Anda di halaman 1dari 2

Sejarah dan Pengembangan WLAN atau LAN Nirkabel

Jaringan WLAN (LAN nirkabel) dikembangkan oleh Norman Abramson seorang


profesor di Universitas Hawaii yang mengembangkan ALOHnet sebagai jaringan
nirkabel pertama di Dunia.
Pada tahun 1971 sistem ini mulai dioperasikan dan didistribusikan ke empat pulau
untuk memulai komunikasinya.
Setelah itu, perusahaan IBM dan Hewlett Packard merancang teknologi LAN
nirkabel dengan teknologi inframerah sementara, HP, tetapi tidak sesuai dengan
standar IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineer).
Pada tahun 1985, FCC (Komisi Komunikasi Federal – Badan Regulasi Komunikasi
AS) menetapkan band-band industri, medis, dan ilmiah (Band ISM) 902-928 MHz,
2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang tidak berlisensi, dan akhirnya
jaringan WLAN dikembangkan secara komersial.
Pada tahun 1990 jaringan WLAN dipasarkan di berbagai perangkat / produk
dengan teknik spread spectrum (SS) pada band ISM.
Frekuensi jaringan ini telah dilisensikan dengan teknologi 18-19 GHz dan IR
dengan kecepatan> 1 MBps.
Selama perkembangannya perubahan dan juga spesifikasi baru telah muncul, satu
jenis 802.11b, IEE dengan spesifikasi 802.11 baru yang menggunakan freq 5 GHz
dengan kecepatan data sekitar 54 MBps.
Cara kerja WLAN
cara kerja data yang dapat diakses secara nirkabel melalui udara menggunakan
gelombang elektromagnetik dengan teknologi spread spectrum (SST).
Teknologi ini mampu membuat pengguna dapat menggunakan satu pita frekuensi
secara bersamaan.
Teknologi ini juga merupakan salah satu perkembangan dari teknologi
sebelumnya, Code Division Multiple Access (CDMA). Teknologi SST
menggunakan dua metode pendekatan, yaitu:

 Direct Sequence Spead Spectrum (DSSS), suatu metode yang dapat


mentransfer sinyal ke pita frekuensi tetap 17MHz. Metode ini menggunakan
urutan langsung yang memancarkan sinyal dengan lapisan (multipex)
dengan tanda tangan yang mengurangi noise dan interferensi. Kode yang
sesuai dengan frekuensi akan diproses sementara kode yang tidak sesuai
akan diabaikan.
 Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS), metode transmisi sinyal
radio ke pita frekuensi tetap dengan 1MHz. Selain itu, FHSS mengubah
frekuensi pembawa di antara frekuensi lain yang menggunakan pita
spektrum besar. Prinsip metode ini menggunakan pita sempit bergantian
dalam transmisi sinyal periodik yang bergerak dari satu saluran frekuensi ke
yang lain antara 20 hingga 400 milidetik.

SUMBER: EVA ELIYANA

Anda mungkin juga menyukai