METODE PENELITIAN
Pembuatan proposal
Pengambilan data
Persentase = x 100 %
3.7.2 Gambaran penggunaan obat selain antibiotik pada peresepan pasien ISPA non
pneumonia dan diare non spesifik.
Gambaran penggunaan obat selain antibiotik pada peresepan pasien ISPA non
pneumonia dan diare non spesifik dengan mengidentifikasi sampel pasien yang menderita
ISPA non pneumonia dan diare non spesifik. Sampel ini bisa dilihat dari form monitoring
indikator peresepan yang dibuat oleh 12 Puskesmas Kabupaten Karangasem. Berdasarkan
form tersebut didapatkan informasi tentang obat-obatan apa saja yang diresepkan kepada
pasien.
Selanjutnya dapat dilakukan identifikasi dan kategorisasi obat-obatan yang diresepkan selain
antibiotik. Misalnya, obat batuk dan pilek, antipiretik (penurun demam), ekspektoran,
antihistamin, obat anti-diare, dll.
Contoh: Jika dalam data terdapat 200 pasien pada tahun 2022, dan 150 pasien menerima obat
dengan nama generik, maka persentase ketercapaian penggunaan obat generik adalah
(150/200) * 100% = 75%.
3.7.4 Ketercapaian penggunaan antibiotik pada peresepan pasien ISPA non
pneumonia di Puskesmas Kabupaten Karangasem pada tahun 2022.
Persentase peresepan antibiotik untuk pasien ISPA non pneumonia yang mempunyai
batas toleransi 20%. Dihitung dengan cara…..(tolong bahasakan rumus dibawah). Rumus
yang digunakan untuk menghitung yaitu :
3.7.5 Ketercapaian penggunaan antibiotik pada peresepan pasien diare non spesifik di
Puskesmas Kabupaten Karangasem pada tahun 2022.
Persentase peresepan antibiotik untuk pasien diare non spesifik yang mempunyai batas
toleransi 8%. Dihitung dengan cara…..(tolong bahasakan rumus dibawah). Rumus yang
digunakan untuk menghitung yaitu :
3.7.6 Ketercapaian jumlah rerata item obat dalam setiap lembar resep di Puskesmas
Kabupaten Karangasem pada tahun 2022.
Batas toleransi tingkat rerata jumlah item obat tiap lembar resep adalah 2,6 item.
Dihitung dengan cara…..(tolong bahasakan rumus dibawah). Rumus yang digunakan untuk
menghitung yaitu :
%POR= X 100%
3.7.8 Kesesuaian penggunaan obat yang diresepkan berdasarkan Formularium
Nasional di Puskesmas Kabupaten Karangasem pada tahun 2022.
Gambaran kesesuaian penggunaan obat pada peresepan pasien ISPA non pneumonia dan
diare non spesifik yang dibandingkan dengan Formularium Nasional dilihat dari form
monitoring indikator peresepan yang dibuat oleh 12 Puskesmas Kabupaten Karangasem.
Berdasarkan form tersebut didapatkan informasi tentang obat-obatan apa saja yang
diresepkan kepada pasien. Selanjutnya dapat dilakukan identifikasi dan kategorisasi obat-
obatan yang diresepkan. Identifikasi obat-obatan yang sesuai dengan Formularium Nasional
dan kategorisasikan sebagai "sesuai". Obat-obatan yang tidak sesuai dengan Formularium
Nasional dapat dikategorikan sebagai "tidak sesuai". Kemudian bandingkan obat-obatan
yang diresepkan dengan daftar obat yang terdapat dalam Formularium Nasional. Hitung
jumlah penggunaan obat sesuai dan tidak sesuai dengan mencatat jumlah pasien yang
menerima obat yang sesuai dan tidak sesuai dengan Formularium Nasional. Jumlah ini dapat
dihitung berdasarkan jumlah resep atau jumlah pasien yang menerima obat-obatan tersebut.
Hitung persentase kesesuaian penggunaan obat dengan menggunakan rumus persentase. Bagi
jumlah pasien yang menerima obat yang sesuai dengan Formularium Nasional dengan jumlah
total pasien dalam data, lalu kalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase kesesuaian
penggunaan obat.
Contoh: Jika dalam data terdapat 200 pasien pada tahun 2022, dan 180 pasien menerima obat
yang sesuai dengan Formularium Nasional, maka persentase kesesuaian penggunaan obat
adalah (180/200) * 100% = 90%.