Anda di halaman 1dari 16

Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023

Mata Kuliah: Teknik Interpretasi

RANCANGAN TEMA DAN NASKAH INTERPRETASI DI


DESTINASI WISATA
Studi Kasus : Museum Peta

Disusun Oleh:
Kelompok 2/A1
Eldi Lana Subadra J0402221038
Gista Ulfa Niswah J0402221106
Monica Ramadyan Affandi J0402221005
Piero Nandata Eltriadi J0402221073
Qnanti Witriani J0402221064

Dosen:
Herlianthi Dewi, S.Hut., M.Si

Asisten Dosen:
Alfian Wiguna Hutama, A.Md
Nia Wahyuni A. Md.

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Eldi Lana Subadra_J0402221038


A. Tema
Kemenangan Indonesia buah hasil PETA
B. Sasaran
Interpretasi dengan tema “Kemenangan Indonesia buah hasil PETA”
memiliki sasaran yaitu remaja berusia 12-15 tahun, alasan pemilihan usia remaja
karena di usia tersebut sudah mengerti caranya untuk menghargai usaha pejuang
dalam merebut kemerdekaan. Harus sejak remaja di tanamkan rasa cinta tanah air
dan menghargai usaha pejuang yang telah merebut kemerdekaan.
C. Alat Peraga
Interpretasi memiliki alat peraga agar lebih menarik. Berikut alat peraga
yang digunakan serta kegunannya.
Alat Kegunaan
Foto berupa ilustrasi Tokoh Memberikan gambaran kepada pendengar
agar lebih menaraik
D. Tujuan Interpretasi
Tujuan dari interpretasi ini adalah untuk mengingatkan kepada generasi
sekarang betapa susahnya para pejuang mendapatkan kemerdekaan Indonesia
dengan melakukan perlawanan agar negara ini merdeka
E. Tabel kerangka Cerita
Tubuh Cerita Poin Utama 1 Fokus perhatian
Cara mempertahankan
kemerdekaan
Jelaskan informasi
1. Pembentukan PETA
2. Tokoh yang membentuk
PETA
3. Perjuangan yang
dilakukan PETA
Hubungkan ke tema
Usaha merebut kemerdekaan
Transisi
Pemberontakan yang terjadi di
Blitar
Tubuh Cerita Poin Utama 2 Fokus perhatian
Penyebab terjadinya
pemberontakan di Blitar
Jelaskan informasi
1. Alasan terjadinya
pemberontakan
2. Waktu terjadinya
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi

pemberontakan
3. Akibat dari
pemberontakan di Blitar
Hubungkan ke tema
salah satu cara merebut
kemerdekaan

Tubuh Cerita Poin Utama 3 Fokus perhatian


Teks proklamasi dibacakan
oleh Soekarno
Jelaskan informasi
1. Pemberontakan sebelum
kemerdekaan
2. Berkibarnya bendera
merah putih
3. Pembacaan teks
proklamasi
Hubungkan ke tema
salah satu cara merebut
kemerdekaan
KESIMPULAN Kesimpulannya yaitu PETA dibentuk untuk membantu
Jepang melawan sekutu dan bagi Indonesia merupakan
bagian upaya mempersiapkan kemerdekaan. Perjuangan
PETA melawan tentara Jepang karena tentara Jepang sering
kali merendahkan bangsa Indonesia dan melakukan
pelecehan kepada wanita. Pemberontakan ini terjadi di Blitar
yang di pimpin oleh Supriyadi. Puncak pemberontakan
terjadi di Rengasdengklok dan setelah itu dilakukan
pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno sebagai tanda
bahwa Indonesia telah merdeka
PENDAHULUAN Assalamualaikum teman-teman. Perkenalakan nama saya
Eldi Lana Subadra, disini saya akan menceritakan kepada
kalian tentang usaha perjuangan merebut kemerdekaan
Indonesia. Sebelumnya saya ingin bertanya kepada kalian
apakah kalian tahu apa itu PETA?

F. Naskah
Kemenangan Indonesia buah hasil PETA

Assalamualaikum teman-teman. Perkenalakan nama saya Eldi Lana


Subadra, disini saya akan menceritakan kepada kalian tentang usaha perjuangan
merebut kemerdekaan Indonesia. Sebelumnya saya ingin bertanya kepada kalian
apakah kalian tahu apa itu PETA?
PETA merupakan pembela tanah air atau pasukan sukarela pembentukan Jepang.
PETA dibentuk karena untuk membantu Jepang dalam mempertahankan Jawa
Madura dari sekutu. Bagi Indonesia pembentukan PETA merupakan sebagai bagian
upaya mempersiapkan kemerdekaannya.[menunjukan foto-foto tokoh yang
membentuk PETA] Tokoh-tokoh yang berperan penting dalam mewujudkan
pembentukan PETA adalah. Soekarno, ia lahir di Blitar 6 Juni 1601. Selanjutnya
ada Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi 12 Agustus 1902. Ki Ageng
Suryomataram merupakan putra bangsawan dari kerajaan Sri Sultan
Hamengkubuwono VII. Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Raden
Gatot Mangkupraja lahir di Sumedang. Kyai Haji Mas Mansoer lahir di Surabaya.
Perjuangan yang dilakukan Tentara PETA dalam merebut kemerdekaan
Indonesia yaitu melawan tentara Jepang agar tidak merendahkan bangsa Indonesia
serta tidak melecehkan perempuan hal tersebut yang memicu terjadinya
pemberontakan. Melawan tentara Jepang mengakibatkan pemberontakan.
Pemberontakan ini terjadi di Blitar pada tanggal 14 Februari 1945, dengan
melepaskan tembakan [bunyi tembakan] ke arah Hotel Sakura, tempat tinggal
pemimpin sipil Jepang. Pemberontakan ini di pimpin oleh Supriyadi. [menunjukan
foto Supriyadi]. Bendera merah putih sempat berkibar selama 2 jam di depan
markas PETA di Blitar. Akibat dari pemberontakan ini banyak tentara Jepang
terbunuh dan pasukan Supriyadi berhasil melarikan diri dan membawa banyak
perlengkapan dan logistik Jepang seperti senjata.
Selanjutnya terdapat pemberontakan di daerah Cilacap pada bulan Juni 1945 dan di
Cimahi sebulan sebelum kemerdekaan. Puncak bentrok terjadi di Rengasdengklok
pada tanggal 16 Agustus 1945 yang berhasil [kuning] di bebaskan dari kekuasaan
Jepang oleh kompi PETA setempat. Bendera Jepang dapat diturunkan dan bendera
merah putih di kibarkan. Rengasdengklok menjadi daerah pertama yang merdeka.
keberhasilan PETA sebagai sayap militer dalam merintis proklamasi kemerdekaan.
Pada peristiwa ini pembacaan Proklamasi Kemerdekaan [kuning] pada tanggal 17
Agustus 1945 berlokasi di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat, oleh Soekarno
sebagai tanda bahwa Indonesia sudah merdeka.
Kesimpulannya yaitu PETA dibentuk untuk membantu Jepang melawan sekutu dan
bagi Indonesia merupakan bagian upaya mempersiapkan kemerdekaan. Perjuangan
PETA melawan tentara Jepang karena tentara Jepang sering kali merendahkan
bangsa Indonesia dan melakukan pelecehan kepada wanita. Pemberontakan ini
terjadi di Blitar yang di pimpin oleh Supriyadi. Puncak pemberontakan terjadi di
Rengasdengklok dan setelah itu dilakukan pembacaan teks proklamasi oleh
Soekarno sebagai tanda bahwa Indonesia telah merdeka.

2. Gista Ulfa Niswah_J0402221106


A. Tema
Ahmad Yani Sang PETA
B. Sasaran
Sasaran untuk tema interpretasi tersebut adalah anak-anak hingga remaja
dengan rentang usia 10 tahun hingga 18 tahun. Tujuan pemilihan sasaran tersebut
karena pada usia tersebut merupakan usia penting untuk ditanamkan pemikiran rasa
cinta tanah air. Pada umumnya, anak-anak hingga remaja memiliki pola pikir yang
mudah dipengaruhi oleh orang lain. Remaja cendrung mengikuti alur di sekitar
lingkungannya. Oleh karena itu pada rentang usia tersebut diharuskan untuk
diperkenalkan mengenai perjuangan pahlawan.
C. Tujuan Interpretasi
Tujuan dari interpretasi ini adalah untuk memperkenalkan mengenai sejarah
perjuangan para pahlawan Indonesia kepada masyarakat luas. Tema tersebut
diharapkan agar lebih memberikan banyak pengetahuan kepada masyarakat luas
mengenai perjuangan pahlawan pada masa penjajahan. Diharapkan agar
masyarakat lebih menyadari pentingnya mempelajari kejadian di masa lalu agar
tidak terulang kembali dimasa kini dan masa depan.
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi

D. Alat Peraga
Interpretasi memiliki alat peraga agar lebih menarik. Berikut alat peraga yang
digunakan serta kegunannya.
Alat Kegunaan
Foto berupa ilustrasi Tokoh Memberikan gambaran kepada pendengar
agar lebih menaraik
Sound Efect Memberikan kesan kejadian secara langsung

E. Tabel Kerangka Cerita


Tubuh Cerita Poin Utama 1 Fokus perhatian
Pengenalan tokoh Jenderal
Ahmad Yani
Jelaskan informasi
a. Tempat tanggal lahir
Jenderal Ahmad Yani
b. Pendidikan Jenderal
Ahmad Yani
c. Peran Ahmad Yani di
PETA
Hubungkan ke tema
Menjelaskan mengenai riwayat
hidup dari Jenderal Ahmad Yani
Transisi
Perintah petinggi PETA ke
Ahmad Yani untuk menumpas
pemberontakan
Tubuh Cerita Poin Utama 2 Fokus perhatian
Medan pemberontakan dan
perundingan untuk
menyelesaikan pemberontakan
Jelaskan informasi
a. Kedatangan Ahmad Yani
b. Perasaan Ahmad Yani
c. Kedatangan Ahmad Yani ke
camp
d. Obrolan perundingan antara
Ahmad Yani dan Supriyadi
Hubungkan ke tema
Menceritakan jasa Ahmad Yani
sebagai anggota PETA
KESIMPULAN 1. Tidak semua pepecahan dapat diakhiri dengan peperangan
senjata.
2. Sikap cerdik dan tenang dapat menyelesaikan semua
permasalahan.
3. Pahamilah cara berpikir lawan bicara untuk menang.
4. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan.
PENDAHULUAN Halo semuanya!! kenalkan nama aku Gista Ulfa, berdirinya
saya disini karena ingin menceritakan kepada kalian semua
mengenai tokoh sejarah. Kira-kira ada yang bisa nebak siapa
tokoh sejarah yang akan aku ceritakan?

F. Naskah
Ahmad Yani Sang PETA
Halo semuanya!! kenalkan nama aku Gista Ulfa, berdirinya saya disini karena
ingin menceritakan kepada kalian semua mengenai tokoh sejarah. Kira-kira ada
yang bisa nebak siapa tokoh sejarah yang akan aku ceritakan?
[bunyi jam berdetak]
Kalau begitu perhatikan ceritaku yah!!
[nada cringg] [berpindah tempat]
Teman-teman perkenalkan beliau adalah Jenderal Ahmad Yani.
[Muncul gambar jenderal ahmad yani]
Beliau merupakan salah satu pahlawan yang sangat berjasa untuk Indonesia.
Jenderal Ahmad Yani lahir pada tanggal 19 Juni 1992 di Purworejo. dari keluarga
Wongsoredjo. Keluarga ini bekerja di sebuah pabrik gula yang milik seorang
Belanda. Pada tahun 1927, Yani pindah dengan keluarganya ke Batavia. Di Batavia,
Yani mengecap pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun 1940, Yani
meninggalkan sekolah menengah untuk menjalani pendidikan wajib militer sebagai
tentara Hindia Belanda. Sebagai calon perwira, ia mengambil kecabangan/bidang
topografi militer di Malang, Jawa Timur, tetapi pendidikan ini terputus karena
invasi Jepang pada tahun 1942. Pada tahun 1943, ia bergabung menjadi anggota
PETA (Pembela Tanah Air) dan menjalani pelatihan lanjut di Magelang. Setelah
menyelesaikan pelatihan ini, Yani meminta untuk dilatih sebagai komandan peleton
PETA dan menerima pendidikan di Bogor, Jawa Barat. Setelah selesai, beliau
dikirim kembali ke Magelang sebagai instruktur tentara.
[Muncul foto jenderal ahmad yani di PETA]
Sebagai salah satu anggota PETA, beliau merupakan salah satu anggota paling
berjasa selama PETA berdiri. Salah satu nya yaitu Ahmad Yani berhasil menumpas
pemberontakaan PETA di Blitar.
[Muncul gambar pemberontakan di Blitar]
Pada saat terjadinya pemberontakan, Ahmad Yani ditunjuk sebagai penengah. "Kau
Ahmad Yani, tolong tenangkan para pemberontak itu dengan bahasamu yang lincah
itu," Kata petinggi yang memerintah Ahmad Yani.
[Gerakan hormat]
Ahmad Yani pun berkata "siap pak, saya akan mengakhiri perang saudara itu!"
jawab Ahmad Yani. Ahmad Yani dengan gagah perkasa pergi meninggalkan camp
PETA menuju medan pertempuran.
[Bunyi suara tembakan dan tangisan]
Ahmad Yani tiba di tempat terjadinya pertempuran. Beliau merasa sedih melihat
kenyataan bahwa terjadi pepecahan diantara tentara PETA. "Apa yang membuat
kau menjadi muram seperti itu," Tanya rekannya. Ahmad Yani hanya murung,
"Aku tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi,".
Setelah itu, rombongan Ahmad Yani bergegas menemui Supriyadi yang
menjadi dalang pemberontakan untuk berunding.
[Tiba di Camp Supriyadi]
"Ada tujuan apa kau mendatangiku Ahmad Yani?" Tanya supriyadi dengan lugas.
"Tolong hentikan pemberontakanmu itu, Indonesia menjadi lemah karena
terjadinya pemberontakan." ucap Ahmad Yani. "Tidak bisa! kejadian ini juga
terjadi karena para petinggi tunduk dihadapan Jepang! Kalian semua mau jadi
kacung Jepang selamanya?" Ucap Supriyadi berapi-api. "Mau bagaimana lagi, jika
kita tidak mengikuti akan banyak masyarakat yang semakin tertindas oleh
perbuatan Jepang." Ucap Ahmad Yani "kau pun tau tentang hal itu bukan?."
ucapnya lagi. Perundingan berlangsung cukup lama dan sengit. Hingga pada
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi

akhirnya Supriyadi kalah dan bersedia menghentikan pemberontakan.


Pemberontakan pun terhentikan dengan ditangkapnya Supriyadi beserta
pengikutnya. Ahmad Yani berhasil menghentikan pemberontakan PETA di Blitar
dengan cepat.
[Suara tepuk tangan]
Nah, berdasarkan cerita tadi ada yang tau pembelajaran apa yang dapat dipetik dari
cerita tersebut?
Berdasarkan cerita Ahmad Yani, banyak pelajaran yang bisa kita pelajari, yaitu
1. Tidak semua pepecahan dapat diakhiri dengan peperangan senjata.
2. Sikap cerdik dan tenang dapat menyelesaikan semua permasalahan.
3. Pahamilah cara berpikir lawan bicara untuk menang.
4. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan.
Sekian cerita mengenai kisah pahlawan Jenderal Ahmad Yani. Semoga kalian
suka dan dapat memetik pembelajaran dari kisah tersebut ya. Aku Gista pamit undur
diri, terima kasih semua!!

3. Monica_J0402221005
A. Tema
Tema yang dipilih yaitu “Perjuangan Jenderal Soedirman Dengan Satu
Paru-Paru”. Latar belakang memilih tema tersebut karena perjuangan yang
dilakukan oleh Jenderal Soedirman ini sangat besar dampaknya bagi masyarakat
luas dan juga perilakunya dapat dijadikan sebagai acuan atau contoh bagi para
pemuda masa kini untuk memajukan Bangsa Indonesia
B. Sasaran
Interpretasi dengan tema “Perjuangan Jenderal Soedirman Dengan Satu
Paru-Paru” memiliki sasaran khususnya bagi remaja yang berusia 15-19 tahun
karena remaja dengan rentang usia tersebut cenderung mempunyai rasa ketertarikan
terhadap latar belakang perjuangan seorang tokoh bangsa dan tentunya dipelajari di
sekolah. Mereka juga dapat mencontoh semangat juang Jenderal Soedirman yang
pantang menyerah walaupun memiliki kekurangan dalam dirinya.
C. Tujuan Interpretasi
Tujuan dari interpretasi ini adalah setiap generasi penerus dapat mengenang
kembali, mempelajari, dan melestarikan nilai-nilai perjuangan dari seseorang tokoh
sejarah.
D. Alat Peraga
No Alat Peraga Kegunaan
1 Potret Tokoh Jenderal Soedirman & Audiens dapat mengenal dan mengetahui
Tandu bagaimana sosok Jenderal Soedirman dan
bentuk tandu yang dipakai
2 Suara tembakan dari gawai Untuk menambah suasana tegang disaat
bercerita

3 Senter + Origami Untuk mengatur kecerahan dan warna ketika


bercerita
E. Tabel Kerangka Cerita
Tubuh Cerita Poin Utama 1 Fokus perhatian
Penyebab Soedirman ikut
berperang walaupun sakit
Jelaskan informasi
a. Latar belakang penyerangan
agresi militer belanda II
b. Waktu dan tempat
Hubungkan ke tema
Penyakit yang sudah diderita
Soedirman sejak lama
Transisi
Berperang menggunakan tandu
Tubuh Cerita Poin Utama 2 Fokus perhatian
Cara Soedirman melawan
belanda
Jelaskan informasi
a. Berperang menggunakan
taktik gerilya
b. Siapa saja yang terlibat
Hubungkan ke tema
Peran Soedirman dalam perang
KESIMPULAN Jenderal Soedirman berjuang dengan pantang menyerah dan
sampai titik darah penghabisan. Perjuangannya
menginspiratif para pemuda untuk tetap maju berjuang demi
mempertahankan kemerdekaan bangsa,walaupun mempunyai
kelemahan tetap bersemangat.
PENDAHULUAN a. Soedirman memiliku kebiasaan menghisap tembakau
sedari muda membuatnya mengalami gangguan
pernafasan
b. Tim dokter mengdiangnosis penyakit TBC, dan
dilakukan pengangkatan satu paru-paru tanpa
sepengetahuannya

F. Naskah
Perjuangan Jenderal Soedirman Dengan Satu Paru-Paru
[Sorot lampu menyala] Assalamualaikum, Halo teman-teman.
Perkenalkan nama saya monica [tersenyum dengan riang] disini saya akan
menceritakan salah satu tokoh sejarah yang terkenal di Indonesia, teman-teman
tahu tidak ada satu pahlawan yang berperang sambil dibawa oleh tandu, bisa
tebak tida siapa?? Ya, jawaban yang benar yaitu Jenderal Soedirman
[memperlihatkan potret Jendral Soedirman]. Pasti kalian bertanya-tanya
kok bisa perang sambil dibawa tandu? Apa tida akan terkena tembakan oleh
musuh?. Jawabannya tidak teman-teman, karena selain jenderal soedirman
yang berusaha melawan musuh ada tokoh-tokoh lain yang ikut membantunya
di medan perang. Penasaran tentang kisahnya, yuk kita bahas.
[Sorot lampu redup] Bermula ketika Soedirman muda yang memiliki
kebiasaan merokok berat [menirukan Soedirman memegang rokok]. Rokok
Soedirman kretek tak bermerek, disebutnya tingwe alias nglinthing dewe. Lalu
setelah Indonesia Merdeka di camp tentara, tim dokter tentara mendiagnosis ia
menderita tuberkulosis, atau bisa disebut infeksi paru-paru. Soedirman pun
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi

dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. [suara suasana di ruang


operasi] Akhirnya tim dokter memutuskan operasi penyelamatan dengan
membuat satu paru-parunya tak berfungsi. Pasca-operasi, menurut Soegiri, tim
dokter berbohong kepada Soedirman. Mereka mengatakan operasi itu cuma
mengangkat satu organ kecil di paru-paru yang menghambat saluran
pernapasan.[instrumen musik sedih] Sejak itu Soedirman bernapas hanya
dengan separuh paru-paru. [suasana menjadi suram berwarna hitam]
beberapa hari setelah Soedirman keluar dari rumah sakit, tepatnya pada
tanggal 19 Desember 1948 [memakai coretan hijau army di pipi] Belanda
melancarkan Agresi Militer II dan menduduki Yogyakarta [suara tembakan
yang tiada henti]. Soedirman meminta Noli (salah satu anggota pasukannya)
untuk ke rumah dinas dan membakar semua dokumen penting. Selain itu, Noli
diminta untuk mengantar istri dan anak-anak Soedirman ke dalam benteng
keraton. Di saat pemimpin-pemimpin politik berlindung di kraton [intonasi
suara meningkat dan tegas] , Soedirman beserta sekelompok kecil tentara
dan dokter pribadinya melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai
perlawanan gerilya dengan ditandu selama tujuh bulan [memperlihatkan
potret tandu Soedirman]. sosok Soedirman adalah sosok jenderal pejuang
yang sebenarnya. Meski dalam keadaan sakit, Soedirman tetap berjuang demi
negaranya hingga titik darah penghabisan.
[perilaku yang mengendap-endap sambil memperhatikan sekitar]
Awalnya mereka diikuti oleh pasukan Belanda, tetapi Soedirman dan
pasukannya berhasil kabur [menghela nafas] dan mendirikan markas
sementara di Sobo, di dekat Gunung Lawu. Ketika Belanda mulai menarik diri,
Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949.[musik
kemenangan] Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap
pasukan Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno.
[sorot lampu meyala] Kesimpulan yang dapat diambil dari cerita
interpretasi ini adalah Jenderal Soedirman berjuang dengan pantang menyerah
dan sampai titik darah penghabisan. Perjuangannya menginspiratif para
pemuda untuk tetap maju berjuang demi mempertahankan kemerdekaan
bangsa,walaupun mempunyai kelemahan.
Sekian cerita interpretasi yang dapat saya sampaikan, diharapkan setelah
teman-teman mendengar cerita dari saya dapat terus bersemangat untuk belajar
guna memajukan bangsa negara [salam penutup]
4. Piero_ J0402221073
A. Tema
Kerasnya Pelatihan Tentara PETA untuk mencapai Kemerdekaan
B. Sasaran
Sasaran dari Interpretasi ini yaitu remaja atau para pemuda bangsa
Indonesia, karna remaja dengan rentang usia 12 – 20 tahun memiliki banyak
ketertarikan untuk mempelajari dan mengenang perjuangan para prajurit PETA.
C. Tujuan Interpretasi
Interpretasi dengan tema “Kerasnya Pelatihan Tentara PETA untuk
mencapai Kemerdekaan” Tujuan dari Interpretasi ini adalah untuk mengenang,
mempelajari nilai - nilai sejarah perjuangan Pasukan PETA dan membangkitkan
semangat para pemuda Indonesia.
D. Alat Peraga
Interpretasi memiliki alat peraga agar lebih menarik. Berikut alat peraga
yang digunakan serta kegunannya.
Alat Kegunaan
Foto berupa ilustrasi Memberikan gambaran kepada
-Senjata, Tokoh, Seragam Tentara PETA, pendengar agar lebih menaraik
museum/tempat tentara PETA berlatih

E. Tabel Kerangka Cerita


Tubuh Cerita Point utama 1 a. Fokus perhatian :
Tentara Pasukan PETA
b. Jelaskan informasi :
- Awal mula pembentukan
PETA
-Tujuan dibentuknya PETA
- Cikal bakal TNI
c. Hubungan ke tema :
menjelaskan tujuan
sebenarnya bangsa Indonesia
tergabung prajurit PETA
d. Transisi : Kegiatan
Pelatihan tentara PETA untuk
merebut kemerdekaan
Tubuh Cerita Point utama 2 Fokus perhatian :
Pelatihan Tentara PETA
Jelaskan informasi :
a. Siapa yang melatih
Tentara PETA
b. Apa saja jenis
latihannya
Hubungan ke tema :
menjelaskan berapa lama
pelatihan
Transisi :
Kepangkatan yang ada di
PETA
Point utama 3 Fokus Perhatian :
Pemberontakan Pasukan
PETA Blitar dan Tipu
Muslihat Jepang
Jelaskan Informasi :
a. Awal mula
pemberontakan
b. Kapan dan dimana
pemberontakan terjadi
c. Siapa yang memimpin
d. Tipu Muslihat Jepang
Hubungkan ke tema :
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi

hasil dari Latihan tentara


PETA
Kesimpulan Kesimpulannya yaitu PETA pada awalnya dibentuk
jepang untuk membantu mempertahankan Asia Timur
Raya, namun oleh bangsa Indonesia terbentuknya
PETA adalah suatu usaha dalam membangkitkan
semangat juang para pemuda supaya dapat terlatih
dalam bidang militer. Melalui pelatihan yang keras
akhirnya Tentara PETA berhasil meraih
Kemerdekaan
Pendahuluan Assalamualaikum, Halo teman teman, kenalin nama
saya Piero Nandata, berdirinya saya disini karena
ingin menceritakan kepada kalian semua mengenai
Tentara PETA dan kerasnya pelatihannya untuk
mencapai kemerdekaan.

F. Naskah

Kerasnya Pelatihan Tentara PETA Mencapai Kemerdekaan


Assalamualaikum, Halo teman teman, kenalin nama saya Piero Nandata,
berdirinya saya disini karena ingin menceritakan kepada kalian semua mengenai
Tentara PETA dan kerasnya pelatihannya untuk mencapai kemerdekaan.
Sebelumnya ada yang tau tentara PETA itu apa? Baik jadi saya disini akan
menceritakan apa itu tentara PETA, baik kalau tidak ada yang tau, jadi Tentara
PETA itu adalah pasukan pembela tanah air yang berupa tentara sukarelawan yang
diisi oleh pemuda-pemuda Indonesia. Jadi tentara PETA itu pada awalnya diisi oleh
pemuda pemuda seperti kita nii, ada yang tau atau ada yang bisa nebak kenapa
Tentara PETA dibentuk? [suasana hening]
baik kalau tidak ada, jadi PETA dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 sebagai
tentara sukarela berdasarkan maklumat Osamu Seirei No. 44 yang diumumkan oleh
Panglima Angkatan Darat ke-16 Jepang. Pelatihan pasukan PETA dipusatkan di
kompleks militer di Bogor [diberikan gambar markas/museum PETA].
Pada awalnya pembentukan pasukan PETA dari bantuan Jepang ini
bertujuan untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan tentara Sekutu yaitu
perang Asia Timur Raya, namun bangsa Indonesia melihat pembentukan Tentara
PETA itu sebagai persiapan menuju Indonesia Merdeka. Bisa dikatakan bahwa
tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan modal utama kekuatan Tentara
Keamanan Rakyat yang akhirnya dikemudian hari bertransformasi menjadi Tentara
Nasional Indonesia.
Mereka dilatih dan diajari tentang pendidikan militer oleh tentara Jepang.
Pelatihan tersebut juga berada di bawah bagian intelijen khusus tentara Jepang
(Beppan). Letnan Yanagawa yang merupakan perwira Jepang bertanggung jawab
untuk melatih tentara PETA. Pelatihan tersebut diarahkan untuk membentuk
semangat membela Tanah Air. Bentuk-bentuk pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan mulai dari baris berbaris, teori taktik tempur, gerakan tempur siang
ataupun malam dalam kesatuan shodan (peleton ), chudan (kompi ), sampai daidan
(batalyon), juga ada latihan bela diri (sumo, jukenjutsu, dan kedo), taiso (senam),
renang dan uji mental
[diperlihatkan kegiatan latihan tentara PETA].
Kegiatan latihan yang dilakukan dengan mengunakan persejataan juga
dilaksanakan, antara lain dengan menggunakan senjata laras pendek senapan mesin
berat, mortil, dan lain-lain[diperlihatkan senjata – senjata yang dilatih]. Setiap calon
Perwira Tentara Peta dididik dan dilatih selama kurang lebih 2-4 bulan.
Pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan tentara PETA
terhadap Jepang di Blitar. Pemberontakan tersebut dipicu kekecewaan mereka
terhadap situasi ekonomi yang menyebabkan masyarakat semakin miskin serta
perlakuan kejam dan sewenang-wenang Jepang kepada romusha. Supriyadi,
seorang shodanco, merupakan motor penggerak pemberontakan tersebut.
Akibatnya, Supriyadi yang merupakan anak Bupati Blitar Darmadi pun menghilang
dan tidak diketahui keberadaannya. Saat menjalankan aksi pemberontakan tersebut,
Supriyadi dibantu Muradi dan Suparjono yang juga merupakan shodanco.
Pemberontakan tersebut diawali dengan tembakan mortir ke arah Hotel Sakura
yang merupakan tempat tinggal para pembesar sipil Jepang, pada 14 Februari 1945
pukul 03.00. Selain itu, markas Kempetai yang terletak di samping barak daidan
PETA Blitar juga turut diserang dengan senapan mesin. Pemberontakan juga
dilakukan dengan mengibarkan bendera Merah Putih di lapangan depan markas
PETA Blitar yang berhasil dilakukan oleh Shodanco Partohardjono. Meksipun
demikian, Merah Putih hanya berkibar selama dua jam hingga akhirnya diturunkan.
Penjara Blitar turut didobrak para pemberontak PETA untuk membebaskan para
tahanan. Jepang yang akhirnya mengetahui pemberontakan tersebut pun
mengerahkan satuan pasukan serta mengajak berunding. Mereka mengepung Blitar
dan menyudutkan pemberontak PETA ke arah Gunung Kelud selatan bagian barat.
Jepang berusaha agar berita pemberontakan tentara PETA di Blitar tidak memicu
pemberontakan di wilayah lainnya. Mereka menutupinya dengan menyatakan
bahwa tentara Sekutu mendarat di pantai selatan Blitar.
Pada tanggal 15 Februari 1945 Syudancho Supriadi di panggil dan akan di
adili oleh Jepang untuk mempertanggung jawabkan pemberontakan tersebut. Tapi
Syudancho Supriadi hipang,jika dia hidup tidak ada orang nya jika dia meninggal
tidak ada mayatnya, ini sangat fenomenal.
Sementara yang maju di hadapan Jepang adalah wakilnya yaitu syudancho
Moeradi. Moeradi di rayu Jepang untuk menyerah dan Moeradi menyatakan "Kami
mau menyerah asal tidak di jadikan tawanan " Jepang langsung menyetujuinya.Dan
sebagai tanda Jepang tidak akan melakukan apa - apa diberikanlah pedang
KATANA perwira Jepang kepada Moeradi.Setelah pasukan Moeradi menyerah
ternyata di bohongi oleh Jepang. Dan di bawa ke Jakatrta di adili oleh militer Jepang
ada yang di hukum mati dan di penjara 15 5ahun hingga seumur hidup.

5. Qnanti_ J0402221064
A. Tema
Arek-Arek Perebut Senjata Jepang
B. Sasaran
Interpretasi dengan tema “Arek-arek Perebut Senjata Jepang” memiliki
sasaran, yaitu remaja, berusia 12-15 tahun , alasan pemilihan remaja dengan rentang
usia 12-15 tahun, karena di usia 12 tahun merupakan titik peralihan dari anak-anak
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi

menuju awal remaja yang dimana memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan untuk
tema yang dibawakan juga cenderung asing, sehingga akan lebih baik jika
diperkenalkan untuk tujuan memberikan wawasan.
C. Tujuan Interpretasi
Tujuan dari Interpretasi ini adalah untuk mengedukasi para remaja dan
menginspirasi bahwa sebagai generasi muda kita harus berani melawan terutama
hak yang menjadi milik kita walaupun dengan modal yang terbatas kita harus yakin
dengan adanya kebersamaan serta kekompakan hal yang tidak mungkin akan
menjadi mungkin.
D. Alat Peraga
E. Interpretasi akan lebih menarik jika menggunakan beberapa alat peraga.
Berikut adalah alat peraga serta kegunaan nya :
Alat Kegunaan
Foto berupa Ilustrasi memberikan gambaran pada audiens terkait
- Tokoh cerita yang dibawakan.
- Adegan
- Senjata

F. Tabel Kerangka Cerita


Poin 1 A. Fokus perhatian
Tokoh, Waktu dan Sekilas informasi
tempat
B. Informasi
- Menampilkan Tokoh yang terlibat dalam
perebutan senjata
- Waktu berlangsung nya perebutan, Waktu
pembuatan Tempat
- Menjabarkan Latar belakang
tempat,dibangun oleh siapa, lalu tujuan
pembangunan tempat tersebut.
C. Hubungkan ke Tema
Perebutan Senjata Jepang berlatar belang
tempat di Yayasan Don Bosco Surabaya.
D. Transisi
Awal pengungsian Anak-anak Yayasan
Don Bosco pasca terjadinya pengalihan
fungsi menjadi Gedung senjata oleh Jepang
Poin 2 A. Fokus perhatian
Latar belakang perebutan senjata, strategi
dan senjata yang diperebutkan.
B. Informasi
- Menceritakan alasan arek-arek melakukan
perebutan senjata milik Jepang.
- Menceritakan strategi yang digunakan dan
menyebutkan beberapa senjata yang di
perebutkan.
C. Hubungkan Ke Tema
Perebutan Senjata Jepang yang dilakukan
arek-arek karena arek-arek emosi dan ingin
mempersenjatai diri untuk menghadapi
kemungkinan pertempuran melawan
Sekutu dan Belanda.
D. Transisi
Peleraian kericuhan dengan mengadakan
perundingan.
Poin 3 A. Fokus perhatian
Perundingan untuk menyelesaikan
kericuhan.
B. Informasi
Menceritakan proses perundingan terkait
siapa yang terlibat dan apa hasil
perundingan nya.
C. Hubungkan Ke Tema
Perebutan senjata Jepang ini diakhiri
dengan tertib antara arek-arek Surabaya
dan pihak Tentara Jepang dengan melalui
perundingan.
Kesimpulan : Perebutan senjata yang dilakukan
arek-arek dikarenakan arek-arek emosi atas
perlakuan Jepang menindas Panti asuhan don
bosco serta upaya arek menyiapkan senjata dalam
melawan sekutu.
Pendahuluan : Latat Belakang Don Bosco tempat
perampasan senjata
Kembangkan Cerita

G. Naskah
Halooo teman-teman ( sambil melambaikan tangan ), saya Qnanti Witriani,
berdiri nya saya disini ingin bercerita kisah arek arek Surabaya Perebut senjata
Jepang.
(hmm) Apa si arek-arek?Kenapa si, si arek ini merebut senjata Jepang? Apa coba
maksud dan tujuan arek merebut senjata jepang? Jadi penasaran, simak cerita nya
yaaa
Arek- arek merupakan sebutan untuk orang surabaya yang berbekal bambu
runcing yang melawan pasukan sekutu dengan senjata yang canggih ( sambil
menunjukan foto arek-arek Surabaya).
Kisah ini berawal dari gedung Panti Asuhan Don bosco yang terletak di
Jalan Tidar, sawahan, Kota Surabaya. Panti Asuhan Don bosco merupakan yayasan
yang didirikan oleh pastor Italia bernama Johanes Bosco pada 18 Desember 1927.
Bosco merupakan anak dari keluarga miskin, Sejak kecil ia sering mengunjungi
penjara, Bosco berkata “lebih baik menghindari kejahatan daripada
menghukumnya.” dari pemikiran tersebut Bosco memutuskan mengumpulkan uang
dan menampung beberapa anak. Saat itu bosco tinggal bersama ibunya dengan
kondisi perekonomian yang sulit, namun Bosco pantang menyerah, Bosco berhasil
menaklukkan hati anak asuhnya dengan empat kata yang di ucap nya, kegembiraan,
kepercayaan, kesalehan dan kebebasan.
(Suara mobil tentara dan sirine berbunyi)
Pada tahun 1945, sekitar 270 anak diungsikan ke gedung Katedral Surabaya.
Pengungsian disebabkan oleh Tentara Jepang Dai 10360 Butai Kaisutiro di bawah
pimpinan Mayor Hashimoto dengan pasukan yang terdiri 150 orang. Pada 26
September 1945 tepat nya saat Tentara Jepang menjadikan Don bosco sebagai
gudang Senjata Don bosco membuat arek-arek emosi dan segera mengepung Don
bosco bersama arek-arek surabaya lainnya yang berasal dari kampung sekitar
Paper Praktikum-3 Rabu, 1 Maret 2023
Mata Kuliah: Teknik Interpretasi

Sawahan, Asem Rowo, pelajar, BKR, PRI.


(Suara teriak seperti orang berdemo)
Tibalah Bung Tomo bersama arek arek dengan muka yang tegas dan rasa emosi
yang menggebu-gebu ingin segera untuk serentak maju dan masuk kedalam
gedung.
Serangg!!! Dengan gagah nya Bung Tomo dan arek lari menuju Gedung don Bosco
Pistol Vickers, Senapan Arisaka dan senjata lainnya tampak berada di meja dekat
pintu masuk
Para arek-arek yang melihat tak segan menuju kesana
(DUARRRRR, suara tembakan Tentara Jepang )
Kericuhan semakin menjadi, dan terungkaplah bahwa perebutan senjata
milik Jepang bukan semata-mata arek-arek emosi dengan perlakuan Jepang,
melainkan keinginan arek-arek Surabaya untuk menghadapi kemungkinan
pertempuran melawan Sekutu Belanda

Perebutan tidak hanya terjadi di Don Bosco melainkan di Markas Polisi


Istimewa, Markas Kohara Butai di Gunungsari,, Markas Kempetai, Markas Kaigun
dan Benteng Kedung Cowek. Dalam perebutan arek-arek tak segan menyiapkan
strategi, yaitu
1. Penyerbuan langsung dengan mengepung gudang senjata di Don Bosco,
2. Melakukan perundingan dengan komandan Jepang di Markas Kempetai dan
3. Melakukan perampasan senjata pada tentara Jepang yang sedang berpatroli
dijalanan.

Kericuhan mulai mereda saat Mohamad Mangoendiprodjo bekas Daidanco


PETA berpidato agar tetap tenang dan disiplin. Karena berpidato saja tidak cukup
diadakanlah perundingan antara Pamoedji selaku pemimpin pasukan bersenjata dari
BPRI (Barisan Pemberontak Republik Indonesia) dengan Mayor Hashimoto.
Terungkap bahwa Jepang mengalami kekalahan pada perang dunia ke II
yang menyebabkan Jepang harus menyerah kepada sekutu dan sebagai pihak yang
kalah harus menjaga status-quo dan menjaga ketertiban. Karena Jepang sudah tidak
berdaya, untuk menjamin keselamatan Tentara Jepang akhirnya Tentara Jepang
menyerahkan seluruh senjata nya. Penyerahan amunisi itu dihadiri rakyat pemuda,
Inspektur Polisi Mohammad Jasin untuk menandatangani naskah perjanjian serah
terima senjata sebagai jaminan keselamatan tentara Jepang. Penyerahan
berlangsung secara tertib dan damai di Don Bosco. Setelah proses penandatanganan
selesai, Senjata milik Jepang kini diberikan kepada rakyat dan badan-badan
perjuangan lain seperti kepada Tentara Genie Pelajar dan kepada Arek-arek
Surabaya.
Perundingan selesai kini Gedung Don Bosco sudah berfungsi kembali
sebagai panti asuhan dan kemudian dijadikan Markas Genie Pelajar (TGP) dibawah
pimpinan Hasanuddin Pasopati. Pada tahun 1947.

Kesimpulan Interpretasi ini adalah telah terjadi kericuhan akibat


perampasan senjata Jepang oleh Arek-arek Surabaya. Perampasan bukan hanya
disebabkan rasa egois Arek-arek Surabaya, melainkan arek-arek tidak terima atas
perlakuan Jepang menindas Don Bosco. Untuk mengatasi kericuhan ini dilakukan
perundingan antara pihak arek-arek dengan pihak tentara Jepang. Terungkaplah
bahwa Jepang mengalami kekalahan pada perang dunia ke 2 sehingga untuk
menjaga status quo dan menjaga keamanan Tentara Jepang, diserahkanlah seluruh
senjata milik Jepang seperti pistol Vickers, Senapan Arisaka dan lain-lain.
Adapula tujuan penyampaian interpretasi ini untuk memotivasi para remaja
untuk pantang menyerah dan berani membela walau dalam kondisi yang terbatas
sekalipun.

Anda mungkin juga menyukai