JUDUL
NGABLAK
PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
makhluk aktualisasi diri, dan makhluk yang berbicara atau berpikir. Sebagai
keadaan agar tidak ketinggalan. Sebagai makhluk yang berbicara, manusia adalah
makhluk yang berakal, yang selaluberpikir baik dalam ucapan maupun perbuatan.
ekonomi yang mapan dan dapat memenuhi kebutuhan baik itu primer maupun
Dalam hal bekerja ini lah tidak semua manusia mempunyai modal untuk
mendirikan usaha mereka, maka dari itu mereka bekerja kepada orang lain
1
Atang, Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm. 207.
seseorang yang kemudian menyediakan lowongan pekerja ini bisa perorangan
perselisihan antara keduanya terkait pekerjaan maka dibuat lah perjanjian antara
tenaga kerja dan pemberi kerja atau pengusaha yang kemudian disebut perjanjian
yaitu dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 dan hubungan antrara pekerja
dan pemberi kerja kemudian diatur dalam pasal 14 dan 15 dimana Perjanjian kerja
yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak sedangkan
hubunga kerja sendir yaitu Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha
dalam pasal 50 sampai 65 yang kemudian di pasal 56, 57, 58, 59, dan 61 diubah
hubungan kerja.
maupun dengan perusahaan atau badan usaha. Perjanjian menerbitkan satu orang
atau lebih dan disebut juga persetujuan dalam KUHPerdata sendiri perjanjian baik
mengenai perjanjian dan bagaimana syarat sahnya sebuah perjanjian yaitu dalam
Buku III KUHPerdata yaitu dalam pasal 1313 “perjanjian merupakan suatu
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain atau lebih, tentunya dalam UU No. 13 Tahun 2003 sendiri asas-asas
dalam perjanjian antara pengusaha atau pemberi kerja dengan pekerja atau
karyawan yaitu sama salah satu asas yang bersangkutan disini adalah asas Itikad
baik yang tercantum dalam pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata yang berbunyi.
“perjanjian harus dilaksankan dengan itikad baik” asas ini merupakan asas bahwa
kepercayaan atau keyakinan teguh maupun kemauan baik dari para pihak2 dimana
seharusnya dalam pembentukan sebuah perjanjian kerja antar pemberi kerja dan
pekerja tidak ada yang ditutup-tutupi dengan keadaan yang sebenarnya dan asas
kepastian hukum yang ada pada pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata bahwa kepastian
pelaksanaannya tidak dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya objektif.3 Asas
tersebut kemudian tertuang dalam pasal 126 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003
tentang pengelolaan usaha terutama untuk pekerjaan atau jasa bentuk kerjasama
manusia itu sendiri, hubungan seperiti inilah yang kemudian menlahirkan istilah
pengusaha dan karyawan dimana salah satunya mempunyai sumber daya dan
2
M. Muhtarom ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN: SUATU LANDASAN DALAM
PEMBUATAN KONTRAK, (Surakarta: SUHUF, 2014), Vol. 26, Hal. 52
3
Siti Halilah dan M. Fakhrurrahman ASAS KEPASTIAN HUKUM MENURUT PARA AHLI,
(Jambi: An-Nadwah, 2021) Vol. 4, hal. 60
satunya lagi mengelola sumber daya tersebut Allah. Swt berfirman dalam surah
An-Nisa’ayat 29 :
تراض منكم
ٍ يََأيُّهَاالَّ ِذ ْينَ َأ َمنُواالتَْأ ُكلُوْ اَأ ْم َوالِ ُكم بَيْنكم بالباطل إالأن ت ُكونَ تِجارةًعن
)٢٩ :(النساء
Ayat diatas menjelaskan masalah dalam mencari dengan jalan tidak baik
lainya. Namun, ayat ini memberikan garis pemisah antar yang boleh dan tidak
kemaslahatan umum seperti kerelaan kedua belah pihak (an-taraadhin), tidak ada
pihak yang merasa dirugikan dan didzalimi dalam transaksi agar secara otomatis
semua jalan yang saling mendatangkan manfaa, saling merelakan dan adil.4
4
Veitzal Rivai (dkk), Islamic Business and Economi Ethic Mengacu pada Al-Qur’an Jejak
Rasulullah SAW dalam bisnis, Keuangan, dan Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) Hal.26
Dari hadis diatas menjelaskan bahwa sebuah perjanjian menjadi sangat
penting dimana dalam perjanjian tersebut menjadi dasar apa yang harus dilakukan
Tahun 2008 menjadi landasan formal bagi pelaku aktivitas ekonomi syariah. 5
1. ‘Amal (pekerjaan atau jasa) yang dilakukan Ajir harus berupa pekerjaan yang
2. ‘Amal yang dilakukan Ajir harus diketahui, jenis, spesifikasi, dan ukuran
3. ‘Amal yang dilakukan ‘Ajir harus berupa pekerjaan yang sesuai dengan tujuan
akad
4. Musta’jir dalam akad Ijarah ‘ala al-a’mal, boleh menyewakan kembali kepada
pihak lain, kecuali tidak diizinkan (dilarang) oleh ‘Ajir atau peraturan
perundang-undangan.
5
Soleh Hasan Wahid, POLA TRANSFORMASI FATWA EKONOMI SYARIAH DSN-MUI
DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA, (Tulungagung:: Ahkam, 2016) Vol.
4, Hal. 172
5. ‘Ajir tidak wajib menanggung risiko terhadap kerugian yang timbul karena
syuruh
Dalam ketentuan tersebut bahwa ‘Ajir sebagai pelaku atau orang yang
melakukan pekerjaan haruslah bekerja atau melakukan pekerjaan sesuai akad yang
telah diperjanjikan.
CV. Althaf Mart adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang ritel
karyawan atau tenaga kerja maka dalam perekrutan pekerjanya tentunya juga
membuat perjanjian kerja sabagai dasar atau pengikat tanggung jawab dan hak
yang harus didapatkan oleh kedua belah pihak dari pihak perusahaan dan dari
pihak pekerja. Dalam perjanjian kerja tersebut yang bertandangan adalah dari
pihak menejerial selaku wakil dari perusahaan dan pekerja atau karyawan yang
membawa satu dan pihak pekerja membawa satu kemudia satu lagi untuk
klausul perjanjian tersebut denga yang terjadi dilapangan, akan tetapi peneliti
NBH”
“perihal pemotongan gaji adalah 10% dari gaji yang diterima pihak ke
dua”
barang atau sesuai harga pembelian dari suplayer atau disebut juga harga kulakan.
Akan tetapi karena ada beberapa alasan dari pihak menejerial maka yang terjadi
upah terhadap hilangnya baranag tetapi membayar barang terssebut sesuai harga
jual barang.
terhadap kasus ini karena yang terjadi dilapangan berbeda dengan yang ada di
perjanjian walaupun ada beberapa alasan dari pihak menejerial yang kemudian
disetujui begitu saja oleh para pekerja. Berkaitan dengan masalah tersebut maka
peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang bagaiman perjanjian tersebut, dan
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas maka secara
2. Untuk pihak Althaf Mart semoga nantinya bisa menjadi rujukan untuk dalam
edukasi dan bahan referensi bagi masyarakat sebelum terjun kedunia kerja
E. TELAAH PUSTAKA
Salah satu karya ilmiah yang telah ditelaah oleh peneliti yaitu skripsi yang
Surakarta.
menjadi pokok bahasan RM Sayid Wrahaji Surya Kusuma adalah bagaiman hak-
hak yang didapatkan pekerja sudah sesuai kah dengan Undang-undang yang
Kusuma dengan skripsi yang penilti buat adalah skripsi yang penilti buat kasus
yang berhubungan dengan perjanjian atau isi perjanjian tersebut denga yang
terjadi dilapangan dan bagaiman hukum di Indonesia yang tetunya penulis disini
mengambil prespektif yang sama dengan skripsi yang ditulis oleh RM Sayid
Persamaan pada skripsi yang diuat oleh RM Sayid Wrahaji Surya Kusuma
dengan skripsi yang peneliti tulis adalah karya ilmiah ini sama-sama
HUKUM EKONOMI SYARIAH” yang ditulis oleh Wahyu Nurmala Ulya dari
fakultas Syariah IAIN Metro Lampung berdasarkan hasil penilitian oleh Wayu
dari adanya pekerja buruh kontrak yang belum terealisasi dalam hal penentuan
waktu kerja lembur dan pengupahan serta hak pekerja cuti atau hari libur tidak
diberikan.
buruh kontrak, hak ini terbukti dengan masih adanya pelanggaran hukum yang
buruh kontrak, hak ini terbukti dengan masih adanya pelanggaran hukum yang
Persamaan karya ilmiah yang dituklis oleh Wahyu Nurmala Ulya dengan
yang peneliti buat adalah karya ilmiah diatas sama-sama menggunakan prespektif
sedangkan yang menjadi pembeda dengan yang peneliti buat adalah masalah yang
7
Wahyu Nurmala Ulya, PERLINDUNGAN HUKUM KONTRAK DALAM PRESPEKTIF
UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGA KERJAAN DAN HUKUM EKONOMI
SYARIAH, (Lampung: IAIN Metro, 2018), hal. 63
dibahas, pada karya ilmiah milik Wahyu Nurmala Ulya ini membahas tentang
hak-hak yang harus didaptkan oleh pekerja dan harus di penuhi oleh perusahaan
sedangkan peneliti meneliti tentang perbedaan antara isi perjanjian kerja dan
maka peneliti menambahkan satu lagi karya ilmiah yang hampir sama dengan
yang peneliti buat tetapi berbeda yaitu karya ilmiah yang berjudul
yang dimaksud perlingan yaitu hak pekerja terhadap keselamatan kerja pekerja
perbadaan dengan skripsi yang dibuat peneliti adalah pokok bahasan yang dibahas
perjanjian kerja dan kesamaan dengan skripsi yang peneliti buat yaitu adalah kita
F. METODOLOGI PENELITIAN
Metode dalam hal ini diartikan sebagai salah satu cara yang harus
1. Jenis penelitian
dimaksud untuk memahmi keadaan atau fenemona tentang apa yang dialami oleh
2. Pendekatan penelitian
yuridis empiris adalah pendekatan dengan melihat suatu kenyataan hukum dalam
perundangan-undangan.9
3. Kehadiran peneliti
Dalam penelitian ini peneliti akan bertindak sebagai pengumpul data dan
dilapangan. Sedangkan alat-alat lain seperti kamera, alat perekam, dan alat bantu
Oleh kareana itu kehadiran peneliti dilapangan sangat penting dalam menunjang
8
Lexy J Moloeg, metode penelitian kualitatif, (Bamndung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001)
hal. 6
9
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009) Hal. 105
keberhasilan penelitian, hubungan dengan informan serta alat bantu yang ada
4. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang akan menjadi tempat penielitian adalah ditoko serta
kantor CV. Althaf Mart yang beralamatkan di JL. Magelang Kopeng KM.28
5. Sumber data
Adapun jenis data yang akan peneliti gunakan dalam penelirian skripsi ini
meliputi:
a. Data primer adalah sumber data yang langsung didapatkan dari lapangan atau
dipandang mengetahui obyek yang diteliti, seperti pihak menejemen toko, dan
b. Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari berbagai bacaan atau
hasil penelitian sebelumnya yang bertema sama. Jadi sumber dara lainyang
penelitian sebelumnya.
a. Wawancara
10
Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi,(Jakarta: sinar Grafika. 2020) hal. 93
wawancara langsung dengan pihak Personalia atau HRD dan Personil toko CV.
b. Dokumentasi
atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar, foto, rekaman, dan
memuat tentang tema yang akan diteliti. Selain itu peneliti juga akan
7. Analisi data
pasti untuk dapat digunakan untuk merumuskan hipotesa. Hanya saja pada
analisa data tema dan hipotesis lebih diperkaya dan diperdalam dengan cara
menggali data yang dianalisi secara kualitatif. Setelah data terkumpul setelah
data yang diperlukan terkumpul maka peneliti akan menganalisis semua data
11
Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, cet. Ke-6, (Jakarta: Rineka Cipta 2010),
Hal.66
seluruh aspek penelitian, sehingga memperoleh gambaran antara yang
9. Tahap-tahap penelitian
a. Tahap perencanaan
perjanjian kerja dan pelaksanaan kerja di CV. Althaf Mart Ngablak, tahapan ini
pengumpulan data dan analisis data dengan cara peneliti terjun langsung ke
lapangan untuk mencari data dan informasi di CV. Althaf Mart Ngablak.
c. Laporan penelitian
pihak yang berkepentingan. Bentuk dan sistematika dari laporan ini berupa
12
exy J Moloeg. Metodologo Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004) hal. 330
artikel ilmiah, laporan, dan skripsi. Tahap ini merupakan hasil akhir dari proses
G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
karya ilmiah dalam bentuk sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab yaitu
sebagai berikut:
garis besar pembahasa isi pokok penelitian yang terdiri dari latar belakang
Bab dua adalah kajian pustaka yang terdiri dari gabaran umum tentang
Bab tiga akan berisikan gambaran umum tetan obyek penelitian yaitu
gambaran obyek penelitian yaitu profil CV. Althaf Mart, kasus perbedaan antara
perjanjian kerja dan implementasi dilapangan, dan solusi yang diberikan oleh
Bab empat merupakan inti dalam pembahan karya ilmiah ini, yaitu analisis
yang dilakukan oleh peneliti atas permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini
dengan menggunakan teori-teori yang terdapat pada bab dua. Yaitu analisis
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan dan pendapat para
Bab empat adalah penutu yang akan berisika kesimpulan dan saran
berdasarkan hasil penelitian pada bab empat yang diharapkan bisa menjadi