Anda di halaman 1dari 18

A.

JUDUL

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA TERHADAP PERBEDAAN

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PRESPEKTIF UNDANG-

UNDANG NO 13 TAHUN 2003 DAN FATWA DSN-MUI NOMER 112/DSN-

MUI/IX/2017 TENTANG IJARAH (STUDI KASUS ALTHAF MART

NGABLAK

PENDAHULUAN

B. LATAR BELAKANG

Manusia sering disebut sebagai makhluk sosial, makhluk ekonomi,

makhluk aktualisasi diri, dan makhluk yang berbicara atau berpikir. Sebagai

makhluk sosial, manusia adalah makhluk bermasyarakat yang senang berkumpul

dan berkelompok, satu sama lainnya saling membutuhkan. Sebagai makhluk

aktualisasidiri, manusia senantiasa berusaha untuk mangaktualkan dirinya dengan

keadaan agar tidak ketinggalan. Sebagai makhluk yang berbicara, manusia adalah

makhluk yang berakal, yang selaluberpikir baik dalam ucapan maupun perbuatan.

Sebagai makhluk ekonomi, manusia bertujuan mencari kenikmatan sebesar

besarnya dan menjauhi ketidak nyamanan sebisa mungkin.1 demi mancapai

ekonomi yang mapan dan dapat memenuhi kebutuhan baik itu primer maupun

sekunder maka berkerjalah manusia.

Dalam hal bekerja ini lah tidak semua manusia mempunyai modal untuk

mendirikan usaha mereka, maka dari itu mereka bekerja kepada orang lain
1
Atang, Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm. 207.
seseorang yang kemudian menyediakan lowongan pekerja ini bisa perorangan

maupun dari badan usaha, dalam hal pelaksanaanya untuk menghindari

perselisihan antara keduanya terkait pekerjaan maka dibuat lah perjanjian antara

tenaga kerja dan pemberi kerja atau pengusaha yang kemudian disebut perjanjian

kerja di Indonesia sendiri sebenarnya sudah ada peraturan terkait ketenagakerjaan

yaitu dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 dan hubungan antrara pekerja

dan pemberi kerja kemudian diatur dalam pasal 14 dan 15 dimana Perjanjian kerja

adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan mengusaha atau pemberi kerja

yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak sedangkan

hubunga kerja sendir yaitu Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha

dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur

pekerjaan, upah dan perintah.dan pada proses-poses pembuatannya juga diatur

dalam pasal 50 sampai 65 yang kemudian di pasal 56, 57, 58, 59, dan 61 diubah

dalam Undang-undang No. 11 Tahun 2020. Yang semuanya memuat tentang

hubungan kerja.

Dalam hal perjanjian sendiri sebenarnya sudah diatur dalam KUHPerdata

dimana didalamnya mengantur tentang perjanjian baik itu orang perorangan

maupun dengan perusahaan atau badan usaha. Perjanjian menerbitkan satu orang

atau lebih dan disebut juga persetujuan dalam KUHPerdata sendiri perjanjian baik

mengenai perjanjian dan bagaimana syarat sahnya sebuah perjanjian yaitu dalam

Buku III KUHPerdata yaitu dalam pasal 1313 “perjanjian merupakan suatu

perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu

orang lain atau lebih, tentunya dalam UU No. 13 Tahun 2003 sendiri asas-asas
dalam perjanjian antara pengusaha atau pemberi kerja dengan pekerja atau

karyawan yaitu sama salah satu asas yang bersangkutan disini adalah asas Itikad

baik yang tercantum dalam pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata yang berbunyi.

“perjanjian harus dilaksankan dengan itikad baik” asas ini merupakan asas bahwa

para pihak yang melakukan perjanjian harus melaksanakan kontrak berdasarkan

kepercayaan atau keyakinan teguh maupun kemauan baik dari para pihak2 dimana

seharusnya dalam pembentukan sebuah perjanjian kerja antar pemberi kerja dan

pekerja tidak ada yang ditutup-tutupi dengan keadaan yang sebenarnya dan asas

kepastian hukum yang ada pada pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata bahwa kepastian

hukum menunjuk kepada pemberlakuan yang jelas, tetap konsisten dimana

pelaksanaannya tidak dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya objektif.3 Asas

tersebut kemudian tertuang dalam pasal 126 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003

tentang ketenagakerjaan “pengusaha, serikat pekerja/buruh dan pekerja/buruh

wajib melaksanakan ketentuan yang ada dalam perjanjian kerja bersama.

Dalam Islam sendiri sistem muamalat sering diterapkan dalam sistem

tentang pengelolaan usaha terutama untuk pekerjaan atau jasa bentuk kerjasama

ini sering mennggunakan akad ijarah al-‘amal. Hal yang kemudian

melatarbelakangi terjadinya kerjasama ini ialah pemenuhan kebutuhan hidup

manusia itu sendiri, hubungan seperiti inilah yang kemudian menlahirkan istilah

pengusaha dan karyawan dimana salah satunya mempunyai sumber daya dan

2
M. Muhtarom ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN: SUATU LANDASAN DALAM
PEMBUATAN KONTRAK, (Surakarta: SUHUF, 2014), Vol. 26, Hal. 52
3
Siti Halilah dan M. Fakhrurrahman ASAS KEPASTIAN HUKUM MENURUT PARA AHLI,
(Jambi: An-Nadwah, 2021) Vol. 4, hal. 60
satunya lagi mengelola sumber daya tersebut Allah. Swt berfirman dalam surah

An-Nisa’ayat 29 :

‫تراض منكم‬
ٍ ‫يََأيُّهَاالَّ ِذ ْينَ َأ َمنُواالتَْأ ُكلُوْ اَأ ْم َوالِ ُكم بَيْنكم بالباطل إالأن ت ُكونَ تِجارةًعن‬

)٢٩ :‫(النساء‬

Artinya : “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan bathil, kecuali dengan perniagaan

secara suka sama suka (An-Nisa :29)

Ayat diatas menjelaskan masalah dalam mencari dengan jalan tidak baik

(al-bathil), seperti; penipuan, kecurangan, sumpah palsu, dan perbuatan bathil

lainya. Namun, ayat ini memberikan garis pemisah antar yang boleh dan tidak

bolehnya dalam mencari perbekalan hidup. Dengan menitik beratkan pada

kemaslahatan umum seperti kerelaan kedua belah pihak (an-taraadhin), tidak ada

pihak yang merasa dirugikan dan didzalimi dalam transaksi agar secara otomatis

semua jalan yang saling mendatangkan manfaa, saling merelakan dan adil.4

Dalam hal perjanjian Rasulullah SAW bersabda:

‫المسلمون على شروطهم‬

Artinya: “kaum muslimin wajib mematuhi perjanjian yang telah mereka

sepakti.”(HR. Abu daud No. 3594)

4
Veitzal Rivai (dkk), Islamic Business and Economi Ethic Mengacu pada Al-Qur’an Jejak
Rasulullah SAW dalam bisnis, Keuangan, dan Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) Hal.26
Dari hadis diatas menjelaskan bahwa sebuah perjanjian menjadi sangat

penting dimana dalam perjanjian tersebut menjadi dasar apa yang harus dilakukan

dan tidak boleh dilakukan antara pihak-pihak yang melakukan perjanjian.

Lahirnya Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (selanjutnya

disingkat DSN-MUI) yang kedudukannya diperkuat Undang-Undang No. 21

Tahun 2008 menjadi landasan formal bagi pelaku aktivitas ekonomi syariah. 5

Yang kemudian menjadikan fatwa-fatwanya sebagai dasar hukum kegiatan

muamalah di Indonesia. DSN-MUI pun mengeluarkan fatwa yang kemudian juga

berhubungan dengan ketenaga perjanjian kerja dibidang ketenagakerjaan yang

tentunya berlandaskan prinsip-prinsip muamalah yaitu fatwa DSN-MUI No.

112/DSN-MUI/2017 tentang akad ijarah diketentuan terkait ‘Amal yang

dilakukan Ajir yaitu:

1. ‘Amal (pekerjaan atau jasa) yang dilakukan Ajir harus berupa pekerjaan yang

dibolehkan menurut syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. ‘Amal yang dilakukan Ajir harus diketahui, jenis, spesifikasi, dan ukuran

pekrjaannya serta jangka waktu kerjanya

3. ‘Amal yang dilakukan ‘Ajir harus berupa pekerjaan yang sesuai dengan tujuan

akad

4. Musta’jir dalam akad Ijarah ‘ala al-a’mal, boleh menyewakan kembali kepada

pihak lain, kecuali tidak diizinkan (dilarang) oleh ‘Ajir atau peraturan

perundang-undangan.

5
Soleh Hasan Wahid, POLA TRANSFORMASI FATWA EKONOMI SYARIAH DSN-MUI
DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA, (Tulungagung:: Ahkam, 2016) Vol.
4, Hal. 172
5. ‘Ajir tidak wajib menanggung risiko terhadap kerugian yang timbul karena

perbuatan yang dilakukannya, kecuali al-ta’adi, al-taqshir, atau mukholafat al-

syuruh

Dalam ketentuan tersebut bahwa ‘Ajir sebagai pelaku atau orang yang

melakukan pekerjaan haruslah bekerja atau melakukan pekerjaan sesuai akad yang

telah diperjanjikan.

CV. Althaf Mart adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang ritel

yang memiliki 8 karyawan yang bertanggung jawab sesuai jabatannya untuk

mengelola toko yang bertempat di Ngablak Magelang.

Sebagai salah satu perusahaan yang juga memperkerjakan beberapa

karyawan atau tenaga kerja maka dalam perekrutan pekerjanya tentunya juga

membuat perjanjian kerja sabagai dasar atau pengikat tanggung jawab dan hak

yang harus didapatkan oleh kedua belah pihak dari pihak perusahaan dan dari

pihak pekerja. Dalam perjanjian kerja tersebut yang bertandangan adalah dari

pihak menejerial selaku wakil dari perusahaan dan pekerja atau karyawan yang

kemudian perjanjian tersebut ditulis dalam rangkap 3 kemudian pihak perusahaan

membawa satu dan pihak pekerja membawa satu kemudia satu lagi untuk

diarsipkan pihak menejerial.

Sebenarnya tidak ada yang mengganjal dalam perjanjian tersebut, lalu

kemudian peneliti menemukan sebuah temuan yaitu terjadinya perbedaan antara

klausul perjanjian tersebut denga yang terjadi dilapangan, akan tetapi peneliti

hanya memfokuskan terhadap klausul yang berbunyi


“pihak ke dua (dalam hal ini pekerja) bersedia ikut menanggung biaya

NBH”

“perihal pemotongan gaji adalah 10% dari gaji yang diterima pihak ke

dua”

“terkait besaran NBH adalah sesuai HPP(harga pokok pembelian)”

Dalam klausul tersebut disebutksan bahwa beban karyawan yang

tertsanggung karena kehilangan barang adalah sesuai harga pokok pembelian

barang atau sesuai harga pembelian dari suplayer atau disebut juga harga kulakan.

Akan tetapi karena ada beberapa alasan dari pihak menejerial maka yang terjadi

dilapangan menjadi berbeda yaitu pihak pekerja tidak mendapatkan potongan

upah terhadap hilangnya baranag tetapi membayar barang terssebut sesuai harga

jual barang.

Hal ini kemudian menjadikan peneliti tertarik untu membuat peneletian

terhadap kasus ini karena yang terjadi dilapangan berbeda dengan yang ada di

perjanjian walaupun ada beberapa alasan dari pihak menejerial yang kemudian

disetujui begitu saja oleh para pekerja. Berkaitan dengan masalah tersebut maka

peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang bagaiman perjanjian tersebut, dan

bagaimana pelaksanaan perjanjian tersebut dilapangan. Maka berdasarkan latar

belakang diatas penelitian ini berjudul PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA

TERHADAP PERBEDAAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

PRESPEKTIF UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003 DAN FATWA


DSN-MUI NOMER 112/DSN-MUI/IX/2017 TENTANG IJARAH (STUDI

KASUS ALTHAF MART NGABLAK)

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas maka secara

ringkas penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembuatan dan bentuk surat perjanjian kerja di Althaf

mart Ngablak Magelang?

2. Bagaimana prespektif Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan tentang perlindungan hukum pekerja terhadap perbedaan

pelaksanaan perjanjian kerja di Althaf mart Ngablak Magelang?

3. Bagaimana prespektif fatwa dsn-mui nomer 112/dsn-mui/ix/2017 tentang

ijarah tentang perlindungan hukum pekerja terhadap perbedaan pelaksanaan

perjanjian kerja di Althaf mart Ngablak Magelang?

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian bertujuan untuk ;

1. Mengeteahui pelaksanaan pembuatan dan bentuk surat perjanjian kerja di

Althaf mart Ngablak Magelang

2. Mengetahui prespektif Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan tentang perlindungan hukum pekerja terhadap perbedaan

pelaksanaan perjanjian kerja di Althaf mart Ngablak Magelang

3. Mengetahui prespektif fatwa dsn-mui nomer 112/dsn-mui/ix/2017 tentang

ijarah tentang perlindungan hukum pekerja terhadap perbedaan pelaksanaan

perjanjian kerja di Althaf mart Ngablak Magelang


Untuk kegunaannya semoga penelitian ini nantinys akan berguna bagi

berbagai kalangan yaitu khususnya untuk:

1. Untuk kalangan akademisi semoga nantinya bisa sebagai bahan referensi

untuk penelitian lebih lanjut

2. Untuk pihak Althaf Mart semoga nantinya bisa menjadi rujukan untuk dalam

pembuatan surat perjanjian kerja.

3. Untuk masyarakat umum semoga penelitian ini nantinya dapat memberikan

edukasi dan bahan referensi bagi masyarakat sebelum terjun kedunia kerja

E. TELAAH PUSTAKA

Sebelum melakukan tentunya peneliti telah terlebih dahulu melakukan

telaah terhadap penelitian- penelitian sebelumnya yang tentunya untuk menambah

referensi peneliti sekaligus untuk menemukan perbadaan terhadap penelitian

sebelumnya untuk menghindari praktik plagiarisme dengan menlakukan

pengkajian terhadap beberapa karya ilmiah terdahulu yang memiliki pokok

pembahasan yang sama.

Salah satu karya ilmiah yang telah ditelaah oleh peneliti yaitu skripsi yang

berjudul “PERJANJIAN KERJA DI PT SURAKARTA SENTOSA

SEJAHTERA DITINJAU DARI PRESPEKTIF UNDANG-UNDANG NP. 13

TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN” yang di tulis oleh RM

Sayid Wrahaji Kusuma dari Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah

Surakarta.

Dalam skripsi tersebut RM Sayid Wrahaji Surya Kusuma meneliti tentang

kesesuaian hak yang didapatkan pekerja kontrak di PT Surakarta Sentosa


Sejahtera dengan mengambil prepektif Udang-Undang No 13 Tahun 2003, yang

menjadi pokok bahasan RM Sayid Wrahaji Surya Kusuma adalah bagaiman hak-

hak yang didapatkan pekerja sudah sesuai kah dengan Undang-undang yang

berlaku karena ada beberapa pekerja kontrak yang menurut undang-undang

seharusnya sudah bisa diangkat menjadi staff tetapi di PT Surakarta Sentosa

Sejahtera tidak mendapatkan hak tersebut.6

Perbadaan paling dasar skripsi yang ditulis oleh RM Wrahaji Surya

Kusuma dengan skripsi yang penilti buat adalah skripsi yang penilti buat kasus

yang berhubungan dengan perjanjian atau isi perjanjian tersebut denga yang

terjadi dilapangan dan bagaiman hukum di Indonesia yang tetunya penulis disini

mengambil prespektif yang sama dengan skripsi yang ditulis oleh RM Sayid

Kusuma Wrahaji yaitu Undang-Undang No. 13 tahun 2003.

Persamaan pada skripsi yang diuat oleh RM Sayid Wrahaji Surya Kusuma

dengan skripsi yang peneliti tulis adalah karya ilmiah ini sama-sama

menggunakan prespektif yang sama yaitu Undang-Undang No. 13 tahun 2003

tentang ketenaga kerjaan.

Kemudian ada karya ilmiah berbentuk skripsi yang berjudul

“PERLINDUNGAN HUKUM KONTRAK DALAM PRESPEKTIF UNDANG-

UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGA KERJAAN DAN

HUKUM EKONOMI SYARIAH” yang ditulis oleh Wahyu Nurmala Ulya dari

fakultas Syariah IAIN Metro Lampung berdasarkan hasil penilitian oleh Wayu

Nurmala ulya penerepaan perlindungan hukum terhadap pekerja menurut undang-


6
RM Sayid Wrahaji Kusuma, PERJANJIAN KERJA DI PT SURAKARTA SENTOSA SEJAHTERA
DITINJAU DARI PRESPEKTIF UNDANG-UNDANG NP. 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN, (Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2010) Hal. 56
undang No.13 Tahun 2003 sebenarnya sudah diterapkan di PT. Central Pertiwi

Bahari Brastasena Kecamatan Dante Teladas Tulang Bawang, namun

implementasi terhadap pekerja belum sepenuhnya dirasakan. Hal tersebut terlihat

dari adanya pekerja buruh kontrak yang belum terealisasi dalam hal penentuan

waktu kerja lembur dan pengupahan serta hak pekerja cuti atau hari libur tidak

diberikan.

Maka dapat disimpulkan sebagian besar kesejahteraan para pekerja di PT.

Central Pertiwi Bahari Bratasena Kecamatan Gedong Meneng Tulang Bawang

belum sepenuhnya diperhatikan secara maksimal khususnya bagi para pekerja

buruh kontrak, hak ini terbukti dengan masih adanya pelanggaran hukum yang

dirasakan oleh para pekerja.7

Maka dapat disimpulkan sebagian besar kesejahteraan para pekerja di PT.

Central Pertiwi Bahari Bratasena Kecamatan Gedong Meneng Tulang Bawang

belum sepenuhnya diperhatikan secara maksimal khususnya bagi para pekerja

buruh kontrak, hak ini terbukti dengan masih adanya pelanggaran hukum yang

dirasakan oleh para pekerja.

Persamaan karya ilmiah yang dituklis oleh Wahyu Nurmala Ulya dengan

yang peneliti buat adalah karya ilmiah diatas sama-sama menggunakan prespektif

yang sama yairu menggunakan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 sebagai

landasan dasar untuk membongkar kasus pelanggaran terhadap pekerja di PT.

Central Pertiwi Bahari Bratasena kecamatan Gedong Meneng Tulang Bawang

sedangkan yang menjadi pembeda dengan yang peneliti buat adalah masalah yang
7
Wahyu Nurmala Ulya, PERLINDUNGAN HUKUM KONTRAK DALAM PRESPEKTIF
UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGA KERJAAN DAN HUKUM EKONOMI
SYARIAH, (Lampung: IAIN Metro, 2018), hal. 63
dibahas, pada karya ilmiah milik Wahyu Nurmala Ulya ini membahas tentang

hak-hak yang harus didaptkan oleh pekerja dan harus di penuhi oleh perusahaan

sedangkan peneliti meneliti tentang perbedaan antara isi perjanjian kerja dan

prosedur atau mekanisme kerja di lapangan.

Untuk lebih memantapkan peneliti dan menghindari praktik plagiarisme

maka peneliti menambahkan satu lagi karya ilmiah yang hampir sama dengan

yang peneliti buat tetapi berbeda yaitu karya ilmiah yang berjudul

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PEKERJA DIBIDANG

KESELAMATAN KERJA DI PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL” yang

ditulis oleh Azhary Agussalim dari Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Azhary Agussalim dalam penelitiannya merumuskan masalah dalam

penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap hak-hak pekerja di

bidang keselamatan kerja di PT. Prima Karya Manunggal?

2. Bagaimana akibat hukum jika hak-hak di bidang keselamatan kerja di PT.

Prima Karya Manunggal yang tidak terpenuhi?

Dari karya ilmiah meneliti tentang perlindungan hukum terhadap pekerja

yang dimaksud perlingan yaitu hak pekerja terhadap keselamatan kerja pekerja

perbadaan dengan skripsi yang dibuat peneliti adalah pokok bahasan yang dibahas

dimana peneliti membahas tentang perlindungan hukum bagi pekerja atas

perjanjian kerja dan kesamaan dengan skripsi yang peneliti buat yaitu adalah kita

sama-sama mengangkat segi perlindungan hukum bagi pekerja.

F. METODOLOGI PENELITIAN
Metode dalam hal ini diartikan sebagai salah satu cara yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan dengan alat-alat tertentu, sedangkan penelitian

adalah suatu upaya untuk menentukan, menemukan, mengembangkan, dan

menguji suatu pengetahuan dengan metode-metode tertentu, jadi metode

penelitian yang akan saya pakai adalah sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Jenis peneletian yang digunakan adalah kualitatif yaitu penelitian yang

dimaksud untuk memahmi keadaan atau fenemona tentang apa yang dialami oleh

subyek penelitian. Dalam metode kualitatif yang digunakan adalah wawancara,

pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.8

2. Pendekatan penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian

berdasarkan pada penelitian hukum yang dilakukan dengan memakai pendekatan

yuridis empiris adalah pendekatan dengan melihat suatu kenyataan hukum dalam

masyarakat yang berfungsi untuk mngidentifikasi dan mengklarifikasi

perundangan-undangan.9

3. Kehadiran peneliti

Dalam penelitian ini peneliti akan bertindak sebagai pengumpul data dan

intrumen atau alat penelitian yang aktif dalam mengumpulkan data-data

dilapangan. Sedangkan alat-alat lain seperti kamera, alat perekam, dan alat bantu

lainnya akan digunakan sebagai instrumen penting untuk mengumpulkan data.

Oleh kareana itu kehadiran peneliti dilapangan sangat penting dalam menunjang
8
Lexy J Moloeg, metode penelitian kualitatif, (Bamndung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001)
hal. 6
9
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009) Hal. 105
keberhasilan penelitian, hubungan dengan informan serta alat bantu yang ada

sehingga kehadiran peneliti menjadi sumber data yang mutlak.

4. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian yang akan menjadi tempat penielitian adalah ditoko serta

kantor CV. Althaf Mart yang beralamatkan di JL. Magelang Kopeng KM.28

Rt.04 Rw.06, Ngablak, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

5. Sumber data

Adapun jenis data yang akan peneliti gunakan dalam penelirian skripsi ini

meliputi:

a. Data primer adalah sumber data yang langsung didapatkan dari lapangan atau

tempat penelitian melalui wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang

dipandang mengetahui obyek yang diteliti, seperti pihak menejemen toko, dan

karyawan atau personil toko selaku pihak yang mengelola toko.

b. Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari berbagai bacaan atau

hasil penelitian sebelumnya yang bertema sama. Jadi sumber dara lainyang

bisa mendukung penelitian ini seperti buku-buku, jurnal, ataupun hasil

penelitian sebelumnya.

6. Prosedur pengumpulan data

a. Wawancara

Wawancara yaitu merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan bertatap muka langsung dengan responden, sama

seperti pengunaan daftar pertanyaan.10 Dalam penelitian ini peneliti melakukan

10
Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi,(Jakarta: sinar Grafika. 2020) hal. 93
wawancara langsung dengan pihak Personalia atau HRD dan Personil toko CV.

Althaf Mart untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan informasi dalam

bidang pengetahuan. Selain itu, dokumentasi juga diartikan sebagai pemberian

atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar, foto, rekaman, dan

bahan referensi lainnya). Peneliti disini menggunakan metode dokumentasi

yang memuat tentang tema .berupa literatur-literatur atau dokumen yang

memuat tentang tema yang akan diteliti. Selain itu peneliti juga akan

mendokumentaskan kegiatan penelitian yang dilakukan dilapangan.

7. Analisi data

Analisi data merupakan pekerjaan untuk menentukan tema-tema dan

merumuskan hipotesa-hipotesa, meskipun sebenarnya tidak ada formula yang

pasti untuk dapat digunakan untuk merumuskan hipotesa. Hanya saja pada

analisa data tema dan hipotesis lebih diperkaya dan diperdalam dengan cara

menggabungkan sumber data yang ada.11

Penelitian ini merupakan penelitian denga metode wawancara untuk

menggali data yang dianalisi secara kualitatif. Setelah data terkumpul setelah

data yang diperlukan terkumpul maka peneliti akan menganalisis semua data

dengan menggunakan metode deskripsi analisis, yaitu teknik menggambarkan

11
Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, cet. Ke-6, (Jakarta: Rineka Cipta 2010),
Hal.66
seluruh aspek penelitian, sehingga memperoleh gambaran antara yang

seharusnya dan fakta yang terjadi dilapangan.

8. Pengecekan kabsahan data

Peneliti menggunakan trigulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan

data. Dimana dalam pengertiannya trigulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan

hasil wawancara terhadap objek penelitian.12

9. Tahap-tahap penelitian

a. Tahap perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ialah mengindentifikasi

masalah atau mencari masalah. Mengadakan studi pendahuluan dengan tujuan

untuk mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah-

masalah yang akan diteliti khusunya masalah-masalah yang berkaitan dengan

perjanjian kerja dan pelaksanaan kerja di CV. Althaf Mart Ngablak, tahapan ini

kemudian menjadi pedoman selama melakukan penelitian.

b. Tahap pelaksanaan penelitian

Pada tahapan ini, peneliti melakukan berbagai kegiatan seperti

pengumpulan data dan analisis data dengan cara peneliti terjun langsung ke

lapangan untuk mencari data dan informasi di CV. Althaf Mart Ngablak.

c. Laporan penelitian

Untuk kepentingan publikasi, maka penelitian dilaporkan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan. Bentuk dan sistematika dari laporan ini berupa

12
exy J Moloeg. Metodologo Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004) hal. 330
artikel ilmiah, laporan, dan skripsi. Tahap ini merupakan hasil akhir dari proses

peniltian yang telah diteliti oleh peneliti.

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Agar dioeroleh penelitan yang sistematis terarah dapat dimengert dan

mudah dipahami pembaca pada umunya, maka peneliti menyajikan kepenulisan

karya ilmiah dalam bentuk sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab yaitu

sebagai berikut:

Bab pertama adalah pendahuluan. Dimana didalam bab ini merupakan

garis besar pembahasa isi pokok penelitian yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan, masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan

istilah, telaah pustaka, metodologi penelitian serta serta sistematika penelitian

yang akan dilakukan peneliti.

Bab dua adalah kajian pustaka yang terdiri dari gabaran umum tentang

perlindungan hukum terhadap pekerja atau buruh dalam perjanjian menurut

Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Bab tiga akan berisikan gambaran umum tetan obyek penelitian yaitu

gambaran obyek penelitian yaitu profil CV. Althaf Mart, kasus perbedaan antara

perjanjian kerja dan implementasi dilapangan, dan solusi yang diberikan oleh

manajemen CV. Althaf mart Ngablak.

Bab empat merupakan inti dalam pembahan karya ilmiah ini, yaitu analisis

yang dilakukan oleh peneliti atas permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini

dengan menggunakan teori-teori yang terdapat pada bab dua. Yaitu analisis
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan dan pendapat para

ahli hukum di Indonesia.

Bab empat adalah penutu yang akan berisika kesimpulan dan saran

berdasarkan hasil penelitian pada bab empat yang diharapkan bisa menjadi

langkah awal untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai