Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MID SOAL JAWAB

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT

OLEH :

NAMA : DEWI ISMAYANI

NIM : O1A1 18 027

KELAS : A

DOSEN : apt. Nur Illyyin Akib, S.Farm., M.Si.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
1. Tablet yang terdiri dari dua lapisan atau lebih yang diformulasikan dapat memisahkan zat
aktif yang inkompatibel (tidak tersatukan), disebut..
a. Tablet lepas terkendali
b. Tablet kempa ganda
c. Tablet kempa standar
d. Tablet salut enterik
e. Tablet salut gula
Penjelasan: Tablet kempa multi/kempa ganda adalah tablet konvensional yang
dikompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas 2 atau lebih lapisan. Disebut
juga sebagai tablet berlapis. Keuntungannya dapat memisahkan zat aktif yang
inkompatibel (tidak tersatukan)
Referensi: Fatmawaty, A., Nisa, M. dan Rezki, R., 2015, Teknologi Sediaan Farmasi,
Deepublish: Yogyakarta

2. Salah satu tujuan pemilihan metode kempa langsung yaitu..


a. Bahan bersifat mudah mengalir sehingga tidak memerlukan granulasi
b. Dosis efektif terlalu tinggi
c. Tidak memerlukan bahan pengikat
d. Memerlukan mesin yang cukup mahal
e. Energi yang dibutuhkan lebih banyak
Penjelasan: Metode kempa langsung merupakan metode pembuatan tablet yang
dilakukan dengan cara langsung dicetak dengan persyaratan zat aktif atau bahan obat
tersebut mempunyai sifat alir yang baik seperti kalium klorida, kalium iodida, amonium
klorida, dan metenamin bersifat mudah mengalir, sifat kohesifnya juga memungkinkan
untuk langsung dikompresi tanpa memerlukan granulasi. Selain itu metode kempa
langsung juga tidak membutuhkan energi yang banyak karena tidak ada tahap
pengeringan dan pembasahan.
Referensi: Hasyim, M. F., Megawati, M., & Henriani, H. (2019). Karakteristik Metode
Kerja Kempa Langsung Menggunakan Pengisi Avicel pH 102 Konsentrasi 6%, 5% Dan
4% Pada Pembuatan Tablet CTM. Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 5(1), 43-46
3. Masalah dalam pembuatan tablet yang terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada
permukaan tablet disebut..
a. Crumbling
b. Binding
c. Motling
d. Whiskering
e. Splitting
Penjelasan: Motling merupakan masalah pada pembuatan tablet yang terjadi karena zat
warna tersebar tidak merata pada permukaan tablet.
Referensi: Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta

4. Perhatikan langkah-langkah berikut ini.


a. Ditimbang seksama 25 gram granul tempatkan pada corong alat.
b. Diuji waktu alir dalam keadaan tertutup.
c. Dibuka penutupnya dan granul dibiarkan mengalir.
d. Dicatat waktu (gunakan stopwatch)
e. Dilakukan sebanyak 3 kali
f. Kemudian untuk mengukur sudut istirahat dengan menghitung jari-jari dan
ditinggikan dari tumpukan granul setelah metode corong.
g. Dimasukan ke dalam rumus dan didapat α yang menentukan kecepatan alir dari suatu
granul tersebut.

Langkah-langkah diatas merupakan cara untuk melakukan uji…

a. Distribusi partikel
b. Uji sifat alir
c. Uji kadar air
d. Uji keseragaman bobot
e. Uji pH

Penjelasan: Uji sifat alir terdapat dua metode untuk mengujinya yang pertama dengan
metode corong dan yang kedua yaitu metode sudut istirahat. Prinsip dari metode sudut
istirahat ini yaitu pengukuran sudut yang terbentuk dari lereng tumbuhna granul yang
mengalir bebas dari corong terhadap suatu bidang datar.

Persyaratan: 100 gram granul waktu alirnya tidak lebih dari 10 detik (> 10 g/detik).
Metode sudut istirahat ini mempunyai nilai α = arc tag h/r, dimana:

α 25-35° = sangat mudah mengalir.

α 30-38° = mudah mengalir

α>38° = kurang mengalir

Referensi: (1) Aulton M.E., 2002, Pharmaceutics : The Science Of Dosage Form Design,
2nd ed, Churchill Livingstone, Edinburgh: New York. (2) Lachman, L., Lieberman, H.A.,
and Kanig, J.L., 1986, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy,2nd ed., Lea and
Febiger, Philadelphia. 648 - 659

5. Alat yang digunakan pada uji waktu hancur tablet disebut...


a. Jangka sorong
b. Disintegration tester
c. Hardness tester
d. Friability tester
e. Timbangan analitik

Penjelasan: Uji waktu hancur dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu
hancur yang tertera dalam masing-masing monografi. Alat yang digunakan yaitu
Disintegration Tester. Caranya yaitu satu tablet dimasukkan pada masing-masing tabung
dari keranjang lalu dimasukkan cakram pada tiap tabung dan alat dijalankan. Sebagai
medium digunakan air dengan suhu dengan suhu 37⁰C, kecuali dinyatakan lain
menggunakan cairan yang tercantum pada masing-masing monografi. Pada akhir batas
waktu, angkat keranjang dan amati semua tablet. Semua tablet harus hancur sempurna.
Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya,
tidak kurang 16 tablet dari 18 tablet harus hancur sempurna,
Referensi: Rori, W. M. (2016). Formulasi dan Evaluasi Sediaan Tablet Ekstrak Daun
Gedi Hijau (Abelmoschus manihot) dengan Metode Granulasi Basah. Pharmacon, 5(2).
6. Salah satu kerugian dari tablet salut gula adalah...
a. Lebih stabil
b. Mudah terabsorbsi tubuh
c. Proses penyalutan yang lama
d. Menghindari rasa mual
e. Biaya produksi murah

Penjelasan: Tablet salut gula disalut dari suspense dalam air yang mengandung serbuk
tak larut, sepertti pati, kalsium karbonarat, talk atau titanium dioksida yang disuspensikan
dengan go akasia atau gelatin. Kelemahan salut gula adalah waktu penyalutn yang lama
dn memerlukan penyalut yang tahan air. Hal ini akan memperlambat disolusi dan
memperbesar bobot tablet.
Referensi: Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta

7. Salah satu kerugian tablet salut film adalah..


a. Dapat melindungi zat aktif yang bersifat higroskopis
b. Sering terjadi kerusakan dalam proses pelarutan polimer
c. Bentuk yang disalut dapat berupa tablet, pil, dan granul
d. Proses penyalutan dilakukan dengan cepat
e. Zat aktif mudah teroksidasi
Penjelasan: Tablet salut selaput adalah tablet yang disalut dengan selaput tipis polimer
yang larut atau tidak larut dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet.
Penyalutan tablet dengan selaput akan melindungi zat inti yang bersifat mudah
teroksidasi dan higroskopis sehingga diharapkan kualitas dan kadar zat inti akan stabil
dalam jangka waktu yang lama.
Referensi: Kurniatri, A. A., Adelina, R., Setyorini, H. A., & Sulistyowati, I. (2015).
Formulasi tablet salut selaput katekin dari ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb.). Jurnal
Kefarmasian Indonesia, 5(2), 83-89.

Anda mungkin juga menyukai