PENDAHULUAN
dalam 2 setting tempat yang berbeda, misalnya di rumah dan di sekolah (Andrés
sekitar 5% diantara anak-anak (Sayal et al., 2018), dan 60% diantaranya bisa
dewasa Dibandingkan dengan orang dewasa tanpa ADHD, orang dewasa dengan
1
Diagnosis ADHD lebih merupakan diagnosis fenomenologis daripada
etiologis, sebab banyak faktor yang terlibat dan diduga menjadi etiologi, namun
diantaranya adalah zat aditif pada makanan, kontaminasi zat kimia (Perera et al.,
2018) paparan rokok dan alkohol, serta kebiasaan merokok pada ibu selama
penelitian baru-baru ini secara khusus menguji hubungan antara ADHD dan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
yang paling umum di antara anak- anak dan dewasa. Beberapa literatur juga
menyebutkan bahwa gejala ADHD pada anak dapat bertahan sampai dewasa.
3
kegiatan di rumah, hubungan interpersonal, dan pembelajaran di sekolah
2018)
B. Epidemiologi
rata sekitar 5% diantara anak-anak dan 60% diantaranya bisa berlanjut hingga
4
Menurut American Psychiatric Association, terdapat sekitar 3-7% dari
populasi anak usia sekolah yang menderita ADHD dan 2- 4% dari populasi
secara berturut-turut adalah 8%, 19,6% dan 11,5% (Novita dkk, 2019)
disorder (ADHD) pada orang dewasa (usia 18-44 tahun) dari berbagai negara
dan tertinggi dilaporkan di Prancis Irak (7,3 %). ADHD lebih sering
et al. 2017)
2017)
5
C. Etiologi
Etiologi dari ADHD masih belum jelas sampai saat ini. Diperkirakan
peran penting dalam terjadinya ADHD. Faktor lain yang dikatakan memiliki
1. Faktor Biologi
Diet, kontaminasi rokok dan alkohol, merokok saat hamil dan berat bayi lahir
bukan termasuk penyebab utama dari ADHD. Kehamilan dan komplikasi saat
2. Faktor Psikologis
Konflik kronis dalam keluarga, kohesi keluarga yang menurun, dan paparan
keluarga ADHD dibandingkan pada keluarga normal. Saat ini masih belum
jelas apakah paparan kekerasan saat masa kecil merupakan faktor risiko dari
ADHD
3. Faktor genetik
6
ADHD antara lain kromosom 5p12, 10q26, 16p13, 15q15, 7p13, 9q33, 8q12,
11q23, 4q13, 17p11, 12q23, dan 8p23. (Andres Martin et al, 2018)
perhatian.
D. Neurobiologi ADHD
otak. Masalah dengan perhatian selektif pada ADHD diyakini terkait dengan
7
cortex (DLPFC). Gejala hiperaktif pada ADHD dimodulasi oleh korteks
mekanisme inhibisi potensial aksi pada neuron pre sinaps menjadi terhambat.
Hal ini menyebabkan DA/NE dirilis dalam jumlah yang eksesif, dan
8
sensitivitas reseptor dopamin pasca sinaps dan peningkatan kecepatan
dapat dilihat dari sulitnya penderita ADHD dalam melakukan tugas sehari-
mereka dengan orang lain dan menyadari dampak yang mereka rasakan.
9
2. Hiperaktivitas dan Impulsif
melakukan hal lain”, “saya merasa tidak memiliki filter terhadap apa yang
saya katakan, saya hanya duduk dan mencoba tidak mengatakan semua
3. Limited possibilities
informasi karena saya merasa gugup, juga karena saya tahu itu tidak akan
atau saya tidak suka melakukan pekerjaan yang sama berulang kali dan
10
Partisipan menjelaskan bagaimana mereka merasa gagal dalam memenuhi
potensi yang mereka miliki, bahkan disaat mereka tahu mereka dapat
baik seperti yang seharusnya saya lakukan karena saya tahu saya dapat
mengerjakannya dengan lebih baik. Jika tidak, secara otomatis saya akan
sesuatu tapi kemudian hal itu pergi. Dan hal itu membuat saya kesal dan
F. Kriteria Diagnostik
pada riwayat klinis yang bisa didapatkan dari wawancara dengan pasien dan
orangtua.
11
pemahaman mengenai ADHD dari tahun ke tahun, hingga sampai ke DSM-IV
gabungan adalah yang paling sering yaitu sekitar 50%-70% dari seluruh
jumlah penderita ADHD, diikuti tipe lalai 20%-30%, dan tipe hiperaktif-
impulsif <15%.
dan fungsi kognitif yang buruk secara tidak langsung memprediksi kinerja
Continuous Performance Test (CPT) adalah salah satu tes yang paling
sering digunakan untuk menilai atensi dan kewaspadaan dan relevan dalam
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki tipe lalai dan
12
lebih banyak gangguan kejiwaan dan penyalahgunaan obat-obatan dan hal ini
1. Jenis kelamin
2. IQ
3. Tingkat ekonomi
untuk waktu minimal 6 bulan dan didapat kurang dari 6 gejala hiperaktivitas
13
1. Seringkali gagal dalam memperhatikan dalam suatu detail dan membuat
berfikir.
menyelesaikan pekerjaan
IV) ditegakkan bila minimal ada 6 gejala hiperaktivitas dan impulsivitas untuk
waktu minimal 6 bulan dan didapat kurang dari 6 gejala gangguan pemusatan
1. Hiperaktivitas
14
d. Tidak mampu melaksakan aktivitas dengan tenang
2. Impulsivitas
7 tahun.
15
1. Setidaknya ditemukan 6 dari 9 gejala dan atau 6 dari 9 gejala
usia 12 tahun
lain.
G. Tatalaksana
a. Medikamentosa
16
Perawatan obat dapat diklasifikasikan menjadi stimulan (methylphenidate,
Stimulan bekerja segera dan dapat dititrasi lebih cepat. Mekanisme kerja
1. Methylphenidate
katekolamin lainnya.
Dosis awal 5 mg sekali atau dua kali sehari, meningkat menjadi tiga kali
Kontrol berat badan, tekanan darah, denyut nadi. (Boilson, Marie., et al.
2017)
2. Dexamfetamine
2017)
3. Atomoxetine
17
a. Merupakan obat non stimulan yang diberikan pada orang dewasa yang
efek samping pada dosis rendah. Gagal hati akut dan bunuh diri efek
e. Pantau berat badan, tekanan darah dan denyut nadi pada awal,
18
19
Table: Pengobatan ADHD pada orang dewasa
Pengobatan lainnya:
1. Berat badan
2. tekanan darah
3. detak jantung
20
Namun demikian, pendekatan menggunakan terapi perilaku-kognitif dan
strategi pembinaan dapat berguna dalam praktik sebagai tambahan pengobatan dan
keuntungan dari dukungan praktis dan emosional yang ditawarkan kepada orang lain
pasien oleh tim kesehatan mental multidisiplin. Secara khusus, file masukan dari
terapis okupasi bisa sangat berguna dalam hal membantu pasien untuk menyusun
akses ke pendidikan lebih lanjut atau pekerjaan. (Boilson, Marie., et al. 2017)
21
BAB III
PENUTUP
hiperaktivitas, dan tindakan yang impulsif adalah gangguan kejiwaan yang paling
umum di antara anak- anak dan dewasa. Prevalensi ADHD di dunia berkisar antara
2% hingga 7%, dan rata-rata sekitar 5% diantara anak-anak dan 60% diantaranya bisa
Etiologi dari ADHD masih belum jelas sampai saat ini. Diperkirakan terdapat
hubungan antara genetik dan faktor neurologikal yang memainkan peran penting
dalam terjadinya ADHD. Ciri penting dari ADHD adalah pola persisten dari
fungsi atau perkembangan. Diagnosis ADHD didasarkan pada riwayat klinis yang
22
pembinaan dapat berguna dalam praktik sebagai tambahan pengobatan dan dalam
DAFTAR PUSTAKA
ADHD institute, 2017. Epidemiology. ADHD affect people all ages, and prevalence
adults.
23
Sayal, K. et al. (2018) ‘ADHD in children and young people: prevalence, care
pathways, and service provision’, The Lancet Psychiatry. Elsevier Ltd, 5(2),
pp. 175–186.
Wahidah, E. Y., 2018. Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD (Attention Deficit
Sayal, K. et al. (2018) ‘ADHD in children and young people: prevalence, care
pathways, and service provision’, The Lancet Psychiatry. Elsevier Ltd, 5(2),
pp. 175–186.
24
Watters. C , D. Adamis,, F. McNicholas and B. Gavin. 2017. The impact of attention
Boilson, Marie., et al. 2017. ADHD in adults: good practice guidelines. Royal
Cochrane Library.
Ayu Frida, Yunias Setiawati. 2019. Interaksi factor genetik dan lingkungan pada
25
26