Anda di halaman 1dari 2

[ADA] Fenomena Interaksi kakak dan adik (saudara kandung)

Ada Menampakkan Diri #1


Aditya Rafi wicaksono seorang lelaki berkulit coklat putih dengan postur tubuh kurus dan
seperti anak sekolah menengah atas lainnya. Tinggi badan 165cm sedangkan berat tubuhnya
hanya 53kg. Dengan kacamata bundarnya rafi nama panggilan didalam keluarga lebih sering
memakai cowo hitam dan rambut dibelah dua atau dikepinggirkan seperti artis idolanya.
Usianya kini 17 tahun dengan pendidikan masih menginjak SMA kelas 12 yang sebentar
lagi akan menghadapi Ujian Negara. Rafi merupakan orang yang jika berbicara volume suaranya
tidak terlalu keras dan sering bercanda. Disisi lain walaupun rafi masih duduk di bangku sekolah
Rafi adalah seorang pemikir, dia bisa berfikir lebih dewasa walaupun masih diselingi bercanda.
Terbukti dari di sekolah dia menjadi Wakil ketua osis dan orang yang dihormati di tempat
berkumpulnya. Rafi bisa menyeimbangkan antara kehidupan pendidikannya, pergaulannya, dan
agamanya. Rafi setiap rabu rutin bersama temannya pergi ke suatu acara kajian. Kajian tersebut
menurut Rafi membuat menambah wawasannya tentang beragama, selain kajian rafi sering
menggunakan aplikasi youtube untuk melihat ceramah ceramah sebelum tidurnya. Dialam
hidupnya rafi merasa ada yang kurang dan mengikuti kajian alhasil ketika mengikuti kajian
berdampak semakin beruntun dala kehidupan beragamanya. Setiap rabu mengikuti kajian, jumat
ngaji bersama dan terkadang di weekend melakukan sharing bersama terhadap islam.

Elaborasi ADA
Tahapan rafi menjadi seperti ini adalah ketika Rafi diahadapkan pada masalah berkaitan yang
berkaitan tentang osis, Masalah tersebut adalah masalah besar yang menyangkut hubungan
antara Rafi, pertemanan dan Sekolah. Rafi dihadapkan pada jalan buntu dan tidak ada jalan
keluar,setelah itu rafi menghadiri kajian dan dikatakan kalau ada majelis ilmu yang
mengatakakan ada 70 ribu malaikan akan mengelilingi kita dan mengaminkan do kita dan ada
hasinya. Rafi berdoa untuk dicarikan jalan keluar dengan penuh keyakinan dan berserah diri
kepada Allah. Ketika hari selanjutnya, masalah yang jadi beban itu selesai dengan mudahnya
yang sebenarnya masalah itu merupakan masalah besar.Semenjak itu Rafi mulai mempercari
bahwa Rafi tidak boleh terlalu sibuk di duni akan tetapi harus mengimbangi dengan agama,
sehingga jika dihadapkan masalah lagi Rafi langusng menyerahkan diri sama Allah. Akan tetapi
semenjak rafi menyerahkan diri dan menjadi rutin, rafi dihadapkan dengan banyak masalah, rafi
menangkap ini merupakan cobaan Rafi untuk selalu bergantung dan menyerahkan diri kepada
Allah dan menjadi terbiasa semangat mencari ilmu agama. Mulai dari saat itu Rafi mulai
mengajak teman temannya ke jalan ini juga dan menjadi menjaga diri dan malu ketika
melakukan dosa

Refleksi ADA
Sikap Rafi terhadap keberagamaan manusia secara umum awalnya memiliki kebingungan harus
bagaimana, akan tetapi ketikan mengikuti kajian rafi mendapatkan pencerahan tentang hablum
minanas hablum minallah hubungan dengan antar manusia dan tetap menjaga hubungan dengan
Allah, Rafi menjadi tau bahwa dalam menghadapai orang yang beragaman selain islam harus
tetap respect, toleransi, dan menghargai. Dan mengapa harus menghargai karena sudah
dijelaskan di surat al-kafirun
Sikap Rafi terhadap kehidupan beragamanya sendiri berdampak ketika berbicara apapun jadi ada
dasarnya, yaitu al-quran, sehingga Rafi berubah dari yang awalnya asal bicara sekarang lebih
dijaga tentang omongannya walaupun diselingi bercanda dan tawa garingnya. Setelah interaksi
lebih lama dengan Rafi, Pelihat ada semakin menyadari bahwa Rafi lebih bergantung kepada
Allah, tugas di dunia sebenarnya untuk ibadah, semakin memiliki peran untuk menjadi pemimpin
bagi dirinya sendiri, dan fungsi untuk menyampaikan amanat tentang agama islam kepada diri
sendiri, menyampaikan tentang alquran dan rafi sudah bergantung, walau Rafi sibuk urusan
dunia akan tetapi tetap seimbang dengan urusan agama juga, seperti ketika waktunya sholat Rafi
akan bergegas sholat, pada saat kajian rutin rabu yang sering Rafi ikuti, rafi akan berangkat
kajian. Rafi menjalankan kegiatan ini seperti biasa dan cara pandang Rafi bisa saja jadi merubah
pola fikir seseorang dan perbedaan pendapat tidak akan menjadi perpecahan menurut Rafi.

Referensi
Wawancara dengan Aditya Rafi pada 10 maret 2019 di rumah.

Anda mungkin juga menyukai