Paper 3 - Teknik Interpretasi - Kelompok 2 - A1
Paper 3 - Teknik Interpretasi - Kelompok 2 - A1
Disusun Oleh:
Kelompok 2/A1
Eldi Lana Subadra J0402221038
Gista Ulfa Niswah J0402221106
Monica Ramadyan Affandi J0402221005
Piero Nandata Eltriadi J0402221073
Qnanti Witriani J0402221064
Dosen:
Herlianthi Dewi, S.Hut., M.Si
Asisten Dosen:
Alfian Wiguna Hutama, A.Md
Nia Wahyuni A. Md.
pemberontakan
3. Akibat dari
pemberontakan di Blitar
Hubungkan ke tema
salah satu cara merebut
kemerdekaan
F. Naskah
Kemenangan Indonesia buah hasil PETA
D. Alat Peraga
Interpretasi memiliki alat peraga agar lebih menarik. Berikut alat peraga yang
digunakan serta kegunannya.
Alat Kegunaan
Foto berupa ilustrasi Tokoh Memberikan gambaran kepada pendengar
agar lebih menaraik
Sound Efect Memberikan kesan kejadian secara langsung
F. Naskah
Ahmad Yani Sang PETA
Halo semuanya!! kenalkan nama aku Gista Ulfa, berdirinya saya disini karena
ingin menceritakan kepada kalian semua mengenai tokoh sejarah. Kira-kira ada
yang bisa nebak siapa tokoh sejarah yang akan aku ceritakan?
[bunyi jam berdetak]
Kalau begitu perhatikan ceritaku yah!!
[nada cringg] [berpindah tempat]
Teman-teman perkenalkan beliau adalah Jenderal Ahmad Yani.
[Muncul gambar jenderal ahmad yani]
Beliau merupakan salah satu pahlawan yang sangat berjasa untuk Indonesia.
Jenderal Ahmad Yani lahir pada tanggal 19 Juni 1992 di Purworejo. dari keluarga
Wongsoredjo. Keluarga ini bekerja di sebuah pabrik gula yang milik seorang
Belanda. Pada tahun 1927, Yani pindah dengan keluarganya ke Batavia. Di Batavia,
Yani mengecap pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun 1940, Yani
meninggalkan sekolah menengah untuk menjalani pendidikan wajib militer sebagai
tentara Hindia Belanda. Sebagai calon perwira, ia mengambil kecabangan/bidang
topografi militer di Malang, Jawa Timur, tetapi pendidikan ini terputus karena
invasi Jepang pada tahun 1942. Pada tahun 1943, ia bergabung menjadi anggota
PETA (Pembela Tanah Air) dan menjalani pelatihan lanjut di Magelang. Setelah
menyelesaikan pelatihan ini, Yani meminta untuk dilatih sebagai komandan peleton
PETA dan menerima pendidikan di Bogor, Jawa Barat. Setelah selesai, beliau
dikirim kembali ke Magelang sebagai instruktur tentara.
[Muncul foto jenderal ahmad yani di PETA]
Sebagai salah satu anggota PETA, beliau merupakan salah satu anggota paling
berjasa selama PETA berdiri. Salah satu nya yaitu Ahmad Yani berhasil menumpas
pemberontakaan PETA di Blitar.
[Muncul gambar pemberontakan di Blitar]
Pada saat terjadinya pemberontakan, Ahmad Yani ditunjuk sebagai penengah. "Kau
Ahmad Yani, tolong tenangkan para pemberontak itu dengan bahasamu yang lincah
itu," Kata petinggi yang memerintah Ahmad Yani.
[Gerakan hormat]
Ahmad Yani pun berkata "siap pak, saya akan mengakhiri perang saudara itu!"
jawab Ahmad Yani. Ahmad Yani dengan gagah perkasa pergi meninggalkan camp
PETA menuju medan pertempuran.
[Bunyi suara tembakan dan tangisan]
Ahmad Yani tiba di tempat terjadinya pertempuran. Beliau merasa sedih melihat
kenyataan bahwa terjadi pepecahan diantara tentara PETA. "Apa yang membuat
kau menjadi muram seperti itu," Tanya rekannya. Ahmad Yani hanya murung,
"Aku tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi,".
Setelah itu, rombongan Ahmad Yani bergegas menemui Supriyadi yang
menjadi dalang pemberontakan untuk berunding.
[Tiba di Camp Supriyadi]
"Ada tujuan apa kau mendatangiku Ahmad Yani?" Tanya supriyadi dengan lugas.
"Tolong hentikan pemberontakanmu itu, Indonesia menjadi lemah karena
terjadinya pemberontakan." ucap Ahmad Yani. "Tidak bisa! kejadian ini juga
terjadi karena para petinggi tunduk dihadapan Jepang! Kalian semua mau jadi
kacung Jepang selamanya?" Ucap Supriyadi berapi-api. "Mau bagaimana lagi, jika
kita tidak mengikuti akan banyak masyarakat yang semakin tertindas oleh
perbuatan Jepang." Ucap Ahmad Yani "kau pun tau tentang hal itu bukan?."
ucapnya lagi. Perundingan berlangsung cukup lama dan sengit. Hingga pada
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi
3. Monica_J0402221005
A. Tema
Tema yang dipilih yaitu “Perjuangan Jenderal Soedirman Dengan Satu
Paru-Paru”. Latar belakang memilih tema tersebut karena perjuangan yang
dilakukan oleh Jenderal Soedirman ini sangat besar dampaknya bagi masyarakat
luas dan juga perilakunya dapat dijadikan sebagai acuan atau contoh bagi para
pemuda masa kini untuk memajukan Bangsa Indonesia
B. Sasaran
Interpretasi dengan tema “Perjuangan Jenderal Soedirman Dengan Satu
Paru-Paru” memiliki sasaran khususnya bagi remaja yang berusia 15-19 tahun
karena remaja dengan rentang usia tersebut cenderung mempunyai rasa ketertarikan
terhadap latar belakang perjuangan seorang tokoh bangsa dan tentunya dipelajari di
sekolah. Mereka juga dapat mencontoh semangat juang Jenderal Soedirman yang
pantang menyerah walaupun memiliki kekurangan dalam dirinya.
C. Tujuan Interpretasi
Tujuan dari interpretasi ini adalah setiap generasi penerus dapat mengenang
kembali, mempelajari, dan melestarikan nilai-nilai perjuangan dari seseorang tokoh
sejarah.
D. Alat Peraga
No Alat Peraga Kegunaan
1 Potret Tokoh Jenderal Soedirman & Audiens dapat mengenal dan mengetahui
Tandu bagaimana sosok Jenderal Soedirman dan
bentuk tandu yang dipakai
2 Suara tembakan dari gawai Untuk menambah suasana tegang disaat
bercerita
F. Naskah
Perjuangan Jenderal Soedirman Dengan Satu Paru-Paru
[Sorot lampu menyala] Assalamualaikum, Halo teman-teman.
Perkenalkan nama saya monica [tersenyum dengan riang] disini saya akan
menceritakan salah satu tokoh sejarah yang terkenal di Indonesia, teman-teman
tahu tidak ada satu pahlawan yang berperang sambil dibawa oleh tandu, bisa
tebak tida siapa?? Ya, jawaban yang benar yaitu Jenderal Soedirman
[memperlihatkan potret Jendral Soedirman]. Pasti kalian bertanya-tanya
kok bisa perang sambil dibawa tandu? Apa tida akan terkena tembakan oleh
musuh?. Jawabannya tidak teman-teman, karena selain jenderal soedirman
yang berusaha melawan musuh ada tokoh-tokoh lain yang ikut membantunya
di medan perang. Penasaran tentang kisahnya, yuk kita bahas.
[Sorot lampu redup] Bermula ketika Soedirman muda yang memiliki
kebiasaan merokok berat [menirukan Soedirman memegang rokok]. Rokok
Soedirman kretek tak bermerek, disebutnya tingwe alias nglinthing dewe. Lalu
setelah Indonesia Merdeka di camp tentara, tim dokter tentara mendiagnosis ia
menderita tuberkulosis, atau bisa disebut infeksi paru-paru. Soedirman pun
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi
F. Naskah
5. Qnanti_ J0402221064
A. Tema
Arek-Arek Perebut Senjata Jepang
B. Sasaran
Interpretasi dengan tema “Arek-arek Perebut Senjata Jepang” memiliki
sasaran, yaitu remaja, berusia 12-15 tahun , alasan pemilihan remaja dengan rentang
usia 12-15 tahun, karena di usia 12 tahun merupakan titik peralihan dari anak-anak
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi
menuju awal remaja yang dimana memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan untuk
tema yang dibawakan juga cenderung asing, sehingga akan lebih baik jika
diperkenalkan untuk tujuan memberikan wawasan.
C. Tujuan Interpretasi
Tujuan dari Interpretasi ini adalah untuk mengedukasi para remaja dan
menginspirasi bahwa sebagai generasi muda kita harus berani melawan terutama
hak yang menjadi milik kita walaupun dengan modal yang terbatas kita harus yakin
dengan adanya kebersamaan serta kekompakan hal yang tidak mungkin akan
menjadi mungkin.
D. Alat Peraga
E. Interpretasi akan lebih menarik jika menggunakan beberapa alat peraga.
Berikut adalah alat peraga serta kegunaan nya :
Alat Kegunaan
Foto berupa Ilustrasi memberikan gambaran pada audiens terkait
- Tokoh cerita yang dibawakan.
- Adegan
- Senjata
G. Naskah
Halooo teman-teman ( sambil melambaikan tangan ), saya Qnanti Witriani,
berdiri nya saya disini ingin bercerita kisah arek arek Surabaya Perebut senjata
Jepang.
(hmm) Apa si arek-arek?Kenapa si, si arek ini merebut senjata Jepang? Apa coba
maksud dan tujuan arek merebut senjata jepang? Jadi penasaran, simak cerita nya
yaaa
Arek- arek merupakan sebutan untuk orang surabaya yang berbekal bambu
runcing yang melawan pasukan sekutu dengan senjata yang canggih ( sambil
menunjukan foto arek-arek Surabaya).
Kisah ini berawal dari gedung Panti Asuhan Don bosco yang terletak di
Jalan Tidar, sawahan, Kota Surabaya. Panti Asuhan Don bosco merupakan yayasan
yang didirikan oleh pastor Italia bernama Johanes Bosco pada 18 Desember 1927.
Bosco merupakan anak dari keluarga miskin, Sejak kecil ia sering mengunjungi
penjara, Bosco berkata “lebih baik menghindari kejahatan daripada
menghukumnya.” dari pemikiran tersebut Bosco memutuskan mengumpulkan uang
dan menampung beberapa anak. Saat itu bosco tinggal bersama ibunya dengan
kondisi perekonomian yang sulit, namun Bosco pantang menyerah, Bosco berhasil
menaklukkan hati anak asuhnya dengan empat kata yang di ucap nya, kegembiraan,
kepercayaan, kesalehan dan kebebasan.
(Suara mobil tentara dan sirine berbunyi)
Pada tahun 1945, sekitar 270 anak diungsikan ke gedung Katedral Surabaya.
Pengungsian disebabkan oleh Tentara Jepang Dai 10360 Butai Kaisutiro di bawah
pimpinan Mayor Hashimoto dengan pasukan yang terdiri 150 orang. Pada 26
September 1945 tepat nya saat Tentara Jepang menjadikan Don bosco sebagai
gudang Senjata Don bosco membuat arek-arek emosi dan segera mengepung Don
bosco bersama arek-arek surabaya lainnya yang berasal dari kampung sekitar
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi