Anda di halaman 1dari 20

Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang

demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya


merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi
ilmu yang berdiri sendiri-sendiri.

ARTRIVIT

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini!
PELAJARI LEBIH

Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri
adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk
dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya
hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in
sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi
tumbuhan.
MENARIK UNTUK ANDA
Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini!
Artrivit

Musuh Terburuk Hipertensi. Baca Sebelum Dihapus


Cardionormin

Rasakan Pembuluh Darah Bersih & Tensi 120/80, setelah Minum Ini
Cardionormin
Wanita 55-an asal Surabaya dengan Baby Face Pakai Ini sebelum Tidur
Neolift

Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan
susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang
berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal
sebagai bunga.

ARTRIVIT

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini!
PELAJARI LEBIH

Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga


adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna
dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada
bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya
dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.

MENARIK UNTUK ANDA


Musuh Terburuk Hipertensi. Baca Sebelum Dihapus
Cardionormin

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini!
Artrivit

Cara Termudah Singkirkan Kerutan di Rumah! (Coba Sekarang) Surabaya


Neolift
Keluarga asal Surabaya Mendadak Kaya dalam 3 Hari setelah Baca Ini
Wealth Amulet

ARTRIVIT

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini!
PELAJARI LEBIH

Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat


yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai
penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu
bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan
bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu
ataupun zat lain.

Baca Juga : Jaringan Epitel – Pengertian Ciri, Struktur, Sifat Dan


Gambarnya

ARTRIVIT

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini!
PELAJARI LEBIH

Pengertian Bunga
Bunga adalah alat pembiakan Angiospermae (spermatophyta biji tertutup,
terdiri dari monokotil dan dikotil). Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga
uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada
salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan
bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan,
berarti bunga jantan dan betina gabung dalm satu bunga (Sujana, 2007).

Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya


peristiwa penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan
buah yang di dalamnya terdapat biji. Biji inilah yang akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru (Machin dan Scopes, 2005).
ARTRIVIT

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini!
PELAJARI LEBIH

Bunga terdiri atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain
tumbuh. Bagian dari sumbu yang merupakan ruas yang berakhir dengan
tangkai bunga (pedisel). Ujung distal pedisel ini mengembang dengan
panjang yang beragam dan bagian ini disebut reseptakael bunga (talamus).
Organ-organ bunga melekat pada reseptakel. Sebuah bunga yang khas
mempunyai empat macam organ.

Organ-organ yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama


membentuk kaliks yang biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling
rendah kedudukannya pada reseptakel. Disebelah dalam sepal adalah corolla
yang terdiri atas petal, pada umumnya berwarna yang membentuk perhiasan
bunga. Bila semua perhiasan bunga itu sama, mereka disebut tepal. Di dalam
perhiasan bunga dijumpai dua macam organ reproduksi, yang sebelah luar
disebut stamen yang bersma-sama membentuk androsium, dan sebelah
dalam di sebut karpel yang membentuk ginesium (Fahn, 1991).
ARTRIVIT

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini!
PELAJARI LEBIH

Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan-


tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ
tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui
pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji
merupakan generasi berikutnya, dan bertindak sebagai cara yang utama
untuk penyebaran individu-individu spesies secara luas.

Selepas persenyawaan, sebagian dari bunga itu akan berkembang menjadi


buah yang meBunga terdiri atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ
bunga yang lain tumbuh. Bagian dari sumbu yang merupakan ruas yang
berakhir dengan tangkai bunga (pedisel). Ujung distal pedisel ini
mengembang dengan panjang yang beragam dan bagian ini disebut
reseptakael bunga (talamus). Organ-organ bunga melekat pada reseptakel.
Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam organ. Organ-organ
yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama membentuk kaliks
yang biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling rendah kedudukannya
pada reseptakel.

Disebelah dalam sepal adalah corolla yang terdiri atas petal, pada umumnya
berwarna yang membentuk perhiasan bunga. Bila semua perhiasan bunga itu
sama, mereka disebut tepal. Di dalam perhiasan bunga dijumpai dua macam
organ reproduksi, yang sebelah luar disebut stamen yang bersma-sama
membentuk androsium, dan sebelah dalam di sebut karpel yang membentuk
ginesiumngandung biji-biji (Stace, 1980).

Baca Juga : Proses Metamorfosis Pada Katak

Fungsi Bunga:
1. Dianggap sebagai ranting dengan daun-daun yang berubah fungsi
2. Organ reproduksi seksual pada tumbuhan
3. Produksi buah (makanan, pelindung, penghasil biji)
4. Penarik serangga untuk polinasi

Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk


Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya,
bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga
tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga
majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga (Fahn, 1991).

 Bunga Tunggal :

Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar


bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang
sari (stamen), dan putik (pistil). Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas
ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung (bract), daun
tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga (Stace, 1980).

 Bunga Manjemuk :

Suatu bunga tunggalharus bisa dibedakan dari cabang yang mendukung


sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di
ketiak jelas kelihatan, bahwa diantara bunga-bunganya sendiri yang terdapat
pada cabang itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk berasimilasi.
Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang
telah berkelompok itu tidak lagi berdaun atau jika ada daunnya daun-daun
tadi telah mengalami metamorfosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk
asimilasi (Tjitrosoepomo, 1985).

Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi bunga majemuk terbatas dan


bunga majemuk tidak terbatas. Contoh bunga majemuk terbatas adalah
monochasium yang terdiri atas monochasium tunggal, sekrup, dan bercabang
seling; dichasium yang terdiri atas dichasium tunggal dan dichasium
majemuk; pleiochasium; bunga kipas dan bunga sabit (Widya, 1989).

Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia


botryoides atau inflorescentia), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya
dapat tumbuh terus, dengan cabang – cabang yang dapatbbercabang lagi
atau tidak, dan mempunyai susunan ”acropental” (semakin muda semakin
dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga – bunga pada bunga majemuk
ini mekar berturut – turut dari bawah ke atas.

Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga, tampknya seakan – akan
bunga majemuk ini tidak terbatas, lagi pula jika dilihat dari atas, nampak
bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya ialah bunga yang
menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke
pusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini di namakan
inflorescentia centripetala. Bunga majemuk tak terbatas terdapat misalnya
pada kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz), mangga (Mangifera
indica L.) (Widya, 1989).

Baca Juga : Proses Metamorfosis Pada Kupu-Kupu

Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia


centrifuga, inflorescentia definita), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu
tangkainya selalu di tutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai
pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang – cabang,
dan cabang – cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung
suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk yang terbatas bunga yang
mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ib’
u tangkainya, jadi dari tengah ke pinggir (jika di lihat dari atas), oleh sebab itu
di namakan: inflorescentia centrifuga (Fahn, 1991).
Melihat jumlah cabang pada ibu tangkai bunga majemuk terbatas di bedakan
dalam tiga macam (Sastrapradja, 1976):
1. Yang bersifat ”monochasial”, jika ibu tangkai hanya mempunyai satu
cabang, ada kalanya lebih (dua cabang), tetapi tidak pernah
berhadapan, dan yang satu lebih besar daripada yang lainnya.
Cabang yang besar selanjutnya seperti ibu tangkai setiap kali hanya
mengeluarkan astu cabang saja. Bunga majemuk semacam ini di
temukan pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji
tunggal (Monocotyledoneae),kapas (Cossypium sp.).
2. Yang bersifat ”dichasial”, jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang
berhadapan, terdapat pada tumbuhan dengan bunga
berbibir (Labiatae),
3. Yang bersifat ”pleiochasial”, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua
cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai
tadi, misalnya pada bunga oleander (Nerium oleander L.).
Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk yang
memperlihatkan baik sifat – sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat
bunga majemuk tak berbatas(Sulasmi, 2004).

Bagian-Bagian Bunga
 Mahkota (Petal)
 Berwarna cerah
 Pelindung stamen dan pistil
 Penarik serangga
 Petal banyak = corolla

Bunga sangat beragam strukturnya. Meskipun demikian, persamaan yang


pokok di antara tumbuhan itu lebih besar dibandingkan dengan kelainannya,
karena semua bunga mempunyai kerangka struktur dasar yang sama.
Menurut botaniwan, bunga adalah sepotong batang atau cabang dengan
sekumpulan daun yang mengalami metamorfosis yang behubungan dengan
fungsinya untuk bereproduksi.(Tjitrosoma, 1984).
MENARIK UNTUK ANDA

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini!
Artrivit
Rasakan Pembuluh Darah Bersih & Tensi 120/80, setelah Minum Ini
Cardionormin

Musuh Terburuk Hipertensi. Baca Sebelum Dihapus


Cardionormin

Wanita 55-an asal Surabaya dengan Baby Face Pakai Ini sebelum Tidur
Neolift

Menurut Dod (1979), bunga pada umumnya mempunyai bagian – bagian


berikut :
1. Tangkai bunga (pedicellus),yaitu bagian bunga yang masih jelas
bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun – daun peralihan,
yaitu bagian – bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang
seakan – akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan
bunga.
2. Dasar bunga (receptaculum),yaitu ujung tangkai yang seringkali
melebar, dengan ruas – ruas yang amat pendek, sehingga daun –
daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian – bagian
bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanay lalu
tampak duduk dalam satu lingkaran.
3. Hiasan bunga (perianthium),yaitu bagian bunga yang merupakan
penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan
tulang – tulang atau urat – urat yang masih jelas. Biasanya hiasan
bunga dapat di bedakan dalam dua bagian yang masing – masing
duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian – bagian hiasan bunga itu
umumnya tersusun dalam dua bagian antara lain: kelopak (kalix) dan
mahkota bunga (corolla).
4. Alat – alat kelamin jantan (androecium),bagian ini sesungguhnya
juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari.
Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (stamen).
5. Alat kelamin betina (gynaecium),yang pada bunga merupakan
bagian yang biasanya disebut putik (pistilum), juga putik terdiri atas
metamorfosis daun yang disebut daun buah (carpella). Pada bunga
dapat ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat
terdiri atas beberapa daun buah.

Baca Juga : Sintesis Protein

Melihat bagian – bagian yang terdapat pada bunga maka bunga dapat di
bedakan dalam (Tjitrosoepomo, 1989):
 Bunga lengkap (flos completusl),yang terdiri atas: lingkaran daun –
daun kelopak, lingkaran daun – daun mahkota, lingkaran benang –
benang sari dan satu lingkaran daun – daun buah.
 Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos
incompletusl),jika salah satu bagian hiasan bunga atau salah satu
alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan
bunga, maka bunga itu di sebut telanjang (nudus), juka hanya
mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya,
dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis). 
Menurut Darjanto dan Satifah (1984), bunga lengkap mempunyai empat
bagian yaitu : kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan
putik (pistilum).  Bunga dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang
pendek yang bedaun dan telah mengalami perubahan bentuk
kuncup.  Kelopak merupakan rangkaian dari daun-daun bunga pertama dari
bawah, yang pada kuncup bunga terletak paling luar.

Adapun fungsi kelopak adalah untuk melindungi bagian-bangian bunga


lainnya dari gangguan luar sebelum kuncup bunga itu mekar. Rangkaian daun
bunga yang kedua dari bawah adalah corolla, yang biasanya lebih halus, lebih
lemas, tidak kaku, lebar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian daun bunga
yang ketiga semuanya masih bergulung dan disebut benang sari.  Benang
sari adalah bagian bunga yang berfungsi sebagai alat kelamin jantan pada
bunga.

Benang sari yang normal mempunyai tangkai sari (bagian dari benang sari
yang biasanya berbentuk silinder dan cukup panjang) dan kepala sari (bagian
dari benang sari yang terletak pada ujung tangkai sari).  Dan rangkaian daun
yang keempat disebut putik, yang berada paling ujung dan berlekatan menjadi
empat bunga duduk di atas dasar bunga (receptaculum), yaitu di ujung
tangkai bunga yang biasanya melebar.

Putik adalah bagian bunga yang berfungsi sebagai alat kelamin betina.  Putik
terdiri atas kepala putik, tangkai putik (berupa sebuah pipa atau tabung yang
panjang dan merupakan tiang penghubung antara kepala putik dan bakal
buah), dan bakal buah (bagian dari putik yang terletak paling bawah dan
duduk di atas dasar bunga).

Baca Juga : Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Perkembangbiakan Bunga
Dari suatu tumbuhandapat diperoleh tumbuhan baru, dengan lain perkataan:
pertumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Yang dapat
menjadi tumbuhan baru adalah suatu bagian tubuh tumbuhan, yang kemudian
memisahkan diri atau oleh manusia dengan sengaja dipisahkan dari
tumbuhan yang lama. Bagian tubuh tumbuhan yang  kemudian dapat tumbuh
menjadi individu baru itu dinamakan: alat perkembangbiakan (organum
reproductivum, diaspora, propagulun, disseminulum). Alat perkembangbiakan
yang generative atau seksual, yaitu alat perkembangbiakan yang terjadinya
didahului oleh peristiwa perkawinan (Gembong. 2011).

Bunga adalah alat perkembangbiakan secara generatif dari tumbuhan berbiji


(angiospermatophyta). Hal ini, karena bunga mempunyai alat kelamin betina
(carpel) dan alat kelamin jantan (stamen). Bunga sebenarnya suatu cabang
yang daun-daunnya telah berubah bentuk maupun fungsinya (Suroso Adi
Yudianto, 1992).

Bunga terdiri atas aksis (sumbu), dan pada sumbu inilah muncul organ bunga.
Bagian bunga yangbmempunyai ruas (internodus) terdapat tangkai bunga
yang disebut pedisel. Ujung distal dari pedisel membengkak dan meluas
disebut reseptakulum atau thalamus. Organ bunga menempel pada
reseptakulum. Bunga mempunyai 4 macam organ.

Organ paling luar adalah sepala, yang secara bersamaan menyusun kaliks
(kelopak bunga) yang biasanya berwarna hijau, dan ditemukan paling bawah,
tepat diatas reseptakulum. Di sebelah dalam sepala adalah korola (mahkota
bunga) yang terdiri atas petala, yang biasanya berwarna. Kedua tipe organ ini
bersama-sama membentuk periantium (perhiasan bunga). Apabila semua
organ periantium sama, disebut petala. Di dalam periantium terdapat dua
macam organ reproduksi. Organ disebalah luar disebut stamen (benang sari)
yang bersama-sama membentuk androesium, dan organ disebelah dalam
disebut karpela (daun buah) yang membentuk ginoesium (Sri Mulyani, 2006).

Reproduksi tumbuhan merupakan proses alami pada tumbuhan dengan


menurunkan individu-individu baru untuk melestarikan jenisnya. (Rifa, 2004)
Reproduksi pada tumbuan dibedakan menjadi reproduksi aseksual (vegetatif)
dan reproduksi seksual (generarif). Dikenal ada organisme yang melakukan
reproduksi vegetatif saja, dan ada yang generatif saja, tetapi ada pula yang
bergantian secara vegetatif dan generatif berturut-turut(Sri Devita Anggraini,
1994).

Menurut Tjitrosoepomo (1999), berdasarkan alat kelaminnya bunga dapat


dibedakan menjadi:
 Bunga berkelamin dua (hermaphroditus), bunga yang didalamnya
terdapat benang sari dan putik.
 Bunga berkelamin tunggal (unisexsualis), dibagi menjadi dua bagian :

1. Bunga jantan (flos masculus), bunga yang mempunyai benang sari


tetapi tidak membentuk putik.
2. Bunga betina (flos femineus), bunga yang mempunyai putik tetapi tidak
membentuk benang sari.

 Bunga mandul adalah bunga yang tidak ada benang sari maupun
putiknya.

Pada tumbuhan biji, sebelum terjadi fertilisasi,terjadi peristiwa lain , yaitu


penyerbukan atau persarian. Penerbukan atau persarian adalah sampainya
serbuk sari pada tempat tujuannya (gymnosprmae pada tetes penyerbukan ;
angiospermae pada kepala putik) penyerbukan terbagi berdasarkan asal dan
penyerbukannya. Berdasarkan asal, yaitu penyerbukan sendiri (autogami),
penyerbukan tetangga (geitonogomi), penyerbukan silang (alogami),
penyerbukan baster. Dan berdasarkan penyebab, yaitu penyerbukan yang
disebabkan oleh angin (anemogami), penyerbukan yang disebabkan oleh air
(hidrogami), penyrtbukan yang disebabkan oleh hewan (zooidogami)
(Soedarjatmo, 1991).

Baca Juga: Flagellata adalah

Penyerbukanadalah proses perpindahantepung sari ataukepala sari


kekepalaputik. Apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga atau
bunga lain pada satu tanaman, maka disebut dengan penyerbukan
sendiri (self pollination). Bila serbuk sari berasal dari bunga tanamn lain
disebut dengan penyerbukan silang (cross pollination).

Baik tanaman yang menyerbuk sendiri maupun tanaman yang menyerbuk


silang memiliki kemungking yang sama untuk terjadinnya penyerbukan yang
berkebalikan. Tanamna yang menyerbuk silang memiliki kemungkinan
terjadinnya penyerbukan sendiri sebesar 5 %. Begitu juga tanaman yang
menyerbuk sendiri memiliki peluang terjadinya penyerbukan silang sebesar 5
%. Terjadinnya penyerbukan silang akan meningkatkan keragaman sifat dan
genotip dari tanaman. Sedangkan penyerbukan sendiri akan meningkatkan
kehomogenitasan dari suatu tanaman (Sunarto, 1997).
Beberapa bunga memiliki ciri morfologi khusus pada tiap spesiesnya yang
mengakibatkan perbedaan proses penyerbukan. Secara umum proses
penyerbukan pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa proses sebagai
berikut(Darjanto, 1990) :

1. Penyerbukantertutup atau kleistogami (cleistogamie) yaitu proses


penyerbukan bunga yang terjadi ketika bunga masih kuncup. Proses
penyerbukan biasanya berupaautogamie.
2. Penyerbukanterbuka atau kasmogami (chasmogamie) yaitu proses
penyerbukan bunga yang terjadi ketika bunga telah mekar. Proses
penyerbukan ini dapat meyebabkan tanaman melakukan autogamie,
geitonogamie, allogamie, dan xenogamie.
3. Diogamie (dichogamie) merupakan proses masaknya putik dan
serbuk sari secara tidak bersamaan.
4. Herkogami (herkogamie) bunga dimana letak kepala sari dan putik
saling berjauhan sehingga sulit mengalami penyerbukan sendiri
5. Heterostili (heterostylie) merupakan bunga yang memiliki panjang
putik dan benang sari berbeda-beda.
6. Anemofili (anemophilie) merupakan bunga yang penyerbukan
dibantu oleh angin.
7. Entomofili (enthomophilie) merupakan bunga yang penyerbukan
dibantu oleh serangga.
8. Ornitofili (ornithophilie) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu
oleh burung.
9. Kiropterofili (chiropterophilie) merupakan bunga yang penyerbukan
dibantu oleh kelelawar.

Baca Juga: Tumbuhan Monokotil

DAFTAR PUSTAKA
Darjanto dan Siti Satifah. 1984. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan
Teknik
Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia, Jakarta. 154 halaman
Hardjoridomo, Soekirno. 1980. Bertanam Jagung. Bandung: Bina Cipta.
Hardjoridomo. 1982. Bertanam Padi. Bandung: Bina Cipta.
Mulyani Sri, 2004. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Rukmana, Rahmat. 1994. Tomat dan Chery. Kanisius, Yogyakarta
Soedarjatmo, 1991. Biologi II. Klaten : PT Intan Pariwara
Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. Semarang: IKIP Semarang Press.
Sutiyoso. 2002. Anggrek Potong Dendrohium. Jakarta:Penebar swadaya.
LIPI. 1979. Jenis-jenis Anggrek. Bogor:LIPI.
Tjitrosomo, Siti Sutarmi dkk. 1999. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta
Warisno. 2003. Budi Daya Pepaya.Yogyakarta:Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai