menjadi auditor eksternal
keuangan negara yang bebas serta Mandiri profesional, efektif, efisien, dan modern sesuai dengan
praktik internasional terbaik.
1. Fungsi Operatif
2. Fungsi Yudikatif
3. Fungsi Advisory
desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom
berdasarkan asas otonomi. . Tujuannya adalah agar urusan-urusan dapat beralih kepada daerah dan
menjadi wewenang serta tanggung jawab pemerintah daerah

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah otonom sebagai
wakil pemerintah atau perangkat pusat di daerah dalam kerangka negara kesatuan. Devolusi berarti
sebagian kekuasaan diserahkan kepada badan-badan politik di daerah yang diikuti dengan penyerahan
kekuasaan sepenuhnya untuk mengambil keputusan baik secara politis maupun secara administratif
Kelebihan Desentralisasi Kelemahan Desentralisasi
• Struktur organisasi merupakan
• Dapat mengurangi birokrasi dalam arti
pendelegasian wewenang dan
buruk karena keputusan dapat segera
memperingan manajemen pemerintah pusat.
dilaksanakan.
• Mengurangi bertumpuknya pekerjaan
• Keseimbangan dan keserasian
di pusat pemerintahan.
tujuan dapat mudah terganggu.
• Dalam menghadapi permasalahan yang
• Desentralisasi dapat memunculkan
mendesak, pemerintah daerah tidak
sifat kedaerahan.
perlu menunggu instruksi dari pusat.
• Memerlukan banyak waktu untuk
• Hubungan yang harmonis dan gairah
melakukan perundingan atau
kerja antara pemerintah pusat dan
musyawarah.
daerah dapat ditingkatkan.
• Memerlukan biaya besar.
• Peningkatan efisiensi dalam segala hal,
• Besarnya organ pemerintahan,
khususnya penyelenggara pemerintah
sehingga membuat struktur
baik pusat maupun daerah.
pemerintahan jadi kompleks dan
dikhawatirkan koordinasi tidak
lancar.

Otonomi daerah adalah kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi
masyarakat. Tujuan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Asas-asas Pelaksanaan Otonomi Daerah
- Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintahan kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
- Dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur
sebagai
wakil pemerintah kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
- Tugas pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa, dari pemerintah
provinsi kepada kabupaten/kota dan desa, dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.
Landasan hukum penerapan otonomi daerah di Indonesia
pasal 18 UUD 1945 mengandung empat pengertian pokok
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut sistem desentralisasi disamping sistem
dekonsentrasi
2. Menghendaki adanya undang-undang organik tentang pemerintah daerah
3. Menghendaki adanya DPRD sebagai cerminan dari Pemerintahan demokratis yang dilaksanakan
dengan permusyawaratan atau perwakilan
4. Dihormati dan diakuinya hak asal usul dan kedudukan daerah-daerah yang bersifat istimewa.
Adapun peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pelaksanaan otonomi daerah di
Indonesia adalah undang-undang nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang-undang
nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.
Terdapat lima prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yaitu sebagai berikut
1. Prinsip Kesatuan. pelaksanaan otonomi daerah harus menunjang aspirasi perjuangan rakyat guna
memperkokoh negara kesatuan dan mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakat lokal
2. Prinsip riil dan tanggung jawab. pemberian otonomi daerah kepada daerah harus merupakan
otonomi yang nyata dan bertanggung jawab bagi kepentingan seluruh warga daerah.pemerintah
daerah berperan mengatur proses dinamika pemerintahan dan pembangunan di daerah
3. Prinsip penyebaran. asas desentralisasi perlu dilaksanakan dengan asas dekonsentrasi. Caranya
dengan memberikan kemungkinan kepada masyarakat untuk kreatif dalam membangun daerahnya.
4. Prinsip keserasian. sarung utamakan aspek pendemokrasian, pemberian otonomi kepada daerah
juga mengutamakan aspek keserasian dan tujuan
5. Prinsip pemberdayaan. tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah meningkatkan daya guna
dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan di daerah terutama dalam aspek pembangunan dan
pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.
1. Kedudukan Pemerintah Pusat
Penyelenggara pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia adalah presiden dibantu
wakil presiden, dan menteri negara.
a. Fungsi Pelayanan (Servicing Function)
Fungsi pelayanan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara tidak
diskriminatif dan tidak memberatkan serta dengan kualitas yang sama. Dalam pelaksanaan fungsi ini
pemerintah tidak boleh pilih kasih, melainkan semua orang memiliki hak sama, yaitu hak untuk
dilayani, dihormati, diakui, diberi kesempatan (kepercayaan), dan sebagainya.
b. Fungsi Pengaturan (Regulating Function)
Memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada rakyat, tetapi juga kepada pemerintah
sendiri. Artinya, membuat kebijakan lebih dinamis yang mengatur di depan masyarakat sekaligus
meminimalkan intervensi negara dalam kehidupan masyarakat. Fungsi pemerintah adalah mengatur
dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menjalankan hidupnya sebagai warga
negara.
6 Fungsi pengaturan yang dimiliki pemerintah :

1) Menyediakan infrastruktur ekonomi

2) Menyediakan barang dan jasa kolektif


Fungsi ini dijalankan karena masih terdapat beberapa public goods yang tersedia bagi umum, ternyata
masih sulit dijangkau oleh beberapa individu untuk memperolehnya.

3) Menjembatani konflik dalam masyarakat


untuk meminimalkan konflik sehingga menjamin ketertiban dan stabilitas di masyarakat.
4) Menjaga kompetisi
Untuk menjamin agar kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan kompetisi yang sehat. Tanpa
pengawasan pemerintah akan berakibat kompetisi dalam perdagangan tidak terkontrol dan dapat
merusak kompetisi tersebut.
5) Menjamin akses minimal setiap individu kepada barang dan jasa
6) Menjaga stabilitas ekonomi
Melalui fungsi ini pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan moneter apabila terjadi sesuatu yang
mengganggu stabilitas ekonomi.
c. Fungsi Pemberdayaan

Masyarakat tahu, menyadari diri, dan mampu memilih alternatif yang baik untuk mengatasi atau
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Pemerintah dalam fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan
motivator untuk membantu masyarakat menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap persoalan
hidup.
Kewenangan lain pemerintah pusat
a. Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro.
b. Dana perimbangan keuangan.
c. Sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara.
d. Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia.
e. Pendayagunaan sumber daya alam dan pemberdayaan sumber daya strategis.
f. Konservasi dan standarisasi nasional.
- Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya,
kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat.
Urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat meliputi politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, agama, serta norma.
Ada beberapa tujuan diberikannya kewenangan kepada pemerintah Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam memberikan kewenangan
pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah, meliputi tujuan umum sebagai kepada pemerintah pusat adalah sebagai berikut.
berikut.
1. Mempertahankan dan memelihara identitas dan integritas bangsa dan
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat. negara.
2. Memperhatikan pemerataan dan keadilan. 2. Menjamin kualitas pelayanan umum setara bagi semua warga negara.

3. Menciptakan demokratisasi. 3. Menjamin efisiensi pelayanan umum karena jenis pelayanan umum
tersebut berskala nasional.
4. Menghormati serta menghargai berbagai kearifan atau nilai-nilai lokal
dan nasional. 4. Menjamin pengadaan teknologi keras dan lunak yang langka, canggih,
mahal, dan berisiko tinggi serta sumber daya manusia yang berkualitas
5. Memperhatikan potensi dan keanekaragaman bangsa, baik tingkat tinggi sangat diperlukan oleh bangsa dan negara, seperti tenaga nuklir,
lokal maupun nasional.
teknologi satelit, penerbangan antariksa, dan sebagainya.

Dalam penyelenggaraan otonomi, daerah mempunyai hak-hak sebagai berikut.


1) Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
2) Memilih pemimpin daerah.
3) Mengelola aparatur daerah.
4) Mengelola kekayaan daerah.
5) Memungut pajak dan retribusi daerah.
6) Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada
di daerah.
7) Mendapat sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
8) Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai