Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN Latar Belakang Secara botanis, bunga dianggap sebagai modifikasi dari akar, batang, dan daun yang

berfungsi sebagai alat reproduksi. Seperti pada batang atau cabang, umumnya bunga berasal dari poros daun. Bedanya dengan cabang, bunga mempunyai beberapa helai daun. Pada tanaman berbunga terdapat banyak perbedaan bentuk bunga. Tetapi, pada umumnya bunga tersebut dibentuk dengan bagian yang sama, hanya berbeda dalam jumlah, bentuk, dan susunan bunga. Pada pemuliaan tanaman konvensional, variabilitas genetik tanaman didapatkan melalui reproduksi sesual. Bunga sebagai alat reproduksi seksual mempunyai peran yang sangat penting. Dua bagian penting dari bunga secara langsung dilibatkan pada reproduksi seksual adalah benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Benang sari terdiri dari kepala sari (anthera) yang berisi serbuk sari (pollen grains) dan, tangkai (fillamentum). Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (stylus), dan bakal buah (ovary). Stigma adalah sebagai penerima pollen, pollen akan berkecambah pada stigma dan masuk ke tangkai putik, akhirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal biji (ovulum). Oleh karena itu, bunga adalah organ terpenting bagi pemuliaan tanaman. Organ reproduksi ditutupi satu atau lebih kelopak bunga (calyx) dan tajuk atau mahkota (corolla). Callik terdiri dari beberapa kelopak (sepal) dan corolla terdiri dari beberapa helai tajuk (petal). Morfologi bunga dari suatu spesies akan menentukan apakah bunga tersebut menyerbuk sendiri atau melakukan penyerbukan silang.

Tujuan Praktikum 1.Untuk menentukan bagian-bagian yang berbeda dari bunga dan fungsinya.

2.Untuk menentukan tanaman yang menyerbuk sendiri atau menyerbuk silang. Kegunaan Penulisan Kegunaan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian dari bunga beserta fungsinya dan untuk mengetahui proses penyerbukan pada bunga.

TINJAUAN PUSTAKA Proses reproduksi seksual sangat penting bagi seorang pemulia tanaman dan untuk memahami perlu ditinjau pengatahuan tentang bunga, penyerbukan dan pembuahan. Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya olehnya telah dihasilkan suatu alat, yang nantinya akan dapat tumbuh menjadi tumbuha baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan dalam dua golongan: yang bersifat vegetatif dan generatif. (Tjitrosoepomo, G, 2003) Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya, tetapi bagi tumbuhan berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu, suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian bunga yang setelah terjadi peristiwa-peristiwa yang disebut persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah. (Tjitrosoepomo, G, 2003) Jika dilihat dari segi kelengkapannya bunga terbagi atas dua jenis, bunga lengkap (flos completus) dan tidak lengkap (flos incompletes) Dikatakan bunga lengkap, jika bunga terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari dan 1 lingkaran daun-daun buah. Contohnya adalah kedelai, tembakau, anggur. (Tjitrosoepomo, G) Bila salah satu bagian dari hiasan bunganya atau alat kelaminnya tidak ada, maka bunga tersebut disebut bunga tidak lengkap, seperti pada bunga jagung, padi, sorgum, famili rumput-rumputan. (Tjitrosoepomo, G,) bunga kapas,

Jika dilihat dari ada tidaknya alat kelaminnya, maka bunga dibagi menjadi dua bagian, bunga sempurna (perfect)dan bunga tidak sempurna (imperfect). Bertalian dengan alat kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan, dapat dibedakan menjadi: a. berumah satu (monoceus), yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu batang tumbuhan), misalnya jagung (Zea mays L.),jarak dll. b. Berumah dua (dioeceus), jika bunga jantan dan betina terpisah tempatnya, artinya ada individu yang hanya mendukung bunga jantan saja dan ada individu yang hanya mendukung bunga betina saja. Contohnya, salak (Zallaca edulis Reinw.) Bunga merupakan alat bantu dalam perkembangbiakan secara seksual dan merupakan bagian dari tanaman. Bunga menjadikan tanaman tetap berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu dapat berkembang biak. Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto,1997). Bunga (flos) dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek yang berdaun dan telah mengalami perubahan bentuk. Tempat melekatnya daun pada batang disebutnodus sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang lain disebut internodus. Daun mempunyai bagian-bagian yang utama antara lain : mahkota (corolla), kelopak (calyx), benang sari (stamen) serta putik (pistillum). Suatu bunga tersusun atas rangkaian bagian-bagian yang bertumpuk. Kelopak merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna hijau. Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus, lebih besar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari yang biasanya

masih menggulung. Rangkaian yang keempat yang terletak paling atas berlekatan menjadi satu adalah putik (Darjanto, 1990). Menurut Darjanto (1990) dari penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa : 1. Bunga dapat terletak di ujung batang atau cabang dan ketiak daun, yang letaknya

sama dengan tempat tunas yang akantumbuh menjadicabang. 2. Bagian-bagian bunga (kelopak, tajuk, benang sari, putik) kadang-kadang dapat

menyerupai daun biasa dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali. 3. Pada ketiak daun kelopak atau daun tajuk kadang-kadang dapatmembentuk

sebuah kuncup. 4. Kadang-kadang bunga dapat membentuk biasa yang berdaun.

Penyerbukan adalah proses perpindahan tepung sari atau kepala sari ke kepala putik. Apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga atau bunga lain pada satu tanaman, maka disebut dengan penyerbukan sendiri (self pollination). Bila serbuk sari berasal dari bunga tanamn lain disebut dengan penyerbukan silang (cross pollination). Baik tanaman yang menyerbuk sendiri maupun tanaman yang menyerbuk silang memiliki kemungking yang sama untuk terjadinnya penyerbukan yang berkebalikan. Tanaman yang menyerbuk silang memiliki kemungkinan terjadinnya penyerbukan sendiri sebesar 5 %. Begitu juga tanaman yang menyerbuk sendiri memiliki peluang terjadinya penyerbukan silang sebesar 5 %. Terjadinnya penyerbukan silang akan meningkatkan keragaman sifat dan genotip dari tanaman. Sedangkan penyerbukan sendiri akan meningkatkan kehomogenitasan dari suatu tanaman (Sunarto, 1997).

Beberapa bunga memiliki ciri morfologi khusus pada tiap spesiesnya yang mengakibatkan perbedaan proses penyerbukan. Secara umum proses penyerbukan pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa proses sebagai berikut: 1.Penyerbukan tertutup atau kleistogami (cleistogam) yaitu proses penyerbukan bunga yang terjadi ketika bunga masih kuncup. Proses penyerbukan biasanya berupa

autogamy atau penyerbukan sendiri. 2. Penyerbukan terbuka atau kasmogami (chasmogamy) yaitu proses penyerbukan bunga yang terjadi ketika bunga telah mekar. Proses penyerbukan ini dapat meyebabkan tanaman melakukan autogamy, geitonogamy, allogamy, dan xenogamy. 3. Diogamy (dichogamy) merupakan proses masaknya putik dan serbuk sari secara tidak bersamaan. 4. Herkogami (herkogamy) bunga dimana letak kepala sari dan putik saling berjauhan sehingga sulit mengalami penyerbukan sendiri 5. Heterostili (heterostylie) merupakan bunga yang memiliki panjang putik dan benang sari berbeda-beda. 6. Anemofili (anemophily) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh angin. 7. Entomofili (enthomophily) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh serangga. 8. Ornitofili (ornithophily) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh burung. 9.Kiropterofili (chiropterophily) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh kelelawar. (Darjanto, 1990)

Untuk dapat menghasilkan biji atau buah tanaman biasanya terlebih dahulu melakukan penyerbukan. Penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Secara umum penyerbukan dibagi menjadi dua yaitu: 1. Penyerbukan sendiri Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke stigma pada bunga yang sama atau pada bunga lain pada tamanan yang sama. Terjadinya Self pollination karena adanya kleistogamy yaitu pada waktu terjadi penyerbukan bunga belum mekar atau tidak terbuka. Penyerbukan diawali oleh pembungaan. Proses penmbungaan disebut anthesis. Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan oleh: * Bunga tidak membuka * Serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar. * Stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka. * Stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anther terbuka.

2. Penyerbukan silang Penyerbukan silang adalah jatuhnya serbuk sari dari anthera ke stigma pada bunga yang berbeda. Terjadinya penyerbukakn silang desebabkan oleh: Ganguan mekanis terhadap penyerbukan sendiri. * Perbedaan priode matang serbuk sari dan kepala putik. * Adanya Sterilitas dan Imkompatibilitas

* Adanya bunga monocious dan diocious. Pada penyerbukan silang terdapat dua tipe pembuahan, yaitu pembuahan sendiri dan pembuahan silang. Di dalam cross pollination ada empat macam terjadinya penyerbukan silang: - Protrandry, anthera matang sebelum stigma siap. - Progeny, stigma siap sebelum anther matang. - Dioeci atau diocious. - Monocy atau monocious. Penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Beberapa persentase penyerbukan hampir sama. Persentase ini bervariasi tergantung pada variasi genetik, keadaan musim atau cuaca, kecepatan dan arah angin, keberadaan populasi serangga.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan Waktu Hari Pukul Tempat : Rabu, 5 Maret 2014 : 15:00 - 16:45 : Laboratorium Dasar Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, USU

Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah: 1. Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) 2. Bunga Jagung jantan dan betina (Zea mays L.) 3. Bunga Terung (Solana melongena L.) 4. Bunga Cabai (Capsicum annuum L.) 5. Bunga Pepaya (Carica papaya L.) 6. Bunga Melati (Jasminum sambac Ait.) Alat yang digunakan adalah 1. Pinset 2. Mikroskop Binokuler Prosedur Percobaan 1. Disediakan bunga dari beberapa spesies tanaman pangan, hortikulturan dan tanaman perkebunan yang mekar, yaitu: Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Bunga Jagung jantan dan betina (Zea mays L.)

Bunga Terung (Solana melongena L.) Bunga Cabai (Capsicum annuum L.) Bunga Pepaya (Carica papaya L.) Bunga Melati (Jasminum sambac Ait.) 2. Diamati bunga dari tiap-tiap spesies dan ditentukan bagian-bagiannya 3. Ditentukan warna bunga, letak bunga serta jenis bunganya (apakah bunga lengkap atau tidak)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil NAMA NO. BUNGA BUNGA BUNGA BUNGA PENYERBUKAN BUNGA -Tangkai Bunga -Dasar Bunga -Kelopak Bunga -Mahkota Bunga -Benang Sari -Putik WARNA LETAK JENIS TIPE BAGIAN

Kembang Sepatu 1. (Hibiscus rosasinensis L.)

Merah

Ujung Cabang

Bunga Lengkap

Penyerbukan Sendiri

Jantan : Ungu 2. Jagung (Zea mays L.)

Betina: Coklat

Jantan : Puncak Tanaman Betina : Ketiak Daun

Bunga tidak Lengkap

Penyerbukan Silang

3.

Terung (Solanum melongena L.)

Ungu

Ketiak Daun

Bunga Lengkap

Penyerbukan Sendiri

4.

Cabai (Capsicum annuum L.)

Putih

Ketiak Daun

Bunga Lengkap

Penyerbukan Sendiri

-Tangkai Bunga - Mahkota Bunga -Benang Sari - Putik -Tangkai Bunga -Dasar Bunga -Kelopak Bunga -Mahkota Bunga -Benang Sari -Putik -Tangkai Bunga -Dasar Bunga -Kelopak Bunga

-Mahkota Bunga -Benang Sari -Putik

5.

Pepaya (Carica papaya L.)

Putih

Ketiak Daun

Bunga tidak Lengkap

Penyerbukan Sendiri

-Tangkai Bunga - Mahkota Bunga -Salah satu dari alat kelamin saja -Tangkai Bunga - Mahkota Bunga -Benang Sari - Putik

6.

Melati (Jasminum sambac Ait.)

Putih

Ketiak Daun

Bunga tidak Lengkap

Penyerbukan Sendiri

Pembahasan Pada praktikum kali ini, bunga-bunga yang diamati adalah: 1. Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensia L.) Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensia L.) berwarna merah, termasuk kategori bunga banci (hermaphroditus) karena memiliki alat kelamin jantan dan betina sekaligus sehingga disebut bunga lengkap. Distribusi bunga pada tanaman adalah monoecious, karena putik dan benang sarinya terdapat pada satu bunga dan mempunyai ekspresi bunga sempurna. Karena itu bunga ini melakukan penyerbukan sendiri, sebab letak organ reproduktifnya yang saling berdekatan. 2. Bunga Jagung (Zea mays L.) Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman atau pada malai bunga di ujung tanaman berupa karangan bunga (inflorescence), yang ditandai dengan adanya rambut atau tassel dan bunga betina terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stil dan stigma (Idris, Zainal, Mohammad, Lassim, Norman dan Hashim,1982 dalam Universitas Sumatra Utara). Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Bunga jagung tergolong bunga tidak lengkap karena struktur bunganya tidak mempunyai petal dan sepal dimana organ bunga jantan (staminate) dan organ bunga betina (pestilate ) tidak terdapat dalam satu bunga disebut berumah satu (Sudjana, Rifin dan Sudjadi, 1991). 3. Bunga Terung (Solanum melongena L.) Tanaman ini mempunyai disrtibusi bunga pada tanaman adalah monocious. kemungkinan tanaman ini dapat menyerbuk sendiri karena alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada satu tanaman itu sendiri. Selain itu didukung oleh

ekspresi bunga yang sempurna. Penyerbukan sendiri juga terjadi pada tanaman ini, karena stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, sehingga tanaman lain tidak bisa menyerbuki kepala putiknya. Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anthera terbuka. 4. Cabai (Capsicum annuum L.) Bunga cabai termasuk berkelamin ganda, karena pada satu bunga terdapat kepala sari dan kepala putik sehingga memungkinkan terjadinya penyerbukan sendiri. Kepala putik barwarna kuning kehijauan dan tangkai kepala putiknya berwarna putih. Sedangkan kepala sari yang telah masak berwarna biru sampai ungu. Tangkai sarinya. Letak bunganya berada pada posisi menggantung, berwarna menarik dan berbentuk terompet. 5. Bunga Pepaya (Carica papaya L.) Bunga ini berwarna kuning muda. Bunga terletak di ketiak daun. Bunga papaya ini mempunyai ekspresi bunga yaitu bunga tidak sempurna. Jenis bunga adalah bunga tak lengkap. Disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocious yaitu berumah dua dan mempunyai eksperi bunga yang tidak sempurna, karena itu tanaman papaya ini melakukan penyerbukan silang sebab alat kelamin jantan dan betinanya berada pada bunga tanaman yang berbeda.

6. Bunga Melati (Jasminum sambac Ait.) Bunga Melati selalu berwarna putih dan mengeluarkan aroma khas. Bunga Melati merupakan bunga majemuk, memilki ibu tangkai bunga yang keluar dari

ketiak daun. Bunga ini, memiliki andrecium (alat kelamin jantan) ditandai dengan adanya stamen yang terdiri dari kepala sari, tangkai sari, kotak sari, dan serbuk sari dan juga mempunyai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan bakal buah. Namun alat kelamin ini tidak produktif sehingga tidak menghasilkan buah. Posisi stamen berada dalam rongga tangkai bunga, tidak terlalu terlihat dan untuk mengamatinya harus membelah bunganya terlebih dahulu. Posisi kepala putik lebih pendek dibandingkan kepala sarinya, sehingga memungkinkan untuk mengalami penyerbukan sendiri.

KESIMPULAN Bunga yang lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak (calyx), tajuk atau mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki minimal salah satu dari komponen bunga lengkap. Bunga sempurna (perfect) yaitu bunga biseksual, stamen dan pistillum terletak pada bunga yang sama. Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual, stamen dan pistillum terdapat pada bunga yang berbeda. Penyerbukan bunga dapat terjadi sendiri maupun secara silang, baik dengan bantuan dari dalam ataupun adanya bantuan dari faktor luar. Penyerbukan pada bunga tidak bisa berlangsung sendiri apabila putik dan benang sari tidak masak secara bersamaan. (Masa subur (anthesis) tidak sama) Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anthera terbuka.

DAFTAR PUSTAKA Darjanto dan Siti Satifah.1987. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan Teknik Penyerbukan. Hidajat, Estiti B. 1995. Morfologi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Universitas Sumatra Utara. 2011. Bunga Jagung. (online)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23043/5/Chapter%20II.pdf . Diakses tanggal 28 Oktober 2012. Makmur, Amris. 1992. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Jakarta: PT. Rineka Cipta Nihayati, Ellis, dkk. 1986. Biologi Pertanian. Jakarta: Radjawali Press. Poespodarsono, Soemardjo. 1988. Dasar Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Bandung: ITB. Reece, Campbell. 1999. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga Steenis Van. C. G. G. J. 2006. Flora. Jakarta: PT Pradnya Paramita Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. Semarang: IKIP Semarang Press. Tjitrosoepomo, Gembong. 1999. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai