Nim : 20101059 Dosen Pengampu : Mata Kuliah : Neuropsikologi
1. Gambaran Neuropsikologi Klinis
Neuropsikologi klinis ialah cabang dari psikologi klinis yang bertujuan mendeteksi dan mendiagnosa proses neurologi. Sebagian ilmu neuropsikologi dianggap sebagai salah satu bagian dari biopsikologi. Neuropsikologi klinis, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan aspek kognitif, aspek perilaku, dan aspek psikologis, serta menentukan hubungan dengan fungsi otak. Kemungkinan yang dapat menyebabkan adanya kerusakan pada otak ialah adanya trauma dan luka kepala yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi otak. Asesment neuropsikologis biasanya terjadi dalam kaitannya dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang neuropsikolog yang memeriksa fungsi-fungsi seperti refleks, koordinasi mata- tangan. Asesment neuropsikologis berusaha mengevaluasi berbagai fungsi dan disfungsi kognitif, emosional, atau motorik, untuk menetapkan seberapa jauh cedera pasien dan memfasilitasi rencana penanganan yang optimal. Neuropsikologi membantu menegakkan peraturan dalam melakukan diagnosis tertentu, membuat prediksi mengenai penyembuhan, neurologi memiliki peran utama dalam memberikan intervensi dan rehabilitasi. 2. Asal usul neurosains Sejak awal kesadaran manusia, orang-orang telah tertarik untuk memahami dasarperilaku manusia. Filsuf Yunani kuno, Aristoteles, percaya bahwa semua fungsi yangsekarang kita ketahui memiliki dasar di otak — seperti ingatan, emosi, dan kesadaran — dijalankan oleh hati. Orang Mesir kuno juga percaya bahwa hati adalah sumberkesadaran. Dalam budaya Mesir Kuno, ketika tubuh orang yang meninggal dipertahankansebagai mumi, otak dianggap sebagai bagian tubuh yang tidak berguna, dan seringdibuang (melalui hidung) Dan dibuang. Namun, akhirnya orang Mesir mengakui bahwa otak bertanggung jawab atas fungsitubuh tertentu. Papirus Edwin Smith, sekitar tahun 1700 SM, adalah teks medis palingawal yang tercatat dan memasukan kasus medis pasien dengan kerusakan pada otak dansumsum tulang belakang. Penulis papirus kuno tahu bahwa otak mengendalikan gerakan,jadi pada titik tertentu orang Mesir kuno memang memahami beberapa fungsi otak Tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara mengobati kerusakan otak yang menyebabkan gangguan gerak.Tabib Romawi Galen, yang hidup pada abad ke-2 SM, percaya bahwa fungsi dan temperamen tubuh seseorang dikendalikan oleh otak. Dia juga mempelajari sumsumtulang belakang dan menyimpulkan bahwa itu adalah perpanjangan dari otak, dan bahwaitu mengendalikan gerakan motorik tubuh dengan mengirimkan sinyal dari otak. Teorinyamemengaruhi pemikiran medis secara luar biasa. Neurosains merupakan bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi saintifik dari sistemsyaraf. Komunitas atau Perkumpulan Neurosains didirikan pada tahun 1969, namunpembelajaran mengenai otak sudah dilakukan sejak lama sekali. Beberapa hal yangdipelajari meliputi struktur, fungsi, sejarah evolusi, pengembangan, genetika, biokimia,fisiologi, farmakologi, informatika, komputasi neurosains dan patologi dari sistem syaraf.Secara tradisional, neurosains terlihat seperti cabang dari ilmu biologi. Namun, saat inisudah banyak dilakukan kerjasama penelitian antar bidang ilmu dalam kerangka neurosains, seperti disiplin ilmu psikologi- neuro dan kognitif, ilmu komputer, statistik,fisika dan kedokteran (Harun, 2013). Sejarah Perkembangan Neurosains yaitu saat Neurology dimulai ketika Cajal (SantiagoRamón y Cajal), ilmuwan Spanyol (pemenang Nobel 1906) menemukan empat dasarteori tentang Neuron yaitu Atherton (2005):1. Sel saraf, sebagai unit sinyal dan blok pembentuk dasar otak disebut neuron. Neuronterdiri dari dendrite, badan sel dan axon. Dendrit adalah tunas dari badan sel yangmenerima sinyal dari sel lain. Badan sel berupa selaput (membrane) yang berisinucleus ( DNA). 2. Axon yang terbentuk garis panjang dari badan sel adalah elemen yang menyampaikaninformasi dendrite sel lain melalui terminal axon. 3. Terminal axon menyampaikan informasi ke dendrit sel lain di sinepsi, yaitu celahantara axon dengan dendrite sel lain. 4. Sinapsis sebelum celah disebut presinaptik, dan sesudahnya disebut post sinaptik.