Anda di halaman 1dari 6

Konsep Persepsi

APA ITU
PERSEPSI??
?
Persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan
menginterprestasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan
mereka. Riset tentang persepsi secara konsisten menunjukan bahwa individu yang
berbeda dapat melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda.
Menurut beberapa para ahli, pengertian Persepsi diantaranya sebagai berikut:
Menurut Daft (2011) Menurut Indriyo Gitosudarmo (1997)
Menurut Robbins dan Judge Menurut Kreitner dan Kinicki
(2015) (2003)
Kedua pakar ahli Robbins dan Judge (2015) serta Kreitner dan Kinicki (2003), lebih tertarik menyebut persepsi itu sebagai persepsi sosial
karena fokus utama perilaku organisasi adalah manusia. Selanjutnya, Kreitner dan Kinicki mengatakan persepsi (sosial) tersebut melipiti
rangkaian empat tahap proses informasi yang kemudian disebutnya sebagai “proses informasi sosial”, yang terdiri dari:

TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP


1 2 3 4

persepsi itu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam
memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman

Miffah Persepsi orang berbeda satu sama lain terhadap obyek yang sama. Pekerjaan
Toha yang menantang disuatu organisasi bisa jadi dipersepsikan secara berbeda,
karena alasan dan latar belakang yang mendorong persepsinya tersebut.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Ketika seorang individu melihat suatu sasaran dan berusaha menginterpretasikan apa yang dilihat, interpretasi itu sangat
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi individu yang melihat. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi meliputi
sikap, kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, dan harapan. Karakteristik sasaran yang diobservasi dapat
mempengaruhi apa yang dipersepsikan.

Contoh: Orang yang ceria lebih menonjol dalam suatu kelompok dari pada
orang menurut
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yang pendiam
Robbins (2001) diantaranya sebagai
berikut:

Pemberi Kesan/Pelaku Sasaran/Target/ Situasi


TEORI ATRIBUSI
Teori Atribusi diajukan untuk mengembangkan penjelasan bahwa perbedaan penilaian kita terhadap individu tergantung
pada atribusi yang kita berikan pada perilaku tertentu. Teori Atribusi ini mencoba menjelaskan cara-cara kita menilai
orang dengan berbeda, bergantung pada pengertian yang kita atribusikan pada sebuah perilaku. Hal itu terkait dengan
faktor internal (perilaku dari dalam yang bisa dikendalikan), dan eksternal (dipengaruhi oleh faktor situasi).

Menurut Robbins dan Coulter (2016), Teori atribusi adalah suatu teori
yang mendeskripsikan mengapa seseorang/kita menilai orang lain
berbeda-beda, bergantung pada nilai apa yang orang/kita atribusikan
terhadap perilaku tertentu.

Pada dasarnya, teori tersebut menunjukan bahwa ketika kita mengobservasi perilaku seseorang, kita berusaha
untuk menentukan apakah penilaian ini disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal. Penentuan
tersebut tergantung pada tiga faktor:
(1) kekhasan
Perilaku yangtertentu, (2) kesepakatan
disebabkan bersama,
oleh faktor internal dan (3)
adalah konsistensi.
perilaku yang kita percaya berada dibawah kendali
perilaku individu. Perilaku yang disebabkan oleh faktor eksternal dihasilkan oleh penyebab dari luar; yaitu
perilaku seseorang dilihat sebagai akibat dari tekanan situasi.
Kesalahan dalam Persepsi
Dalam mempersepsikan sebuah kejadian atau mempersepsikan seseorang sering terjadi kesalahan, ada
beberapa kesalahan persepsi yang sering terjadi diantaranya sebagai berikut:

Berstereotipe (sterotyping) Proyeksi Efek Halo

Anda mungkin juga menyukai