Laporan
Laporan
LAPORAN AKHIR
oleh
Michael Erae Putra Hariyanto
NIM D31202432
LAPORAN AKHIR
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Pertanian (A.Md.P)
di Program Studi Manajemen Agribisnis
Jurusan Manajemen Agribisnis
oleh
Michael Erae Putra Hariyanto
NIM D31202432
ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
ANALISIS USAHA PENGEMASAN KOPI IJEN ANAEROBIC
DI DESA TAPANREJO KECAMATAN MUNCAR
KABUPATEN BANYUWANGI
Ketua Penguji
Mengesahkan,
Ketua Jurusan
iii
SURAT PERNYATAAN
Jember,………………
iv
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri
Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola dalam bentuk
Pangkalan Data (Database), mendistribusikan karya dan menampilkan atau
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis
dan pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Politeknik
Negeri Jember, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas Pelanggaran Hak
Cipta dalam Karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan yang sebenarnya.
Dibuat di : Jember
Pada Tanggal : Desember 2022
Yang menyatakan,
v
MOTTO
“To be better”
(Annisa Salsabila)
vi
PERSEMBAHAN
Segala Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah
memberikan rahmat, pertolongan, dan anugerah-Nya melalui orang-orang yang
membimbing dan mendukung dengan berbagai cara sehingga penulis dapat menulis
dan menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
mempersembahkan tugas akhir yang telah penulis susun ini kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan setiap jalan kemudahan dan
kelancaran serta perlindungan dalam setiap langkah.
2. Kedua orang tua sangat dicintai, Bapak Fajar Hariyanto dan Ibu Wiwit
Susiani yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan segala hal
yang penulis butuhkan selama ini.
3. Adik dari penulis, yakni Kawai Flowerys Hariyanto yang sudah banyak
memberi semangat dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.
4. Annisa Salsabila, yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini sekaligus memberi support.
5. Teman-teman penulis, yakni Firdaus, Akbar, Ferdi, dan Egga yang telah
membantu selama mengerjakan tugas akhir ini.
6. Rekan–rekan penulis di Youth Community yang telah memberi penulis
semangat dan doanya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Teman–teman seperjuangan program studi Manajemen Agribisnis angkatan
2020.
8. Almamater tercinta Politeknik Negeri Jember.
vii
ANALISIS USAHA PENGEMASAN KOPI IJEN ANAEROBIC
DI DESA TAPANREJO KECAMATAN MUNCAR
KABUPATEN BANYUWANGI
ABSTRAK
Kopi Ijen Anaerobic merupakan kopi yang berasal dari pegunungan Ijen yang
difermentasi dengan cara anaerobic atau tanpa adanya udara yang masuk. Kopi ini
dikemas dengan menggunakan pouch sachet yang didesain menarik dan tetap
mempertimbangkan fungsinya. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Desa Tapanrejo
Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi selama 3 bulan mulai dari bulan
Oktober sampai Desember 2022. Tujuan melakukan tugas akhir yaitu untuk
melakukan proses produksi, analisis usaha, dan bauran pemasarannya. Terdapat 3
Metode analisis yang digunakan, Break Event Point (BEP), R/C Ratio, dan Return
on Invesment (ROI). Alur proses produksi pengemasan Kopi Ijen Anaerobic
melakukan persiapan alat dan bahan, kemudian penimbangan dan pengemasan.
Proses produksi dilakukan sebanyak 5 kali dan setiap 1 kali proses produksi
menghasilkan 83 kemasan dengan berat bersih 12 gram per kemasannya. Dalam
satu kali proses produksi memperoleh laba sebesar Rp 410.478,38,-. Hasil BEP
(Unit) sebesar 48,79 kemasan dari 83 kemasan, BEP (harga) sebesar Rp 7.054,47,-
per kemasan dengan harga jual Rp 12.000,- per kemasan, R/C Ratio sebesar 1,70
dan ROI sebesar 51%, sehingga berdasarkan analisis usaha tersebut produk
pengemasan Kopi Ijen Anaerobic layak untuk diusahakan. Saluran pemasaran pada
usaha ini menggunakan satu saluran yaitu saluran pemasaran secara langsung.
viii
RINGKASAN
Kopi Ijen merupakan kopi single varietas yang langka. Ada dua varietas yang
diketahui yaitu, blue mountain dan orange bourbon. Hasil panen dari dua varietas
tersebut memanglah sedikit dikarenakan pohonnya yang terbatas. Namun harga
yang dimiliki cukup bersaing dengan biji kopi single origin lainnya. Anaerobic
merupakan salah satu proses fermentasi kopi yang artinya tanpa adanya udara atau
oksigen yang masuk. Tujuan dari jenis fermentasi ini ialah untuk mendapatkan cita
rasa asam seperti wine, rasa manis yang ditinggalkan seperti creamy dari kayu
manis, dan kesan kekentalan pada tekstur body.
Tujuan tugas akhir ini yaitu dapat melakukan proses pengemasan, dapat
menganalisis usaha, serta dapat memasarkan produk Kopi Ijen Anaerobic. Tugas
akhir ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada tanggal 8 Oktober 2022 sampai
dengan 5 November 2022 bertempatan di Desa Tapanrejo Kecamatan Muncar
Kabupaten Bnayuwangi. Proses produksi pengemasan tugas akhir ini menggunakan
dua metode pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder serta
menggunakan tiga metode analisis usaha yaitu break event point (BEP), revenue
cost ratio (R/C Ratio), return on investment (ROI).
Proses produksi pengemasan ini dilakukan sebanyak 5 kali di mana dalam
satu kali produksi menghasilkan 83 kemasan. Adapun proses produksi pengemasan
Kopi Ijen Anaerobic mulai dari persiapan alat dan bahan kemudian dilakukan
penimbangan dan pengemasan.
Proses pemasaran produksi pengemasan Kopi Ijen Anaerobic menggunakan
proses pemasaran secara langsung pada konsumen. Proses pemasaran ini dilakukan
melalui promosi media sosial (sales promotion) seperti Whatsapp dan Instagram.
Pada proses promosi dilakukan dengan menawarkan produk secara langsung. Hal
ini bertujuan untuk memperkenalkan produksi pengemasan Kopi Ijen Anaerobic ini
ix
dikalangan masyarakat. Untuk pembelian Kopi Ijen Anaerobic ini melalui
Whatsapp dan Instagram dengan menggunakan proses COD (Cash on Delivery)
Berdasarkan analisis usaha yang dilakukan dengan menggunakan metode
BEP (unit) yang diperoleh sebesar 48,79 kemasan dari total produksi 83 dan nilai
BEP (harga) Rp 7.054,47,- per kemasan dengan harga jual Rp 12.000,- per
kemasan, nilai R/C Ratio 1,70 dan ROI 51%. Dapat disimpulkan bahwa usaha
pengemasan Kopi Ijen Anaerobic menguntungkan dan layak diusahakan.
x
PRAKATA
Segala puji syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-
Nya yang melimpah, kemurahan, dan kasih setia-Nya sehingga penulisan laporan
akhir yang berjudul “Analisis Usaha Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic di Desa
Tapanrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi” bisa diselesaikan dengan
baik.
Tulisan ini merupakan hasil tugas akhir yang dilaksanakan mulai dari tanggal
1 Septenber 2022 sampai 20 Desember 2022 bertempat di Desa Tapanrejo
Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Pertanian (A.Md.P) di Program Studi Manajemen
Agribisnis Jurusan Manajemen Agribisnis.
Penulis Menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Saiful Anwar, S.TP., M.P. selaku Direktur Politeknik Negeri Jember.
2. Taufik Hidayat, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis.
3. Linda Ekadewi Widyatami, S.P., M.P. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Agribisnis.
4. Alwan Abdurrahman, S.H., M.M. selaku Dosen Pembimbing dan Sekretaris
Penguji.
5. Ir. Sri Sundari, M.Si. selaku Ketua Penguji.
6. Dr. R. Alamsyah S, S.E., M.Si. selaku Anggota Penguji.
Laporan akhir ini masih kurang sempurna, mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan
akhir ini bisa bermanfaat.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv
SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................ v
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii
ABSTRAK....................................................................................................... viii
RINGKASAN .................................................................................................... ix
PRAKATA ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
xii
BAB 3. METODE KEGIATAN......................................................................... 8
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................... 8
3.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 8
3.3 Alat dan Bahan ................................................................................ 8
3.4 Metode Analisis ............................................................................... 9
3.5 Proses Pengemasan ........................................................................ 10
3.6 Proses Pemasaran .......................................................................... 11
LAMPIRAN ..................................................................................................... 28
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Alat yang Digunakan dalam Proses Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic ........... 9
3.2 Bahan yang Digunakan dalam Proses Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic ........ 9
4.1 Biaya Variabel dalm Satu Kali Proses Produksi...............................................
4.2 Biaya Tetap dalam Satu Kali Proses Produksi .................................................
4.3 Hasil Usaha Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic ................................................
4.4 Perhitungan Modal Usaha Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic...........................
4.5 Jadwal Produksi Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic .........................................
4.6 Perbandingan Harga Jual Produksi Pesaing .....................................................
`
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3.1 Pengemasan ....................................................................................................
3.2 Bagan Saluran Pemasaran Langsung ..............................................................
4.1 Bagian Depan..................................................................................................
4.2 Bagian Belakang .............................................................................................
4.3 Persiapan Alat dan Bahan ................................................................................
4.4 Penimbangan Berat Kemasan ..........................................................................
4.5 Pengemasan Kopi............................................................................................
4.6 Penimbangan Berat Bersih Kopi......................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Biaya Depresiasi Alat ........................................................................................
2. Perhitungan Modal Usaha pada Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic ....................
3. Penentuan Upah untuk Tenaga Kerja Produksi ..................................................
4. Dokumentasi Pemasaran Produk Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic ...................
5. Dokumentasi Promosi Produk Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic .......................
xvi
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pengemasan Kopi Ijen Anaerobic di Desa Tapanrejo
Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi?
2. Bagaimana analisis usaha Kopi Ijen Anaerobic di Desa Tapanrejo Kecamatan
Muncar Kabupaten Banyuwangi?
3. Bagaimana proses pemasaran Kopi Ijen Anaerobic?
1.3 Tujuan
1. Dapat melaksanakan proses pengemasan Kopi Ijen Anaerobic di Desa
Tapanrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.
2. Dapat menganalis usaha Kopi Ijen Anaerobic di Desa Tapanrejo Kecamatan
Muncar Kabupaten Banyuwangi.
3. Dapat melakukan proses pemasaran Kopi Ijen Anaerobic.
1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan dan keterampilan bagi mahasiswa dan masyarakat
tentang analisis usaha Kopi Ijen Anaerobic di Desa Tapanrejo Kecamatan
Muncar Kabupaten Banyuwangi.
2. Sebagai referensi bagi mahasiswa dalam penulisan tugas akhir.
3. Sebagai referensi mahasiswa dan masyarakat untuk meningkatkan daya jual
kopi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3
4
2.2.2 Kopi
Kopi masuk ke wilayah Indonesia pada tahun 1696 dibawa oleh Belanda dari
Malabar, India ke Jawa dan ditanam di perkebunan Kedawung, Jakarta. Tetapi,
pembudidayaan ini gagal dikarenakan terjadinya gempa dan banjir. Tahun, 1699
Belanda kembali mendatangkan stek pohon kopi dari Malbar, kopi yang ditanam di
Indonesia menghasilkan kualitas sangat baik hal ini diketahui dari sampel kopi yang
diteliti di Amsterdam. Biji kopi yang dikembangkan di pulau Jawa kemudian
dijadikan bibit untuk perkebunan di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa jenis
kopi yang tersebar di Indonesia antara lain: kopi arabika, robusta, dan liberika.
Namun, yang terkenal di Indonesia yaitu kopi arabika dan robusta (Afriliana, 2018).
Kandungan dari kopi itu sendiri juga punya manfaat yang tidak kalah penting untuk
tubuh manusia. Kandungan antioksidan bisa merangsang kinerja otak. Tidak hanya
itu, bagi penikmat kopi yang punya toleransi kafein yang tinggi dapat membuat
tubuh menjadi lebih segar dan hangat ketika dikonsumsi. Kopi yang diminum
dengan tidak berlebihan dapat menstumulasi sistem saraf, sehingga akan
memperbaiki mood dan dapat memperlama konsentrasi. Dari manfaat inilah kaum
milenial banyak yang meminum kopi untuk menjaga mood mereka dan konsentrasi
ketika mengerjakan sesuatu.
5
2.2.3 Anaerobic
Anaerobic merupakan salah satu proses fermentasi kopi yang artinya tanpa
adanya udara atau oksigen yang masuk. Ceri kopi yang telah dipilih dan dicuci akan
dimasukkan ke wadah berbahan stainless steel dan ditutup rapat sehingga tidak
akan ada udara (oksigen) yang masuk. Fermentasi dilakukan menggunakan air dan
mikroorganisme pada ceri kopi. Proses fermentasi ini akan mecahkan kulit dengan
biji kopi. Proses ini berlangsung antara 18 sampai 24 jam (Coffeeland, 2022).
Setelah itu dilakukan pengeringan selama 3 sampai 4 hari sebelum diletakan di
media African Drying Beds selama 18 hingga 20 hari. Tujuan dari jenis fermentasi
ini ialah untuk mendapatkan cita rasa asam seperti wine, rasa manis yang tinggalkan
seperti creamy dari kayu manis, dan kesan kekentalan pada tekstur body.
2.2.4 Pengemasan
Fungsi pengemasan zaman dulu dengan sekarang sudah berbeda, jika dulu
“packaging protects what is sell (kemasan melindungi apa yang dijual)” sekarang
berubah menjadi ”packaging sell what is protects (kemasan menjual apa yang
dilindungi)”. Jadi, kemasan tidak hanya sekadar melindugi produk yang dijual
tetapi juga menjadi daya tarik agar mudah terjual. Perkembangan kemasan saat ini
bertambah fungsionalnya menjadi media komunikasi antara penjual dan pembeli.
Dengan menyantumkan beberapa informasi yang ada pada kemasan, para pembeli
akan menjadi semakin mengenal suatu produk. Ditambah lagi, kemasan saat ini
benar-benar didesain semenarik mungkin agar menjadi sorotan mata para
konsumen dan juga bisa membangun kepercayaan dari konsumen secara tidak
langsung.
pengemasan Kopi Ijen Anaerobic ini menggunakan tiga perhitungan yaitu: Break
Event Point (BEP), Revenue Cost Ratio (R/C), Return on Investment (ROI).
a. Break Event Point (BEP)
Analisis BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah
barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk
menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan atau profit
(Asnidar, 2017).
b. Revenue Cost Ratio (R/C)
Analisis R/C Ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dengan total
biaya. Jika R/C Ratio > 1, maka usaha yang dijalankan mengalami keuntungan atau
layak dikembangkan. Jika R/C Ratio < 1, maka usaha tersebut mengalami kerugian
atau tidak layak untuk dikembangkan. Selanjutnya jika R/C Ratio = 1, maka usaha
berada pada titik impas (Asnidar, 2017).
c. Return on Invesment (ROI)
Analisis ROI merupakan rasio yang diperoleh untuk mengukur kemampuan
perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Asnidar, 2017).
2.2.6 Pemasaran
Pemasaran adalah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan, penawaran,
dan pertukaran produk dan jasa dengan pihak lainnya. Menurut Tjahjaningsih &
Soliha (2015), sedangkan aktivitas yang dilakukan meliputi: pembelian, penjualan,
transportasi, penyimpanan, pembiayaan, penanganan risiko, perolehan informasi
pasar, dan standarisasi. Aktifitas pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan, salah satunya adalah bauran pemasaran (Marketing Mix). Aktivitas
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terdiri dari 4 kategori (McCarthy dalam
(Sefudin, 2014)), yaitu:
a. Produk (Product)
Segala sesuatu yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
melingkupi kualitas, ciri, merek, kemasan, pelayanan, garansi, dan lainnya. Produk
7
merupakan hal paling penting dalam strategi marketing yang harus diperhatikan
oleh sebuah perusahaan dalam memasarkan barang maupun jasanya, karena melalui
hal inilah perusahaan dapat menarik minat konsumen dengan memberikan produk
yang sesuai kebutuhan, memiliki mutu terbaik, berkinerja, ataupun inovatif.
b. Harga (Price)
Nilai dari suatu barang yang diukur dengan uang, termasuk daftar harga,
promo, jangka waktu pembayaran, syarat kredit. Harga memegang peranan penting
dalam proses terjadinya kesepakatan dalam jual beli. Dalam menentukan pilihan,
harga tentunya menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan.
c. Tempat (Place)
Berkaitan dengan proses distribusi yang merupakan kegiatan perusahaan
yang saling berkaitan agar dapat menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan
atau dikonsumsi, dalam hal ini termasuk lokasi, persediaan transportasi, dan
cakupan pasar. Tempat yang startegis dan mudah dijangkau tentunya juga menjadi
faktor pendukung terhadap keputusan membeli suatu barang/jasa.
d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan bagian dari komunikasi yang bertujuan memberikan
penjelasan agar dapat meyakinkan calon nasabah/konsumen mengenai barang atau
jasa yang ditawarkan. Proses pemasaran ini dapat dilakukan dengan cara
periklanan, public relation, dan tenaga penjualan. Kegiatan promosi menjadi faktor
pendukung lainnya terhadap keberhasilan pemasaran suatu produk atau jasa.
BAB 3. METODE KEGIATAN
8
9
Tabel 3.1 Alat yang digunakan dalam proses pengemasan Kopi Ijen Anaerobic
No. Alat Spesifikasi Fungsi Jumlah
1. Sendok Terbuat dari plastik yang Sebagai alat 1 unit
plastic memiliki cekungan untuk
berbentuk bulat lonjong mengambil
di satu ujung dan gagang bubuk kopi
di ujung lainnya
2. Timbangan Alat penimbang terbuat Sebagai alat 1 unit
digital dari plastic yang penimbang
memiliki kapasitas 2 kg bubuk kopi
Sumber: Data Primer (2022)
Tabel 3.2 Bahan yang digunakan dalam proses pengemasan Kopi Ijen Anaerobic
No. Bahan Spesifikasi Fungsi Jumlah
1. Kopi Ijen Kopi yang berasal dari Bahan utama 1 kg
Anaerobic gunung Ijen yang telah pengemasan
dilakukan fermentasi
anaerob serta telah
digiling dengan grind
size medium-fine
2. Pouch sachet Terbuat dari metalize, Kemasan dari 83 kemasan
berbentuk kotak dengan Kopi Ijen
berbagai informasi yang anaerobic agar
tercantum pada pouch produk aman
sachet dan tetap
higienis
Sumber: Data Primer (2022)
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂
a. BEP Produksi = 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑱𝒖𝒂𝒍
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂
b. BEP Harga = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊
Analisis ini digunakan untuk mengetahui harga jual produk untuk mencapai
titik impas harga jual produk.
Keterangan:
Total biaya = biaya variabel (VC) + biaya tetap (FC)
digunakan yaitu Kopi Ijen Anaerobic yang telah digiling grind size medium-fine
dan pouch sachet.
b. Penimbangan dan Pengemasan
Kopi Ijen Anaerobic yang telah digiling dengan grind size medium-fine
diambil menggunakan sendok yang langsung dimasukkan ke dalam pouch sachet
yang telah diletakkan terlebih dahulu pada timbangan digital hingga berat bersihnya
mencapai 12 gram/kemasan. Setelah mencapai berat yang diinginkan, maka pouch
sachet ditutup dengan rapat.
Adapun proses pengemasan Kopi Ijen Anaerobic pada gambar 3.1 sebagai
berikut:
2. Harga (price)
Penentuan harga jual yang ditetapkan untuk produk ini dapat dilihat dari
biaya-biaya yang dikeluarkan dengan ditambahkan dengan laba yang diinginkan
dan melihat harga dari para pesaing produk yang serupa. Harga jual yang ditentukan
sebesar Rp. 12.000,- karena tetap mempertimbangkan kualitas produk.
3. Tempat Distribusi (place)
Saluran pemasaran yang dilakukan pada usaha pengemasan kopi Ijen
anaerobic ini menggunakan metode saluran pebmasarana secara langsung.
Produsen akan langsung bertemu dengan konsumen tanpa adanya perantara.
Berikut merupakan bagan saluran pemasaran dapat dilihat pada gambar 3.2.
Produsen Konsumen
4.1 Hasil
Berdasarkan tugas akhir yang berjudul “Analisis Usaha Pengemasan Kopi
Ijen Anaerobic di Desa Tapanrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi”,
didapatkan hasil sebagai berikut.
4.1.1 Kemasan Kopi Ijen Anaerobic
Kopi Ijen Anaerobic di proses tanpa menggunakan udara atau oksigen yang
masuk dalam proses fermentasinya. Jadi, pada prosesnya hanya menggunakan air
dan mikroorganisme pada ceri kopi. Setelah itu dilakukan pengeringan
menggunakan African drying beds. Akibat dari proses fermentasi ini
mengakibatkan kopi memiliki rasa ripe red fruit, syrupy, dan floral. Kopi Ijen
anaerobic dikemas menggunakan pouch sachet yang di design menarik dan
mengikuti perkembangan trend saat ini. Pouch sachet ini berukuran 8x9 cm yang
dilengkapi dengan zipper sehingga konsumen mudah untuk membukanya.
Tema yang digunakan pada kemasan Kopi Ijen Anaerobic ialah ketenangan
pada sore hari. Perpaduan antara warna jingga dengan rusa yang digambarkan
menggunakan warna hitam menghasilkan tema ketenangan pada sore hari menjadi
sangat melekat pada kemasan. Dominasi warna putih tulang dipilih karena
menunjukkan keserasian dengan gambar yang estetik dari suatu produk kopi. Pada
bagian depan kemasan terdapat beberapa keterangan yaitu kopi Ijen anaerobis
natural, size kopi, coffe notes atau rasa kopi, recommend brewing atau rekomendasi
sajian, dan netto. Sedangkan pada bagian belakang kemasan terdapat ungkapan dari
produsen, nomor WhatsApp dan Instagram untuk konsumen, roast date dan
expired, dan 100% arabica. Bentuk kemasan Kopi Ijen Anaerobic dapat dilihat
pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.
13
14
Biaya variabel yang diperoleh dari hasil perhitungan diatas pada tabel 4.1
dapat diketahui bahwa total biaya variabel yang dibutuhkan dalam satu kali proses
produksi pengemasan Kopi Ijen Anaerobic sebesar Rp 584.696,62,-. Biaya variabel
tersebut terdiri dari bahan baku dan bahan penunjang lainnya.
Dari perhitungan biaya tetap diatas pada tabel 4.2 dapat diketahui biaya tetap
yang diperoleh adalah hasil dari perhitungan biaya penyusutan alat yang
dibebankan ke produk. Harga perolehan yang dibutuhkan dalam satu kali proses
produksi yaitu Rp 220.000, dan biaya penyusutan perminggu sebesar Rp 825.
= 48,79 kemasan
18
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
b. BEP (Harga) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝑅𝑝 581.521,62
= 83
= Rp 7.054,47,./ Kemasan
Berdasarkan perhitungan BEP yang diperoleh, hasil BEP (produksi) sebesar
48,79 kemasan dan BEP (harga) sebesar Rp 7.054,47,./Kemasan dapat diartikan
apabila hasil produksi sebenarnya usaha pengemasan lebih besar dari perhitungan
BEP (produksi) dan BEP (harga) yang terhitung diatas maka usaha tersebut
menguntungkan dan layak diusahakan.
c. Perhitungan R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
R/C Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝑅𝑝 996.000
= 𝑅𝑝 585.521,62
= 1,70
Berdasarkan hasil perhitungan R/C Ratio diatas diperoleh sebesar 1,70. Hal
tersebut membuktikan bahwa R/C Ratio lebih besar dari 1, maka usaha pengemasan
kopi Ijen anaerobic ini layak untuk diusahakan.
d. Perhitungan ROI (Return On Investment)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROI = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 x 100%
𝑅𝑝 410.478,38
= 𝑅𝑃 804.696,62 x 100%
= 51%
19
Berdasarkan perhitungan ROI diatas dapat diketahui hasil ROI sebesar 51%.
Hal ini menunjukkan bahwa usaha pengemasan kopi Ijen anaerobic layak untuk
diusahakan karena nilai ROI lebih dari 0%.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Proses Produksi
Pada proses pengemasan Kopi Ijen Anaerobic dalam satu kali proses
pengemasan dibutuhkan waktu selama 1 jam dengan memperoleh hasil sebanyak
83 kemasan. Pada kegiatan produksi, langkah pertama yang dilakukan adalah
persiapan alat dan bahan, kemudian penimbangan dan pengemasan Kopi Ijen
Anaerobic. Kendala yang dihadapi dalam proses produksi yaitu, pada saat pemesan
kemasan dikarenakan dibutuhkan waktu selama satu minggu untuk proses
pencetakan kemasan sesuai yang diinginkan. Kendala berikutnya yang dihadapi
yaitu, kemasan mudah sekali kusut.
yang telah dikeluarkan. Untuk itu, usaha pengemasan Kopi Ijen Anaerobic ini
dinyatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
c. Return On Investment (ROI)
Berdasarkan perhitungan ROI diperoleh hasil sebesar 51% yang artinya
investasi yang dapat ditanamkan dalam pengemasan Kopi Ijen Anaerobic mampu
dikembalikan sebesar 51% selama satu kali proses produksi. Maka modal dapat
dikembalikan 100% setelah 2 kali proses produksi. Total investasi yang diperoleh
dari biaya bahan baku dan biaya peralatan adalah Rp 804.696,62 mampu
memberikan keuntungan sebesar Rp 410.478,38.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada pelaksanaan tugas akhir yang
berjudul Analisis Usaha Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic di Desa Tapanrejo
Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi dapat disimpulkan bahwa:
a. Proses pengemasan Kopi Ijen Anaerobic dilakukan dengan beberapa tahapan
proses pengemasan, diantaranya sebagai berikut: persiapan alat dan bahan,
penimbangan dan pengemasan.
b. Analisis usaha pada Kopi Ijen Anaerobic diperoleh nilai BEP Produksi
sebanyak 48,79 dari jumlah produksi sebanyak 83 kemasan, BEP Harga
sebesar Rp 7.054,47/kemasan dari harga jual Rp 12.000/kemasan, nilai R/C
Ratio sebesar 1,70 dan ROI sebesar 51% dengan dibutuhkan dua kali proses
produksi untuk pengembalian investasi atau total assets. Dari ketiga analisis
usaha tersebut usaha pengemasan Kopi Ijen Anaerobic layak dan
menguntungkan.
c. Bauran pemasaran yang digunakan pada pengemasan Kopi Ijen Anaerobic
menggunakan 4P yaitu product, price, place, dan promotion. Pemasaran
dilakukan menggunakan saluran pemasaran secara langsung kepada
konsumen bisa melalui media sosial berupa whatsapp dan Instagram. Harga
jual yang telah ditetapkan untuk pengemasan Kopi Ijen Anaerobic sebesar Rp
12.000/kemasan merupakan harga yang dapat dijangkau oleh semua
masyarakat dan mampu bersaing dengan produk sejenis.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada pelaksanaan tugas akhir yang
berjudul Analisis Usaha Pengemasan Kopi Ijen Anaerobic dapat diperoleh saran
sebagai berikut:
1. Meningkatkan inovasi terhadap pengemasan Kopi Ijen Anaerobic agar lebih
bervariasi sehingga dapat menarik perhatian konsumen.
24
25
Asnidar. 2017. Analisis Kelayakan Usaha Home Industry Kerupuk Opak di Desa
Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara.
Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Almuslim. Vol. 1 No. 1:39-47.
Bareca. 2020. Mengungkap Varietas Langka Kopi Gunung Ijen. Jakarta Utara:
Bareca Media.
Coffeland. 2022. Proses Fermentasi Anaerobuc Pada Kopi. Jawa Barat: Coffeland
Indonesia.
Rahmawati. 2017. Analisis Usaha Stick Singkong Aneka Rasa “Masita” di Desa
Glagawero Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Jember: Politeknik Negeri
Jember.
26
27
Sifa, L.S. 2017. Analisis Usaha Sale Pisang Raja di Desa Glagahwero Kecamatan
Panti Kabupaten Jember. Jember: Politeknik Negeri Jember.
28
29