Anda di halaman 1dari 2

Perbandingan Mata Pencaharian Pada Masyarakat Homogen dan Heterogen

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural


community) dan masyarakat perkotaan (urben community). Menurut Soekanto (1994) perbedaan
tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana,
karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh
dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat
gradual.
Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-
masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan
fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan terkadang
dikatakan “berlawanan” pula. Masyarakat perkotaan dan pedesaan dapat dibedakan dalam
beberapa aspek yang dikelompokkan dalam masing-masing ruang, secara singkat perbedaan
dapat diklasifikasikan kedalam beberapa segi, ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai
petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota, salah satunya dari Mata Pencaharian
masyarakat tersebut.
Kehidupan kota memiliki masyarakat berkultur, tidak perduli dengan lingkungan sekitar.
Biasanya mereka akan melakukan sosialisasi apabila ada kepentingan atau acara-acara tertentu.
Tentu dengan begitu akan jarang menemui mereka di tempat-tempat umum di lingkungan
rumahnya. Selain itu, masyarakat diperkotaan memiliki sifat kurang komunikatif karena sibuk
dengan urusan pribadinya. Dari hasil wawancara yang telah didapat dari narasumber yaitu Ketua
RT 05 RW 03 Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan jumlah penduduk, dimana
masyarakatnya memiliki kesibukan masing-masing. Untuk mata pecaharian masyarakat kota
Cimahi sendiri banyak bekerja sebagai Karyawan, PNS, Wiraswasta dan Pengusaha. Mereka
lebih banyak yang bekerja sebagai Karyawan dan Pengusaha. Ada juga beberapa yang bekerja
sebagai Ojek Online.
Sedangkan untuk Masyarakat Pedesaan adalah masyarakat yang tinggal di kesatuan
geografis, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat di suatu daerah yang sama. Mereka
yang tinggal di daerah pedesaan memiliki pergaulan hidup yang saling mengena. Untuk mata
pencaharian di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat yang paling
umum adalah Tanaman Hias, Petani Sayur, Peternakan, dan Pedagang. Khususnya di RW 15
lebih banyak yang bekerja sebagai Pedagang karena dekat dengan jalanan provinsi atau jalan
lintasan kendaraan. Selain sebagai Pedagang dan Petani Sayur ada juga yang bekerja sebagai
Guru, TNI, dan Polisi walaupun tidak banyak dan sebagian besar masyarakat Cihideung bermata
pencaharian sebagai Pedagang dan Petani Sayur. Desa masih dianggap sebagai standar
pemelihara sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong,
persaudaraan hingga gotong royong. Masyarakat desa masih berpegang teguh pada adat istiadat,
kepribadian dalam berpakaian, hingga kehidupan moral.
Riska, dkk. (2007). Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan. Jurusan Pendidikan
Matematika Universitas Indraprasta PGRI
Afifah, Nur Dina. (2018). Perbandingan Kehidupan Desa dan Kota. Diakses dari
https://www.kompasiana.com/dinagabut/5a3e23a3dd0fa86281361e84/perbandingan-kehidupan-
desa-dan-kota

Anda mungkin juga menyukai