Anda di halaman 1dari 3

Nama : Odi Sepriadi

NIM : 1907949
Jurusan : DKV 19

Akhlak Sebagai Indikator Keshalihan


Kita melihat fenomena di masyarakat sekarang ini banyak sekali fenomena-fenomena atau
problematika yang terjadi, anak remaja sudah bisa atau memamerkan hal-hal yang tidak
terpuji minum minuman keras, narkotika, ataupun pergaulan bebas di samping itu hal perkara
yang di sekeliling kita tentu mungkin dianggap biasa padahal itu juga bagian dari Bagaimana
seorang muslim berakhlak yaitu ketika bertemu dengan seorang guru atau dengan seseorang
yang usianya jauh di antara kita jarang sekali kita temukan ada tata krama atau sopan santun
mungkin juga di sebagian yang lainnya ketika ada seseorang yang sedang duduk kita
melewati dengan seenaknya saja tanpa memperhatikan ada orang atau tidaknya itu beberapa
bagian fenomena atau problematika sebetulnya dari bagaimana kita atau diantara kita
hilangnya atau ada-ada pemerosotan dan penurunan terkait masalah akhlak.
Pada era sekarang ini ada kekhawatiran dan agak kegelisahan bahwa tingkatan para
mahasiswa itu kurang begitu memperhatikan tentang akhlaqnya jadi tidak dikenal lagi kita
bahwa hormat murid kepada guru, kemudian yang muda kepada yang lebih tua termasuk
mahasiswa terhadap dosen nya karena kadang dosennya juga di lewatkan begitu saja tidak
merasa berdosa.
Oleh karena itu kita tahu ajaran islam itu intinya ada aqidah yang kaitanya merupakan
pondasi dari sebetulnya sebagai seorang muslim atau muslimah, yang kedua Syariah yaitu ibu
yang berkaitan dengan ibadah dan intinya itu yang buah nya itu yang bisa dilihat oleh indera
kita yaitu akhlak akhlak itu adalah hal-hal yang berkaitan dengan sikap perilaku nilai baik
nilai buruk pantas tidak pantas, layak tidak layak, sopan santun itu hal yang berkaitan yang
disebut akhlak perilaku tabeat, dan akhlak itu tidak bisa dibuat secara spontan ya sebab ini
harus ada rela korelasinya dengan pihak-pihak yang terkait ya dan tidak bisa dibentuk begitu
saya walaupun sekolah bagus mendidiknya guru-gurunya di perguruan tinggi dosennya
termasuk dosen agamanya dan dosen pendidikan dan nilai lainnya PKN dan Pancasila yang
lainnya tapi kalau Lembah terkait yang lainnya tidak turut serta membinanya mendidihnya
mengarahkannya yaitu di lingkungan formal itu di keluarga kemudian di nonformal di
lingkungannya Hal itu tidak akan signifikan hasilnya tapi harus ada integrasi harus ada
keterpaduan penuaan semua antara semua sistem yang terkait itu baru akan ada hasil yang
signifikan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu merupakan manusia yang utuh yang menjadi
teladan bagi semuanya rohmatan lil'alamin jadi bukan hanya untuk orang Islam saja tapi
siapapun diluar Islam itu sampai beliau itu dijadikan cocok baik oleh kawan maupun oleh
lawan. karena kalau memang begitu dia kepribadiannya itu utuh. sehingga tatkala Siti Aisyah
di saja oleh sahabat Bagaimana si akhlak rasul itu Aisyah menjawab “khuluquhu Alquran”
akhlak rasul itu adalah Alquran yang berjalan Jadi ketika kita ingin mengetahui Allah Rasul
bacalah juga dan harus memahami serta mempraktekkannya kalau mau utuh seperti apa yang
diaktualisasikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
bagi seseorang yang beragama di dalam ibadahnya bagus kemudian dalam akhirnya eh
bagus juga tetapi pada tataran akhlaknya kurang itu bagaimana?
Terkadang di dalam kehidupan itu banyak yang keliru orang sudah berbuat baik memberikan
shodaqoh untuk membuat Jalan, wah dia akhlaknya bagus ya kata si tetangganya ke-4 harinya
tidak ibadah yang lain salat tidak shaum tidak, Kemudian kemusyrikan untuk mencari
kekayaan datang ke Nyi Roro Kidul orang bahwa tapi dengan tetangganya. Itu yang keliru
penilaian, itu perbuatan baik beda kalau akhlak rujukannya Alquran dan Sunnah, itu norma
kemasyarakatan norma etika di dalam kehidupan berbudaya bermasyarakat jadi berbeda
nilainya meskipun itu baik kata dasar kata orang tapi belum tentu juga segi akhlaqnya itu itu
berbeda jadi akhlak jadi kerang-kerang keliru dengan norma dengan moral dengan etika itu
berbeda ada yang bisa makannya apa kesamaannya kaitanya dengan baik dan buruk samanya
baik-buruk kebiasaan adat itu sama ya tapi nilainya sumbernya itu yang berbeda. Tidak
selamanya perbuatan baik menjadi akhlakul karimah, tapi ahlaqul karimah otomatis menjadi
perbuatan ahlaqul karimah landasannya adalah lillah.
Bagaimana agar kita bisa mempunyai akhlakul karimah sehingga menuntut kita
menjadi orang yang Saleh?
jadi mulanya harus dalam diri tanamkan tekadnya niat bahwa segala sesuatu aktivitas yang
kita lakukan lillah nilai itu kuncinya Jadi kalau tidak kuncinya itu tanda tanya bisa ria,
musyrik, munafik itu, tapi kalau sudah ditempelkan niatnya dalam diri, baru karena perintah
Allah.
Terkadang ada sudah ada orang yang lillah merasa tenang kutip merasa sudah Soleh
namun kesalehan tersebut belum bisa juga di tularkan menjadi kesalehan sosial dalam
arti hanya sebatas kesalehan individu nah bagaimana agar dari kesalehan individu itu
dapat berdampak ke dalam kesalehan sosial baik itu hubungan sesama manusia baik
itu hubungan dengan alam dengan sekitar dengan lingkungan karena kita lihat atau
sholatnya rajin shodaqoh tadi yang dikatakan kesana kemari namun disisi lain
misalkan Tidak bisa merawat lingkungan akhirnya hutan dibabat habis pasir
dikerudungi sebagainya itu bagaimana ?
itu karena mungkin mungkin dia ada sifat egoistis individualistis ada diskriminatif atau
mungkin juga masih kekurangpahaman ilmunya atau kesadarannya orang bahwa hidup ini
tidak sendirian, bahwa hidup manusia itu perlu bermasyarakat berbangsa dan bernegara, perlu
ada hal-hal yang lain berkaitan dengan sesama manusia mungkin juga tidak menyadari hal itu
jadi ilmunya harus ditambah bahwa akhlak ini ada yang kaitan dengan Allah ada kaitan
dengan diri sendiri ada kaitan dengan sesama manusia, ada kaitan dengan lingkungan,
berkaitan dengan berbagai negara di dunia ini. jadi semuanya mempunyai komponen-
komponen tersendiri.
Islam yang paling baik itu adalah bagaimana memberikan makanan kemudian menebarkan
salam atau sapaan dan atau mendapatkan keamanan kepada orang yang tidak diketahui dan
orang yang diketahui dan tidak diketahui Nah kalau melihat fenomena di masyarakat dengan
yang diketahui sudah biasa ini
bagaimana menumbuhkan agar tidak tebang pilih tidak memilih untuk menghormati
seseorang yang tidak kita kenal?
makanya di perlu diberikan pengetahuan kepada yang bersangkutan bahwa hal itu ilmunya
dalam konsep Islam bahwa kita harus memberikan kedamaian kepada semua pihak rohmatan
lil'alamin seperti hanya kita dalam salat pas akhir salam ada salam-salam mualaikum ke
sebelah kanan dan salaikum sebelah kiri kan yang sebelah karena kita belum tentu ke dikenal
oleh kita sebelah kiri kita belum tentu dikenal kita akan tapi kita mendoakan supaya di
sebelah kanan kita supaya ada kedamaian keselamatan kesejahteraan kemakmuran.
akhlak yang baik yaitu harus ada keterpaduan semua pihak bukan hanya tugas pendidik tetapi
tugas orangtua lingkungan dan semuanya sehingga kita dapat menciptakan atau
menghadirkan generasi-generasi yang baik pula.

Anda mungkin juga menyukai