Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Nama : Nurain Fatma Savitri


NIM : 112011518
Kelas : 3D32
Program Studi : Statistika Program Diploma III
Dosen Pembimbing : Dr. Nasrudin S.Si., ME

Judul:
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HOUSING BACKLOG
DI KOTA BANDUNG TAHUN 2021

Latar Belakang Masalah

Sebagai kota metropolitan, bertambahnya jumlah penduduk tahun ke


tahun sangat berpengaruh terhadap kebutuhan penyediaan rumah. Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam
Negeri mencatat jumlah penduduk di Kota Bandung mencapai 2,53 juta jiwa
pada 2021. Kota Bandung memiliki wilayah seluas 166,59 kilometer (km)
persegi. Dengan demikian, kepadatan penduduk di Ibu Kota Provinsi Jawa
Barat tersebut sebesar 15,17 ribu jiwa per km persegi. Angka tersebut
merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk di 26
kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Jumlah RTLH di Kota Bandung
mencapai 6.551 unit. Dari seluruh kelurahan di Kota Bandung, Kelurahan
Sukahaji yang berlokasi di Kecamatan Babakan Ciparay memiliki RTLH
dengan jumlah terbanyak yakni mencapai 323 unit. Adapun Kecamatan
Babakan Ciparay menjadi kecamatan dengan jumlah RTLH terbanyak dengan
jumlah RTLH sebanyak 455 unit.

Sumber: datartlh.perumahan.pu.go id
Kota Bandung diketahui memiliki wilayah kumuh terbesar di
Provinsi Jawa Barat. Dari total 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung,
terdapat 121 kelurahan yang masuk kategori kumuh. Menurut SK
Walikota Nomor 648/Kep.286-distarcip/2015 diketahui kawasan kumuh di
Kota Bandung mencapai 1.457,45 hektare yang tersebar di seluruh daerah.
Jika ditinjau klasifikasi tingkat kekumuhannya, permukiman kumuh
dengan tingkat kekumuhan tinggi terdapat pada lima kecamatan yakni
pada Kecamatan Astana Anyar, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kecamatan
Bandung Wetan, Kecamatan Kiaracondong dan Kecamatan Sumur
Bandung.
Rendahnya akses terhadap pembiayaan rumah menimbulkan
adanya backlog. Menurut Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan (DPKP3) Kota
Bandung, angka backlog Kota Bandung mencapai 10.000 unit, namun
realisasinya hanya mencapai 10% dari target (Yanuati, 2017). Tingginya
angka backlog di Kota Bandung terjadi oleh beberapa faktor. Sebagai ibu
kota Provinsi Jawa Barat, urbanisasi menuju Kota Bandung terjadi begitu
derasnya. Namun, hal ini tidak diimbangi oleh keberadaan hunian murah
bagi MBR. Pasokan hunian bagi MBR cenderung masih minim akibat dari
keengganan pengembang untuk membangun rumah murah. Salah satu
penyebab keenganan pengembang membangun rumah murah ialah
tingginya harga lahan. Terlebih sebagai salah satu kota besar di Indonesia,
harga lahan di Kota Bandung cenderung tinggi dibandingkan wilayah
sekitarnya. Hal ini menjadi penting untuk meneliti faktor-faktor tingginya
angka backlog rumah di Kota Bandung agar pemerintah dapat melakukan
perencanaan penanggulangan yang tepat.

Tujuan dan Metode Analisis

Tujuan dari penelitian ini adalah


1. Mengetahui gambaran perumahan dan Kawasan pemukiman Kota
Bandung
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka
backlog rumah di Kota Bandung
3. Mengetahui kecenderungan factor-faktor yang berpengaruh
signifikan terhadap angka backlog rumah di Kota Bandung

Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda untuk


mengetahui adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Ketersediaan Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder dari Survei Harga


Properti Residensial yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dan Badan
Pusat Statistik.
Daftar Pustaka

1. Kusnandar, V. B. (2022). Kota Bandung Wilayah Terpadat di Jawa Barat


pada 2021. Databoks.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/31/kota-bandung-
wilayah-terpadat-di-jawa-barat-pada-2021#:~:text=Direktorat Jenderal
Kependudukan dan Pencatatan,59 kilometer (km) persegi.
2. Profil Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Bandung. (2020).
PERKIM.ID. https://perkim.id/profil-pkp/profil-kabupaten-kota/profil-
perumahan-dan-kawasan-permukiman-kota-bandung/

Penelitian yang Terkait/Relevan

1.

Jakarta, Oktober 2022

ttd

(Namasayaadalah)

Anda mungkin juga menyukai