Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH AGAMA

TUGAS KELOMPOK 4
NAMA KELOMPOK:
1. Aurel Kamila Putri
2. Dea Geubrina Mutia Halim
3. Syahfina Dwi Phazila
4. Ahmad Rojak
5. Fatimah Azzahra

SMA NEGERI 2 DUMAI


2022/2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas Rahmat dan ridho Allah SWT.
Karena tanpa Rahmat dan ridho-Nya kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Pak Mahyudin selakuguru mata pelajaran
agama yang membimbing kamidalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan
data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang
mahabbah, khauf, raja', dan tawakal kepada Allah SWT.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun guru. Demi tercapainya
makalah yg sempurna.

Dumai, 10 Januari 2023

Kelompok penyusun
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah SWT. Dengan segala
pemberian-Nya manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang bisa dirasakan oleh dirinya.
Tapi dengan anugerah tersebut kadang kala manusia lupa akan nikmat yang telah diberikan
oleh Allah SWT. Untuk menghindari hal tersebut manusia harus mendapatkan suatu bimbingan
sehingga dalam kehidupannya dapat berbuat sesuai dengan bimbingan Allah SWT.

B. RUMUSAN MAKALAH
Adapun rumusan makalah yang akan penulis sajikan adalah sebagai berikut :
1. Pengertian, sikap mahabbah
2. Dalil sikap mahabbah
3. Cara mahabbah kepada Allah SWT
4. Manfaat mahabbah kepada Allah SWT
5. Contoh mahabbah kepada Allah SWT
6. Penerapan sikap mahabbah
7. Pengertian sikap khauf
8. Dalil sikap khauf
9. Cara khauf kepada Allah SWT
10. Manfaat sikap khauf
11. Contoh sikap khauf
12. Penerapan sikap khauf
13. Pengertian sikap tawakal
14. Dalil sikap tawakal
15. Cara bertawakal kepada Allah SWT
16. Ciri-ciri seseorang yang bertawakal kepada Allah SWT
17. Manfaat sikap tawakal
18. Contoh sikap tawakal
19. Penerapan sikap tawakal
20. Pengertian sikap raja'
21. Dalil sikap raja'
22. Cara raja' kepada Allah SWT
23. Ciri-ciri seseorang yang raja'kepada Allah SWT
24. Manfaat sikap raja'
25. Contoh sikap raja'
26. Penerapan sikap raja'

C. TUJUAN PENULISAN
Adapaun tujuan pembuatan makalah ini bagi penulis adalah memberikan informasi
mengenai sikap mahabbah, khauf, raja, dan tawakal serta bagi pembaca adalah lebih
mengetahui lebih dalam tentang sikap tersebut
A. Mahabbah kepada Allah Swt.

1. Pengertian Mahabbah kepada Allah Swt.


Mahabbah kepada Allah Swt. dapat diartikan dengan cinta kepada Allah Swt. Pengertian
cinta kepada Allah Swt. berarti siap untuk menjadi hamba-Nya serta sering menyebut-Nya
melalui zikir dan lainnya. Slap menjadi hamba Allah Swt. berarti siap untuk taat. Taat yang
dimaksud adalah mematuhi semua perintah Allah Swt. dan meninggalkan larangan-Nya. Cinta
kepada Allah Swt. harus diikuti dengan ketulusan dan kerelaan hati untuk mengorbankan
seluruh yang kita miliki kepada-Nya. Dengan adanya mahabbah kepada Allah Swt. dalam diri
kita, akan tercipta sikap mencintai sesama, bahkan kepada seluruh alam semesta.

2. Dalil Mahabbah kepada Allah


Hadits riwayat Bukhari

ُ ‫ َمنْ َأ َح َّب لِ َق<<ا َء هَّللا ِ َأ َح َّب هَّللا‬:َ‫س< َّل َم َق<<ال‬


َ ‫ص< َّلى هَّللا ُ َع َل ْي< ِه َو‬
َ ‫عنْ ال َّن ِب ِّي‬, َ ‫َعنْ َأ ِبي ُمو‬
َ ‫سى‬
ُ‫اءه‬ َ ‫ َو َمنْ َك ِر َه لِ َقا َء هَّللا ِ َك ِر َه هَّللا ُ لِ َق‬,ُ‫اءه‬
َ ‫لِ َق‬
Artinya:
Dari Abu musa dari Nabi saw., beliau bersabda, "barang siapa yang mencintai berjumpa
dengan Allah, Allah mencintai berjumpa denganNya, sebaliknya siapa yang membenci
berjumpa dengan Allah, Allah pun membenci berjumpa denganNya" (H.R Bukhari).

3. Cara Mahabbah kepada Allah SWT


Menurut kalian Syekh imam namawi al bantani beliau memberikan fatwa bahwa cara Mahabbah
atau mencintai Allah SWT. Adalah sebagai berikut:
A. Selalu memuji Allah SWT.
B. Selalu husnuzan kepada Allah SWT.
C. Meyakini kasih sayang Allah SWT yang luar biasa
D. Meyakini kebenaran hukum hukum Allah SWT
E. Selalu takut berpaling dari Allah Swt
F. Selalu membutuhkan Allah swt.
G. Selalu berzikir kepada Allah SWT
H. Sangat senang melaksanakan ibadah kepada Allah SWT
I. Selalu senang melihat seseorang memuji Allah SWT
5. Contoh mahabbah kepada Allah SWT.

Sebagai seorang hamba yang mahabbah atau mencintai Allah SWT. Kita amanah sering
menyebut nama-nya melalui zikir dan menjadi hamba yang total dan sempurna. Contoh yang
sangat sempurna bagi seorang hamba dalam mahabbah kepada Allah SWT. Adalah nabi
Muhammad SAW. Beliau adalah teladan sejati bagi umat Islam dalam mencintai Allah SWT.
Baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Allah SWT. Berfirman:
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ُ َ‫س<ن‬ َ ‫س َنصِ ْي َب َك مِنَ ال ُّد ْن َيا َواَ ْحسِ نْ َك َم<<ٓا اَ ْح‬ َ ‫َت ْن‬ ‫ار ااْل ٰ خ َِر َة َواَل‬
َ َّ‫َوا ْب َت ِغ فِ ْي َمٓا ٰا ٰتى َك ُ الد‬
‫هّٰللا‬
َ‫ِب ا ْل ُم ْفسِ ِد ْين‬
ُّ ‫ض ۗاِنَّ َ اَل ُيح‬ ِ ‫سا َد فِى ااْل َ ْر‬ َ ‫َت ْب ِغ ا ْل َف‬ ‫ِا َل ْي َك َواَل‬
Artinya:

"Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat,
tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan"

(Q.S. Al-Qasas/28:77)

Berdasarkan ayat tersebut, kita diperintahkan untuk seimbang dalam menjalani kehidupan.
Dalam mencari rezeki,kita harus bersungguh-sungguh dan penuh semangat.begitu juga ketika
waktu beribadah telah tiba, kita harus segera melaksanakan ibadah dengan penuh
kekhusyukan. Dengan demikian, kehidupan kita seimbang antara dunia dan akhirat. Dalam
mahabbah-nya kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW., berzikir dengan kalimat tahlil dalam
sehari tidak kurang dari 100 kali.

6. Penerapan Mahabbah kepada Allah Swt.

Mahabbah kepada Allah Swt. harus diterapkan setiap waktu. Dalam mahabbah kepada Allah
Swt., kita dapat melakukannya melalui zikir dan taat kepada Allah Swt. Zikir menjadi media
untuk senantiasa mengingat Allah Swt., baik zikir di dalam hati, lisan, maupun perbuatan.

Zikir di dalam hati dilakukan dengan penuh keyakinan. Kita harus menjadikan Allah Swt.
sebagai Zat yang menguasai jiwa dan raga, yang mencukupi segala kebutuhan, serta yang
menentukan segala yang terjadi. Dengan demikian, kita akan selalu bersyukur dan beristigfar
kepada Allah Swt. Zikir dengan lisan adalah zikir dengan membaca kalimat tayibah sehingga
lisan selalu basah dengan kalimat tersebut. Di sisi lain, zikir dengan perbuatan adalah segala
perbuatan sebagai wujud ketaatan kepada Allah Swt. Ketaatan kepada Allah Swt. merupakan
wujud terhadap ketakwaan yang terus ditumbuhkembangkan selama dalam perjalanan hidup.
Bagi seorang pelajar muslim, mahabbah kepada Allah SWT. Dapat dilakukan dengan berzikir
ketika dalam perjalanan berangkat ke sekolah, baik di dalam hati maupun dengan lisan, dengan
membaca kalimat Tayibah, berzikir juga dapat dilakukan ketika istirahat dan dalam perjalanan
pulang dari sekolah.

B. Khauf kepada Allah Swt.

1. Pengertian Khauf kepada Allah Swt.

Khauf kepada Allah Swt. dapat diartikan takut kepada Allah Swt Khauf adalah perasaan takut
terhadap siksa dan keadaan yang tidak mengenakkan karena kemaksiatan dan dosa yang telah
diperbuat oleh seorang hamba. Khauf yang dimaksud adalah rasa takut apabila dilupakan oleh
Allah Swt. Dengan demikian, hidupnya jauh dari jalan yang diridal- Nya dan takut mendapat
siksa karena berbuat maksiat dan melanggar perintah Allah Swt. Oleh karena itu, Imam Al-
Ghazali mengatakan bahwa dengan khauf kepada Allah Swt. dapat mencegah seseorang
berbuat dosa.

2. Dalil Khauf kepada Allah Swt.

a. QS. Al-Hasyr/59: 21
‫هّٰللا‬
ُ ‫ش< َي ِة ِ َۗو ِت ْل< َك ااْل َ ْم َث<<ال‬ َ ‫َل ْو اَ ْن َز ْل َنا ٰه َذا ا ْلقُ ْر ٰانَ َع ٰلى َج َب ٍل َّل َراَ ْي َت ٗه َخاشِ ًعا ُّم َت‬
ْ ‫ص< ِّد ًعا ِّمنْ َخ‬
َ‫اس َل َع َّل ُه ْم َي َت َف َّك ُر ْون‬
ِ ‫ض ِر ُب َها لِل َّن‬
ْ ‫َن‬
Artinya:

Seandainya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya
tunduk terpecah belah karena takut kepada Allah. Perumpamaan-perumpamaan Itu Kami buat
untuk manusia agar mereka berpikir." (Q.S. Al-Hasyr/59: 21)

b. Hadis riwayat Bukhari

‫س ْب َع ٌة ُيقاهُم عن أبي هريرة عن النبي صلى هللا في ظل<<ه ي<<وم ال‬ َ َ ‫س َّل َم َقال‬
َ ‫هللا َع َل ْي ِه َو‬
ُ <‫ال َف َقال َ ِإ ِّني َأ َخ‬
‫ (رواه‬... ‫اف هللا‬ ٍ ِ‫ ورجل طلبته امرأة ذات َمنص‬... ‫قبل إال هللا‬
ٍ ‫ب َو َج َم‬
)‫البخاري‬
Artinya:

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw bersabda, "Ada tujuh golongan manusia yang akan
mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Nya (salah
satunya) seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang perempuan kaya lagi
cantik lalu di! berkata, Aku takut kepada Allah SWT(HR. Bukhari)

3. Cara Khauf kepada Allah Swt.

a. Jujur kepada Allah Swt., baik dalam pikiran, ucapan mau pun perbuatan

b. Bertobat, meminta ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan merahasiakan
amal kebajikan yang diperbuat

c. Menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin.

4. Ciri-ciri Seseorang Khauf

a. Akhlak dan perilakunya makin menenteramkan orang banyak

b. Lisannya tidak pernah berkata bohong dan bergunjing

c. Lisannya selalu digunakan untuk berkata baik dan zikir kepada Allah Swt.

d. Penglihatannya selalu dijaga dari pandangan-pandangan yang haram.

e. Perutnya selalu diisi dengan makanan dan minuman yang halal

f. Kaki , tangan , dan fikirannya hanya digunakan untuk kebaikan

5. Manfaat Khauf kepada Allah Swt.

a. Menjadikan hati merasa tenteram dan tenang, sebab ketakutan dan kedekatannya
hanya kepada Allah Swt.

b. Nafsu menjadi terkikis dan keinginan terhadap dunia makin terkendali.

c. Mendekatkan diri terhadap keagungan dan kemullaan

d. Hati makin jauh dari permusuhan, kedengkian, dan hasud Allah Swt.

e. Memperoleh surga Allah Swt. sebagaimana dalam firman-Nya

6.Contoh Khauf kepada Allah Swt. Allah Swt. sebagai berikut.


‫اس َوالجم<اع عليه<ا مليك<ة‬ ً ‫س< ُك ْم َوَأهْ لِي ُك ْم َن‬
ُ ‫<ارا َوقُو ُد َه<<ا ال َّن‬ َ ُ‫ايها ال<ذِينَ آ َم ُن<وا قُ<<وا َأنف‬
َ‫صونَ هَّللا َ َما َأ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعلُونَ َما ُيْؤ َم ُرون‬
ُ ‫غال ٌظ شِ دَ ا ٌد ال َي ْع‬
(1 :‫)التحريم‬
Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dan api neraka yang bahan
adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka
bdak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan lepadanya dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S.At-Tahrim/66: 6)

7. Penerapan Khauf kepada Allah Swt.

Umat Islam wajib takut hanya kepada Allah Swt hanya Allah Swt yang wajib ditakuti. Takut
kepada Allah Swt wajib dilakukan di setiap waktu dan dalam segala persoalan kehidupan. Takut
kepada Allah Swt. dapat dibuktikan dengan cara melakukan semua perintah Allah Swt. dan
menjauh segala bentuk larangan-Nya. Contoh nya ketika ujian sekolah , bagi seorang pelajar
muslim , pasti sudah mempersiapkan diri dengan berlatih soal soal sebelum ujian , Penerapan
khauf kepada Allah SWT dalam kondisi tersebut dapat dilakukan dengan cara mengerjakan
semua soal dengan percaya diri dan jujur , apa bila kita melakukan hal tersebut , kita sudah
dapat mulai menerapkan khauf kepada Allah SWT

C. Tawakal kepada Allah Swt.

1. Pengertian Tawakal kepada Allah Swt.

Tawakal adalah berserah diri kepada Allah Swt. atas segala hasil setelah berusaha
secara bersungguh-sungguh dan berdoa secara khusyuk. Dengan demikian, tawakal bukan
berarti menyerahkan segala sesuatu dengan mutlak kepada Allah Swt. semata namun, harus
didahului dengan ikhtiar.

2. Dalil Tawakal kepada Allah Swt.


a. Q.S At - Talāq/65:3
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ُ ۗ ِ‫ث اَل َي ْح َتس‬
‫د‬Hْ H‫ب َو َمنْ َّي َت َو َّكلْ َع َلى ِ َف ُه< َ<و َح ْس< ُب ٗه ۗاِنَّ َ َب<<الِ ُغ اَ ْم< ِر ٖۗه َق‬ ُ ‫َّو َي ْر ُز ْق ُه مِنْ َح ْي‬
‫هّٰللا‬
)٣( ‫ش ْي ٍء َقدْ ًرا‬ َ ِّ ‫َج َعل َ ُ لِ ُكل‬

dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka nya. Dan barangsiapa
bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap
sesuatu. (Q.S At - Talāq/65:3)

b. Hadits riwayat Tirmidzi

‫اص<ا‬ً ‫ َت ْغ< دُو ِخ َم‬،‫الط ْي< ُر‬ ْ <‫ َل ُر ِز ْق ُتم َك َم<<ا ُت‬،ِ‫َل ْو َأ َّن ُك ْم ُك ْن ُت ْم َت َو َّكلُ ْونَ َع َلى هَّللا ِ َح َّق َت َو ُّكلِه‬
َّ ‫<ر َز ُق‬
‫ح ِب َطا ًنا‬
ُ ‫َو َت ُر ْو‬

Artinya: “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal maka
Allah akan memberi rezeki kalian sebagaimana Allah memberi rezeki burung, pergi pagi hari
dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” ( H.R Tirmidzi ).

3. Cara bertawakal kepada Allah Swt.

Cara bertawakal kepada Allah Swt. yang dapat kita praktikkan dalam kehidupan sehari-
hari sebagai berikut :

a. Berserah diri atau tawakal kepada Allah Swt. setelah berusaha.

b. Mendekatkan diri kepada Allah Swt.

c. Melakukan semua kegiatan karena Allah Swt.

d. Bersikap rida terhadap segala pemberian Allah Swt.

e. Merasa cukup (qanaah) terhadap pemberian Allah Swt.

4. Ciri-ciri Seseorang yang Bertawakal kepada Allah Swt.

Ciri-ciri Seseorang yang Bertawakal kepada Allah Swt, yaitu sebagai berikut :

a. Apabila mengalami kegagalan dalam urusan, ia akan bersabar.

b. Apabila mengalami keberhasilan dalam urusannya, ia akan bersyukur.


c. Tidak bersikap sombong.

d. Selalu bersyukur atas pemberian Allah Swt.

e. Bersikap ikhlas dalam menjalani kehidupan.

f. Tenang menghadapi sesuatu yang terjadi.

5. Manfaat Bertawakal kepada Allah Swt.

Seorang hamba yang bertawakal kepada Allah Swt. akan mendapatkan manfaat sebagai
berikut :

a. Memperkuat keimanan

b. Melatih kemandirian

c. Memperoleh kemudahan hidup di dunia dan akhirat

d. Pantang menyerah

e. Berikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt.

f. Diberikan kenikmatan oleh Allah Swt. yang tiada henti

g. Memperkuat hati dan jauh dari godaan setan

6. Contoh Tawakal kepada Allah Swt.

Dalam dalil yang telah disebutkan, tawakal dalam praktiknya dilakukan setelah kita atau
ikhtiar semaksimal mungkin. Contohnya : apabila kita dalam kondisi sakit, usaha yang harus
kita lakukan adalah berobat ke rumah sakit atau dokter. Setelah itu, kita berdoa memohon
kepada Allah

Agar diberi kesembuhan dan bertawakal kepada Allah Swt.

7. Penerapan Tawakal kepada Allah Swt.

Penerapan tawakal kepada Allah dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
bertawakal, menerima semua ketentuan Allah Swt. Apabila hasilnya tidak seperti yang kita
harapkan, harus bersabar dan berhusnuzan kepada Allah Swt. Hal tersebut mungkin adalah
yang terbaik menurut Allah Swt. untuk kita. Apabila hasilnya sesuai harapan, kita harus
bersyukur kepada-Nya.

D. Raja' kepada Allah SWT


1. Pengertian Raja'kepada Allah Swt.

Raja' dapat diartikan berharap kepada Allah Swt. Raja adalah perasaan penuh harap
seorang hamba akan surga dan kenikmatan lainnya sebagai buah hasil ketaatan kepada Allah
Swt. dan rasul-Nya.

Kita harus memiliki sikap raja karena manusia adalah makhluk yang lemah tidak
mempunyai daya dan kekuatan, tidak akan mampu melakukan sesuatu dan tidak akan mampu
mencukupi segala kebutuhan Allah Swt. Tatkala berharap kepada Allah Swt, kita hendaknya
senantiasa berikhtiar atau berusaha lahir dan batin secara sempurna.

2. Dalil Raja' kepada Allah Swt.

a. Q.S. Al-Hasyr/59:18

‫<وا ٱهَّلل َ ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ َخ ِب<<ي ۢ ٌر‬


۟ <ُ‫س َّما َق< َّد َم ْت لِ َغ< ٍد ۖ َوٱ َّتق‬ ْ <‫وا ٱهَّلل َ َو ْل َتن ُظ‬
ٌ ‫<ر َن ْف‬ ۟ ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱ َّلذِينَ َءا َم ُن‬
۟ ُ‫وا ٱ َّتق‬
)١٨( ‫ِب َما َت ْع َملُون‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

b. Q.S. Al-Kahf/18 : 110

۟ <‫وح ٰ ٓى ِإ َل َّى َأ َّن َمٓا ِإ ٰ َل ُه ُك ْم ِإ َلٰ ٌه ٰ َو ِح< ٌد ۖ َف َمن َك<<انَ َي ْر ُج‬


‫<وا لِ َق<<ٓا َء َر ِّبهِۦ‬ َ ‫قُلْ ِإ َّن َمٓا َأ َن ۠ا َب‬
َ ‫ش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم ُي‬
)١١٠( ‫ش ِر ْك ِب ِع َبادَ ِة َر ِّب ِهۦٓ َأ َح ۢ ًدا‬
ْ ‫صل ًِحا َواَل ُي‬ َ ٰ ‫َف ْل َي ْع َملْ َع َماًل‬
Artinya:

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh
dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

3. Cara raja kepada Allah Swt.


Berikut cara agar kita dapat mempraktikkan sikap raja kepada Allah Swt. dalam kehidupan
sehari-hari.

a. Menyembah kepada Allah Swt. dengan penuh keyakinan

b. Meminta dan berharap melalui sabar dan salat

c. Semangat dalam melaksanakan kegiatan

d. Menghadapi kesulitan hidup dengan

e. Berniat melakukan sesuatu hanya karena Allah Swt.

4. Ciri-ciri seseorang yang Raja' kepada Allah Swt.

Seseorang yang memiliki sikap raja kepada Allah Swt. dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :

a. Optimis dalam hidup dan tidak pernah putus asa

b. Dinamis dalam hidup

c. Berpikir kritis dan maju untuk masa depan

d. Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri

e. Melakukan suatu kebaikan dengan niat hanya karena Allah Swt.

5. Manfaat Raja' kepada Allah Swt.

Berikut manfaat yang akan didapatkan oleh seorang hamba raja' kepada Allah Swt.

a. Terjauhkan dari syirik yang merupakan dosa yang tidak diampuni oleh Allah Swt.

b. Memperoleh hasil terbaik dari usaha yang dilakukan

c. Mendatangkan manfaat dan berkah di dunia dan akhirat

6. Contoh Raja' kepada Allah Swt.

Pada suatu saat. Nabi Yunus A.S. hendak meninggalkan kaumnya yang bernama "kaum
Ninawa". Hal ini disebabkan mereka sangat sulit untuk diajak beriman kepada Allah Swt.
Dengan tekad yang bulat, la tinggalkan kaumnya untuk pergi dengan menggunakan kapal.
Sampai di pelabuhan, hanya ada sebuah kapal yang sudah penuh dengan penumpang.
Namun, nahkoda mempersilakan Nabi Yunus A.S. untuk naik ke kapal tersebut. Setibanya di
tengah laut, terjadi awan hitam dan angin yang sangat kencang sehingga kapal nyaris terancam
tenggelam. Dalam kondisi seperti itu, nakhoda meminta semua barang bawaan penumpang
untuk di buang ke laut dan mengurangi jumlah penumpang. Nakhoda menulis nama semua
penumpang dan mengundinya. Nama yang keluar berkali-kali untuk dibuang adalah Nabi Yunus
A.S. Semua penumpang melarangnya, namun Nabi Yunus A.S. ikhlas untuk dilempar ke laut.
Tatkala dilempar ke laut, Nabi Yunus A.S. langsung ditangkap dan ditelan oleh ikan Nun.

Selama di dalam perut ikan Nun, Nabi Yunus A.S. mengakui bahwa dirinya telah berbuat
zalim sehingga ia terus berzikir dan meminta ampunan dari Allah Swt. Nabi Yunus A.S..
berharap diampuni dosa-dosanya oleh Allah Swt. dan dapat keluar dari perut ikan Nun. Sebuah
riwayat menyebutkan bahwa selama Nabi Yunus A.S. berzikir dan membaca doa tersebut,
langsung terjadi goncangan yang luar biasa. Hal tersebut membuat ikan Nun terumbang-
ambing dan tersiksa sehingga memuntahkan Nabi Yunus A.S. ke tepi laut dengan selamat.
Kondisi air laut pun menjadi tenang kembali.

Dari kisah tersebut, kita dapat mengambil suatu pelajaran. Hanya dengan raja' atau
berharap kepada Allah Swt. dengan disertai ikhtiar, harapan kita akan tercapai dan memperoleh
berkah dari Allah Swt.

7. Penerapan Raja'kepada Allah Swt.

Umat Islam, termasuk pelajar muslim, harus membudayakan raja' hanya kepada Allah Swt.
Misalnya, setelah tamat dan bangku SMA, kita berharap dapat diterima di perguruan tinggi
terkenal. Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah berusaha maksimal, seperti
mempersiapkan diri dengan belajar dan berlatih, serta mengikuti bimbingan belajar. Setelah itu
jika sudah siap, kita dapat mengikuti seleksi dengan berbagai tahapan yang ditentukan. Setelah
semua dilakukan, pelajar muslim melengkapi ikhtiarnya dengan berdoa secara khusyuk melalui
salat malam serta puasa sunah secara rutin dengan harapan keinginannya dapat terwujud.

Apabila harapan tersebut dapat terwujud, kita wajib bersyukur kepada Allah Swt. dengan cara
melakukan kuliah secara serius, bersungguh-sungguh, tetap tawaduk, dan selalu menjauhkan
diri dari bentuk kesombongan. Namun, apabila harapan tersebut belum terkabul, kita harus
tetap sabar dan terus berusaha tanpa berputus asa.

Anda mungkin juga menyukai