Anda di halaman 1dari 10

'KOPDIG SAMPAH MALANG'

SEBAGAI APLIKASI
PENGORGANISASIAN SAMPAH
MASYARAKAT KOTA MALANG
UNTUK MEMBANTU
PENGEMBANGAN WASTE TO
ENERGY INDONESIA EMAS 2045

Inggrita Hasti Nur Tiara1, Mardiah Nur Rahmawati2


1
Universitas Negeri Malang
2
Universitas Negeri Malang

inggrita.hasti.1904316@students.um.ac.id

ABSTRAK

Salah satu pilar Visi Indonesia Tahun 2045 adalah Pembangunan


SDM dan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan teknologi
berdasarkan Pancasila yang targetnya berupa meningkatnya
kemampuan masyarakat dalam penggunaan teknologi untuk
ekonomi berkelanjutan.Hal tersebut misalnya penggunaan
tekonologi dalam penanganan masalah sampah yang berupa
Weste To Energy.Bentuk penggunaan teknologi tersebut dapat
dilaksanakan di kota-kota Indonesia misalnya Kota
Malang.Faktanya, Kota Malang pada tahun 2018 merupakan
penyumbang sampah terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kota
Surabaya atau menyumbang sekitar 0,125% ton sampah.Tujuan
penelitian ini adalah memberikan solusi terhadap
pengorganisasian sampah di Kota Malang untuk lebih tertata dan
menyadarkan masyarakat manfaat sampah dapat menghasilkan
energi yang bermanfaat.Metode yang digunakan adalah studi
literature dengan data sekunder.Hasilnya, peneliti memberikan
solusi berupa Kopdig Sampah Malang, yaitu aplikasi berbagai
macam fitur dan media Pemerintah Daerah Kota Malang serta
mayarakat Kota Malang dalam mengumpulkan sampah.Aplikasi
ini memuat sudah berapa banyak sampah yang telah dikumpulkan

1
per individu dan mendapatkan poin yang nantinya dapat diturkan
dengan kebutuhan pokok atau voucher bahkan dari media partner
yang mendukung aplikasi Kopdig Sampah Malang.Manfaat
aplikasi yang diharapkan adalah pengorganisasian sampah yang
lebih ringkas dan memberi dorongan kepada masyarakat untuk
peduli sampah.Dengan demikian, diharapakan Kota Malang dapat
membantu Weste To Energy di Jawa Timur dan mengenalkan
Weste To Energy pada masyarakat Kota Malang.

Kata kunci : Teknologi, sampah, pengorganisasian

PENDAHULUAN

Skenario pertumbuhan Indonesia Emas Tahun 2045 dirancang memiliki


pertumbuhan ekonomi dengan target modernisasi ekonomi berbasis kualitas dan
berkelanjutan dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,3 %/tahun.Pada bidang
ilmu pengetahuan dan dan teknologi Tahun 2045, pemerintah Indonesia
memberi target sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap
pembangunan.Hal tersebut meliputi pengeluaran R&D mencapai 1,5%-2,0%
PDB Tahun 2045 dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat
pengembangan Iptek termasuk teknologi material di Kawasan Asia dan
Dunia.Rangkaian capaian target pembangunan tersebut, pemerintah
menggandeng perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam menyukseskan
target Indonesia Emas 2045 tersebut.
Pembangunan ekonomi berkelanjutan dan ketahanan energi ikut mewarnai
berjalannya Indonesia Emas 2045.Pemenuhan kebutuhan energi tersebut salah
satunya berasal dari pembangunan pembangkit listrik.Pembangkit listrik Tenaga
Sampah (PLTSa) di TPA Benowo Surabaya merupakan tempat percontohan
dalam mengelola sampah dengan metode Weste to energy.Masyarakat Indonesia
biasanya hanya sekedar membuang sampah tanpa mengetahui manfaat dibalik
sampah tersebut.

Tabel 1. Proyeksi Proyeksi kebutuhan Lahan TPA Kota Malang tahun 2016-
2036 dengan asumsi 70% sampah yang masuk TPA (Penelitian terdahulu)

Tahun Volume sampah di volume sampah masuk kebutuhan lahan


area pelayanan TPA (m3/hari) pertahun (m2)
(m3/hari)
2016 2620,27 1703,17 34276,372
2021 2742,28 1782,49 35872,511
2026 2879,39 1871,60 37666,034

2
2031 3654,24 2375,26 47802,064
2036 3834,98 2492,74 50166,359

Pertumbuhan sampah tersebut akan berjalan seiring bertambahnya jumlah


penduduk di Kota Malang apalagi Indonesia akan menyambut bonus demografi
pada tahun 2045. Selama waktu 4 tahun peningkatan jumlah sampah di Kota
Malang mencapai 20% (BPPT, 2017).Pada Tahun 2013 Bank Sampah Malang
(BSM) dapat menampung 70 jenis sampa h.Pada tahun 2013 BSM dapat
menerima rata-rata perhari sekitar 3 ton dari nasabah BSM dengan jumlah total
rata-rata per hari sekitar 3,5 ton.Pada data proyeksi diatas menunjukan
peningktan volume sampah yang terus beranjak naik serta diikuti oleh kebutuhan
lahan pertahun (m2) juga.

Tabel 2. Jumlah Tempat Penampungan Sampah (TPS) yang Dikelola di Kota


Malang Menurut Kecamatan, 2015-2019 (BPS Kota Malang diolah)

Kecamatan di 2015 2016 2017 2018 2019


Kota Malang
Kedungkandang 13 11 8 9 9
Sukun 15 15 19 18 18
Klojen 12 9 9 10 10
Blimbing 17 15 19 16 16
Lowokwaru 11 14 12 12 12
Kota Malang 68 64 67 65 65

Tabel 3 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan (Jiwa), 2018-2020 (BPS


Kota Malang Diolah)

Kecamatan di Kota 2018 2019 2020


Malang
Kedungkandang 4 821 4 872 4 921
Sukun 9 267 9 330 9 390
Klojen 11 618 11 554 11 485
Blimbing 10 135 10 175 10 210
Lowokwaru 8 708 8 755 8 798
Kota Malang 7 870 7 911 7 949

Berdasarkan data BPS Kota Malang pada tahun 2019, Kota Malang
memiliki luas wilayah sekita 110,06 m3.Perkembangan penduduk dan berbagai
aktivitas penduduk diperkirakan dapat menyebabkan peningkatan jumlah

3
sampah secara signifikan.Dari adanya TPS yang ada di Kota Malang ternyata
masih belum bisa menjangkau sampah yang berasal dari seluruh masyarakat
Kota Malang dan pada tabel di atas menunjukan terdapat pengurangan jumlah
TPS pada beberapa kecamatan di Kota Malang.Pada tahun 2016 Kota Malang
memiliki sekisar timbulan sampah sebesar 164,80 m3 /hari.Meningkatnya
jumlah sampah di Kota Malang juga bisa disebabkan karena semakin banyaknya
fasilitas umum di Kota Malang sehingga menjadi tempat aktivitas dan
pertemuan masyarakat Kota Malang.
Sebelumnya, Malang telah membuat pelayanan pengumpulan sampah
berbasis pemberdayaan masyarakat bernama BSM.BSM merupakan kegiatan
inovatif yang mengajarkan masyarakat dalam mengolah sampah untuk memilah
sampah dan mengelola sampah secara bijaksana.Kopdig Sampah Malang
merupakan aplikasi yang sejalan dengan tujuan BSM (program pemerintah
daerah Kota Malang) dalam mengelola sampah bahkan memanfaatkan sampah
menjadi energi yang dapat digunakan sehari- hari misalnya listrik.Kopdi Sampah
Malang juga sejalan dengan prinsip BSM yaitu melibatkan dan memberdayakan
masyarakat Kota Malang dalam mengelola sampah.Kopdig Sampah Malang
akan menjadi angis segar bagi Pemerintah Daerah Kota Malang karena turut
membantu program Pemerintah Daerah Kota Malang dalam menangani sampah
karena melibatkan teknologi untuk menghimpun masayarakat dan dinas terkait
dalam penanganan sampah di Kota Malang.
Pada umumnya tingkat pelayanan sampah berada pada cakupan tingkat RT,
dengan adanya aplikasi Kopdig Sampah Malang maka jangkauan pelayanan
sampah di Kota Malang akan menjadi lebih luas.Setiap penduduk Kota Malang
dapat mengakses aplikasi Kopdig Sampah Malang dimanapun dan
kapanpun.Masyarakat akan mendapatkan umpan balik atau manfaat ketika
memberi setoran sampah pada pihak terkait melalui aplikasi Kopdig Sampah
Malang.
Dengan demikian, Kota Malang masih membutuhkan pembaharuan dalam
bidang pengelolaan sampah yaitu dapat berupa menggait mahasiswa dalam
menciptakan teknologi berbasis pemberdayaan masyarakat.Sehingga, dengan
menggunakan aplikasi Kopdig Sampah Malang merupakan langkah yang tepat
dalam menjunjung ekonomi berkelanjutan karena dengan menggunakan aplikasi
tersebut artinya ikut membantu Provinsi Jawa Timur untuk melaksanan Waste to
Energy.Olahan sampah akan menghasilkan energi misalnya listrik yang nantinya
juga akan bermanfaat untuk negara, masyarakat dan kepentingan umum lainnya
dan masalah pengelolaan sampah dapat lebih tertata rapi.Masyarakat juga
diharapkan akan semakin banyak yang mengetahui Waste to Energy sehingga
pemberdayaan masyarakat tersebut akan bermanfaat pula dalam bidang edukasi.

4
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi literatur dengan data
sekunder yang dipeoleh dari BPS, BPPT, Kementerian PPN/Bappenas,
Pemerintah Daerah Kota Malang, dan hasil penelitian terdahulu.Kemudian, data
yang diperoleh dianalisis untuk menjadi bahan materi penelitian ini dan
pendukung dari penelitian ini.Selanjutnya dicari gagasan atau ide penyelesaian
masalah beserta prediksi hasil yang diharapkan.

PEMBAHASAN

‘Kopdig Sampah Malang’ merupakan aplikasi digital yang didalamnya


berisi data supli sampah masyarakat khususnya di kota Malang, Jawa Timur.
Aplikasi tersebut juga berbasis pemberdayaan masyarakat untuk membantu
pengembangan waste to energy. Kopdig Sampah Malang diharapkan dapat
mendukung pemanfaatan sampah menjadi energi yang akan sangat bermanfaat
bagi masyarakat kota Malang. Seperti yang dinyatakan oleh Abdurrahman
(2014:01) bahwa pemanfaatan limbah/sampah menjadi energi (waste to energy)
dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, apalagi potensi
sampah kota yang dimiliki daerah dengan penduduk padat sangat besar. Oleh
karena itu, sebagai mahasiswa yang berintelektual dan berpendidikan kita harus
mampu mewujudkan berdirinya Kopdig Sampah Malang ini.

5
KOPDIG SAMPAH
MALANG

Profil Pengguna Jumlah Sampah Poin dan Hadiah


Yang disetor

Nama Jenis Alamat Tanggal Jumlah Daftar Hadiah


Kelamin Tempat Setor Sampah Poin
Tinggal dan
Total
Tempat
Voucher
Tanggal
Lahir

Bahan
Pokok
Gambar 1 Konsep ‘Kopdig Sampah Malang’

Layanan fitur yang ada pada Kopdig Sampah Malang tertera pada
Gambar 1, terbagi menjadi tiga jenis, yaitu profil pengguna, jumlah sampah
yang disetor serta poin dan hadiah. Profil pengguna berisi tentang gambaran
diri dari individu masyarakat yang memiliki fungsi sebagai tanda pengenal
dan biodata lengkap pengguna (anggota). Adanya profil pengguna ini, akan
memudahkan dalam mengenali dan mengetahui latar belakang dari individu
masyarakat yang mendaftar. Pengisian biodata pada profil pengguna sangat
diwajibkan, apabila biodata tidak diisi dengan benar dan jujur maka indvidu
akan diblacklist secara otomatis. Tak lupa Kopdig Sampah Malang akan
sangat menjaga kerahasiaan profil pengguna setiap individu.

6
Jumlah sampah yang disetor merupakan fitur khusus yang menjadi
kunci utama pengusulan Kopdig Sampah Malang. Pengguna (anggota) yang
ingin menyetorkan sampah harus mengisi tanggal pengumpulan sampah dan
jumlah sampah yang ingin disetor. Dalam setiap bulannya Kopdig Sampah
Malang akan menjumlahkan total sampah yang sudah disetor. Data total
sampah yang disetor akan masuk ke dalam fitur jumlah sampah yang
disetor. Poin dan hadiah dikhususkan untuk pengguna (anggota) yang aktif
dalam menyetorkan sampah melalui pengisian di Kopdig Sampah Malang.
Daftar poin sebagai bukti untuk bisa mendapatkan voucher, hadiah, maupun
bahan pokok. Hal tersebut dapat ditukarkan apabila daftar poin sudah
memenuhi kuota.
Cara penggunaan Kopdig Sampah Malang sangat sederhana,
masyarakat dapat mengunduh aplikasi langsung dari handphone melalui
google playstore dan iOS. Setelah aplikasi terunduh, buka aplikasi, lalu isi
profil pengguna sesuai dengan ketentuan yang ada. Masukkan nama, jenis
kelamin, tempat tanggal lahir, dan alamat tempat tinggal. Setelah itu, tekan
tombol next, disini akan tersedia laman jumlah sampah yang disetor, maka
pengguna harus mengisi seberapa banyak sampah yang akan disetor dan
jangan lupa memberikan tanggal penyetoran sampah. Perlu diingat, pada
awal pendaftaran untuk menjadi pengguna (anggota) Kopdig Sampah
Malang harus melakukan penyetoran sampah. Kemudian tekan tombol
selesai, apabila proses veifikasi data sudah selesai dan benar, maka untuk
penyetoran sampah berikutnya tidak perlu mengisi profil pengguna kembali.
Langsung saja menuju fitur layanan pada menu yaitu Jumlah Sampah yang
disetor. Seiring berjalannya waktu, pada fitur poin dan hadiah akan muncul
seberapa banyak poin yang dapat ditukarkan dengan voucher, hadiah
ataupun bahan pokok.
Kopdig Sampah Malang yang akan diusulkan di kota Malang akan sangat
cocok dengan kondisi digitalisasi ekonomi yang kontribusi terbesarnya
berada ditangan para mahasiswa untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Kontribusi mahasiswa tidak akan hanya ada di proses pembuatan aplikasi
namun para mahasiswa akan berusaha memasarkan aplikasi, mengenalkan
aplikasi, dan memperluas sosialisasi mengenai sampah di Malang. Tidak
hanya itu, Kopdig Sampah Malang akan bekerjasama dengan beberapa
layanan, organisasi, himpunan, dan dinas lingkungan hidup kota malang.
Dengan adanya kerjasama ini akan memudahkan sosialisasi dan
pemberdayaan mengenai sampah di kota Malang untuk membantu

7
pengusungan waste to energy di Jawa Timur.
Manfaat usulan Kopdig Sampah Malang bagi masyarakat berguna untuk
meningkatkan kesadaaran akan kebersihan lingkungan, pengurangan
penggunaan sampah yang sulit terurai, dan memperbaiki roda
perekonomian. Masyarakat yang sudah menjadi pengguna tetap akan sangat
bersemangat dalam mengumpulkan sampah karena mendapatkan poin yang
dapat ditukar dengan voucheri, hadiah ataupun bahan pokok. Meskipun niat
awal mereka hanya sekadar untuk itu saja, namun seiring berkembangnya
waktu, masyarakat akan merasakan dampak positif yang luar biasa dari
adanya Kopdig Sampah Malang ini. Kota malang akan menjadi lebih sehat
dan indah, masyarakat dapat menikmati kehidupan pegunungan seperti
sediakala sebelum adanya pencemaran lingkungan akibat sampah. Berkaitan
dengan memperbaiki roda perekonomian, hal ini sebanding lurus dengan
pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan sampah yag sudah
terkumpul menjadi sesuatu yang berguna terlebih berkaitan dengan waste to
energy. Tidak mungkin sampah ynag sudah disetorkan dibiarkan saja, pihak
Kopdig Sampah Malang akan memanfaatkan itu untuk menjadi sesuatu yang
bernilai guna. Misalnya, hasil penyulingan sampah dapat dijual ke industri
semen karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan semen.
Sedangkan manfaat Kopdig Sampah Malang bagi pemerintah adalah
sebagai tanda bukti untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui
pengembangan waste to energy berupa pengunaan aplikasi digital. Selain
itu, Kopdig Sampah Malang kan berusaha membantu pemerintah dalam
menangani urusan lingkungan hidup terkhusus sampah. Seperti yang
dinatakan oleh Pratama (2017:115) berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan pendekatan BAU, diketahui bahwa volume timbulan sampah
kota Malang pada tahun 2012 sebesar 179,523 ton/tahun. Angka ini akan
bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk yang diestimasikan
hingga tahun 2016 mencapai 184,911 ton/tahun. Pada tahun 2012-2016
sampah di kota Malang masih memiliki nilai yang cukup tingg apalagi kota
Malang merupakan kota pendidikan. Mayoritas penduduk nya masih
berkecimpung didunia pendidikan dengan usia produktif. Sehingga Kopdig
Sampah Malang yang diusulkan dengan melibatkan peran para mahasiswa
dibidang ekonomi digital akan sangat bermanfaat bagi kelangsungan
lingkungan hidup.

8
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa salah satu


cara untuk mengoptimalisasi peran mahasiswa dalam bidang ekonimi digital
guna mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan mengusulkan sebuah aplikasi
pengorganisasian sampah masyarakat. Aplikasi tersebut akan dikembangkan di
kota Malang dengan nama Kopdig Sampah Malang.. Yang merupakan layanan
digital untuk mengorganisasi sampah masyarakat berbasis pemberdayaan.
Harapannya, setelah Kopdig Sampah Malang dikembangkan, fitur-fitur dan
berbagai program yang ada didalamnya dapat dimanfaatkan untuk membantu
waste to energy. Dengan adanya waste to energy oleh para mahasiswa melalui
Kopdig Sampah Malang, diaharapkan akan mempermudah merealisasikan
dalam lingkup Jawa Timur. Kopdig Sampah Mlang akan beekerjsama dnega
beebrapa layanan, organisasi, himpunan, dan dinas lingkungan hidup kota
Malang.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, peneliti memberikan saran kepada
seluruh pihak. Pertama, bagi mahasiswa, hendaknya lebih peka tehaadap
permasalahan dan perkembangan ekonomi digitalisasi supaya dapat
memberikan pembaruan untuk mewujudakn Indonesia Emas 2045. Kedua, bagi
pemerintah, hendaknya lebih memberikan perhatian kepada masyarakat dan
lingkungan. Tidak hanya sekadar memberikan perhatian dalam bentuk kegiatan
sosial saja, namun perlu ada perombakan dengan memanfaatkan perkembangan
dunia digital. Ketiga, bagi masyarakat, hendaknya sangat memperhatikan
lingkungan disekitar mereka, terutama terkait sampah yang mereka timbulkan.
Mereka harus mampu mendukung pengembangan beberapa solusi
pengorganisasian sampah masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Saleh. (2014). Waste to Energy (WTE) Week. Diakses dari


https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/waste-to-energy-wte-
week.
Pratama, R. A., & Iif, M. Ihsan. (2017). Peluang Penguatan Bank Sampah untu
Mengurangi Timbulan Sampah Perkotaan (Studi Kasus: Bank Sampah
Malang). Diakses dari
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/download/1743/1506.

Sarfiah, N. Sudati., & Whinarko, Juliprijanto. (2017). Manfaat Bank Sampah


Bagi Masyarakat Di Dusun Semali Desa Salamkanci Kecamatan
Bandongan Kabupaten Magelang (Study Bank Sampah Semali Berseri).
Diakses dari
https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/REP/article/view/528/424.

Arief, S. (2013). Pengelolaan Sampah Malang Raya Menuju Pengelolaan


Sampah Terpadu Yang Berbasis Partisipasi Masyarakat. Volume 8
Nomor 2.

Djaenudin, A. D. (2016). Fasilitas Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan


Persampahan Kota Malang. Surabaya: Kinarya Alam Raya.

Rizqi Meuthia Widyaningsih, W. H. (n.d.). Timbulan dan Pengurangan


Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang. Jurnal Teknik ITS.

10

Anda mungkin juga menyukai