Anda di halaman 1dari 18

10

memperoleh kemenangan. Peraturan bola voli dimainkan oleh dua regu,

yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain, waktu permainan tidak

terbatasi, satu set permainan berakhir jika salah satu tim memperoleh 25 poin dan

terjadi selisih 2 jika terjadi poin 24 sama.

Machfud Irsyada (2000:14) permainan bola voli adalah permainan

beregu dimana melibatkan lebih dari satu orang pemain. Untuk berlangsungnya

permainan dengan baik masing-masing pemain dari setiap regu harus memiliki

keterampilan di dalam memainkan bola serta kerja sama yang baik, yang

diperlukan untuk memenangkan pertandingan.

Menurut Nuril Ahmadi (2007:19) mengatakan bahwa permainan bola

voli merupakan permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan

oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak

yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada

dalam permainan bola voli. Walaupun begitu, permainan bola voli sangat cepat

berkembang dan merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat popular di

Indonesia.

Gambar 1. BolaVoli
(sumber : muhajir dan sutrisno, 2014:13)

Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus

dikuasai seorang pemain bola voli. Nuril Ahmadi (2007:20) menyatakan, “teknik-

teknik dasar dalam permainan bola voli teridir atas service, passing bawah,

passing atas, block, dan smash. Selanjutnya menurut Muhajir dan Budi Sutrisno
11

(2014:14) “Teknik-teknik dasar dalam permainan bola voli teridiri atas passing

bawah, passing atas, smash dan spike, service, dan bendungan.

Roji (2007:10) dalam permainan yang sebenarnya, permainan bola voli

dilakukan pada sebuah lapangan 4 persegi panjang. Ukuran standar lapangan bola

voli adalah sebagai berikut :

a. Panjang dari samping : 18 meter

b. Lebar lapangan : 9 meter

c. Lebar garis serang : 3 meter

d. Pada tengah-tengah lapangan di pasang net dengan ukuran :

1. Tinggi net putra : 2,43 meter

2. Tinggi net putri : 2,24 meter

3. Point untuk setiap setnya : 25 point

Gambar 2. Lapangan Permainan Bola Voli


( Sumber : Muhajir, 2007:9)

Selama bola dalam permainan semua pemain tidak boleh menyentuh net

dan melewati garis tengah masuk ke daerah lawan. Penentuan kemenangan pada

permainan ini dinyatakan bila salah satu regu mendapat nilai 25 pada setiap setnya

dan mencari selisih 2 angka bila terjadi nilai 24-24 (deuce) sampai tak terbatas.

Bila terjadi kedudukan yang sama ( 2-2 ) maka set ke lima .haya sampai pada nilai
12

15, dan bila terjadi nilai 14 – 14 ( deuce ) maka mencari selisih angaka 2 sampai

tak terbatas. Sedangkan penentuan kemenangan pertandingan bila salah satu regu

menang dengan 3 set, misalnya 3-0, 3-1 atau 3-2

Permainan bola voli menerapkan sistem rally point, dimana setiap bola

mati akan menghasilkan poin bagi regu yang tidak melakukan kesalahan. Apabila

salah satu tim telah memperoleh angka sebanyak 25. Maka tim tersebut yang

memenangkan pertandingan setiap setnya. Apabila dalam suatu pertandingan ke 2

regu memperoleh point 24 sama, maka terjadi selisih 2 angka atau point.

Maksudnya ,apabila salah satu regu memperoleh 2 point lebih tinggi maka regu

tersebut yang memenangkan pertandingan pada set tersebut.

2. Hakikat Passing Bola Voli

Setiap teknik permainan bola voli memiliki karakteristik gerakan masing-

masing, dimana teknik-teknik tersebut menjadi komponen-komponen gerakan

dalam permainan bola voli. Passing adalah salah satu teknik dasar bola voli yang

paling berpengaruh dalam permainan bola voli dalam hal pertahanan dan

pembentukan serangan. Dikarenakan passing menjadi teknik dasar yang mendasar

dalam permainan bola voli, maka passing sudah seharusnya menjadi hal pertama

yang harus diperhatikan dan dilatih agar dapat melanjutkan dan mengembangkan

teknik-teknik selanjutnya agar pemain bola voli dapat bermain lebih baik. Passing

juga dapat dilakukan untuk umpan sebagai persiapan serangan yang dilakukan

oleh set-up.

Nuril Ahmadi (2007:22) passing adalah upaya seorang pemain dengan

menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya

kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.


13

Muhajir (2007:11) memaparkan passing adalah upaya seseorang pemain

dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang

dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri dalam

permainan bola voli.

Barbara L. Viera (2009: 19) mengemukakan passing digunakan untuk

menerima servis, menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah dan

memukul bola yang memantul dari net.

Passing sendiri terbagi 2 ( dua ), yaitu passing bawah dan passing atas.

Fungsi passing bawah adalah untuk menahan/menerima bola yang diberikan

lawan sedangkan passing atas berfungsi untuk mengumpan atau memberikan bola

kepada smasher.Dengan kata lain passing bawah dapat digunakan untuk

menerima service,menerima bola smash,memukul bola setinggi pinggang ke

bawah, membentuk dan membangun serangan serta dapat mengambil bola yang

memantul dari net.

a. Passing Atas

Passing atas merupakan teknik dasar dalam permainan bola voli. Teknik

passing atas ini dapat digunakan untuk menerima bola yang lebih tinggi dari bahu

dan datang dengan sedikit kekuatan ke arah seorang pemain. Cara melakukan

teknik passing atas adalah jari-jari tangan terbuka lebar dan kedua tangan

membentuk mangkuk hampir saling berhadapan dan kedua tangan seakan-akan

hendak menangkap bola. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikit ditekuk hingga

tangan berada di muka setinggi hidung. Sudut antara siku dan badan ± 45 derajat.

Bola disentuhnya dengan cara meluruskan kedua kaki dan lengan. Sikap

pergelangan tangan dan jari-jari tidak berubah.


14

b. Passing Bawah

Passing bawah merupakan tekniik dasar yang harus dipelajari. Teknik ini

juga dikenal sebagai operan lengan tangan bawah (underhand passing). Operan ini

biasanya menjadi tehnik pertama yang digunakan tim bila tidak memegang

service. Operan ini digunakan untuk menerima service, memukul bola setinggi

pinggang ke bawah , dan memukul bola yang memantul dari net. Berdasarkan

kenyataan teknik ini kebanyakan hanya digunakan menerima bola, maka teknik

ini biasanya hanya disebut sebagai operan.

Nuril (2007:23) juga mengungkapkan passing bawah, memainkan bola

dengan sisi dalam lengan bawah merupakan teknik bermain yang cukup penting.

Muhajir dan Budi Sutrisno (2014:15) menjelaskan passing bawah adalah

mengoper bola kepada teman seregunya dengan teknik tertentu, sebagai langkah

awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.

Dari beberapa defenisi dia tas dapat disimpulkan bahwa passing bawah

bola voli adalah salah satu gerakan teknik dasar melambungkan bola dalam hal

meneriam serangan-serangan maupun smash dan juga untuk membentuk serangan

yang gerakannya dilakukan dengan lengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan

kedua lutut ditekuk membentuk kuda-kuda, kemudian kedua tangan rapat lurus ke

depan dengan ayunan dari bawah ke atas sampai batas sejajar bahu.

Passing bawahh merupakan salah satu teknik dasar yang harus dikuasai

dengan baik, jika suatu tim ingin menang dalam pertandingan. Dalam permainan

bola voli untuk membentuk pertahanan dan serangan yang baik haruslah semua

pemain dapat melakukan passing bawah yang baik dan benar.


15

Passing bawah juga merupakan teknik dasar bola voli yang paling awal

diberikan dalam mengajar atau melatih bola voli. G. Durwachter (1990:52)

menyatakan. “ teknik passing bawah bagi anak didik dirasakan lebih waajar,

gampang dan terutama lebih aman pada saat menerima bola yang keras,

dibandingkan dengan gerak passing atas yang memerlukan sikap tangan dan jari

khusus” passing bawah memiliki keuntungan yang lebih baik jika dibandingkan

dengan passing atas.

Hal ini dapat dilihat dalam permainan, jika menerima service atau smash

yang keras dan tajam harus dilakukan dengan passing bawah. Berdasarkan

pendapat di atas dapat disimpulkan, passing bawah adalah teknik dasar

meaminkan bola dengan menggunakan kedua tangan, dimana perkenaan bola

yaitu pada kedua lengan bawah yang bertujuan untuk mengoper bola kepada

teman seregunya untuk dimainkan ke lapangan sendiri atau sebagai awal

melakukan serangan.

Muhajir (2007:11) menggunakan mengemukakan gerakan passing bawah

bola voli normal dari sikap permulaan, gerakan pelaksanaan, dan gerakan lanjutan

1. Sikap Permulaan

a. Ambil sikap normal, yaitu kedua lutut ditekuk dengan badan sedikit

dibengkokkan ke depan. Berat badan menumpu kepada telapak kaki

bagian depan untuk mendapatkan keseimbangan agar dapat lebih cepat

bergerak ke segala arah.

b. Kedua tangan salingan berpegangan, yaitu punggung tangan kanan

diletakkan diatas kepala tangan kiri, kemudian saling berpegangan.


16

2. Gerakan Pelaksanaan

a. Ayunan kedua lengan ke arah bola dengan sumbu gerak pada persendian

bahu dengan siku benar-benar dalam keadaan lurus.

b. Perkenaan bola pada bagian promaksimal lengan yaitu, diatas pergelangan

tangan. Pada waktu lengan membentuk sudut sekitar 45º dengan badan,

lengan diayunkan, dan diangkat hampir lurus.

3. Gerakan lanjutan

Setelah ayunan lengan mengenai bola, maka kaki belakang melangkah ke

depan mengambil posisi siap kembali. Ayunan lengan untuk passing bawah ke

depan tidak melebihi sudut 90º dengan bahu/badan.

Sedangkan menurut Barbara L.Viera (2000:20) menjelaskan gerakan

teknik passing bawah bola voli mulai dari sikap persiapan, sikap pelaksanaan dan

sikap gerak lanjutan yakni :

I. Sikap persiapan

a. Bergerak ke arah bola dan atur posisi tubuh

b. Genggam jemari tangan

c. Kaki dalam posisi merenggang dengan santai, bahu terbuka lebar

d. Tekuk lutut, tahan tubuh dalam posisi rendah

e. Bentuk landasan dengan lengan

f. Ibu jari sejajar, siku terkunci dan lengan sejajar dengan paha

g. Punggung lurus, dan mata mengikuti arah datangnya bola.

II. Pelaksanaan

a. Menerima bola di depan badan, sedikit mengulurkan kaki

b. Tidak mengayunkan lengan, berat badan dialihkan ke depan


17

c. Pukul bola jauh dari badan, gerakkan landasan ke sasaran

d. Pinggul bergerak ke depan, perhatikan saat menyentuh bola (perkenaan bola

terhadap lengan)

III. Gerakan Lanjutan

a. Jari tangan tetap posisi digenggam

b. Siku tetap terkunci

c. Landasan mengikuiti bola ke arah sasaran

d. Lengan harus sejajar di bawah bahu, pindahkan berat badan ke arah sasaran

e. Perhatikan bola bergerak ke arah sasaran

Gambar 3. Gerakan Passing Bawah Bola Voli


( Sumber : Barbara L. Viera (2000:20)

Menurut Barbara L. Viera (2000:21) Kesalahan dalam melakukan

passing bawah yaitu :

a. Lengan terlalu tinggi ketika memukul bola, dan gerak lengan berada di

atas bahu.

b. Merendahkan tubuh dengan menekuk pinggang bukan lutut, sehingga bola

yang dipoer terlalu rendah dan terlalu kencang.

c. Tidak memindahkan berat badan ke arah sasaran, sehingga bola tidak

begerak ke depan.
18

d. Lengan terpisah sebelum, pada saat, atau sesaat sesudah menerima bola,

sehingga bola operan salah arah.

e. Bola mendarat di lengan di daerah siku, atau menyentuh tubuh anda.

3. Hakikat Latihan

Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau kerja, yang

dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban

latihan atau pekerjaannya ( Harsono, 1988:101). Selanjutnya Bompa (1983:167)

berpendapat latihan adalah suatu aktivitas olahraga yang dilakukan secara

sistematis dalam waktu yang lama dtitingkaktkan secara progresif dann individual

yang mengarah pada cirri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis untuk mencapai

sasaran yang telah ditentukan .

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode latihan

adalah suatu cara yang sistematis, teratur, dan terencana yang berfungsi fisiologis,

psikologis, dan keterampilan gerak agar penampilan gerak lebih baik dalam

keterampilan khusus. Lalu agar latihan efektif dan bermanfaat, latihan juga

haruslah didasari dengan prinsip-prinsip latihan yang menunjang tercapainya

suatu latihan yaitu :

a. Prinsip beban lebih ( overload principle )

b. Prinsip perkembangan menyeluruh

c. Prinsip spesialisasi

d. Prinsip invidualisasi

e. Prinsip penggunaan secara bertahap

f. Prinsip reversibilitas

g. Prinsip latihan beraturan


19

Dalam penelitian ini prinsip yang diterapkan berfokus pada prinsip beban

lebih/ beban secara bertahap. Ada hal yang harus dipertimbangkan dalam

mendesain perancangan latihan melalui prinsip overload ( Bompa, 1983) dalam

( Harsono 1988:105 ) menyarankan untuk menerapkan sistem step type approach

yang disebut dengan sistem tangga.

Gambar 4. penambahan beban Latihan secara bertahap


( Harsono, 1988:105 )

Terlihat jelas di atas garis vertical dan horizontal yang punya maksudnya

masing-masing. Setiap garis vertical menunjukkan suatu peningkatan

( penambahan beban latihan, sedangkan garis horizontal adalah merupakan tahap

adaptasi terhadap beban yang telah dinaikkan. Beban pada 3 anak tangga pertama

ditingkatkan secara bertahap pada circle ke-4 beban diturunkan, dalam penurunan

ini bermaksud untuk memberikan kesempatan pada organisme tubuh untuk

regenerasi ( proses pertumbuhan kembali bagian-bagian tubuh yang rusak atau

yang hilang).

Berlatih secara intensif, latihan bermutu sering kali lebih berguna,

dibandingkan dengan latihan intensif tetapi tidak bermutu/berkualitas.Latihan


20

sebaiknya berlangsung singkat, tetapi berisi dan penuh dengan kegiatan yang

bermanfaat.

4. Hakikat Variasi Latihan passing Bawah bola Voli

Variasi latihan passing bawah bola voli merupakan salah satu bentuk

latihan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan passing

bawahbola voli yang bentuk latihanya bervariasi dan dilakukan secara

berpasangan ataupun berkelompok dimana dalam pelaksanaanya dilakukan secara

berulang-ulang dengan diselingi gerakan lari ke depan, ke samping, dan ke

belakang dirancang sesuai dengan keadaan yang terjadi pada saat melakukan

permainan bola voli. Dalam metode variasi latihan, latihan merupakan suatu cara

member larihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga

memperoleh suatu keterampilan tertentu.

Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang,

akan tetapi bagaimana pun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi

belajar yang realistis, ia akan melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu

diubah-ubah kondisi atau bentuknya sehingga menuntut respon yang berubah,

maka keterampilan akan disempurnakan.

Pendapat di atas jika dikaitkan dengan passing bawah, maka dapat

dikaitkan bahwa variasi latihan passing bawah bola voli adalah suatu bentuk

latihan passing bawah yang dilakukan secara berpasangan atau berkelompok

dimana dilakukan berulang-ulang dengan tempo yang berirama dengan diselingi

gerakan lari ke depan, ke belakang dan ke samping. Latihan passing bawah bola

voli bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan passing


21

bawah dimana dirancang sesuai dengan gerakan yang terjadi dalam situasi

permainan.

a. Variasi Metode Drill Berpasangan

Menurut Ma’mum dan Subroto (2001: 7) pendekatan drill adalah cara

belajar yang lebih menekankan komponen-komponen teknik. Sugiyanto

(1993:371) menyatakan, dalam metode drill siswa melakukan gerakan-gerakan

sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru dan melakukannya secara berulang-

ulang. Pengulangan gerakan ini dimaksudkan agar terjadi otomatisasi gerakan.

Oleh karena itu, dalam metode drill perlu disusun tata urutan pembelajaran yang

baik agar siswa terlibat aktif, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Berdasarkan pengertian metode drill tersebut disimpulkan bahwa, metode drill

merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada penguasaan teknik yang

dalam pelaksanaanya dilakukan secara berulang-ulang.

Durwachter ( 1982:53 ) dengan teknik passing bawah semua bola yang

datang bisa diterima dengan mudah dan dapat dilambungkan kembali, juga

apabila posisi bola sangat rendah atau menyamping dari tubuh. Variasi metode

drill berpasangan merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan passing bawah bola voli yang bentuk latihannya

bervariasi dan dilakukan secara berpasangan dimana dalam pelaksanaannya

dilakukan secara berulang-ulang dirancang sesuai dengan keadaan yang terjadi

pada saat melakukan permainan bola voli.


22

a. Passing bawah bola jatuh di samping badan

Gambar 5. Passing Bawah Bola Jatuh Di Samping Badan


Muhajir ( 2007:12)

Pelakasanaaan : dua pemain saling mengoperkan bola dengan teknik

passing bawah, dengan melangkah panjang ke samping dengan diagonal 45º

dengan merendah. Dengan ketentuan tidak boleh melewati garis yang telah

ditentukan dengan jarak 3 meter.

b. Passing bawah tanpa melewati garis batas

Gambar 6. Passing bawah Tanpa Melewati Garis Batas


Muhajir ( 2007: 12 )

Pelaksanaan : dua pemian saling mengoperkan bola dengan teknik

passing bawah, bola yang dioperkan harus melambung tinggi. Dengan ketentuan

tidak boleh melewati garis yang telah ditentukan dengan jarak 6 meter.

c. Passing bawah dengan melewati net.

Gambar 7. Passing Bawah Dengan Melewati Net


Muhajir ( 2007: 13 )
23

Pelaksanaan : passing bawah dengan melewati net, pemain saling berhadapan

dengan jarak 6 meter, bola harus dilambungkan tinggi.

Keterangan
: pemain

: Arah gerak pemain

: Jarak/ Pembatas antara


pemain

: Arah datangnya Bola

b. Variasi Latihan Taktis Passing Bawah

Drs. Amung dan Drs. Toto ( 2001:3 ) menyatakan, bila keterampilan

teknik suatu cabang olahraga permainan diajarkan sekaligus dengan keterampilan

menerapkannya ke dalam situasi permainan, maka pembelajarannya disebut

latihan taktis. Latihan taktis passing bawah diarahkan pada perincian teknik

permainan bola voli yang dilakukan dengan intensif. Keterampilan bola sangat

menonjol, latihan ini dimulai dengan gerakan- gerakan sederhana. Kemudian

dilanjutkan dengan bentuk – bentuk yang lebih rumit dan berakhir pada penerapan

teknik-teknik dari rangakaian permainan yang sesuai di dalam permainan bola

voli tersebut.

Nuril Ahmadi (2007:23) memainkan bola dengan sisi dalam lengan

bawah merupakan teknik bermain yang cukup penting. Kegunaan tekik lengan

antara lain :
24

1. Untuk penerimaan bola servis

2. Untuk penerimaan bola dari lawan yang berupa serangan/ smash

3. Untuk pengembalian bola setelah terjadi block atau bola pantulan dari net

4. Untuk menyelamatkan bola yang kadang-kadang terpental jauh di luar

lapangan permianan

5. Untuk mengambil bola yang rendah dan mendadak datangnya

Muhajir dan Budi Sutrisno (2013:15) pada saat melakukakan passing

bawah dalam situasi permainan, jarang bola dengan badan tidak selalu dalam

keadaaan ideal untuk dapat melakukan passing bawah dengan normal.

A. Latihan Taktis Passing Bawah dengan permulaan service tepat ke arah posisi

1 kemudian passing ke posisi 2, posisi 2 lanjut passing ke posisi 4 dan

terakhir posisi 4 mengakhiri passing melewati net, dengan catatan semua

passing menggunakan passing bawah

X
4
Service

1 2

Gambar 8. Latihan Taktis Variasi 1


25

B. Latihan Taktis Passing Bawah dengan permulaan service tepat ke arah posisi 4

kemudian passing ke posisi 2, posisi 2 lanjut passing ke posisi 1 dan terakhir

posisi 1 mengakhiri passing melewati net, dengan catatan semua passing

menggunakan passing bawah.

(X) service
4

1 2
Gambar 6. Latihan Taktis Variasi 2

Gambar 9. Latihan Taktis Variasi 2

C. Latihan Taktis Passing Bawah dengan permulaan service tepat ke arah posisi

1 kemudian passing ke posisi 4, posisi 2 lanjut passing ke posisi 2 dan

terakhir posisi 2 mengakhiri passing melewati net, dengan catatan semua

passing menggunakan passing bawah

(x) service
4

1 2

Gambar 10. Latihan Taktis Variasi 3


26

B. Kerangka Berpikir

Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini menyimpulkan sebagai

berikut metode drill merupakan pembelajaran yang menekankan pada penguasaan

teknik yang dalam pelaksanaanya dilakukan secara berulang-ulang. Pengulangan

gerakan ini dimaksudkan agar terjadi otomatisasi gerakan, sehingga terjadi

gerakan yang sempurna untuk passing bawah.

Latihan taktis passing bawah merupakan latihan yang diarahkan pada

perincian teknik permainan bola voli yang dilakukan dengan intensif.

Keterampilan bola sangat menonjol, latihan ini dimulai dengan gerakan- gerakan

sederhana. Kemudian dilanjutkan dengan bentuk – bentuk yang lebih rumit dan

berakhir pada penerapan teknik-teknik dari rangakaian permainan yang sesuai di

dalam permainan bola voli tersebut.

Dari kedua bentuk latihan tersebut yang lebih diunggulkan adalah variasi

metode drill berpasangan. Alasannya adalah karena dengan melakukan metode

drill berpasangan pemain tersebut lebih banyak melakukan latihan dengan bola,

pengulangan gerakan ini dimaksudkan agar terjadi otomatisasi gerakan, sehingga

terjadi gerakan yang sempurna untuk passing bawah. sedangkan melakukan

latihan taktis passing bawah tidak banyak berkenaan dengan bola karena bentuk

latihannya seperti permainan sesengguhanya.

C. Hipotesis

Berdasarkan pada permasalahan, kajian teoritis dan kerangka berfikir yang

telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis penelitian yakni :


27

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari metode drill berpasangan terhadap

hasil passing bawah pada pemain putra ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri

1 Sei Suka Kabupaten Batu Bara Tahun 2016.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan taktis passing bawah pada

pemain putra ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri 1 Sei Suka Kabupaten

Batu Bara Tahun 2016.

3. Latihan metode drill berpasangan lebih besar pengaruhnya dari pada latihan

taktis passing bawah pada pemain putra ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri

1 Sei Suka Kabupaten Batu Bara Tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai