Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ni Komang Ayu Dyah Pramesti

NIM 221039

Prodi : S1 Farmasi Reguler 2022

Resume Pertemuan 7
Materi Presentasi Kelompok Pertanyaan dan Jawaban

Kelompok 1
1. kenapa pada bahan nateglinide diayak dengan mesh 24 dan eksipien d ayak
dengan mesh 60? ( 221009 )
Jawaban : Salah satu tujuan utama dari pengayakan adalah untuk mendapatkan
serbuk yang memiliki ukuran partikel yang seragam. Seperti yang sudah dijelaskan
oleh teman saya bahwa monografi dari zat aktifnya (Nateglinide) memiliki bentuk
yang sudah serbuk sehingga cukup di ayak dengan mesh 24 sedangkan pada beberapa
eksipien memiliki bentuk yang kurang seragam dengan zat aktif nya atau beberapa
masih berbentuk kristal sehingga di ayak pada mesh 60, ketika kita mengayak pada
mesh 60 itu menghasilkan serbuk yang lebih halus, sehingga antara zat aktif dan
eksipien memiliki keseragam ukuran partikel yang hamper sama.
2. kenapa menggunakan tekanan 9.0 apakah memang itu sudah ditetapkan dengan
angka 9.0?
Jawaban : Sedangkan pada jurnal penelitian ini menggunakan tekanan 9.0 tetapi
peneliti tidak mencantumkan alasan dan mesin yang digunakan sehingga menurut
kelompok kami, dilihat dari tujuan jurnal ini membuat tablet yang mudah hancur atau
cepat hancur. Semakin tinggi tekanan yang diberikan maka salah faktor utama yang
berpengaruh itu pada kekerasan tabletnya, sehingga semakin keras suatu tablet
semakin lama waktu yang dibutuhkan tablet untuk hancur.
3. Pada pengujian stabilitas tadi ada penyimpanan pada suhu berbeda tujuannya
untuk apa sedangkan waktunya sama yaitu 45 hari?
Jawaban : Tujuan penyimpanan pada suhu berbeda yaitu untuk menentukan
stabilitas yang terbaik dari rentang suhu yang telah ditentukan.Pada uji stabilitas ini
lebih memfokuskan di suhu berapa obat tersebut stabil maka dari itu diperlukan
rentang suhu untuk menentukan stabilitas terbaik dari obat yang kami uji.
4. Menurut kalian, Apa yg menjadu faktor penyebabab adanya perubahan
keseragaman bobot yang terjadi, knp di hari ke 30 turun lalu pada hari ke 45
naiknya sangat lejit melebihi hari ke 15? ( Tria 221040 )
Jawaban : Jadi menurut kelompok kami, yang menjadi faktor penyebab adanya
faktor suhu, dari kelembaban yg menyebabkan kenaikan bobot. Karena dari rentang
15 hari yg mana suhu 4C-2C yg menyebabkan dingin dan menyebabkan bobot rendah
karena suhu yg rendah, 30 hari utk 27C-2C yg menyebabkan tidak terlalu berbeda dan
45 hari 45C-2C yg mana ada kenaikan suhu menyebabkan terjadinya kelembaban yg
menyebabkan bobot menjadi lebih berat.
5. Dikatakan bahwa formula 9 yang paling baik dari formula lainnya, apa saja si
bahan yg membedakan atau yg membuat f9 itu menjadi paling baik selain
alasanya karena karena f9 dalam uji disolusi memperoleh persentase sebesar
99% selama 30 menit sehingga dikatakan formula yg bagus? ( Diah 221046 )
Jawaban : Formulasi 9 dikatakan paling baik dikarenakan menggunakan bahan
effervescent. Yang membedakan antara formulasi 1-9 yaitu formulasi 1 sampai
dengan 6 menggunakan natrium kroskarmelosa, crospovidone, dan natrium pati
glikolat (SSG) sebagai bahan penghancur. Sedangkan formulasi 7-9 menggunakan
natrium bikarbonat dan asam sitrat dengan bobot/jumlah yang berbeda. Formulasi 9
menggunakan 42 mg natrium bikarbonat dan 8 mg asam sitrat sebagai bahan
effervescent. Tablet effervescent sendiri yaitu tablet yang diciptakan untuk langsung
larut dalam air, hal ini selaras dengan tujuan utama jurnal ini yaitu menciptkan
formulasi tablet yang mudah terdispersi. Dapat dilihat bahwa, bahan effervescent
lebih cepat terdispersi dibandingkan zat penghancur karena tablet effervescent
dirancang untuk melepaskan karbon dioksida (CO2) ketika melakukan kontak dengan
cairan sehingga mudah pecah dan larut, dalam waktu singkat, kandungan tablet ini
sudah larut ke dalam cairan secara merata. natrium bikarbonat yang melepaskan CO2
dan asam sitrat yang menginduksi pelepasan CO2.

Kelompok 2
1. Jika terdapat kekurangan, apakah saran kalian untuk penelitian jurnal yang
kalian ambil? ( Sintya )
Jawaban : kekurangan dari jurnalnya yaitu kurangnya alasan dari si penulis mengapa
memilih jantung pisang sebagai bahan pengikat,dan zat apa yang terdapat pada
jantung pisang yang dapat dimanfaatkan sebagai jantung pisang.
2. Pada diagram uji kerapuhan setiap formulasi diperoleh data kerapuhan yang
berbeda, faktor apa saja yang menyebabkan setiap formula memperoleh data
kerapuhan yang berbeda? ( Aurel )
Jawaban : Karena di sebabkan besarnya tekanan pada alat pencetak tablet berbeda,jika
tekanan yang di berikan berkurang dapat menyebabkan tablet yang di hasilkan mudah
rapuh dan kurang kompak
-Bahan pengikat : Bahan pengikat yang digunakan pada setiap formula dapat berbeda,
sehingga dapat mempengaruhi kerapuhan tablet yang dihasilkan.
-Kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban pada saat pembuatan tablet dapat
berbeda pada setiap formula, sehingga dapat mempengaruhi kerapuhan tablet yang
dihasilkan.
3. Apa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih metode granulasi
kering untuk formulasi obat tertentu? ( Kak Anggun )
Jawaban :
a) Sifat Bahan Baku: Pertimbangkan sifat fisik dan kimia bahan baku yang akan
digunakan dalam formulasi. Misalnya, apakah bahan tersebut bersifat
higroskopis atau mudah mengalir.
b) Karakteristik Produk Akhir: Tentukan karakteristik fisik yang diinginkan
untuk produk akhir, seperti ukuran partikel, kerapatan, kelarutan, dan
stabilitas.
c) Skala Produksi: Pertimbangkan skala produksi obat, karena metode granulasi
kering mungkin lebih cocok untuk produksi dalam jumlah besar.
d) Equipment dan Sumber Daya: Pastikan Anda memiliki peralatan dan sumber
daya yang sesuai untuk metode granulasi kering, seperti mesin granulator atau
blender kering.
e) Proses Produksi: Evaluasi kompleksitas proses produksi dan waktu yang
diperlukan untuk setiap metode granulasi kering yang mungkin.
f) Biaya: Perhitungkan biaya produksi dan kebutuhan peralatan untuk setiap
metode granulasi kering yang dipertimbangkan.
g) Stabilitas Obat: Pastikan bahwa metode granulasi kering yang dipilih tidak
memengaruhi stabilitas obat atau kandungan bahan aktifnya.
4. Pada saat bagaimana metode granulasi kering digunakan untuk pembuatan
tablet? ( Vera )
Jawaban : metode granulasi kering digunakan ketika zat aktif memiliki sifat sensitif
terhadap lembab dan panas atau biasa disebut juga dengan sifat termolabil. Namun
demikian, zat aktif ini pada metode ini memiliki kesamaan sifat alir dan kemampuan
kempa yang buruk.
5. Mengapa paracetamol untuk sediaan tablet harus menggunakan metode
granulasi kering? ( Sindi )
Jawaban : mohon maaf kita tidak memakai pct tetapi kita memakai asam salisilat

Tablet aspirin sering menggunakan metode granulasi kering karena metode ini
memiliki beberapa keuntungan. Beberapa alasan utama meliputi:
a) Stabilitas bahan aktif: Granulasi kering dapat digunakan untuk mengolah
bahan aktif aspirin dengan lebih baik tanpa merusaknya, memastikan stabilitas
zat aktif dalam tablet.
b) Kendali yang baik atas komposisi: Metode granulasi kering memungkinkan
produsen untuk mengontrol dengan baik komposisi tablet aspirin, termasuk
distribusi seragam bahan aktif dan bahan tambahan lainnya.
c) Pembentukan tablet yang kuat : Granulasi kering menghasilkan granul dengan
tingkat kepadatan yang tinggi, yang memungkinkan pembentukan tablet yang
kuat dan padat.
d) Kehomogenan: Granulasi kering memungkinkan homogenitas yang lebih baik
dalam campuran bahan aktif dan aditif, sehingga meminimalkan risiko
ketidakseragaman dalam setiap tablet.
e) Efisiensi proses: Metode granulasi kering biasanya lebih efisien dalam hal
waktu dan energi dibandingkan metode granulasi basah.
6. Apa keuntungan dan kekurangan dari metode granulasi kering? ( Trisna )
Jawaban : Keuntungan granulasi kering: Kinerja pelepasan obat:

a) Granulasi kering dapat menghasilkan tablet dengan kinerja pelepasan obat


yang baik, terutama jika pelepasan obat yang terkontrol penting dalam
formulasi.
b) Stabilitas bahan aktif: Metode ini paling cocok untuk bahan aktif yang dapat
terdegradasi oleh kelembapan atau panas karena menggunakan sedikit atau
tanpa cairan.
c) Efisiensi energi: Granulasi kering memerlukan energi lebih sedikit
dibandingkan granulasi basah karena tidak diperlukan pengeringan.
d) Keserbagunaan: Granulasi kering dapat digunakan untuk berbagai bahan aktif
dan aditif dengan berbagai sifat fisik.
e) Mengurangi risiko kontaminasi: Tidak ada air yang digunakan dalam proses
ini, sehingga risiko kontaminasi mikroba umumnya lebih rendah.
f) Peralatan sederhana: Granulasi kering dapat dilakukan dengan peralatan yang
relatif sederhana, sehingga mengurangi biaya produksi.
Kekurangan Metode Granulasi Kering:
a) Kesulitan dalam Granulasi: Proses granulasi kering sering kali lebih sulit untuk
menghasilkan granul yang baik dibandingkan dengan metode granulasi basah.
b) Ukuran Partikel Tidak Merata: Dalam beberapa kasus, metode ini dapat
menghasilkan granul dengan distribusi ukuran partikel yang tidak merata.
c) Proses Lebih Lambat: Proses granulasi kering mungkin memerlukan lebih banyak
waktu dibandingkan dengan granulasi basah.
d) Kemampatan yang Kurang: Granulasi kering sering kali menghasilkan tablet
dengan kemampatan yang kurang daripada granulasi basah, yang dapat
mempengaruhi sifat fisik tablet.
e) Tuntutan Peralatan: Beberapa formulasi atau metode granulasi kering mungkin
memerlukan peralatan tambahan seperti penggilingan atau kompresi, yang bisa
mahal.
7. Bagaimana formulasi tablet dapat dioptimalkan untuk mencapai waktu hancur
yang digunakan? ( Nita )
Jawaban ;

a) Pemilihan Bahan Baku: Pemilihan bahan baku yang sesuai sangat penting. Ini
termasuk pemilihan bahan aktif, pengisi, pengikat, pelumas, dan bahan
tambahan lainnya. Beberapa bahan mungkin memiliki karakteristik yang
mempengaruhi waktu hancur.
b) Pengujian Bahan Baku: Lakukan pengujian fisik dan kimia pada bahan baku
untuk memahami sifat-sifatnya seperti kekerasan, kelarutan, dan
kompresibilitas. Ini membantu dalam pemilihan yang tepat.
c) Proporsi Bahan: Menyesuaikan proporsi bahan dalam formulasi, termasuk
bahan pengisi dan pengikat, dapat memengaruhi waktu hancur. Cobalah
variasi proporsi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
d) Granulasi: Teknik granulasi (kering atau basah) dapat digunakan untuk
membentuk granul atau butiran. Granulasi yang baik dapat membantu dalam
pengontrolan waktu hancur.
e) Kelembaban: Kelembapan dalam formulasi dapat memengaruhi waktu hancur.
Pastikan proses granulasi dan pencetakan tablet dilakukan pada kondisi
kelembapan yang sesuai.
f) Pelumas: Penggunaan pelumas dalam formulasi dapat mempengaruhi waktu
hancur. Cobalah variasi jenis dan jumlah pelumas yang digunakan.
g) Pemadatan: Tekanan yang digunakan selama pencetakan tablet dapat
memengaruhi cara tablet melepaskan bahan aktif. Eksperimen dengan
kekuatan pemadatan yang berbeda.
h) Disintegrasi: Bahan tambahan disintegrasi digunakan untuk membantu tablet
hancur. Pemilihan jenis dan jumlah yang tepat dapat berpengaruh pada waktu
hancur.
i) Pengujian Waktu Hancur: Lakukan pengujian waktu hancur secara rutin untuk
memantau hasil formulasi dan menentukan perbaikan yang diperlukan.
Kelompok 3
1. Apa yang membuat kalian memilih jurnal ini? dan adakah keunggulan tertentu
dari jurnal tersebut? (Kk Anggun/221010)
Jawaban : Kami memilih jurnal ini dikarenakan jurnal ini membahas tentang
formulasi tablet ibu profen pada dosis 200mg. Karena bagi kami formulasinya sangat
menarik dikarenakan adanya kombinasi modifikasi amprotab secara intragranular dan
ekstragranular. Sehingga kita bisa tahu bahwa dari penambahan amprotab ini dapat
mempengaruhi sifat alir dan proses dari granulasi tablet itu sendiri. Keunggulan dari
jurnal yaitu berbeda dari jurnal lain yaitu pada formulanya terdapat kombinasi dari
amprotab sendiri
2. Mengapa pada uji kerapuhan digunakan 20 tablet? Dan nanti pada saat uji
kerapuhan, terdapat sisa-sisa serbuk/granul dari tabletnya apakah itu
ditimbang sebagai bobot akhir? Dan mengapa menggunakan mengapa
menggunakan 25 rpm? (Chellsy/221022 )
Jawaban : Penggunaan 20 tablet dalam uji kerapuhan adalah untuk mengambil
sampel yang cukup besar untuk mewakili produksi tablet secara keseluruhan dan
mengukur sejauh mana tablet cenderung rapuh atau patah. Dengan memeriksa
sejumlah besar tablet, Anda dapat mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang
karakteristik fisiknya.Sisa serbuk atau granul dari tablet yang patah biasanya tidak
ditimbang sebagai bobot akhir dalam uji kerapuhan. Fokus utama dalam uji ini adalah
mengevaluasi tingkat kerapuhan tablet itu sendiri, dan sisa serbuk tersebut lebih
sebagai bukti visual atau indikasi kerapuhan daripada pengukuran bobot akhir.
Menggunakan kecepatan rotasi 25 rpm dalam uji kerapuhan adalah standar yang
umum digunakan untuk mensimulasikan kondisi yang mungkin terjadi dalam sistem
pencernaan manusia. Ini bertujuan untuk memahami sejauh mana tablet dapat
bertahan dalam lingkungan yang mungkin terkena gesekan dan tekanan dalam proses
pencernaan sebelum larut atau hancur. 25 rpm digunakan sebagai kecepatan rotasi
yang umumnya mendekati kecepatan gerakan normal dalam sistem pencernaan
manusia.
3. Kenapa pada formula 3 tidak menggunakan amportab (intragranular) dan
kenapa pada formula 1 tidak menggunakan amprotab ektragranural?
(Aditya/221029)
Jawaban : Penggunaan amportab (intragranular):Dalam proses granulasi basah,
amportab intragranular dapat merujuk pada agen pengikat yang dicampurkan secara
merata dengan bahan baku dalam granulasi basah. Agen pengikat ini membantu untuk
mengikat partikel-partikel bersama-sama sehingga granul yang lebih besar dapat
terbentuk. Penggunaan atau tidaknya amportab intragranular akan tergantung pada
formula produk dan proses granulasi yang digunakan. Keputusan untuk menggunakan
atau tidak menggunakan amportab intragranular akan dipengaruhi oleh sifat bahan
baku dan hasil yang diinginkan. Penggunaan amprotab(ekstragranular): Amprotab
ekstragranular mungkin merujuk pada perangkat atau komponen yang digunakan
untuk menambahkan lapisan ekstragranular pada granul yang sudah terbentuk.
Lapisan ekstragranular dapat digunakan untuk memberikan perlindungan tambahan,
mengendalikan pelepasan obat, atau tujuan lainnya dalam produk farmasi. Keputusan
untuk menggunakan amprotab ekstragranular dalam granulasi basah atau tidak akan
bergantung pada desain formula produk, persyaratan kualitas, dan tujuan yang
diinginkan. Beberapa produk farmasi mungkin memerlukan lapisan ekstragranular,
sementara yang lain tidak. Itu tergantung pada karakteristik dan persyaratan produk
tertentu.
Nah kenapa pada formula ada ada yg tidak terdapat intragranular dan ada yg tidak
terdapat ekstragranular, dikarenakan pada Tablet yang dihasilkan dari kombinasi
penambahan penghancur secara intragranular dan ekstragranular memiliki waktu
hancur yang efektif sesuai dengan yang dipersyaratkan. Penelitian ini belum pernah
dilakukan terhadap zat aktif ibuprofen yangmerupakan obat analgetik-antipiretik.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untukmengetahui bahan penghancur pada
pembuatan tablet ibuprofen terhadap sifat fisik dan profil disolusinya.
4. Mengapa waktu alir dan sudut diam dapat menentukan sifat fisik granul
(Patricia Novika/221030)
Jawaban : Sifat aliran ini dapat berkaitan dengan sejauh mana partikel-partikel
granular tersebut dapat mengalir secara bebas atau sejauh mana mereka cenderung
untuk saling mengunci dan membentuk tumpukan.keterkaitan antara waktu alir dan
sudut diam dalam konteks aliran granular Keterkaitan antara waktu alir dan sudut
diam dalam menentukan sifat aliran granular adalah sebagai berikut:
Jika waktu alir relatif singkat dan sudut diam tumpukan granular rendah, maka ini
menunjukkan bahwa partikel-partikel granular dapat mengalir dengan lancar tanpa
banyak hambatan. Aliran granular dalam kondisi ini mungkin lebih cair atau lebih
bebas. Sebaliknya, jika waktu alir relatif lama dan sudut diam tumpukan granular
tinggi, maka partikel-partikel granular cenderung untuk saling mengunci, sehingga
aliran granular mungkin lebih lambat dan kurang bebas.
Dengan demikian, waktu alir dan sudut diam merupakan indikator penting dalam
menentukan sifat aliran granular, termasuk tingkat aliran, kecepatan aliran, dan
stabilitas tumpukan granular. Analisis waktu alir dan sudut diam membantu dalam
pemahaman dan pengendalian aliran granular dalam berbagai konteks, seperti dalam
industri pertambangan, konstruksi, atau pengangkutan bahan baku.

Anda mungkin juga menyukai