Anda di halaman 1dari 13

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


NAMA : Muslimin Annas, S.Pd.

Judul Modul 1 Karakter Profesional Guru Teknik Otomotif

1. Mesin Konversi Energi


2. Alat Ukur dan Peralatan Otomotif
Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. Kelistrikan dan Elektronika Otomotif
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Manajemen Perawatan Kendaraan

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang KB 1. Pengertian Energi
dipelajari  A. Pengertian Energi
Dalam ilmu fisika, terdapat beberapa fenomena salah
satunya adalah energy. Energi dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan usaha, yang merupakan
besaran turunan dengan satuan Newton meter (Nm) atau
Joule
B. Sifat Energi
Ilmu yang mempelajari perubahan energi dari energi satu
bentuk ke bentuk lainnya disebut dengan ilmu konversi
energi. Sifat-sifat energi secara umum:
Transformasi Energi, Transfer Energi, energi dapat
dipindah ke benda lain, energi adalah kekal.

C. Bentuk-bentuk ENergi
Energi kinetic, energi potensial, energi mekanik, energi
listrik, energi elektromagnetik, energi kimia, energi nuklir,
energi thermal dan energi angin.

D. Definisi dan Macam-macam Mesin Konversi Energi


Mesin Konversi Energi adalah suatu peralatan/pesawat
yang berfungsi untuk mengubah suatu energi menjadi
energi yang lain sehingga menghasilkan sebuah
kerja/usaha yang dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia. Adapun macam – macam Mesin Konversi Energi
sangat banyak, antara lain:
1. Motor Bakar
Motor bakar, merupakan suatu pesawat kerja yang
mengubah energi kimia dari campuran bahan bakar
dengan udara menjadi energi mekanik berputarnya
poros engkol. Jika ditinjau dari cara memperoleh
energi termal ini (proses pembakaran bahan bakar),
maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 (dua)
golongan yaitu:
 Motor pembakaran luar
 Motor pembakaran dalam
Berdasarkan Prinsip kerjanya motor bakar dibagi atas
4 (empat) macam, yaitu :
(1)Motor Bensin
(2)Motor Diesel
(3)Motor Wankel
(4)Turbin Gas
2. Motor Listrik
Motor Listrik
Motor Listrik merupakan sebuah perangkat
elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik
3. Kompresor
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi
udara dengan kata lain kompresor adalah penghasil
udara mampat (udara bertekanan).

4. Mesin Refrigerasi (PengkondisiI Udara)


Mesin refrigerasi secara umum digunakan untuk
pengkondisian udara suatu ruangan, rumah atau
industri, sehingga setiap orang yang berada pada
ruangan tersebut akan merasa nyaman. Alat ini biasa
disebut dengan Air Conditioning (AC).

5. Mesin Sel bahan bakar


Fuel Cell pada dasarnya mirip dengan baterai yaitu
sumber daya yang menggunakan reaksi kimia untuk
menghasilkan arus listrik.

6. Solar Cell
Solar cell adalah suatu alat yang mampu mengubah
energi panas matahari menjadi energi listrik.

E. Motor Bensin
Motor Bensin adalah salah satu jenis motor pembakaran
dalam dikembangkan oleh Nikolaus Otto (14 Juni 1832 – 28
Januari 1891) merupakan Mesin Konversi Energi tak
langsung, yaitu dari energi bahan bakar menjadi energi panas
dan kemudian baru menjadi energi mekanis. Energi kimia
bahan bakar tidak dikonversikan langsung menjadi energi
mekanis. Sistem siklus kerja motor bensin dibedakan atas
motor bensin empat langkah (empat tak), dan motor bensin
dua langkah (dua tak).

E. Motor Diesel
Motor diesel ditemukan pada akhir abad 19 oleh seorang yang
bernama Rudolf Christian Karl Diesel (1858 – 1913) atau
yang sering hanya dipanggi dengan Rudolf Diesel. Untuk
menghormati dan mengenangnya maka mesin hasil
temuannya diberi nama Motor Diesel. Motor atau mesin
diesel adalah salah satu motor pembakaran dalam (internal
combustion engine) selain motor bensin dan turbin gas.
Seperti halnya pada motor bensin, motor diesel juga ada
motor siesel 4 tak maupun 2 tak .

G. Perhitungan Daya Motor.


Daya motor merupakan salah satu parameter dalam
menentukan performa motor. Pengertian dari daya itu adalah
besarnya kerja motor selama selang waktu tertentu. Daya
motor dalam satuan dk., Perbandingan (rasio) kompresi, dan
Putaran mesin dalam satuan rpm.
Perbandingan Kompresi
Pada motor bensin, perbandingan kompresi yang terlalu tinggi
menyebabkan temperatur akhir kompresi menjadi tinggi yang
mengakibatkan bahan bakar terbakar sebelum waktunya
(terjadi detonasi) dan menyebabkan terjadinya pukulan pada
dinding silinder, dan silinder menjadi bergetar atau
“knocking”. Pada motor diesel perbandingan kompresi yang
tinggi inilah yang diharapkan, karena yang dikompresikan
pada motor diesel hanya udara murni. Perbandingan kompresi
untuk motor bensin antara 6 - 12 dan untuk motor diesel 15 –
22.
KB 2. Alat Ukur (Measuring Tools)
Alat Ukur (Measuring Tools)
Berdasarkan obyek yang diukur, alat ukur dibedakan menjadi
alat ukur mekanik dan alat ukur elektrik. Berdasarkan cara
mengukurnya dibedakan dua jenis pengukuran yaitu
pengukuran langsung dan tak langsung. Berikut ini diuraikan
satu persatu mengenai alat ukur:
1. Mistar geser
Alat ukur ini sering disebut dengan jangka sorong, mistar
ingsut, sketmat, atau vernier caliper. untuk mengukur dimensi
luar, dimensi dalam, kedalaman benda ukur. Selain skala utama,
alat ukur ini dilengkapi dengan skala vernier (vernier scale)
atau skala nonius.
a. Tingkat ketelitian mistar geser
Susunan garis-garis yang dibuat secara teratur dengan jarak
garis yang tetap dan tiap garis mempunyai arti tertentu biasanya
disebut dengan skala. Jarak antar garis pada skala utama untuk
satuan metrik pada umumnya 1 mm, sedang pada satuan inci
jarak antar garis adalah 1/16 inci untuk ketelitian 1/128 inci dan
0,025 inci untuk ketelitian 0,001 inci.
1) Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,1 mm
2) Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,05 mm
3) Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,02 mm
4) Mistar geser dengan tingkat ketelitian 1/128 inci
5) Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,001 inci
b. Memahami cara membaca skala pengukuran pada mistar
geser
2. Mikrometer
Mikrometer merupakan alat ukur linier langsung dengan tingkat
ketelitian yang lebih tinggi
hingga mencapai 0,001 mm. Ada 3 macam mikrometer yaitu:
a. Mikrometer luar (Outside Micrometer)
Digunakan untuk mengukur: tinggi nok, diameter batang katup,
diameter jurnal poros, dan
sebagainya.Tekanan yang berlebihan dalam pekerjaan akan :
- Memberikan pembacaan yang tidak akurat.
- Mengakibatkan ketegangan pada ulir.
- Merusak frame.
Pada saat anda mengatur anvil micrometer pada pekerjaan, anda
harus merasakan tekanan atau resistansi pada
permukaan.Beberapa jenis micrometer memiliki spring-loaded
ratchet yang akan membantu untuk mengatur tekanan
konstan.Pengukuran yang akurat bisa didapatkan dengan
bantuan ratchet tersebut.
b. Mikrometer dalam (inside micrometer)
Menggunakan inside micrometer untuk mengukur diameter
lubang
c. Mikrometer kedalaman (depth micrometer)
Depth micrometer adalah micrometer khusus yang digunakan
untuk mengukur:
- Kedalaman lubang.
- Kedalaman groove dan lekuk (recess)
- Tinggi bahu atau proyeksi
Range pengukuran depth micrometer dapat dinaikkan dengan
menggunakan extension rod yang dapat diganti-ganti.
Merubah extension rod dari depth micrometer
Memahami Cara membaca skala pengukuran pada Mikrometer
(1) Micrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mm
Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah
1 mm, dan jarak tiap strip
di bawah garis adalah 0,5 mm. Pada skala thimble tiap strip
nilainya 0,01 mm. Hasil pengukuran
pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala
tersebut.
4. Caliper Gauge
Caliper gauge adalah merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mengukur diameter
dengan ukuran kecil, misalnya diameter lubang laluan katup,
diameter dalam rocker arm dan
sebagainya.
5. Dial Indikator
Dial indikator atau dial gauge digunakan untuk mengukur
kebengkokan, run out, kekocakan,
end play, back lash, kerataan, dan sebagainya.
Dalam penggunaannya, dial indikator tidak dapat berdiri
sendiri, sehingga memerlukan
batang penyangga dan blok magnit. Posisi dial indikator dapat
digeser-geser sepanjang batang
penyangga dengan cara mengendorkan gauge beam lock.
6. Telescoping gauge
Telescoping gauge merupakan alat ukur pembanding yang biasa
digunakan untuk mengukur diameter dalam komponen yang
agak ke dalam. Hal tersebut dimungkinkan karena alat ukur ini
mempunyai batang ukur yang cukup panjang.
7. Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur
tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah
pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada
perkembangannya ultimeter masih bisa digunakan untuk
beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi,
rekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut
multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A
(ampere), V(volt), dan O(ohm). Multimeter dibedakan menjadi
2, yaitu analog dan digital.
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-
hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan
menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah
mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih
simple.
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan
yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog.
Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan
juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada
ampere, volt, dan ohm saja.
8. Engine Scanner
Untuk mengakomodir seluruh data pada teknologi mesin
modern (misalnya EFI), maka sekarang ini telah tersedia engine
scanner. Dengan alat ini kecepatan dan akurasi hasil diagnosa
bisa lebih optimal.
9. Blocking, Jacking, dan Lifting pada bidang Otomotif
Istilah jacking blocking, dan lifting tidak bisa dilepaskan dari
dunia otomotif, khususnya bengkel perawatan dan perbaikan.
Blocking, jacking dan lifting dilakukan untuk mempermudah
pekerjaan pada kendaraan, terutama pekerjaan di bawah
kendaraan. Pekerjaan perawatan dan perbaikan kendaraan
sangat membutuhkan jacking blocking, dan lifting.
Blocking merupakan suatu proses menghambat atau mencegah
pergerakan kendaraan dan atau obyek kerja lainnya dengan
melakukan pengganjalan atau blocking pada roda kendaraan
agar kendaraan tidak tergelincir atau menggelinding. Blocking
dilakukan dengan menggunakan blok karet, balok kayu atau
penahan lainnya.
Tenaga manusia digunakan untuk memompa oli atau hidrolik
yang akan meningkatkan tenaga yang dihasilkan sesuai dengan
prinsip hukum Pascal. Jika dilihat dari bentuk dan atau
konstruksinya, jenis dongkrak meliputi: (1) dongkrak gunting,
(2) dongkrak botol (3) dongkrak kereta (4) dongkrak buaya atau
dongkrak garasi, (5) dongkrak kombinasi botol & buaya, dan
(6) dongkrak penyangga khusus.Lifting merupakan proses
mengangkat kendaraan secara keseluruhan agar pekerjaan dapat
dilakukan secara leluasa untuk proses perbaikan dibawah
kendaraan. Lifting dilakukan dengan menggunakan car lift. Jika
ditinjau berdasar media yang digunakan pembangkitan gaya
angkat, car lift dapat dibedakan menjadi mekanis, hidrolis,
pneumatic dan elektrik. Sedangkan dari bentuk atau
konstruksinya car lift dapat dibedakan menjadi single post, two
post/ double post, four post dan scissor.
KB. 3 Kelistrikan dan Elektronika Otomotif

Kendaraan bermotor seperti mobil, motor, truk perlu


sistem kelistrikan agar mesin dapat hidup dan kendaraan
dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Sistem
kelistrikan pada kendaraan dapat dikelompokkan menjadi
2, yaitu:
a. Sistem kelistrikan mesin
Sistem kelistrikan mesin berfungsi untuk menghidupkan
mesin dan mempertahankan agar mesin tetap hidup.
b. Sistem kelistrikan bodi Sistem kelistrikan bodi
berfungsi untuk membatu pengendara untuk
menjalankan kendaraan dengan aman dan nyaman pada
segala medan.
c. Atom Secara umum materi dikelompokkan menjadi
tiga yaitu padat, cair dan gas. Semua benda bila kita
pecah tanpa meninggalkan sifat aslinya akan kita
dapatkan partikel yang disebut molekul. Molekul kalau
kita pecah lagi akan kita dapatkan beberapa atom.
d. Elektron Bebas Elektron-elektron yang orbitnya paling
jauh dari inti, memiliki daya tarik menarik yang lemah
terhadap inti. Elektron-elektron ini bila terkena gaya
dari luar, misalnya panas, gesekan atau reaksi kimia
akan cenderung lepas dari ikatannya dan pindah ke
atom lain.
e. Teori Listrik Listrik merupakan sumber energi yang
paling mudah dikonversi menjadi energi yang lain,
sehingga sebagian besar komponen sistem kelistrikan
otomotif merupakan konversi energi listrik menjadi
energi yang dikehendaki. Contoh komponen kelistrikan:
1) Baterai merubah energi listrik menjadi energi kimia
2) Motor starter merubah energi listrik menjadi energi
gerak 3) Lampu merubah energi listrik menjadi cahaya
dan panas 4) Pematik rokok merubah energi listrik
menjadi panas 5) Selenoid merubah energi listrik
menjadi magnet, dan sebagainya.
Listrik dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
besar yaitu: 1) Listrik Statis Listrik statis merupakan
suatu keadaan dimana elektron bebas sudah terpisah
dari atomnya masing-masing, tidak bergerak hanya
berkumpul dipermukaan benda tersebut.
2) Listrik Dinamis Listrik dinamis merupakan suatu
keadaan terjadinya aliran elektron bebas dimana
elektron ini berasal dari dari elektron yang sudah
terpisah dari inti masing-masing. Terdapat dua teori
yang menjelaskan bagaimana listrik mengalir: 1) Teori
electron (Electron theory) Teori ini menyatakan listrik
mengalir dari negatip baterai ke positip baterai. Aliran
listrik merupakan perpindahan elektron bebas dari atom
satu ke atom yang lain. 2) Teori konvensional
(Conventional theory) 6 Teori ini menyatakan listrik
mengalir dari positip baterai ke negatip baterai.

Hukum Ohm Hukum Ohm menjelaskan bagaimana


hubungan antara besar tegangan listrik, besar tahanan
dan besar arus yang mengalir.
Hukum Joule menerangkan tentang daya listrik. Terdapat
hubungan antara daya listrik dengan tegangan, arus
maupun tahanan. Hukum Joule dapat ditulis
Daya listrik = Tegangan x Arus
Arus Listrik Besar arus listrik yang mengalir melalui
suatu konduktor adalah sama dengan jumlah muatan
(elektron bebas) yang mengalir melalui suatu titik
penampang konduktor dalam waktu satu detik.

Tegangan Listrik
Beda tegangan ini biasa disebut Voltage ( juga biasa
disebut dengan electromotive force / AMF). Satuan
tegangan listrik dinyatakan dengan Volt dengan simbol
V.
Tahanan / Resistansi Listrik
Hambatan yang dialami listrik ini disebut
tahanan/resistansi listrik. Satuan tahanan listrik
dinyatakan dengan huruf R (Resistor) dan diukur
dengan satuan OHM ().
Pengelompokan Kabel Listrik yang Digunakan Pada
Sistem Kelistrikan Otomotif.

Hubungan Antara Diameter dan Panjang Kabel dengan


Tahanan Listrik Tahanan listrik berbanding lurus
dengan panjang kabel tetapi berbanding terbalik dengan
diameter kabel. Ini berarti semakin panjang kabel
listrik, semakin besar pula tahanannya, tetapi semakin
besar diameter kabel listrik semakin kecil tahanannya.

Tahanan Sambungan Tahanan sambungan adalah tahanan


yang diakibatkan oleh sambungan yang kendor. Bila
arus listrik melewati sambungan yang kendor akan
menyebabkan sambungan menjadi panas. Panas ini
akan memperbesar tahanan dan mempercepat timbulnya
korosi.

Tahanan Isolator Seperti telah dijelaskan bahwa karet,


vynil, plastik dan porselin dapat digunakan untuk
menghalangi arus listrik antara konduktor. Sifat dari
bahan-bahan ini disebut kemampuan tahanan isolator
dan dinyatakan dengan nilai tahanan.

Rangkaian Sistem Kelistrikan Terdapat 5 komponen


utama dalam rangkaian kelistrikan otomotif, yaitu:
Sumber listrik (power source), alat pengaman
(protection device), beban (working device), control
(control device), massa (ground path). Ada rangkain
seri dan parallel serta Seri-Paralel dan jembatan
wheatstone.
Beberapa contoh soal rangkaian.
Beberapa istilah rangkaian terbuka dan voltage drop.
Penjelasan Sumber Energi Listrik. Sumber energi listrik
pada kelistrikan otomotif ada 2 yaitu: Baterai dan
alternator.
Baterai, elektrolit, Pengaman rangkaian, sirkuit, dll

Penjelasan Time Delay Switch dan Pressure Switch


Kabel dan konektor. Serta hubungannya dengan
instrumen pada kendaraan bermotor dan volume bahan
bakar.
Penjelasan Prinsip kerja saat temperature mesin rendah.
KB. 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konsep dasar K3, Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
1) Pentingnya Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Terdapat beberapa alasan yang
mengungkapan pentingnya Sistem Manajemen K3
diterapkan dalam suatu perusahaan/laboratorium.
2) Teori Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada awal
perkembangannya, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) mengalami beberapa perubahan konsep.
Dalam sejarah perjalanan Sistem Manajemen K3,
tercipta beberapa standar yang dapat dipakai
perusahaan. Standarstandar tersebut antara lain:
a) HASAS 18000/18001 Occupational Health and
Safety Management Systems,
b) Voluntary Protective Program OSHA,
c) BS 8800,
d) Five Star System,
e) International Safety Rating System (ISRS),
f) Safety Map,
g) DR 96311
h) Aposho Standar 1000
i) AS/ANZ 4801/4804, dan
j) Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
Per.05/Men/1996 (SMK3 yang berbentuk Peraturan
Perundang-Undangan

3) Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium


Dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium, semua
pihak harus menyadari bahwa dalam setiap kegiatan
tersebut mempunyai potensi bahaya dan
menimbulkan dampak lingkungan sehingga penting
sekali aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
dalam laboratorium.

4) Keselamatan Kerja Selain kesehatan yang tak kalah


pentingnya adalah Keselamatan Kerja. Keselamatan
kerja merupakan keadaan terhindar dari bahaya saat
melakukan kerja. Menurut Suma’mur (1987:1),
keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta
cara-cara melakukan pekerjaan.
5) Kesehatan Kerja Produktifitas optimal dalam dunia
pekerjaan merupakan dambaan setiap manager atau
pemilik usaha, karena dengan demikian sasaran
keuntungan akan dapat dicapai. Kesehatan (Health)
berarti derajat/ tingkat keadaan fisik dan psikologi
individu (the degree of physiological and
psychological well being of the individual).
Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang
penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup
tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit akibat kerjayang diwujudkan
melaluii pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan
asupan makanan yang bergizi.
6) Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7) Sebab-Sebab Terjadinya Kecelakaan dalam Bekerja
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan
sistem dan produktifitas kerja.

b. Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri (APD)


merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja
Republik Indonesia
(http://id.wikipedia.org/wiki/alat_pelindung_diri).
1) Dijelaskan mengenai jenis-jenis APD beserta
gambarnya masing-masing.
2) Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan salah satu usaha dalam melindungi
tenaga kerja di tempat kerja /praktikan di
laboratorium sehingga dapat mencapai
produktivitas yang optimal.
3) Penatalaksanaan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Terdapat beberapa langkah yang dapat ditempuh
bagi perusahaan/laboratorium yang hendak
menerapkan penggunaan APD.
4) Dasar Hukum Penggunaan Alat Pelindung Diri
Induk dari peraturan perundang-undangan K3
adalah Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja atau bisa disebut dengan UU
K3. Karena APD merupakan salah satu
perwujudan dari K3 maka dasar hukum APD
adalah UU K3 yang memang telah mengatur
tentang APD.

c. Bahan Berbahaya Dan Beracun


Masalah limbah menjadi perhatian serius dari
masyarakat dan pemerintah Indonesia, khususnya
sejak dekade terakhir ini, terutama akibat
perkembangan industri yang merupakan tulang
punggung peningkatan perekonomian Indonesia.
Penanganan limbah merupakan suatu keharusan guna
terjaganya kesehatan manusia serta lingkungan pada
umumnya. Namun pengadaan dan pengoperasian
sarana pengolah limbah ternyata masih dianggap
memberatkan bagi industri.
Dijelaskan sumber dan pengolahan limbah beracun
dan berbahaya.

d. Pemadaman Kebakaran
Api adalah suatu reaksi kimia yang merupakan hasil
dari bertemunya unsur oksigen (O2), bahan bakar dan
panas. Ketiganya ini dikenal dengan segitiga api.

e. Alat Pendeteksi Kebakaran


Terdapat beberapa karakteristik dari bagaimana
terjadinya kebakaran dan sumber api yang
menyebabkan kebakaran
f. Perawatan dan Pemeliharaan Kendaraan
Konsep pemeliharaan sudah dikenal sejak
pertengahan abad ini. Perkataan pemeliharaan yang
dalam bahasa Inggris disebut “maintenance" berasal
dari bahasa latin disebut "manutentione" yang berarti
“merawat dengan tangan"

g. Perawatan Kendaraan
Kendaraan bermotor sebagai sebuah hasil rekayasa
manusia memiliki fungsi untuk membantu mengatasi
kelemahan manusia dalam mobilitas dan kelemahan
manusia itu sendiri. Terdapat Manajemen Preventif
dan korektif serta keseluruhan.
Terdapat III kategorikondisi medan untuk pekerjaan
perawatan ini.
1. Mesin Konversi Energi
2. Alat Ukur dan Peralatan Otomotif
Daftar materi yang sulit 3. Kelistrikan dan Elektronika Otomotif
2
dipahami di modul ini

1. Mesin Konversi Energi


Daftar materi yang sering 2. Alat Ukur dan Peralatan Otomotif
3
mengalami miskonsepsi 3. Kelistrikan dan Elektronika Otomotif

Anda mungkin juga menyukai