Anda di halaman 1dari 2

ATTRIBUTION, BIAS ATTRIBUTION,

& INTERGROUP ATTRIBUTION

ATRIBUSI

Atribusi adalah pemberian penilaian atas perilaku sendiri dan orang lain.

TEORI ATRIBUSI NAIVE PSYCHOLOGY


Dasar pemikiran Heider:
Naïve psychology (Heider) Kita merasa perilaku kita didasari oleh motif
Teori inference tertentu. Contoh: agama
correspondence (Jones & Kita membentuk teori kausal untuk dapat
memprediksi dan mengontrol lingkungan;
Davis)
mencari kestabilan dalam kepribadian.
Model kovariasi (Kelley) Kita membedakan atribusi menjadi 2:
Emotional lability 1. Internal/disposition attribution: atribusi
(Schachter) perilaku dengan faktor internal (ex: kepribadian,
Self-perception (Bem) & kemampuan)
2. External/situational attribution: atribusi
teori atribusi Weiner
perilaku dengan faktor eksternal/lingkungan
(ex: situasi, tekanan sosial)

CORRESPONDENT
COVARIATION
INFERENCE
-Menjelaskan proses yang terjadi ketika
MODEL
individu mengatribusikan trait pelaku/aktor -Kelley mengajukan covariation model yang
sebagai penyebab terjadinya perilaku. menjelaskan bahwa individu membentuk
atribusi atas perilaku orang lain pada traitnya
-Individu menggunakan 5 sumber
dengan mempertimbangkan beberapa variabel
informasi:
covariance, yaitu:
the act was freely choosen
Consistency
produced non-common effect Distinctiveness
not considered socially desirable Consensus
hedonic relevance
personalism EMOTIONAL
LABILITY
TASK
Emosi manusia terdiri dari dua komponen;
PERFORMANCE
physiological arousal dan label kognitif yang
-Konsep atribusi yang khusus dalam bersifat asosiatif
menjelaskan kegagalan vs Emosi yang ditunjukkan orang lain dapat
keberhasilan individu dalam suatu menjadi petunjuk (cue) implisit dalam
tugas. menjelaskan perilaku kita sendiri
-Menggunakan 3 dimensi Misattribution paradigm: Memindahkan
performance atribusi internal menjadi situasional dapat
Locus menimbulkan efek terapiutik
Stability
Controllability

BIAS ATRIBUSI

CORRESPONDENCE BIAS
Kecenderungan individu melakukan over-attribution pada perilaku tertentu sebagai
kecenderungan kepribadian yang stabil.

FUNDAMENTAL ATTRIBUTION ERROR


Kecenderungan individu menilai perilaku orang lain sebagai manifestasi faktor
internalnya, meskipun jelas-jelas faktor situasionalnya yang lebih berpengaruh.

ESSENTALISM
Kecenderungan melihat perilaku orang lain sebagai karakter yang melekat pada
kelompok sosialnya yang tak dapat diubah.

113221078 Deva Sheika Rahita Sharoon


THE ACTOR-OBSERVER EFFECT
Kecenderungan untuk mengatribusi perilaku kita sendiri secara internal, sedangkan
perilaku orang lain secara eksternal.

THE FALSE-CONSENSUS EFFECT


Individu cenderung melakukan overestimasi derajat opini, keyakinan, preferensi,
nilai-nilai atau kebiasannya cenderung normal/typical pada orang lain.

SELF-SERVING BIASES
Kita cenderung menggunakan alasan eksternal untuk mengatribusi kegagalan kita, bahwa
perilaku tsb tidak mencerminkan ‘diri kita yang sebenarnya’ (self-protecting bias)

SELF-HANDICAPPING
Individu cenderung secara terbuka mendeklarasikan kegagalannya di masa depan
(anticipated failures), untuk melindungi self-esteemnya.

INTERGROUP
ATTRIBUTION

Suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap perilaku orang
lain yang berasal dari kelompok yang berbeda dengan kelompoknya sendiri.

BIAS ATRIBUSI
ETHNOCENTRISM: preferensi evaluatif terhadap budaya lain. Individu
etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau budaya
mereka sendiri.
ULTIMATE ATTRIBUTION ERROR: kecenderungan orang untuk
menekankan penjelasan disposisional (internal) untuk perilaku orang lain
dan mengurangi penjelasan situasional (eksternal) dalam menilai perilaku
orang lain
STEREOTYPE: didefinisikan sebagai gagasan atau citra yang luas dan
disederhanakan dari tipe orang atau kelompok tertentu.

SOCIETAL KNOWLEDGE AND SOCIETAL ATTRIBUTIONS


Social Representation: penjelasan yang diuraikan secara kolektif tentang
fenomena asing dan kompleks yang diubah menjadi familiar dan
sederhana.
Rumour & Gossips: rumor isu-isu penting suatu kelompok (biasanya tidak
ada bukti yang terjadi). Gosip adalah pembicaraan informal, biasanya tidak
selalu berbahaya, dibalik ketidakhadiran pihak ketiga. Rumor
ditransmisikan menjadi 3: laveling, sharpening, assimilation.
Conspiracy Theory: muncul karena biasanya orang-orang merasa tidak
puas dengan penjelasan yang sederhana karena dianggap membosankan,
dan orang-orang cenderung suka terhadap hal yang lebih kompleks karena
menarik
Societal Attribution: atribusi masyarakat mempengaruhi bagaimana orang
menjelaskan suatu fenomena sosial.
Culture's Contribution: Atribusi dan penjelasan sosial tidak hanya
dipengaruhi oleh ideologi agama, nilai-nilai sosiopolitik, status
pendidikan, keanggotaan kelompok dan etnis, tetapi juga, oleh budaya.

113221078 Deva Sheika Rahita Sharoon

Anda mungkin juga menyukai