Anda di halaman 1dari 6

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan merupakan penelitian observasional (non

eksperimental) yang bersifat deskriptif untuk memperoleh gambaran tentang pola

dan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada paisen prolanis di

Puskesmas Karangpandan selama bulan Maret 2016 dengan pengambilan data

secara prospektif.

B. Alat dan Bahan

Alat penelitian yang digunakan adalah standar terapi JNC 7 tahun 2003,

pedoman Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi tahun 2006 dari

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jurnal yang berkaitan dengan

penelitian, buku-buku pustaka dan lembar pengumpul data. Bahan penelitian yang

digunakan adalah buku catatan pengobatan pasien prolanis di Puskesmas

Karangpandan selama bulan Maret 2016.

C. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Karangpandan Kabupaten Karanganyar

setiap hari Kamis dan dilaksanakan pada bulan Maret 2016.


29

D. Definisi Operasional

1. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sesuai dengan klasifikasi JNC

7 pada pasien hipertensi di Puskesmas Karangpandan.

2. Pola penggunaan obat adalah gambaran peresepan obat antihipertensi yang

meliputi jenis obat, dosis obat dan frekuensi pemberian baik obat tunggal

maupun kombinasi.

3. Jenis obat adalah nama zat aktif dari antihipertensi yang diresepkan oleh

dokter kepada pasien

4. Dosis obat adalah takaran zat aktif dari antihipertensi yang diresepkan oleh

dokter kepada pasien.

5. Frekuensi pemberian adalah berapa kali obat harus diberikan dalam sehari

atau setiap berapa jam sangat tergantung dari sifat kimia fisika obat besar

dosis obat.

6. Evaluasi kerasionalan antihipertensi yaitu penilaian pemilihan obat

antihipertensi berdasarkan ketepatan indikasi, ketepatan obat dan ketepatan

dosis.

7. Subyek penelitian adalah pasien prolanis di Puskesmas Karangpandan selama

bulan Maret 2016 yang telah didiagnosa penyakit hipertensi tanpa penyakit

penyerta.

8. Antihipertensi adalah obat pilihan utama untuk mengatasi penyakit hipertensi

yang meliputi Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI), Angiotensin

Receptor Blocker (ARB), Beta Blocker (BB), Calcium Channel Blockers atau

Calcium antagonist (CCB) dan diuretik tipe thiazide


30

9. Tepat dosis adalah ketepatan dalam besaran dosis dan frekuensi yang

disesuaikan dengan standar terapi dari JNC 7.

10. Tepat obat adalah pemilihan obat antihipertensi pada pasien hipertensi tanpa

penyakit penyerta memiliki efek terapi yang sesuai dengan penyakitnya dan

merupakan drug of choice yang sesuai dengan standar terapi. Standar terapi

yang digunakan adalah JNC 7 berdasarkan algoritma pengobatan

antihipertensi.

11. Tepat indikasi adalah obat diberikan berdasarkan keadaan medis pasien dan

terapi farmakologi benar-benar diperlukan. Ketepatan indikasi berkaitan

dengan penentuan perlu tidaknya terapi farmakologi diberikan mengacu pada

JNC 7.

12. Kombinasi obat adalah penggunaan dua atau lebih obat antihipertensi dari

golongan lain. Standar terapi yang digunakan adalah JNC 7 dan

Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi dari Departemen Kesehatan

Republik Indonesia tahun 2006.

13. Pasien prolanis adalah pasien yang berusia lebih dari 50 tahun dan menjalani

pengobatan di Puskesmas Karangpandan selama bulan Maret 2016.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien hipertensi yang

melakukan pengobatan di Puskesmas Karangpandan selama bulan Maret

2016.
31

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling.

Sampel yang digunakan adalah semua subjek populasi yang memenuhi kriteria

inklusi. Jumlah sampel yang digunakan adalah 10 data catatan pengobatan

pasien prolanis yang mengalami hipertensi tanpa penyakit penyerta. Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah:

a. Pasien prolanis yang didiagnosis menderita hipertensi tanpa penyakit

penyerta.

b. Mempunyai kelengkapan data identitas pasien (umur, jenis kelamin,

tekanan darah, nama pasien), jenis obat yang digunakan, dosis dan

frekuensi pemberian serta berada pada periode bulan Maret 2016.

c. Pasien hipertensi yang mendapatkan terapi antihipertensi.


32

F. Alur Kerja

Penyusunan proposal

Pengajuan Surat Izin Penelitian

Mulai Penelitian

Pengumpulan Data

Data Pasien Penggunaan Obat

Pengolahan Data

Gambaran Pasien Pola Penggunaan Obat

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3 . Alur Kerja

G. Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan metode

deskriptif untuk mengetahui gambaran pola dan rasionalitas penggunaan obat

antihipertensi pada pasien prolanis di Puskesmas Karangpandan. Data yang


33

diperoleh dinilai ketepatannya dengan buku standar yang digunakan diantaranya

JNC 7 tahun 2003 dan Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi dari

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006. Data yang diperoleh

dianalisis dengan menghitung persentase dari tepat obat, tepat indikasi dan tepat

dosis.

Anda mungkin juga menyukai