Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KELAS KEWIRAUSAHAAN

SMK NEGERI 25 JAKARTA

1. PROSEDUR KELAS KEWIRAUSAHAAN

1. Penentuan kelompok praktik kelas kewirausahaan (Masing-masing kelas semua


jurusan terdiri dari 1 siswa)

2. Pengarahan sekaligus sosialisasi kepada siswa praktik oleh guru pembimbing dan
pengurus inti siswa

3. Pengambilan dana praktik sebesar Rp. 200.000 (sebagai modal awal) ke bendahara

4. Mencatat transaksi pengambilan barang konsinyasi (titipan)

a. Produk harus sesuai dengan permintaan dan peminatan seluruh warga SMK Negeri
25 Jakarta

b. Setiap yang menitipkan barang/ konsinyasi dilihat kembali harga jualnya, apakah
masuk atau tidak untuk dijual kembali

c. Setiap barang konsinyasi, yang dibayarkan hanya yang laku terjual, sisa produk
dikembalikan kepada pemasok

5. Membuat laporan harian kegiatan per individu, apa saja yang dikerjakan selama
praktik dikelas keirausahaan

6. Menghitung dan membuat laporan hasil penjualan 1 hari

7. Menghitung dan membuat laporan hasil penjualan 1 minggu

8. Menghitung dan membuat laporan laba dan komisi 1 minggu

9. Mengembalikan modal awal yang sudah diberikan sebesar Rp. 200.000,- Ke


bendahara kelas kewirausahaan paling lambat hari jumat jam 14.00.

10. Menyerahkan uang sewa kantin sebesar Rp. 35.000,- / hari paling lambat jam 14.00
kepada bendahara kelas kewirausahaan setiap hari.

11. Semua keuntungan yang diperoleh dari penjualan di kelas kewirausahaan, menjadi
milik kelompok yang praktik dibagi secara adil dan transparan.
2. ALUR KERJA KELAS KEWIRAUSAHAAN

1. Sebelum melakukan praktik dikelas keirausahaan, menentukan produk unggulan


yang akan dijual dan membuat media promosi dalam bentuk poster atau media
promosi lainnya ke kelas-kelas untuk mempromosikan produk yang akan dijual.
Diharuskan (Update produk setiap hari).
1) Jual produk yang laku dan diminati oleh warga SMK Negeri 25
2) Produk yang laku, dipertahankan untuk tetap dijual bahkan harus ditambah
jumlahnya
3) Produk yang kurang laku, bisa dikurangi jumlah produknya atau bisa diganti
oleh produk yang punya potensi laku terjual
4) Jangan jual produk terlalu mahal, yang kita tekankan adalah perputaran produk
cepat terjual dan laku, kalau terlalu mahal mengakibatkan produk tidak laku dan
banyak tersisa.
5) Jika produk masih tersisa banyak, khusus produk kekedot bukan produk
konsinyasi, kita kurangi harga jualnya atau jual modal saja. Yang penting kita
tidak rugi dan produk tidak banyak tersisa.
6) Khusus barang konsinyasi ketika tersisa banyak bisa dikembalikan sisanya
kepada pemasok, atau membantu pemasok agar tidak sisa produknya. Dijual
dengan harga modal, asalkan kita jangan sampai rugi.
7) Batas waktu pengurangan harga atau jual produk dengan harga modal ketika
produk masih sisa banyak sekitar pukul 13.30. kalau sudah masuk jam segitu,
itu sudah peringatan untuk mentargetkan produk habis semua.
8) HARGA JUAL JUAL PRODUK MAKSIMAL Rp. 5.000,-
9) CARI VENDOR/ PEMASOK YANG BISA MEMBERIKAN PRODUK
DENGAN HARGA MURAH.
10) KALAU TIDAK BISA CARI PEMASOK DENGAN HARGA MURAH,
KALIAN DIHARUSKAN UNTUK MEMBUAT PRODUK SENDIRI.
2. Drescode yang digunakan setiap hari disesuikan dengan masing masing kelompok.
Tidak diperkenankan menggunakan kaos, sandal jepit, celana jeans, sepatu diluar
warna hitam. Harus rapih, bersih dan wangi diwajibkan menggunakan baju
berkerah dan celemek. Diwajibkan menggunakan almamater selama parktik kelas
kewirausahaan.
3. Jam operasional kelas kewirausahaan
a. Jam 07.00 road sale pertama
1) Keruang guru, BK, Wakil kepada sekolah, Tata usaha dan kepala sekolah
2) Ke kelas lantai 2, 3, dan 4 diperbolehkan masuk jika ada kelas yang kosong/
ada guru yang tidak masuk.
3) Yang road sale pertama, 3 orang road sale dan 2 orang tetap tinggal di stand
kekedot.
b. Jam 09.30 Road sale kedua (jam istirahat pertama)
1) Keruang guru, BK, Wakil kepada sekolah, Tata usaha dan kepala sekolah
2) Ke kelas lantai 2, 3, dan 4 diperbolehkan masuk jika ada kelas yang
kosong/ ada guru yang tidak masuk.
3) Yang road sale kedua, 2 orang road sale dan 3 orang tetap tinggal di stand
kekedot.
c. Jam 12.15 Road sale ketiga (jam istirahat kedua)
1) Keruang guru, BK, Wakil kepada sekolah, Tata usaha dan kepala sekolah
2) Ke kelas lantai 2, 3, dan 4 diperbolehkan masuk jika ada kelas yang
kosong/ ada guru yang tidak masuk.
3) Yang road sale ketiga, 2 orang road sale dan 3 orang tetap tinggal di stand
kekedot.
4. Untuk persoalan laporan harian kegiatan dan laporan keuangan setiap kelompok
boleh bertanya, berdiskusi dan berkoordinasi dengan pengurus inti siswa atau
pengurus guru.
5. Selama praktik di kelas kewirausahaan siswa diperbolehkan keluar masuk SMK
Negeri 25 dalam membeli produk tambahan, perlengkapan, atau alat yang
dibutuhkan dalam praktik kewirausahaan. Sebagai catatan, ketika diperolehkan
keluar masuk, harus bisa amanah atau menjaga kepercayaan, ketika melanggar akan
dicoret dalam program praktik kewirausahaan. NOTE, meminta surat izin piket, dan
ditanda tangani pengurus kelas kewirausahaan yaitu Pak Hendra atau Ibu Marini di
disematkan tanda tangan guru piket yang bertugas dihari itu.
6. Bagi siswa praktik yang tidak masuk karena ada suatu hal dalam praktik kelas
kewirausahaan, akan digantikan oleh pengurus inti jika menghendaki, dengan
system bagi peserta yang tidak masuk akan dipotong 20% dari total laba bersih
selama 5 hari praktik.
Contoh :
Misalnya siswa yang tidak mengikuti praktik kelas kewirausahaan yang digantikan
dengan pengurus inti, medapat laba bersih 100.000, karena tidak masuk dan
digantikan dipotong 20% dari keuntungan bersih, sebesar 20.000,-. Jadi pengurus
inti mendapat 20.000 dalam pembagian hasil.

Anda mungkin juga menyukai