Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH

BINA ESTETIKA
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 41 Jakarta 10310
Telp. 3909393 (Hunting) 3151280 ; 3901944

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BINA ESTETIKA


NOMOR : 10/PER/DIR/RSKBBE/ 1 /2023
TENTANG
KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN
DI RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BINA ESTETIKA
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BINA ESTETIKA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah Bina
Estetika, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit yang bermutu
tinggi.
b. bahwa agar pemberian pelayanan kesehatan di pelayanan rumah sakit di Rumah
Sakit Khusus Bedah Bina Estetika dapat terlaksana dengan baik,maka diperlukan
Peraturan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan rumah sakit di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina
Estetika.
c. Sehubungan dengan butir dalam (a) dan (b) diatas, perlu ditetapkan Peraturan
Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika Tentang Kebijakan Asesmen
Pasien di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika.
.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004
tentang Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1778/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar
Pelayanan Intensif Care Unit.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Standar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit.
9. Keputusan Yayasan Nomor 04/SK-DIR/RSKBBE/XII/2023 Tentang Struktur
Organisasi Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika.
10. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika Nomor
10/PER/DIR/RSKBBE/1 /2023 Tentang kebijakan Asesmen Pasien Rumah Sakit
Khusus Bedah Bina Estetika.
11. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika Nomor
04/SK-DIR/RSKBBE/XII/2023 Tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Khusus
Bedah Bina Estetika.

MEMUTUSKAN

Menetapkan:

Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BINA


ESTETIKA TENTANG KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN RUMAH SAKIT
KHUSUS BEDAH BINA ESTETIKA
Kedua : Peraturan Pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika sebagaimana dimaksud
pada diktum pertama terlampir dalam peraturan ini.
Ketiga : Peraturan Pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika digunakan sebagai
acuan dalam menyelenggarakan Pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika.
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BINA ESTETIKA
NOMOR : 10 /PER DIR/RSKBBE/1/2023
KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN
RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BINA ESTETIKA

KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN


RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BINA ESTETIKA

a. Seluruh pasien Rumah Sakit khusus Bedah Bina Estetika harus di lakukan asesmen,mulai

dari asesmen awal di kontak pertama pasien di Rumah Sakit khusus Bedah Bina Estetika dilakukan

oleh tenaga kesehatan yang telah mendapat kewenangan klinis dari Direktur Rumah Sakit,dan di

lanjutkan dengan asesmen lanjutan di setiap tempat pelayanan

b. Asesmen awal rawat inap dilaksanakan oleh dokter dan perawat, harus selesai dalam waktu 24 jam

atau lebih cepat tergantung kondisi pasien.

c. Asesmen dari luar rumah sakit akan di verifikasi saat masuk rawat inap atau sebelum tindakan di

rawat jalan.

d. Asesmen awal medis dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih dini/cepat sesuai

kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.

e. Asesmen awal medis yang dilakukan sebelum pasien di rawat inap, atau sebelum tindakan pada rawat

jalan di rumah sakit, tidak boleh lebih dari 30 hari, atau riwayat medis telah diperbaharui dan

pemeriksaan fisik telah diulangi.

f. Asesmen gawat darurat dilakukan oleh dokter dan perawat, harus selesai dalam waktu 1 jam setelah

selesai pemberian asuhan.

g. Setiap pasien yang akan operasi wajib dilakukan asesmen pra bedah, pra anestesi dan pra induksi.

h. Asesmen awal keperawatan dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih cepat

sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.

i. Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi pasien yang signifikan, sejak asesmen

dicatat dalam rekam medis pasien pada saat masuk rawat inap.

j. Assesmen pasien rawat jalan dengan penyakit akut diperbaharui sebelum 30 hari sedangkan untuk

pasien dengan penyakit kronis diperbaharui setiap 90 hari.

k. Asesmen awal pasien rawat jalan dengan penyakit akut atau non kronis diperbaharui setelah 30

hari,bila lebih dari 30 hari akan di lakukan pengkajian ulang.


l. Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien (discharge)

m. Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk

menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan

pasien.

n. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan dan Perawatan wajib melakukan asesmen ulang

o. Asesmen ulang oleh DPJP dilaksanakan setiap hari,termasuk hari libur dan assesmen ulang oleh

perawat dilakukan pada interval yang reguler selama pelayanan.

p. Untuk pasien dengan kebutuhan khusus Rumah Sakit melakukan asesmen awal secara individual

q. Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan.

Anda mungkin juga menyukai