Anda di halaman 1dari 2

Contoh paragraf pertentangan beserta transisinya:

Contoh 1:

Duku merupakan salah satu buah yang sangat popular dalam masyarakat. Bentuk buahnya yang kecil
dan manis, membuat banyak orang menyukai buah ini. Meskipun begitu, duku mempunyai biji yang
cukup besar dan terasa pahit apabila tergigit, namun rasa buahnya tidak ada bandingannya.

Berbeda dengan buah langsat, walaupun buah satu ini mempunyai bentuk yang sama dengan duku,
buah langsat terasa kecut dan asam. Akan tetapi biji buah langsat jika tergigit tidak sepahit biji duku.

Biarpun demikian, kebanyakan orang lebih memilih duku dibandingkan buah langsat. Itulah mengapa
duku menjadi salah satu buah yang digemari banyak orang meskipun bijinya besar dan terasa pahit jika
tergigit.

Contoh:

Kehidupan di desa dan kota jelas berbeda. Seisi kota dipenuhi kelap-kelip lampu jalanan dan gedung
tinggi. Sementara pedesaan hanya diterangi lampu jalanan dan rumah warga.

Jika masyarakat kota bersifat individualis, berbeda dengan masyarakat desa yang masih kolektif dan
mengutamakan kerja sama.

Perbedaan ini makin terlihat kontras saat masyarakat perkotaan menggunakan teknologi canggih dalam
aktivitasnya sehari-hari. Sebut saja mobil dan mesin produksi.

Sementara masyarakat pedesaan masih ada yang belum terjamah teknologi. Bahkan tak jarang, rumah
atau desanya belum ada listrik.

Hal yang berbeda ini hendaknya membuat kita sadar bahwa kesenjangan sosial barangkali masih terjadi
di sekitar kita.

Contoh 3:

Hidup di lingkungan pedesaan dengan segala kulturasinya sangat membuat nyaman dan betah berlama-
lama di sini. Di lingkungan pedesaan masih sangat terjaga dengan rimbunnya pepohonan, tidak adanya
polusi, dan banyaknya sumber air. Selain itu kehidupan bermasyarakat di desa pun terjalin atas dasar
semangat kekeluargaan. Warganya yang ramah dan tak segan membantu adalah cerminan dari
semangat gotong royong dan kekeluargaan yang begitu indah. Kita bisa dengan mudah bergaul dan
memperoleh banyak saudara di desa.

Berbeda dengan kehidupan di daerah perkotaan yang sesak dan dipenuhi dengan polusi. Selain
lingkungan yang tak sehat, dari sisi aspek kulturalnya juga sangat memprihatinkan. Jangankan bisa
berhubungan seperti layaknya keluarga besar dengan orang yang berada dalam satu kelurahan, dengan
tetangga sebelah rumah saja terkadang tidak saling mengenal. Budaya individualis yang telah ada entah
sejak kapan tentu sangatlah jauh dari semangat gotong royong dan kekeluargaan. Belum lagi
permasalahan sosial yang sangat umum terjadi di masyarakat di antaranya adalah kriminalitas,
kemiskinan, dan lain sebagainya.

Kehidupan di pedesaan dan di daerah perkotaan sangatlah jauh berbeda dan bertolak belakang satu
dengan lainnya. Masing-masing dari kedua hal tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Oleh sebab itu, dari kedua hal di atas Anda dapat mempertimbangkan mana yang lebih nyaman untuk
menjadi tempat tinggal .

Anda mungkin juga menyukai