Anda di halaman 1dari 4

NAMA : I PUTU ALDI VEDAYASA

NIM : 221032

PRODI : S1 FARMASI REGULER 2022

UTS PENGANTAR PROFESI FARMASI

Sistem Pendidikan di Indonesia dalam bidang Farmasi menurut Undang-Undang

UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

UU No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan Tinggi
adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma,
program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program
spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa
Indonesia. Pendidikan farmasi berkembang seiring dengan pola perkembangan teknologi agar
mampu menghasilkan produk obat yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan kebutuhan.
Pendidikan farmasi, khususnya pendidikan tinggi sering berubah dengan perubahan tuntutan
zaman pendidikan tinggi secara umum dituntut untuk menghasilkan lulusan yang lebih
berkualitas dan lebih relevan terhadap kebutuhan masyarakat. Dalam mengantisipasi
perkembangan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kefarmasian yang berkualitas,
perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan tenaga kefarmasian yang memiliki
kompetensi unggul dan dapat dipertanggungjawabkan kompetensi tersebut didapat melalui
Pendidikan tinggi seperti yang sudah dijelaskan diatas dimana pendidikan tinggi tersebut
menurut undang-undang nomor 12 tahun 2012 adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah diantaranya program diploma, program sarjana, dan pendidikan profesi yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa.

Jenis Pendidikan Tinggi yaitu:


o Pendidikan Akademik :

Pendidikan akademik merupakan Pendidikan Tinggi program sarjana dan/atau program


pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.

o Pendidikan Vokasi :

Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan


Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.

o Pendidikan Profesi :

Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan

Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.

Pendidikan tinggi farmasi mengambil peran yang sangat penting dalam menghasilkan lulusan
farmasi yang berkompeten. Perguruan tinggi farmasi juga dituntut untuk melakukan perbaikan
secara terus-menerus, ilmu kefarmasian akan terus berkembang dan perkembangan dalam
dunia kefarmasian harus direspon secara cepat dan actual.

Jenis dan tujuan masing-masing Pendidikan farmasi

➢ Pendidikan Vokasi :

Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan


Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.

➢ Pendidikan Profesi :

Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan
Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.

Program Pendidikan

➢ Program Sarjana:

Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan Pendidikan
menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
melalui penalaran ilmiah. Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan
Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan
menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
➢ Program Diploma:

Program diploma merupakan pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan Pendidikan
menengah atau sederajat untuk mengembangkan keterampilan dan penalaran dalam penerapan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Program diploma sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyiapkan Mahasiswa menjadi praktisi yang terampil untuk memasuki dunia kerja sesuai
dengan bidang keahliannya.

➢ Program Profesi

Program profesi merupakan pendidikan keahlian khusus yang diperuntukkan bagi lulusan
program sarjana atau sederajat untuk mengembangkan bakat dan kemampuan memperoleh
kecakapan yang diperlukan dalam dunia kerja.

Syarat yang harus dilalui sebelum seorang lulusan apoteker (mahasiswa S1) agar dapat
melaksanakan pekerjaan kefarmasian.

1. Menyelesaikan Pendidikan SMA Jurusan IPA/SMK Farmasi

Pertama Kamu harus menyelesaikan masa pendidikan di sekolah menengah atas, bisa
mengambil jurusan IPA atau masuk SMK Farmasi. Banyak yang merekomendasikan masuk

SMK Farmasi karena akan lebih mudah saat memasuki kuliah jurusan farmasi nanti.

2. Masuk Jurusan Farmasi Pendidikan S1

Kedua melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yaitu masuk ke jurusan Farmasi
pendidikan S1. Selama masa pendidikan, Kamu akan mendapatkan pelajaran teori di kelas juga
praktik di lab. Selain itu, juga ada masa magang di dunia kerja selama 2-3 bulan atau lebih.

3. Lulus Jurusan Farmasi Pendidikan S1

Kamu harus menyelesaikan pendidikan jurusan Farmasi S1 dengan menyelesaikan skripsi.


Jika tidak melewati tahapan ini, maka tidak dinyatakan lulus dan tidak bisa mendapatkan ijazah
S1.

4. Mengucap Sumpah Profesi Apoteker


Setelah mendapatkan ijazah selanjutnya Kamu harus menyelesaikan sumpah profesi apoteker
yang akan diambil secara bersama-sama dengan para lulusan jurusan farmasi lainnya. Jadi,
bukan hanya perawat dan dokter saja yang harus disumpah, apoteker juga.

5. Menyelesaikan Pendidikan Keprofesian Apoteker

Jika Kamu ingin menjadi apoteker profesional, ada tambahan tahapan menjadi apoteker
profesional yang harus dilewati yaitu masa pendidikan lagi selama 2 tahun. Dalam masa
pendidikan ini Kamu akan mendapatkan pendidikan teori dan praktik serta harus
menyelesaikan sebuah penelitian tesis sehingga benar-benar bisa dinyatakan sebagai apoteker
profesional.

6. Mendapatkan Surat Tanda Registrasi

Selanjutnya, Kamu harus mengurus surat tanda registrasi, baik lulusan S1 maupun lulusan
Pendidikan Keprofesian Apoteker. Surat ini didapatkan setelah menyelesaikan uji kompetensi
dan lulus.Uji kompetensi dilakukan setiap satu tahun sekali dan dilaksanakan serentak. Apabila
Kamu tidak lulus, maka harus mengulang ujian di tahun berikutnya. Selama tidak memiliki
STR Kamu tidak bisa menjadi seorang apoteker profesional apalagi membuka apotek sendiri.

7. Mendapatkan Izin Usaha

Jika ingin membuka usaha sendiri, Kamu harus mengurus berbagai surat izin yang dibutuhkan.
Mulai dari surat izin di profesi apoteker hingga surat izin membuka usaha. Selain itu, Kamu

juga perlu modal yang cukup dan kemampuan manajemen serta dagang yang bagus.

Anda mungkin juga menyukai